Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT REKAM MEDIS

RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA


Jalan Yos Sudarso No. 85 Bumi Waras Bandar Lampung
Telp.(0721) 6016888
Website : www.rsbudimedika.com
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
HidayahNya, proses penyusunan Pedoman Pengorganisasian Unit Rekam Medis Rumah
Sakit Budi Medika dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Pedoman ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan penyusunan organisasi Unit Rekam Medis Rumah Sakit Budi
Medika.

Pedoman Pengorganisasian Unit Rekam Medis Rumah Sakit Budi Medika ini masih jauh
dari sempurna, meskipun demikian keterbatasan yang dihadapi tidak mengurangi makna
dari pedoman, dan diharapkan dapat memberikan pemahaman pada semua pegawai yang
terlibat dalam organisasi ini, saran dan kritik dari berbagai pihak sebagai bahan
penyempurnaan Pedoman Pengorganisasian Unit Rekam Medis Rumah Sakit Budi Medika
ini sangat diharapkan.

Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan sumbangan
pemikiran kepada semua yang terlibat dalam penyusunan Pedoman Pengorganisasian Unit
Rekam Medis Rumah Sakit Budi Medika dan besar harapan penysun semoga dapat
bermanfaat.

Bandar Lampung, 07 Juli 2020

Tim Penyusun

ii
TIM PENYUSUN

A. Pjs. Direktur Rumah Sakit Budi Medika


dr. Welda Banuwati Sulung

B. Ketua Unit Rekam Medis


Agapitus Enggal Amd. Per.Kes

C. Anggota Unit Rekam Medis


1. Ambar Prayesti
2. Veronicha Gultom

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


TIM PENYUSUN .................................................................................................... iii
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................... 2
GAMBARAN UMUM .............................................................................................. 2
BAB III .................................................................................................................... 13
VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO DAN FALSAFAH .............................................. 13
RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA.......................................................................... 13
BAB IV.................................................................................................................... 15
STRUKTUR ORGANISASI ................................................................................... 15
BAB V ..................................................................................................................... 18
STRUKTUR ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS ........................................... 18
BAB VI.................................................................................................................... 18
URAIAN JABATAN .............................................................................................. 18
BAB VII .................................................................................................................. 27
TATA HUBUNGAN KERJA ............................. Error! Bookmark not defined.29
BAB VIII ................................................................................................................. 31
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL .................................. 31
BAB IX.................................................................................................................... 34
KEGIATAN ORIENTASI ...................................................................................... 34
BAB X ..................................................................................................................... 35
PERTEMUAN ATAU RAPAT .............................................................................. 35
BAB XI.................................................................................................................... 37
PELAPORAN ......................................................................................................... 37
BAB XII .................................................................................................................. 40
PENUTUP ................................................................................................................ 40
REFERENSI ............................................................................................................ 41

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan sejarah rekam medis sejak masa pra kemerdekaan, rumah sakit sudah
melakukan pencatatan kegiatan medis, namun belum dilaksanakan dengan baik atau
belum mengikuti penataan sistem informasi yang benar. Dengan adanya Peraturan
Pemerintah No. 10 Tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia kedokteran, kepada
semua petugas kesehatan diwajibkan untuk menyimpan rahasia kedokteran termasuk
berkas rekam medis. Kemudian pada tahun 1972 melalui surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 034/BIRHUP/1972 ada kejelasanan bagi rumah sakit mengenai
kewajiban rumah sakit untuk menyelenggarakan rekam medis.
Disebutkan maksud dan tujuan dari peraturan-peraturan tersebut dibuat agar institusi
pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit dapat menyelenggarakan rekam medis
dengan sebaik-baiknya. Demikian juga dengan diberlakukannya Permenkes No 269 /
MENKES / III / PER / 2008 tentang rekam medis yang merupakan landasan hukum
bagi semua tenaga medis dan paramedis dan SK Dirjen YanMed No. 78 /
Yan.Med.RS.Um.Dik /YMU/I/1991 tentang petunjuk pelaksanaan rekam medis /
medical record di rumah sakit. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, pasal 47 ayat 3, dimaksudkan bahwa dokter dan dokter gigi wajib
membuat rekam medis dan menyimpan dan menjaga rekam medis.
Rekam medis merupakkan salah satu sumber data yang sangat vital dalam
penyelenggaraan sistem informasi manajemen di rumah sakit yang sangat penting
dalam proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
Agar penyelenggaraan rekam medis dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus
dilengkapi dengan pedoman pengorganisasian maupun standar pelayanan rekam medis
tentang tata cara penyelenggaraan rekam medis yang harus dilaksanakan dan dipatuhi
oleh seluruh prfesional pemberi asuhan bertugas di Rumah Sakit Budi Medika.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA

A. SEJARAH RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA


Rumah Sakit Budi Medika merupakan bentuk dedikasi Sungai Budi Group kepada
masyarakat Lampung dan sekitarnya. Gedung Rumah Sakit dibangun di lahan seluas
12.598,313 m2 sejak bulan Mei tahun 2018 di Jl. Yos Sudarso No. 85 Bumi Waras,
Bandar Lampung. Rumah Sakit Budi Medika didirikan berdasarkan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas “PT. Budi Medika Sejahtera” Nomor 47 pada hari Selasa, tanggal
29 September 2015 oleh Bapak Santoso Winata dan Bapak Widarto serta Antoni
Halim, S.H selaku Notaris dengan modal dasar perseroan berjumlah Rp.
25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar).

Rumah Sakit Budi Medika dibangun dengan Surat Izin Mendirikan Rumah Sakit yang
telah ditetapkan yaitu Nomor 1871/503/00001/455-IMRS/III.16/XII/2019 dari Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Bandar
Lampung pada tanggal 23 Desember 2019. Rumah Sakit Budi Medika merupakan
Rumah Sakit Umum Kelas C yang mulai beroperasional pada tanggal 08 November
2020 dengan Surat Izin Operasional Rumah Sakit nomor 1871/503/00009/455-
IORS/III.16/IX/2019 Yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Bandar Lampung pada tanggal 30 September
2020.

Dibawah naungan PT. Budi Medika Sejahtera, Rumah Sakit Budi Medika dengan
bangunan 6 lantai dan 1 lantai semi basement, dengan kapasitas tempat tidur 100 TT,
memiliki layanan 24 jam, dengan tim dokter spesialis, fasilitas penunjang medis,
pelayanan bedah, pelayanan kedaruratan, pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat
inap yang berkualitas. Rumah Sakit Budi Medika berkomitmen untuk memberikan
layanan yang terbaik bagi pasien rawat inap dan rawat jalan, disertai dengan sarana
dan prasarana yang nyaman untuk pasien dan pengunjung Rumah Sakit Budi Medika.
Rumah Sakit ini diharapkan akan menjadi Rumah Sakit terbaik dan pusat rujukan di
seluruh wilayah provinsi Lampung.

2
B. STATUS KEPEMILIKAN
Status kepemilikan Rumah Sakit Budi Medika berada dibawah naungan Perseroan
Terbatas dengan susunan sebagai berikut:
Dewan Komisaris PT. BUDI MEDIKA SEJAHTERA
Presiden Komisaris : Widarto
Komisaris : Oey Alfred

Direksi PT. Budi Medika Sejahtera


Presiden Direktur : Santoso Winata
Wakil Presiden Direktur : Sudarmo Tasmin
Direktur : Oey Albert
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Budi Medika

Direksi Rumah Sakit


Direktur : dr. Kenny Widyasari Suriadi
Lokasi : Jl. Yos Sudarso No. 85, Bumi Waras, Bandar Lampung
Luas Lahan : 12.598,313 m2
Luas Bangunan : 22.042,588 m2
Jumlah Tempat Tidur : 100 Tempat Tidur
Kelas : Rumah Sakit Umum Kelas C

C. FASILITAS PELAYANAN DAN PELAYANAN MEDIS RUMAH SAKIT


1. Fasilitas Pelayanan
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam
b. Pelayanan rawat inap yang terdiri dari:
• Pelayanan Rawat Inap
• Pelayanan Kamar Bersalin/VK
• Pelayanan HCU
• Pelayanan ICU
• Pelayanan Perina
• Pelayanan Kamar Isolasi
c. Pelayanan rawat jalan yang terdiri dari:
• Poliklinik Dokter Umum
3
• Poliklinik Dokter Gigi
• Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
• Poliklinik Spesialis Bedah Umum
• Poliklinik Spesialis Anak
• Poliklinik Spesialis Kebidanan Dan Kandungan
• Poliklinik Spesialis Saraf
• Poliklinik Spesialis Jantung
• Poliklinik Spesialis THT
• Poliklinik Spesialis Bedah Tulang
• Poliklinik Spesialis Bedah Mulut
d. Pelayanan bedah sentral sebanyak 5 kamar operasi
e. Pelayanan penunjang medis yang terdiri dari:
• Pelayanan Laboratorium 24 jam
• Pelayanan Radiologi 24 jam:
• Pelayanan Rekam Medis 24 jam
• Pelayanan Farmasi 24 jam
• Pelayanan Rehabilitasi Medik
• Pelayanan Gizi dan Konsultasi Gizi
• Pelayanan Laundry
f. Pelayanan Medical Check Up (MCU)
g. Pelayanan Ambulance 24 jam
h. Pelayanan Pemulasaran Jenazah

2. Bangunan
a. Lantai basement digunakan untuk kegiatan:
• Rekam Medis
• Gizi
• Kamar Jenazah
• Gudang Farmasi
• Ruangan Purchasing
• Ruangan Logistik
• IPSRS
4
• Kesehatan Lingkungan
• Kantin
b. Lantai satu atau lobby digunakan untuk kegiatan:
• Registrasi
• Informasi
• Kasir
• Customer Service
• IGD
• Laboratorium
• Radiologi
• Farmasi
• ATM center
• Shereen
c. Lantai dua digunakan untuk kegiatan:
• Poliklinik Dokter Spesialis
• Poliklinik Dokter Umum
• Klinik Psikologi Klinis
• Medical Check Up (MCU)
• Rehabilitasi Medik
• El’s Coffee
d. Lantai tiga digunakan untuk kegiatan:
• Kamar Bersalin atau VK
• ICU dan HCU
• Kamar Operasi
• CSSD
e. Lantai lima digunakan untuk kegiatan:
• Perina
• Ruang Rawat Inap Peony
• Ruang Rawat Inap Magnolia
f. Lantai enam digunakan untuk kegiatan:
• Ruang Rawat Inap Rose
• Ruang Rawat Inap Anggrek
5
g. Lantai tujuh digunakan untuk kegiatan:
• Direksi
• Sekretariat
• Keuangan
• HRD/Personalia
• Humas
• Marketing
• Ruang Auditorium
• Ruang Rapat

3. Peralatan Medis dan Penunjang Medis


a. IGD
• Stetoskop
• Tensimeter
• Trolley emergency
• Termometer
• Monitor
• EKG
• DC shock
• Oximetri
• Long spine board
• Minor set
• Infus pump
• Syringe pump
• Nebulizer
• Partus set
• Suction pump
• Lampu sorot
• Laringoskop
b. 5 kamar operasi yang dilengkapi dengan:
• Stetoskop
• Tensimeter
6
• Trolley emergency
• C-Arm
• Mesin anestesi dengan vaporizer
• Meja operasi Mediland
• Cauter WEM
• Monitor pasien
• Infant Warmer
• Timbangan Bayi digital
• Lampu operasi
• Lampu operasi portable
• Infus pump
• Syringe pump
• Instrumen set
• Meja mayo
• Meja instrument
• Trolley obat
• Stretcher
• Bed pasien
• Suction pump
• Laringoskop
• Bor tulang
• Gergaji tulang
c. ICU yang dilengkapi dengan:
• Stetoskop
• Tensimeter
• Trolley emergency
• Mesin Ventilator
• Mesin HFNC
• Monitor Vital Sign
• Infus Pump
• Syringe Pump
• Defebrilator (DC Shock)
7
• Suction pump
• Laringoskop
d. Klinik gigi yang dilengkapi dengan:
• Dental Unit
• Kompresor
• Endo Radar Plus
• Aerosol Suction
• Micromotor
• Light Cure
• Gutta Cutter
• Mesin Bleaching Whitening
e. Klinik THT yang dilengkapi dengan:
• Endoscopy ENT
• ENT Chair
• Instrumen
• Otoscope
• Stetoskop
• X-ray film viewer
f. Klinik kebidanan dan kandungan yang dilengkapi dengan:
• USG 2D dan USG 4D
• Stetopkop
• Lampu sorot
• Instrument
• Gyn chair
• Termometer
g. Klinik penyakit dalam yang dilengkapi dengan:
• Tensimeter
• Stetoskop
• Pen light
• X-ray film viewer
• EKG
h. Klinik anak yang dilengkapi dengan:
8
• Tensimeter anak
• Stetoskop bayi dan anak
• Pen light
• Timbangan Bayi dan anak
• Pengukur Tinggi Badan
i. Klinik saraf yang dilengkapi dengan:
• Stetoskop
• Tensimeter
• EEG
• Palu reflek
• Pen light
j. Klinik bedah umum yang dilengkapi dengan:
• Stetoskop
• Tensimeter
• Pen light
• Minor set
• X-ray film viewer
• Instrumen
k. Klinik orthopedi yang dilengkapi dengan:
• Stetoskop
• Tensimeter
• Pen light
• Skeletal manikin
• Gergraji gips
• Siringe trolley
• Instrumen
• X-ray film viewer
l. Rehabilitasi Medik yang dilengkapi dengan:
• Microwave Diathermy
• Short Wave Diathermy
• Transcutaneous Electrical Nerve Simulation
• Ultrasonic
9
• Traksi
• Infra Red
• Puley
• Quadricep Banch
• Paralel Bar
• Shoulder Whell
• Stair Train
m. Unit Radiologi yang dilengkapi dengan:
• X-ray dan X-ray mobile
• USG
• CT-scan 192 slices dan cinematic reindeering
• MRI 1,5 T
• Syringe injection
• Instrument
• Lampu sorot
• X-ray film viewer
• Timbangan
n. Laboratorium yang dilengkapi dengan:
• Hematology Analyzer
• Kimia Klinik
• Koagulasi
• PockhetChem A1c (Hba1c)
• Imunoserologi
• Urine Chemistry Analyzer
• Elektrolit&Agd
• Timbangan digital

4. Pelayanan Medis
a. Dokter Umum
b. Dokter Gigi
c. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
d. Dokter Spesialis Anak

10
e. Dokter Spesialis Bedah Umum
f. Dokter Spesialis Kebidanan Dan Kandungan
g. Dokter Spesialis THT
h. Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin
i. Dokter Spesialis Saraf
j. Dokter Spesialis Jantung
k. Dokter Spesialis Paru
l. Dokter Spesialis Bedah Orthopedi
m. Dokter Spesialis Bedah Mulut
n. Dokter Spesialis Bedah Onkologi
o. Dokter Spesialis Anestesi
p. Dokter Spesialis Patologi Klinik
q. Dokter Spesialis Radiologi

5. Sarana dan Prasarana


a. Bangunan
Luas bangunan: 18.948 m2
b. Luas parkir dan tanah yang belum ada bangunannya
c. Sarana transportasi
Rumah sakit memiliki sarana transportasi sebagai berikut:
• 1 unit mobil ambulance
• 2 unit mobil operasional
• 1 unit motor tosa
d. Peralatan pengolahan data
Pengolahan data Rumah Sakit Budi Medika menggunakan komputer secara
online.
e. Perangkat pendukung pelayanan rumah sakit
• Telepon
• Internet
f. Peralatan kantor
• Komputer dan laptop
• Printer
• LCD proyektor
11
• Layar proyektor
• Sound system
• Lemari arsip
• Meja kantor
• Kunsi kantor
• Mesin laminating
• Alat tulis kantor
g. Pengelolaan limbah
• Pengelolaan limbah cair

12
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO DAN FALSAFAH
RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA

A. VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

1. VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan terbaik bagi masyarakat Lampung dan sekitarnya

2. MISI
a. Menyediakan pelayanan medis dengan aman dan nyaman.
b. Menjadi Rumah Sakit pilihan bagi masyarakat Lampung dan sekitarnya.
c. Memberikan pelayanan medis yang berkualitas berbasis patient safety.

3. TUJUAN
Menjadikan Rumah Sakit Budi Medika fasilitas kesehatan yang bermanfaat bagi
masyarakat Lampung dan program kesehatan pemerintah Republik Indonesia

4. MOTTO
“Melayani dengan hati”

5. FALSAFAH
Dengan semangat kasih, empati dan santun, memberikan pelayanan kesehatan bagi
sesama dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama dan golongan.

B. LOGO RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA


Logo Rumah Sakit Budi Medika terdiri dari huruf B dan W berwarna merah dengan
latar belakang putih yang ada di dalam kotak merah.

13
1. Makna logo RSBM sebagaimana dimaksud adalah:
Huruf B : Yang berarti Bumi, bermakna tempat berkarya
(Rumah Sakit)
Huruf W : Yang berarti Waras, bermakna Sehat, sesuai dengan
nilai – nilai Rumah Sakit Budi Medika
2. Arti Warna Logo Rumah Sakit Budi Medika
Logo pada Rumah Sakit Budi Medika berwarna merah, yang menginterpetasikan
Kekuatan, Keberanian, dan Keberuntungan.

C. NAMA RUMAH SAKIT


Arti Nama Rumah Sakit Budi Medika :
Budi : Merupakan bentuk perwakilan dedikasi PT Sungai Budi
terhadap masyarakat Lampung dan sekitarnya
Medika : Berasal dari Kata medicine, dalam bahasa Latin medicus, yang
berarti "dokter". Kedokteran meliputi berbagai praktik
perawatan kesehatan yang berkembang untuk mempertahankan
dan memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan pengobatan
penyakit

14
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Budi Medika dipimpin oleh Direktur Rumah Sakit, mempunyai tugas

menyusun, memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan

mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan Rumah Sakit sesuai arah dan kebijakan yang telah

ditetapkan Direksi PT. Budi Medika Sejahtera. Didalam menjalankan kepemimpinannya

Direktur Rumah Sakit di bantu oleh Direksi dan perangkat lain antara lain Komite Medik,

Komite Mutu dan Keselamatan Pasien, Komite Etika Rumah Sakit, Komite Rekam Medis,

Satuan Pengawas Internal (SPI) dan Komite/panitia/tim lainnya yang dibentuk sesuai

kebutuhan.

Struktur organisasi Rumah Sakit Budi Medika digambarkan sebagai berikut:

15
Direktur

Kes
SPI

Komite-komite &
Tim

Kabag. Pelayanan &


Penunjang Kabag. Perawatan Kabag. Keuangan Kabag.
Marketing & Humas

Ka. Asuhan Subbag. Subbag. Ka. Marketing


Kasi Kasi Keperawatan
Penunjang Medis Medis Keuangan Pengadaan

Ka. MPP
Ka. Farmasi Ka. Rawat Jalan Ka. Logistik Ka. Humas
Ka. Akunting
Umum
Ka. Radiologi Ka. Rawat Inap

Ka. Logistik Ka. Informasi


Ka. Laboratorium Ka. Bendahara
Ka. IGD Farmasi
Ka. Rekam Medis
Ka. Intensive Ka. Penanganan
Khusus Komplain
Ka. Gizi

Ka. Bedah Sentral Ka. Legal

17
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS

Unit Rekam Medis RS. Budi Medika dipimpin oleh seorang Kepala Unit Rekam Medis
dan membawahi 1 orang SDM yang terbagi dalam beberapa jenis pelayanan, diantaranya
pelayanan pendistribusian dan Penyimpanan (Filing), Assembling, Coding, Statistik dan
Pelaporan.
.

Direktur

Manager Medis

Kepala Unit Rekam Medis

Petugas Petugas Petugas Petugas


Distribusi dan Pendaftaran Assembling Statistik dan
Penyimpanan Pelaporan

18
BAB VI
URAIAN JABATAN

Jabatan petugas Unit Rekam Medis perlu diuraikan agar pelaksanaan pelayanan berjalan
dengan lancar sesuai dengan tugas dan tanggub jawab masing – masing. Berikut dibawah ini
dijabarkan uraian jabatan petugas Unit Rekam Medis :

1. Nama Jabatan : Kepala Unit Rekam Medis


Uraian Tugas :

a. Menyusun sistem dan SPO, tentang :

• Penerimaan pasien.
• Pencatatan rekam medis
• Pengelolaan data medis
• Penyimpanan berkas rekam medis
• Pengambilan kembali berkas rekam medis
• Penyusutan berkas rekam medis
• Laporan kinerja produktivitas, mutu dan efisiensi
b. Membuat dan mengevaluasi sistem penerimaan pasien rawat jalan / inap
c. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis baik secara individu
maupun kolektif.
d. Merencanakan dan menetapkan formulir rekam medis yang digunakan.
e. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur penyimpanan rekam medis
f. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur peminjaman rekam medis.
g. Merencanakan dan membuat kriteria dalam rangka retensi rekam medis
h. Memeriksa kebenaran kode penyakit dan tindakan medis
i. Membuat dan menyajikan laporan kegiatan pelayanan rawat jalan / inap untuk
kepentingan manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan.
j. Membuat laporan dan analisa data morbiditas, mortalitas dan tindakan operasi.

18
k. Melaksanakan penilaian terhadap rekam medis inaktif untuk menilai rekam medis
bernilai guna atau tidak.
l. Merencanakan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan
rekam medis di rumah sakit.
m. Membuat uraian pekerjaan bagi bawahan.
n. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
o. Memeriksa laporan kegiatan kunjungan rawat jalan, inap dan penunjang sebagai bahan
pelaporan dan analisa.
p. Memeriksa laporan kegiatan rumah sakit, morbiditas, mortalitas, ketenagaan,
inventarisasi rumah sakit dalam pelaporan SIRS Online dan laporan insidentil lainnya
ke DepKes dan jajaranya.
q. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan rekam medis sehubungan dengan
kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait dengan
kegiatan rekam medis.
Tanggung Jawab :

1. Ketetapan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di bagian rekam medis
2. Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan :
a. Penerimaan pasien
b. Pencatatan rekam medis
c. Pengelolaan data medis
d. Penyimpanan berkas rekam medis
e. Pengambilan kembali berkas rekam medis
3. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasi.
4. Kebenaran dan ketepatan laporan baik ke dalam maupun ke DepKes dan
jajarannya.

19
Wewenang

1. Menjalankan tugas managerial Unit Rekam Medis (Menilai, menegur, member


sanksi dan member izin).
2. Membuat rencana kerja tahunan unit rekam medis
3. Mengatur kegiatan penyelenggaraan rekam medis
4. Meminta arahan dari atasan
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

Hasil Kerja

1. Tersusunnya SPO, Juknis kegiatan penerimaan, pencatatan, pengelolaan data


medis, penyimpanan dan pengambilan data medis
2. Uraian tugas bawahan.
3. Petunjuk kerja bawahan
4. Daftar rekam medis aktif dan inaktif
5. Urain tugas, petunjuk tugas, jadwal dinas shift, daftar cuti, libur.
6. Rencana kerja dan kebutuhan Unit Rekam Medis.
7. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan rekam medis
8. Laporan dan informasi kinerja RS Budi Medika.

2. Nama jabatan : Pelaksana Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat Inap


Uraian Tugas :

1. Menerima pendaftaran pasien


2. Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi kebutuhan pelayanan pasien
rawat jalan dan rawat inap
3. Mengidentifikasi pengisian formulir identitas sosial
4. Memasukkan data identitas sosial

20
5. Membuat kartu pasien
6. Mendaftarkan dengan mengirim tujuan berobat rawat jalan atau rawat inap
7. Mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu
8. Membuat Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan data identitas sosial yang
dimasukkan.
2. Bertanggung jawab mendaftarkan semua pasien baik rawat inap, rawat jalan
maupun UGD
3. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan kepada pasien

Wewenang :

1. Mengusulkan perbaikan perangkat kerja.


2. Mengumpulkan data sosial pasien.
3. Menerbitkan kartu berobat pasien.
Hasil Kerja :

1. Layanan informasi ke pasien


2. Pasien rawat inap, rawat jalan dan IGD terdaftar
3. Kartu Pasien, KIUP, Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Inap dan Rawat
Jalan
3. Nama Jabatan : Petugas Penerbitan SEP (Surat Elegibilitas Pasien)

Uraian Tugas :

1. Menerima kelengkapaan persyaratan peserta BPJS – Kesehatan untuk pencetakan


SEP
2. Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi kebutuhan pelayanan pasien
rawat jalan dan rawat inap
3. Mengidentifikasi kelengkapan persyaratan

21
4. Membuat SEP (Surat Eliglibilitas Peserta) BPJS -Kesehatan sesuai rujukan ke
ruang yang dituju baik rawat jalan maupun rawat inap.
Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan persyaratan BPJS – Kes.


2. Bertanggung jawab mencetakan semua SEP untuk pasie rawat jalan dan rawat
inap.
3. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan kepada pasien

Wewenang :

1. Mengusulkan perbaikan perangkat kerja.


2. Mengumpulkan data sosial pasien.
3. Menerbitkan SEP

Hasil Kerja :

1. Layanan informasi ke pasien


2. Pasien rawat inap, rawat jalan dan IGD peserat BPJS – Kesehatan tercetak SEP
3. Buku register dan serah terima

4. Nama Jabatan : Pelaksana Pelayanan BRM

a. Pelaksana Asemblling

Uraian Tugas :

1. Mencatat nomor MR pada buku register berkas masuk


2. Memasukkan data no MR, Tanggal masuk, Tanggal keluar, lama dirawat, jenis
kelamin, umur, kelas perawatan, diagnosis, waktu meninggal, jenis kasus dan
keterangan pulang pada formulir Daftar Pasien Rawat Inap di komputer.
3. Menyusun berkas rekam medis sesuai dengan urutan serta melengkapi data sosial
pasien apabila kurang lengkap.

22
Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas kebenaran urutan dan kelengkapan formulir rekam medis
2. Bertanggung jawab atas terdatanya pasien yang keluar.
Wewenang :

1. Mengusulkan perbaikan perangkat kerja.


Hasil Kerja :

1. Berkas rekam medis pasien dirakit/ di assembling


2. Rekap Data penyakit tiap bulan

b. Indexing & analisis

Uraian Tugas :

1. Mengambil berkas yang sudah di kode


2. Memeriksa tiap lembar rekam medis tentang kelengkapan identitas, bukti
rekaman, autentifikasi dan tata cara pencatatan
3. Mencatat di formulir analisis kuantitatif
4. Di entry ke komputer

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas terdatanya semua hasil analisis kuantitatif berkas rekam
medis pasien rawat inap

Wewenang :

1. Mengusulkan perbaikan perangkat kerja.


Hasil Kerja :

1. Semua berkas rekam medis pasien rawat inap di cek kelengkapan formulir rekam
medis.

23
c. Retrieval, Penyimpanan, Distribusi.

Uraian Tugas :

1. Menyiapkan tracer dengan mencatat no MR, tanggal pinjam, tanggal kembali,


tujuan peminjaman dan paraf petugas.
2. Mengeluarkan berkas rekam medis sesuai dengan nomor rekam medis yang
diminta, dengan menempatkan tracer pada posisi rekam medis yang keluar.
3. Mencatat nomor rekam medis berkas yang keluar pada buku register berkas
keluar.
4. Mengantarkan berkas rekam medis ke unit pelayanan yang dituju
5. Menyimpan berkas rekam medis yang telah selesai di olah ke rak penyimpanan

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penyimpanan.


2. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan berkas rekam medis yang
keluar.
3. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan pengiriman berkas rekam medis
yang dikirim baik tempat maupun waktu.
4. Bertanggung jawab atas kesiapan buku ekspedisi.
5. Bertanggung jawab atas kerapihan dan keamanan berkas rekam medis
6. Bertanggung jawab atas perangkat kerja
7. Bertanggung jawab atas keamanan dan kerapihan ruang penyimpanan.

Wewenang :

1. Mengusulkan kebutuhan ATK dan perangkat kerja ke Kepala Unit.


2. Mengusulkan perbaikan perangkat kerja.
Hasil Kerja :

1. Berkas rekam medis yang tersedia untuk didistribusikan.

24
2. Terjajarnya tracer pada posisi berkas rekam medis yang keluar.
3. Berkas rekam medis sampai ke unit pelayanan
4. Berkas rekam medis tersimpan di rak penyimpanan

d. Pelaporan

Uraian Tugas :

1. 1. Membuat laporan bulanan yaitu : RL 2a1; RL2b1; RL 2c; RL 6; RL A; RL B;


Lap C-1; Laporan DBD; Laporan KIA; Laporan Surveillans Integrasi AFP,
Campak & Tetanus; Laporan STP tidak menular berbasis RS (Kasus Baru);
Laporan Upaya Pelayanan Rawat Inap; Laporan Jumlah pasien dan Laporan
Indikator RS.
2. Membuat laporan triwulan yaitu : RL1, RL 2a dan Rl 2b
3. Membuat laporan Semesteran yaitu : RL 4
4. Membuat laporan tahunan yaitu : RL 3 dan RL 5
5. Membuat grafik Barber Johnson

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas laporan internal dan eksternal yang tepat waktu
2. Bertanggung jawab atas laporan internal dan eksternal yang benar
3. Bertanggung jawab atas laporan internal dan eksternal yang lengkap

Wewenang :

1. Mengusulkan perbaikan perangkat kerja.


Hasil Kerja :

1. Laporan kunjungan pasien rawat jalan, inap, dan penunjang


2. Laporan morbiditas, morlalitas, dan penyakit menular

25
3. Laporan tentang efisiensi pelayanan rawat inap, BOR, LOS, BTO, TOI, NDR,
GDR
4. Laporan Eksternal ( RL1, RL 2a RL 2a1, RL 2B, RL 2b1, RL 3, RL 4, RL 5, RL
6)

26
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja Pelayanan Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Budi Medika dengan
Pelayanan Medis dan Pelayanan Non Medis.

A. SKEMA TATA HUBUNGAN KERJA REKAM MEDIS

INSTALASI
LOGISTIK
UMUM RAWAT JALAN

KAMAR IGD
OPERASI
INSTALASI
IPSRS RAWAT INAP

INFORMASI
INSTALASI GIZI
INSTALASI
KEUANGAN HCU
REKAM MEDIS
UNIT EDP
INSTALASI
FARMASI
MANAJEMEN
INSTALASI
KEUANGAN LABORATORIUM

INSTALASI
RADIOLOGI

27
B. URAIAN TATA HUBUNGAN KERJA REKAM MEDIS DENGAN :

1. Instalasi Rawat Jalan

a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien yang mau berobat rawat jalan


b. Berkoordinasi dalam penyediaan dan pendistribusian berkas rekam medis
pasien rawat jalan.
c. Berkoordinasi dalam pengolahan data dan pelaporan
d. Berkoordinasi dalam kelengkapan berkas rekam medis gawat darurat

2. IGD ( INSTALASI GAWAT DARURAT )

a. Berkoordinasi dalam mendaftarkan pasien gawat darurat


b. Berkoordinasi dalam penyediaan dan pendistribusian berkas rekam medis
c. Berkoordinasi dalam pengolahan data dan pelaporan.
d. Berkoordinasi dalam kelengkapan berkas rekam medis gawat darurat
3. INSTALASI RAWAT INAP

a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien rawat inap


b. Berkoordinasi dalam penyediaan Berkas rekam medis pasien rawat inap
c. Berkoordinasi dalam kelengkapan berkas rekam medis pasien rawat inap
d. Berkoordinasi dalam pengolahan dan pelaporan data

4. INSTALASI GIZI
a. Berkoordinasi dalam kelengkapan berkas rekam medis pasien
b. Berkoordinasi dalam pengolahan dan pelaporan data

5. HCU

a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien rawat inap HCU


b. Berkoordinasi dalam penyediaan Berkas rekam medis pasien rawat inap HCU
c. Berkoordinasi dalam kelengkapan berkas rekam medis pasien rawat inap HCU
d. Berkoordinasi dalam pengolahan dan pelaporan data

28
6. INSTALASI FARMASI

a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien dan cara bayar pasien agar tidak salah
dalam pemberian obat
b. Berkoordinasi dalam pengolahan dan pelaporan obat

7. INSTALASI LABORATORIUM

a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien laboratorium


b. Berkoordinasi dalam pengolahan dan pelaporan data
8. INSTALASI RADIOLOGI

a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien Radiologi


b. Berkoordinasi dalam pengolahan dan pelaporan data

9. LOGISTIK UMUM
a. Berkoordinasi dalam permintaan cetakan serta barang- barang yang dibutuhkan
di ruangan rekam medis
10. KAMAR OPERASI
a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien rawat inap
b. Berkoordinasi dalam penyediaan Berkas rekam medis pasien rawat inap
c. Berkoordinasi dalam kelengkapan berkas rekam medis pasien rawat inap
d. Berkoordinasi dalam pengolahan dan pelaporan data

11. IPSRS
a. Berkoordinasi dalam perawatan fasilitas dan sarana pelayanan di Instalasi
rekam medis
12. INFORMASI
a. Berkoordinasi dalam pendaftaran pasien baik rawat jalan maupun rawat inap
b. Berkoordinasi dalam nomor antrian pasien rawat jalan

29
c. Berkoordinasi dalam jadwal dokter spesialis.

13. KEUANGAN
Berkoordinasi dalam kelengkapan administrasi berkas

14. UNIT EDP


a. Berkoordinasi dalam SIMRS, akses internet serta web RS Budi Medika.
b. Berkoordinasi dalam perbaikan kerusakan seperti printer,komputer dan lain-
lain.
15. MANAJEMEN
a. Berkoordinasi dalam kelengkapan peralatan, ATK
b. Berkoordinasi dalam kedisiplinan dan kebutuhan SDM Instalasi Rekam Medis
c. Manajemen membutuhkan data rekam medis sebagai indikator mutu pelayanan
di Rumah Sakit Budi Medika.

30
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Tabel Kualifikasi Sumber Daya Manusia Unit Rekam Medis

Tabel 2.1 Tabel Kualifikasi Unit Rekam Medis


NO Nama Jabatan Pendidikan Massa Status Keterangan
Formal Non Kerja Kepegawaian
Formal
1 Kepala Ruang D III Rekam - Berijazah
Rekam Medis Medis Bersertifikat
2 Penanggung D III Rekam - 2 Tahun Karyawan Berijazah
Jawab Coding Medis Tetap/ Bersertifikat
kontrak
3 Penanggung D III - ≥ 3 Tahun Karyawan Berijazah
Jawab Pelaporan Management Tetap Bersertifikat
RS
4 Pelaksana Rekam SMA/ D III - ≥ 0 Tahun Karyawan Berijazah
Medis Tetap/
Kontrak

Mengacu pada Undang-Undang No. 32 tentang tenaga kesehatan, tenaga yang ditugaskan di
Unit Rekam Medis adalah Perekam Medis yang masuk dalam rumpun keteknisian medis.
Ditegaskan melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 377/MenKes/SK/III/2007, Tentang
standar profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, mensyaratkan bagi profesi
perekam medis untuk memberikan pelayanan informasi kesehatan yang merupakan
pelayanan penunjang secara profesional yang berorientasi pada kebutuhan informasi
kesehatan bagi pemberi layanan kesehatan.

31
Kualifikasi pendidikan yang harus ditempuh untuk seorang tenaga yang
menyelenggarakan manajemen informasi kesehatan / rekam medis secara baik dan benar
adalah seorang profesi Manajemen Informasi Kesehatan / Perekam Medis adalah :

1. Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang ditempuh selama 6 ( enam )
semester dengan gelar Ahli Madya.
2. Diploma IV Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama 8 ( delapan )
semester dengan gelar Sarjana Sains Terapan MIK
3. Strata 1 Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama 8 ( delapan )
semester dengan gelar Sarjana Manajemen Informasi Kesehatan
4. Strata 2 Pasca Sarjana Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama 4 (
empat ) semester dengan gelar Magister Manajemen Informasi

Dalam menjalankan tugas profesinya dan meningkatkan kualitas sumber daya


manusia, maka diwajibkan untuk memiliki Kompetensi sebagai berikut :

2. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan
tindakan medis
3. Aspek Hukum dan Etika Profesi
4. Manajemen rekam medis dan informasi kesehatan
5. Menjaga mutu rekam medis
6. Statistik Kesehatan
7. Manajemen Unit Kerja Manajemen Informasi Kesehatan / rekam medis
8. Kemitraan Profesi

1. Pola Kebutuhan Tenaga


Kebutuhan tenaga untuk melaksanakan kegiatan pelayanan rekam medis didasarkan pada
analisa beban kerja. Dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan dibagi dengan waktu kerja efekif hasilnya adalah merupakan jumlah tenaga yang
dibutuhkan. Yang harus diketahui adalah :

32
Jenis jenis kegiatan, langkah langkah kegiatan, waktu yang dibutuhkan setiap langkah
kegiatan, rata rata kegiatan yang dapat diselesaikan.

2. Rekruitmen
Rekruitmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk melamar menjadi karyawan.

Sumber untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah :

- Dari dalam organisasi sendiri ( internal )


- Dari luar organisasi ( eksternal )
Rekruitmen tenaga kerja di Unit Rekam Medik RS Budi Medika lebih besar dengan
melakukan rekruitmen eksternal karena dari dalam organisasi tidak tersedia kualifikasi
tenaga yang dibutuhkan.. Namun rekruitmen secara internal juga dibutuhkan karena yang
bersangkutan sudah lebih dikenal dan dapat dilakukan secara cepat.

Rekruitmen dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, dimana dari hasil


penghitungan kebutuhan tenaga ditemukan jumlah kegiatan yang dilakukan tidak seimbang
dengan jumlah tenaga yang ada.

3. Seleksi
Seleksi adalah bagian terpenting dalam rekruitmen tenaga kerja. Dilakukan untuk
memperoleh tenaga yang sesuai berdasarkan persyaratan jabatan. Proses seleksi dilakukan
untuk semua tenaga kerja yang diinginkan menjabat pada jabatan tertentu di Unit Rekam
Medis RS Budi Medika.

Seleksi tenaga dilakukan melalui :

- Analisa kebutuhan tenaga


- Seleksi pegawai melalui test kompetensi berupa tes tertulis, tes wawancara dan
praktek komputer.

- Evaluasi terhadap seluruh karyawan setelah 6 bulan masa percobaan

33
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan Orientasi karyawan adalah kegiatan memberikan informasi latar belakang kepada
karyawan baru yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan secara memuaskan,contohnya
seperti peraturan rumah sakit.

Tujuan Orientasi karyawan adalah untuk membantu karyawan dapat bekerja dengan baik,
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan pada akhirnya akan mendukung
pencapaian tujuan rumah sakit.

Kegiatan orientasi yang dilakukan di Instalasi Rekam Medis meliputi beberapa halsebagai
berikut :

1. Organisasi
Merupakan pengenalan organisasi yang meliputi Organisasi Rumah Sakit dan Instalasi
Rekam Medis
2. Visi dan Misi Instalasi Rekam Medis
Merupakan kegiatan pengenalan Visi dan Misi Instalasi Rekam Medis sebagai bekal
untuk dapat melakukan pelayanan yang efektif, efisien dan berkualitas
3. SDM
Memperkenalkan kualifikasi SDM yang bekerja pada instalasi rekam medis yang
meliputi latar belakang pendidikan dan status kepegawaian.
4. Pelayanan
Memperkenalkan alur pelayanan Instalasi rekam medis sebagai pelayanan non medis di
rumah sakit Budi Medika dan memperkenalkan pelayanan lain yang ada di rumah sakit
Budi Medika.
5. Sarana dan prasarana
Memperkenalkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam melakukan pelayanan
rekam medis.

34
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

Unit Rekam Medik dengan staffnya minimal satu kali dalam satu bulan. Rapat berkala
terdiri dari :

1. Rapat rutin diselenggarakan pada :


Waktu : Setiap tanggal 30

Jam : 13.00 WIB s/d Selesai


Tempat : Ruang Rekam Medis
Peserta : Ka. Ruang dan Pelaksana
Materi :
a. Evaluasi kinerja mutu
b. Evaluasi SDM
c. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan rekam medis
d. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM
e. Masalah dan pemecahannya
f. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan rekam medis
Kelengkapan rapat :

a. Undangan, daftar hadir, notulen


b. Laporan / rekomendasi
2. Usulan kepada atas

Rapat Insidentil diselenggarakan pada :


Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
segera
Jam : Sesuai undangan

Tempat : Sesuai undangan

Peserta : Ka. Ruang dan Pelaksana

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas


35
Kelengkapan rapat :
a. Undangan, daftar hadir, notulen
b. Laporan / rekomendasi
c. Usulan kepada atasan

36
BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan Rumah Sakit


Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat
menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat.

Jenis laporan :

1. Laporan internal, meliputi :


a. Pasien masuk rumah sakit
b. Pasien keluar rumah sakit
c. Pasien meninggal di rumah sakit
d. Lamanya pasien dirawat
e. Hari perawatan pasien
f. Presentasi pemakaian tempat tidur
g. Kegiatan pembedahan
h. Kegiatan rawat jalan
2. Laporan eksternal, meliputi :
a. Data kegiatan rumah sakit (RL 1)
b. Data keadaan morbiditas pasien rawat inap (RL 2a)
c. Data keadaan morbiditas penyakit khusus pasien rawat inap (RL 2a1)
d. Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan (RL 2b)
e. Data keadaan morbiditas penyakit khusus pasien rawat jalan (RL 2b1)
f. Data individual morbiditas pasien rawat inap,terdiri dari :
g. Data inventaris rumah sakit (RL 3)
h. Data keadaan ketenagaan rumah sakit (RL 4)
i. Data peralatan rumah sakit (RL 5)

37
2. Frekuensi Dan Periode Laporan Ekstern
Pada Sistem Informasi Rumah Sakit frekuensi dan periodenya disesuaikan dengan jenis
data yang dikumpulkan yaitu :

a. Data Kegiatan Rumah Sakit - Formulir RL1

Formulir RL1 dibuat setiap triwulan oleh masing-masing Rumah Sakit berdasarkan
pencatatan harian yang dikompilasi setiap bulan. Data yang dilaporkan mencakup
keadaan mulai tanggal 1 bulan pertama sampai dengan tanggal 30/31 bulan ketiga
pada setiap triwulan yang bersangkutan.

b. Data Keadaan Morbiditas - Formulir RL2a, RL2b

Data morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan, dibuat setiap triwulan oleh
masing-masing Rumah Sakit berdasarkan pencatatan harian yang dikompilasi setiap
bulan. Data yang dilaporkan mencakup keadaan mulai tanggal 1 bulan pertama
sampai dengan tanggal 30/31 bulan ketiga pada setiap triwulan yang bersangkutan.c.

Data Keadaan Penyakit Khusus - Formulir RL2a1, RL2b1 dan RL2c

Data keadaan penyakit khusus rawat inap dan rawat jalan dibuat setiap bulan serta
data status imunisasi yang dilaporkan keadaan mulai tanggal 1 sampai dengan
tanggal 30/31 setiap bulan yang bersangkutan. Laporan ini sebagai pelaksanaan
laporan surveilans terpadu di rumah sakit.

d. Data Dasar Rumah sakit - Formulir RL3

Formulir RL 3 diisi satu kali dalam setahun. Data yang dilaporkan pada RL3
merupakan data dasar sesuai dengan keadaan pada tanggal 31 Desember setiap
tahunnya.

e. Data Keadaan Ketenagaan - Formulir RL4

Formulir RL4 dibuat dua kali setahun. Data yang dilaporkan sesuai dengan keadaan
pada tanggal 30 Juni dan tanggal 31 Desember.

38
f. Data Peralatan Medis Rumah Sakit dan Data Kegiatan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit - Formulir RL5

Formulir RL5 dibuat satu kali setahun, sesuai dengan keadaan pada tanggal 31
Desember.

g. Khusus untuk data yang hanya dikirimkan ke Departemen Kesehatan seperti


formulir data individual mengenai penyakit pasien rawat inap (formulir
RL2.1, RL2.2, dan RL2.3), dibuat bagi setiap pasien yang keluar Rumah Sakit
(hidup dan meninggal) pada tanggal 1 – 10 setiap periodenya.

Sedangkan data individual ketenagaan Rumah sakit (RL4a) dibuat untuk


setiap tenaga pada RS Vertikal Depkes saja baik RSU dan RS Khusus lainnya
sesuai dengan keadaan pada tanggal 31 Desember dan diperbaharui pada
tahun selanjutnya jika ada perubahan.

3. Jadwal Pengiriman
Agar data yang dikumpulkan dapat diolah sesuai dengan jadual yang
ditentukan, maka pengiriman formulir standar yang telah diisi dari Rumah
Sakit dilakukan paling lambat 15 hari sesudah jangka waktu data yang
dilaporkan.

4. Saluran dan Mekanisme Pengiriman


a. Laporan tahunan dikirim melalui SIRS Online, untuk pelaporan setiap
bulan dikirimkan kepada semua instansi kesehatan di daerah sebagai
berikut :

1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


2) BKKBN
3) Arsip Rumah Sakit

39
BAB XII
PENUTUP

Dengan adanya pedoman pengorganisasian ini diharapkan dapat menjadi acuan


dalam pelaksanaan pengorganisasian rekam medis. Profesionalisme dan
kompetensi sebagai perekam medik dapat diterapkan untuk memenuhi kebutuhan
dalam rangka memberika pelayanan prima kepada para pasien/ pelanggan sesuai
dengan peraturan yan berlaku.

Pedoman pengorganisasian Unit Rekam Medis dievaluasi apabila :


1. Ada perubahan Undang – Undang Kesehatan
2. Ada perubahan aturan dari pemerintah yang terkait dengan sistem
informasi rumah sakit(SIRS) online.
3. Ada perubahan kebijakan rumah sakit.
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis ini masih jauh dari sempurna untuk itu
diharapkan kesediaan unit terkait memberikan masukan. Demikian Pedoman
Pengorganisasian Rekam Medis ini disusun, atas kerjasama yang telah diberikan
kami ucapkan terima kasih.

Bandar Lampung, ……………..

Penyusun,
Agnesia Ajeng Saraswati. Amd. RMIK

40
REFERENSI

Standar Akreditasi Rumah Sakit, 2011. Jakarta


Depkes RI, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di Indonesia.
Jakarta Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di RS. X, 2016. Lampung
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1),
Jakarta:Sekretariat Negara.
Republik Indonesia, 2009. Undang – undang Nomor 40 Tentang Rumah Sakit,
Jakarta;Sekretariat Negara.
Republik Indonesia, 2008. Permeknes 269 Tentang Rekam Medis, Jakarta;
Sekretariat Negara. Republik Indonesia, 2014. Undang – undang Nomor 36
Tentang Kesehatan, Jakarta; SekretariatNegara.
Republik Indonesia, 2004. Undang – undang No 29 tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran,Jakarta; Sekretariat Negara

41

Anda mungkin juga menyukai