Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MAHASISWA DAPAT MENULIS KARANGAN

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah B.Indonesia


Dosen
Fariz Hidayatulloh, S.pd., M.pd

Di susun oleh :
Kelompok 9
1) Teriya Novita Putri
2) Bayu Prasojo

Poltekkes Kesuma Bangsa


Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
dengan judul “Mahasiswa dapat Menulis Karangan” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.  

Bandar Lampung, 12 Oktober 2022

Penulis
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 4

 A. Hakikat Menulis …………………………………… 4


 B. Penulisan Karangan …………………………………….. 6
 C. Jenis Karangan ………………………………………. 12
 D. Perencanaan Karangan ………………………………. 16
 E. Topik, Tema, dan Kerangka Karangan ……………………………. 20
 F. Membuat Draf Sebuah Karangan ……………………….. 25

BAB III PENUTUP …………………………………… 26

 A. Simpulan …………………………………………………… 30
 B. Saran ………………………………………………………… 31

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 32


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siapa pun bisa menulis atau mengarang, Bukan bakat yang menentukan. Minat,
antusiasme, dan kesanggupan untuk terus berlatihlah yang membuat seseorang berhasil
sebagai penulis. Demikian ungkap sejumlah penulis terkemuka yang buku-bukunya laris-
manis di pasaran (best seller). Itu berarti, Anda pun dapat menjadi penulis yang baik. Hanya
saja proses menjadi penulis memang tidak mudah diperlukan proses belajar dan berlatih yang
terus-menerus.
Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut
kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya, misalnya
penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis dan motivasi yang kuat. Untuk
menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar
dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan
pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan
dalam salah satu komponen dapat mengakibatkan gangguan dalam menuangkan ide secara
tertulis.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,
deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk
mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang
dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar
tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Hakikat Menulis

Seseorang dengan menulis dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk


mencapai maksud dan tujuannya. Tarigan (1982:21) mengatakan bahwa menulis ialah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran
tersebut. Senada dengan Tarigan, Nurudin (2007:4) menyebutkan bahwa menulis
adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami.
Definisi menulis ini mengungkapkan bahwa menulis yang baik adalah menulis yang
bisa dipahami oleh orang lain, sedangkan Wiyanto (2004:1-2) menyebutkan bahwa
menulis mempunyai mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi
yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang
dirubah itu bunyi bahasa (bunyi yang berasal dari alat ucap manusia). Kedua, kata
menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Gagasan
yang telah ditulis kemudian ditampung oleh pembaca dengan cara membaca.

Akhadiah (1988:2) mengatakan bahwa kemampuan menulis merupakan


kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.
Untuk menulis karangan yang sederhana, secara teknis seseorang dituntut memenuhi
persyaratan dasar seperti menulis karangan yang rumit. Suparno (2007:13)
mendefinisikan bahwa menulis sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dalam
komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai
penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan,
dan pembaca sebagai penerima pesan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan
dan untuk menyampaikan pesan (komunikasi) melalui bahasa tulis sebagai alat atau
medianya, sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Kemampuan menulis
merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan. Dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat,
yaitu: penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media
berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
B. PENULISAN KARANGAN

1) Menentukan tema
Tema ialah pokok pikiran atau dasar yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar
mengarang, menggubah sajak dan sebagainya. Tema menjadi hal terpenting
dalam menulis. Sebelum kalian memulai sebuah tulisan, kalian harus memastikan
terlebih dahulu tema apa yang ingin kalian angkat sebagai pokok sebuah
karangan

2) Merumuskan tujuan
Tujuan dari kalian membuat karangan harus jelas, misalnya ingin menyampaikan
informasi, memengaruhi pembaca agar menyetujui pendapat atau pikiran kalian,
menghibur pembaca dan lain-lain.

3) Membuat dan mengembangkan kerangka tulisan


Baik menulis karangan fiksi atau pun nonfiksi, membuat garis besar dan kerangka
perlu kalian lakukan. Tujuannya agar karangan kalian sistematis dan runut sesuai
dengan tema yang kalian ingin sampaikan. Mengembangkan kerangka tulisan
menjadi karangan dimulai dengan menuliskan kalimat dalam karangan kalian
sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat. 

C. JENIS - JENIS KARANGAN
1) Berdasarkan Bentuknya
a) Puisi, adalah karangan yang mengutamakan keindahan bentuk dan bunyi serta
kepadatan       makna. Puisi pada umunya berbentuk monolog.
b) Drama, adalah karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.
c) Prosa, adalah jenis karangan yang disusun secara bebas dan terperinci.
      Prosa terbagi dalam dua macam :
a. Fiksi, adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur yang menekankan
aturan sistematika perceritaan. Contohya : novel  dan cerpen.
b. Nonfiksi, adalah karangan yang menekankan aturan sistematika ilmiah, dan
aturan-aturan kelogisan. Contohnya: essay, laporan penelitian, dan biografi.
D. PERENCANAAN KARANGAN
1) Pengertian Perencanaan Karangan
Perencanaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Secara teorotie,
perencanaan karangan terdiri dariatas tiga tahapan , yaitu prapenulisan, penulisan,
dan pascapenulisan. Penjelasannya sebagai berikut :
a) Tahap prapenulisan : mempersiapkan bahan bahan yang akan dijadikan tulisan,
meliputi penentuan topik, merumuskan tema, dan judul, tujuan penulisan,
masalah yang akan dibahas, teknik pengumpulan bahan/tenik penelitian,
penentuan buku rujukan penyusunan kerangka karangan.
b) Tahap penulisan : mengembangkan kerangka karangan yang sudah dibuat.
Dengan kalimat , ungkapan, frase, kata-kata, lalu dikembangkan menjadi
paragrap, subbab, bab, wacana, yang akhirnya akan menjadi sebuah karya
tuulis yang utuh.
c) Tahap pascapenulisan (revisi)  : mengurangi dan memperbaiki segala
kekeliruan dan kekurangan yang ada dan dapat juga menambahkan referensi &
merevisi penulisan yang telah diketik sehingga dapat menjadi sebuah karya
tulis yang utuh

2) Tahap-tahap perencanaan karangan


a) Menentukan topik
b) Merumuskan tema
c) Menentuikan judul
d) Menentukan tujuan penulisan
Ada dua cara dalam menyatakan tujuan penulisan, yaitu :
1) Tesis :Pernyataan singkat tentang maksud dan tujuan penulis. Contoh :
 Topik :sistem pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar di
seluruh Jakarta barat.
 Tujuan:tulisan ini menunjukan cara meningkatkan mutu system
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar di seluruh wilayah
Jakarta barat.
 Tesis :“karena pentingnyapembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah dasar, perlu adanya peningkatan kualitas di masa depan”.
e) Mengumpulakan bahan penulisan.
Adapun beberapa bahan yang dijadikan sumber rujukan dalam menulis karya-
karya ilmiah, yakni:
1) Bahan pustaka : berasal dari buku, penulisan harus mengumpulkan bahab-
bahan sumber yang bersifat teori dan berasal dari sumber asli yang berasal
dari seorang tokoh.
2) Wawancara
3) Angket : untuk menjaring pendapat orang tentang suatu hal.
4) Hasil dari pengamatan
f) Menyusun kerangka karangan.
 Kerangka karangan : rencana kerja yang memuat garis besar suatu
karangan yang akan digarap, kerangka karangan menguraikan tiap
topic/masalah menjadi beberapa bahasan :
 Fungsi kerangaka karangan :
1) Mempermudah pengarang menuliskan karangannya
2) Membantu pengarang mengatur atau menempatkan kilmaks yang berbeda-
beda di dalam karangannya.
3) Melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur
karangan secara menyeluruh.
 Bentuk kerangka karangan :
1) Kerangka topic : terdiri dari kata, frasa dan klausa.tanda baca (.) tidak
diperlukan karena kalimat lengkap tidak dipakai di dalam kerangka topic.
2) Kerangka kalimat : lebih bersifat resmi dan unsur unsurnya berupa kalimat
lengkap, yang menunjukan diperlukan pemikiran lebih luas dan rinci
dibandingkan dengan kerangka topic. tanda baca (.) dipakai disetiap akhir
kalimat untuk menuliskan judulbab dan subbab.
3) Langkah-langkah penyusunan kerangka karangan:
 Mencatatat gagasan penting yang relevan.
 Mengatur urutan gagasan secara sistematis.
 Memeriksa kembali urutan gagasan.
 Membuat kerangka terperinci secara lengkap.
 Pemakaian kodedalam kerangka rangkaian

E. TOPIK, TEMA DAN KERANGKA KARANGAN


   Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti tempat. Dalam perkembangan
selanjutnya, topik diartikan sebagai ‘pokok pembicaraan’ suatu karangan.

Berdasarkan topik itulah, penulis menempatkan tujuan beserta tema karangannya.


         Dalam kehidupan sehari-hari, topik sering dikacaukan pemakaiannya dengan
istilah tema. Menurut asal katanya, tema merupakan kata Yunani tithenai, yang berarti
menempatkan. Dari segi proses penulisan karangan, tema dan topik memiliki rumusan
yang berlainan walaupun nantinya apa yang dirumuskan keduanya memiliki hakikat
yang sama. Apabila topik bermakna pokok karangan, maka tema diartikan sebagai
suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan.
Berdasarkan pengertian tersebut, jelaslah bahwa topik lebih singkat dan lebih abstrak
daripada tema. Topik dirumuskan lebih dahulu dari tema.
Untuk merumuskan topik yang baik dipergunakan ukuran berikut.
a.      Menarik Perhatian Penulis
           Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha
untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan masalah yang ia
karang. Penulis akan terdorong terus-menerus agar karangannya itu dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, suatu topik yang sama sekali tidak disenangi
dapat menimbulkan kesalahan apabila terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak
akan berusaha menemukan data dan fakta dalam memecahkan persoalan-persoalan
yang ia hadapi.
b.      Dikuasai Penulis
            Topik yang dikerjakan harus dikuasai penulis. Sekurang-kurangnya ia
mengetahui hal-hal mendasar dari persoalan yang hendak dikarangnya. Idealnya,
topik itu merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya.
c.       Menarik Dan Aktual
           Suatu karangan disusun tidak lain untuk dibaca oleh orang lain. Oleh karena
itu, minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis.
Walaupun yang menarik minat itu amat bergantung pada situasi dan latar belakang
pembaca itu sendiri, namun hal- hal berikut merupakan sesuatu yang diminati
masyarakat secara umum, antara lain:  yang aktual, penting, penuh konflik, rahasia,
humor atau hal-hal lain yang bermanfaat bagi pembaca.
d.      Ruang Lingkupnya Terbatas
            Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal. Pada akhimya
karangan itu tidak menarik bagi pembaca. Pembatasan ruang lingkup topik,
memungkinkan penulis untuk mengarang dengan penuh keyakinan dan kepercayaan
diri. Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk menelaah
dan meneliti masalah yang akan ditulisnya secara intensif.

Sedangkan Kerangka karangan adalah konsep yang berisi tentang poin


utama dari sebuah gagasan untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan runtut,
logis, spesifik, terukur dan sistematis. Terdapat lima model karangan yang sering
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni karangan eksposisi, narasi, persuasi,
argumentasi dan deskripsi.

Dalam membuat karya tulis, seorang pengarang sangat perlu untuk membuat
kerangka agar karya yang dihasilkan bisa sesuai dengan parameter sebuah karya.
Selain itu kerangka juga bisa memudahkan pengarang saat menghadapi writer’s
block atau kebuntuan dalam menulis, kebuntuan dalam menulis biasanya karena
kehilangan ide untuk meneruskan cerita.

Manfaat utama dari kerangka adalah, penulis bisa mengenali kembali ide dasar
dan tujuan awal dari cerita dibuat. Dengan mengenali ide dasar cerita maka alur
cerita akan bisa dipersolid dan bisa diperdalam dan diperluas. Sehingga pembuatan
konflik dan klimaks akan semakin keren dan berkembang.

Manfaat dan Fungsi Kerangka Karangan

 Bisa mempermudah sebuah karya tulis menjadi lebih runtut dan sistematis.
 Karya tulis (karangan) memiliki pondasi yang kokoh dalam mengembangkan
alur cerita.
 Kerangka karangan bisa mencegah cerita keluar dari ide awal yang sudah
ditentukan.
 Kerangka bisa membantu penulis mengingat bahasan apa saja yang telah
dituangkan.
 Penulis bisa menemukan data dan fakta pendukung untuk mengembangkan
cerita.
 Kerangka bisa bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan gagasan
yang ada, agar karya tulis (karangan) bisa lebih keren.
F. MEMBUAT DRAF SEBUAH KARANGAN

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dibahas dalam bab sebelumnya akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah
narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Sedangkan Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis
besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang
disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan
dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik
atau tema yang dituju.Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi
penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan
tulisannya.
Jadi kedua pembahasan ini sangatlah berkaitan karena jika kita ingin membuat
suatu karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur maka sebelum
pembuatan karangan itu harus terlebih dulu kita membuat sebuah kerangka karangan
agar pada karangan tersebut menjadi  terarah dan tidak keluar dari topik atau tema
yang dituju.

B. Saran
Dalam pembuatan karangan haruslah di buat suatu kerangka karangan agar
mendapatkan suatu hasil karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur
tentunya akan menghasilkan suatu karangan yang berkualitas. 
Semoga makalah yang berjudul “Mahasiswa dapat Menulis Karangan” ini
bermanfaat dan bisa dijadikan suatu motivasi bagi yang membaca

DAFTAR PUSAKA
https://afikhusamuddin.blogspot.com/2014/06/hakikat-menulis.html
https://fera-widiastuti.blogspot.com/2015/05/makalah-menulis-karangan.html

Anda mungkin juga menyukai