Anda di halaman 1dari 42

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


(PKRS)

RSIA BUNDA ALIYAH


JL. PAHLAWAN REVOLUSI NO 100 PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR
i
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
(PKRS)

RUMAH SAKIT IBU & ANAK BUNDA ALIYAH


JAKARTA, INDONESIA
TAHUN 2022
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA ALIYAH JAKARTA
NOMOR : 013 /SK-DIR/RSIA-BA/X/2022

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT (PKRS)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA ALIYAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU & ANAK BUNDA ALIYAH JAKARTA

Menimbang : 1. Bahwa untuk tetap melaksanakan organisasi unit


Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang baik diperlukan
pengelolaan Rumah Sakit di lingkungan Rumah Sakit
Bunda Aliyah Jakarta.
2. Bahwa dalam upaya peningkatan efektifitas
penyelenggaraan pelayanan Unit Promosi Kesehatan
Rumah Sakit diperlukan Pedoman Kerja Unit Promosi
Kesehatan Rumah Sakit yang berlaku di RSIA Bunda
Aliyah Jakarta.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut
pada angka 1 dan 2, maka perlu menetapkan Peraturan
Direktur RSIA Bunda Aliyah Jakarta tentang Pedoman
Pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) RSIA Bunda Aliyah Jakarta.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit.

ii
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2014 Tentang Keperawatan.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Kebidanan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Pesetujuan Tindakan
Kedokteran.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2012 Tentang Rahasia Kedokteran.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 2018 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Rumah Sakit.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis.
15. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No
02/02.11/31/-1.77/2015 Tanggal 20 Februari 2015
tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan RSIA Bunda
Aliyah;
16. Surat Keputusan Direktur PT. Insani Graha Medika No.

iii
002/BAI/SK-PD/VI/2022 Tentang Pengangkatan
Direktur RSIA Bunda Aliyah;
17. Surat Keputusan Presiden Direktur Bunda Aliyah
Helathcare Nomor 006/Dir/SK/BAHC/X/2022 tentang
Pemberlakuan Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Bunda Aliyah.
18. Surat Keputusan Presiden Direktur Bunda Aliyah
Helathcare Nomor 004b/DIR/SK/BAHC/X/2022 tentang
Penetapan Visi, Misi dan Filosofi Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Bunda Aliyah.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RSIA
BUNDA ALIYAH JAKARTA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN TIM PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT (PKRS) DI RUMAH SAKIT RSIA
BUNDA ALIYAH JAKARTA.
Kesatu : Menugaskan kepada semua starf yang terlibat untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan Pedoman
Pengorganisasian Promosi Kesehatan RSIA Bunda Aliyah
Jakarta.
Kedua : Surat keputusan ini selama tiga tahun sejak tanggal di
tetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam surat keputusan ini, akan diubah dan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 27 Oktober 2022
Direktur RSIA Bunda Aliyah Jakarta

dr. Widodo Wirawan, MPH


iv
DAFTAR ISI

SK PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN PKRS ................ ii


DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ...................... ....................................................................... 3
C. Ruang Lingkup ...................... ......................................................... 4
D. Batasan Operasional ...................... ................................................. 4
E. Landasan Hukum ............................................................................ 5
BAB II GAMBARAN RUMAH SAKIT ............................................................ 7
BAB III MISI, VISI, FALSAFAH, NILAI & TUJUAN RS ................................ 10
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSIA BUNDA ALIYAH ......................... 12
BAB V STRUKTUR ORGANISASI TIM PKRS RSIA BUNDA ALIYAH ..... 14
BAB VI URAIAN JABATAN PKRS RSIA BUNDA ALIYAH ......................... 16
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ............................................................... 26
BAB VIII POLA KETENAGAAN & KUALIFIKASI PERSONIL ...................... 28
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI .................................................................... 32
BAB X PERTEMUAN RAPAT ....................................................................... 33
BAB XI PELAPORAN ....................................................................................... 34
A. Laporan Harian ............................................................................... 34
B. Laporan Bulanan ........................................................................... 34
C. Laporan Tahunan ............................................................................ 34
BAB XI PENUTUP ............................................................................................ 36

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 menyebutkan bahwa
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sejahtera dan sehat, serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara social dan ekonomis. Selanjutnya dalam Pasal 46
dinyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative
yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dalam pasal 1


menyebutkan pengertian rumah sakit yaitu institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Selanjutnya dikatakan bahwa Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah
pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Mengacu kepada peraturan perundang-undangan tersebut di atas, kiranya
dapat dinyatakan bahwa di setiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya
peningkatan kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi kesehatan.

Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang


penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan

1
kesadaran, kemauan dan kemampuan, upaya penyuluhan (upaya komunikasi
dan informasi) yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk
mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan
yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan
peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di berbagai bidang/sektor, sesuai
keadaan) dan pengorganisasian masyarakat (community organization),
pengembangan masyarakat (community development), penggerakan
masyarakat (social mobilization), dan pemberdayaan masyarakat (community
empowerment).

Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya rumah sakit
untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok
masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan
rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri
dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran diri, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya
mereka, serta didukung kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Oleh
karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program
pelayanan yang ada di rumah sakit.

Sesuai dengan misi RSIA Bunda Aliyah Jakarta Melakukan upaya untuk
memberikan pelayanan yang bermutu dengan penuh kepedulian dan
mengutamakan kepuasan pelanggan, melakukan pendidikan dan pelatihan
kepada karywan dan tim medis, mengelola rumah sakit secara professional
dan etis, maka promosi kesehatan merupakan program yang tidak terpisahkan
dari program pelayanan kesehatan yang disediakan oleh RSIA Bunda Aliyah
Jakarta. Penyelenggaraan promosi kesehatan di RSIA Bunda Aliyah Jakarta
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan serta
dilaksanakan bersama antara unit-unit yang terkait dan seluruh tenaga
kesehatan profesional yang bertanggung jawab dalam perawatan pasien.

2
Dalam pemberian pendidikan kepada pasien, seluruh tenaga kesehatan
professional yang memberi asuhan memahami kontribusinya satu dan lain,
sehingga diperlukan kolaborasi antar tenaga profesional tersebut.

Promosi Kesehatan yang diselenggarakan oleh RSIA Bunda Aliyah Jakarta


diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang berkualitas sehingga dapat
memenuhi harapan dan kepuasan bagi klien serta meningkatkan citra
pelayanan RSIA Bunda Aliyah Jakarta di masyarakat. Untuk mewujudkan
harapan tersebut, maka perlu dibentuk Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) dan tersedianya Pedoman Pengorganisasian Tim PKRS RSIA Bunda
Aliyah Jakarta yang dapat dijadikan acuan kerja bagi seluruh unit kerja dan
tenaga kesehatan profesional yang terkait.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pedoman pengorganisasian RSIA. Bunda Aliyah bertujuan sebagai dasar
melaksanakan kegiatan dan mengatur tentang organisasi di Tim PKRS
RSIA. Bunda Aliyah Jakarta.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pedoman pengorganisasian tim PKRS sebagai berikut :
a. Tersedianya visi, misi, falsafah, nilai, tujuan dan motto rumah sakit.
b. Tersedianya struktur organisasi rumah sakit
c. Tersedianya struktur organisasi tim PKRS
d. Tersedianya uraian jabatan
e. Terselenggaranya tata hubungan kerja
f. Tersedianya pola ketenagaan dan kualifikasi staf tim PKRS
g. Terselenggaranya rapat unit kerja / instalasi
h. Terlaksananya laporan, monitoring dan evaluasi unit kerja / instalasi

3
C. Ruang Lingkup Pelayanan
1. Kepala atau Direktur Rumah Sakit..
2. SDM Rumah Sakit.
3. Pasien.
4. Keluarga Pasien.
5. Pengunjung Rumah Sakit.
6. Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
7. Pemangku kepentingan terkait.

D. Batasan Operasional
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Promosi Kesehatan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat
melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu
masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat
kesehatan yang optimal.
3. Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat PKRS
adalah proses memberdayakan Pasien, keluarga Pasien, sumber daya
manusia Rumah Sakit, pengunjung Rumah Sakit, dan masyarakat sekitar
Rumah Sakit untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang
optimal.
4. Kepala atau Direktur Rumah Sakit adalah pimpinan tertinggi Rumah
Sakit dengan nama jabatan kepala, direktur utama, atau direktur.
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

4
6. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit yang selanjutnya disebut SDM
Rumah Sakit adalah semua tenaga yang bekerja di Rumah Sakit baik
tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan.
7. Keluarga Pasien adalah setiap orang yang memiliki hubungan
kekerabatan dengan Pasien yang memperoleh pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
8. Pengunjung Rumah Sakit adalah setiap orang yang datang mengunjungi
Rumah Sakit untuk kepentingan yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan atau untuk kepentingan yang lain.
9. Masyarakat Sekitar Rumah Sakit adalah sekumpulan orang yang tinggal
dan/atau berinteraksi di area sekitar Rumah Sakit.

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Kebidanan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Pesetujuan Tindakan Kedokteran.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012
Tentang Rahasia Kedokteran.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien.

5
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018
Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018
Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020
Tentang Akreditasi Rumah Sakit.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2022
temtang Rekam Medis
15. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta No 02/02.11/31/-1.77/2015 Tanggal 20 Februari
2015 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan RSIA Bunda Aliyah;
16. Surat Keputusan Direktur PT. Insani Graha Medika No. 002/BAI/SK-
PD/VI/2022 Tentang Pengangkatan Direktur RSIA Bunda Aliyah;
17. Surat Keputusan Presiden Direktur Bunda Aliyah Helathcare Nomor
006/Dir/SK/BAHC/X/2022 tentang Pemberlakuan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Aliyah.
18. Surat Keputusan Presiden Direktur Bunda Aliyah Helathcare Nomor
006/Dir/SK/BAHC/X/2022 tentang Pemberlakuan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Aliyah.
19. Surat Keputusan Presiden Direktur Bunda Aliyah Helathcare Nomor
004b/DIR/SK/BAHC/X/2022 tentang Penetapan Visi, Misi dan Filosofi
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Aliyah

6
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit Ibu & Anak Bunda Aliyah Jakarta

Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah adalah sebuah rumah sakit khusus
ibu dan anak tipe C yang berada di lokasi Jalan Pahlawan Revolusi No 100
Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Kotamadya Jakarta
Timur. Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah dilaksanakan
selama 4 tahun dimulai sejak tahun 2004 dan mulai beropersi sejak tanggal 16
Januari 2008.

Dalam operasionalnya RSIA Bunda Aliyah berada dibawah pengelolaan


Badan Hukum PT. Insani Graha Medika.Bangunan RSIA Bunda Aliyah
terdiri atas 4 lantai yang berdiri diatas lahan seluas 3340 m² dengan luas
bangunan 5835 m². Pada awal beroperasinya di tahun 2008 RSIA Bunda
Aliyah hanya menjalankan kegiatan pelayanan dengan 3 lantai, namun
dengan berjalannya waktu dan semakin meningkatnya jumlah pasien maka
seluruh bangunan telah diopersionalkan pada tahun 2009.

RSIA Bunda Aliyah menawarkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan


permasalahan kesehatan di masyarakat, khususnya dibidang kesehatan ibu
dan anak. Lokasi yang sangat strategis dan mudah dicapai dari seluruh
penjuru kota khususnya wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya, menjadikan
RSIA Bunda Aliyah merupakan pilihan yang tepat sebagai rumah sakit tujuan
utama. Pada tanggal 16 Januari 2008, RSIA Bunda Aliyah mulai operasional.
Gedung berlantai 4 dengan kapasitas 88 tempat tidur, dilengkapi peralatan
berteknologi modern.

B. Jenis Pelayanan RSIA Bunda Aliyah Jakarta.


1. Instalasi Gawat Darurat 24 jam
2. Instalasi Rawat Jalan :
a. Dokter spesialis Kebidanan dan kandungan :

7
1) Subspesialis Fetomaternal
2) Subspesialis Ginekologi Onkologi
b. Dokter spesialis Anak :
1) Subspesialis Perinatologi
2) Subspesialis Intensif Anak / PGD
3) Subspesialis Alergi Anak
4) Subspesialis Jantung Anak
c. Dokter spesialis Bedah :
1) Subspesialis Bedah Anak
2) Subspesialis Bedah Urologi
3) Subspesialis Bedah Ortopaedi dan Traumatologi
d. Dokter spesialis Penyakit Dalam
e. Dokter spesialis THT
f. Dokter spesialis Mata
g. Dokter spesialis Kulit – Kecantikan
h. Dokter spesialis Saraf
i. Dokter spesialis Paru
j. Dokter spesialis Rehabilitasi Medik
k. Dokter spesialis Anestesiologi
l. Dokter spesialis Patologi Klinik
m. Dokter spesialis Radiologi
n. Dokter Umum
o. Dokter Gigi :
1) Subspesialis Gigi Anak
2) Subspesialis Gigi Konservatif
3) Subspesialis Gigi Orthodonti
4) Subspesialis Bedah Mulut
3. Instalasi Rawat Inap
a. Ruang Rawat Inap Suite Room
b. Ruang Rawat Inap VVIP
c. Ruang Rawat Inap VIP
d. Ruang Rawat Inap Kelas I

8
e. Ruang Rawat Inap Kelas II
f. Ruang Rawat Inap Kelas III
4. Ruang Perawatan Intensif
a. Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
b. Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
c. Intesive Care Unit (ICU)
5. Ruang Perinatologi
6. Kamar Operasi
7. Kamar Bersalin dan Kamar Bayi
8. Rehabilitasi Medik dan Tumbuh Kembang
9. Pelayanan Penunjang
a. Laboratorium 24 jam
b. Radiologi 24 jam
c. Instalasi Farmasi 24 jam
d. Ambulance 24 jam

9
BAB III
VISI. MISI DAN FILOSOFI RUMAH SAKIT

A. VISI
Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah :
“Menjadi jaringan Rumah Sakit pilihan dan rujukan di seluruh
Indonesia”

B. MISI
Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah :
1. Menghadirkan mutu layanan yang berkualitas
2. Memberikan layanan kesehatan terpadu dan berkeunggulan
3. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia.

C. NILAI
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, RSIA Bunda Aliyah memiliki nilai-
nilai dasar :
a. Memberikan pelayanan prinsip saling percaya antar karyawan harus
ditegakkan.
b. Mewujudkan organisasi yang solid komunikasi yang baik diutamakan.

D. Filosofi
Filosofi Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah : “Care With Heart”

E. TUJUAN RUMAH SAKIT


Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah:
1. Terciptanya RSIA Bunda Aliyah sebagai Rumah Sakit dambaan
masyarakat.
2. Terciptanya RSIA Bunda Aliyah yang aman, nyaman dan
menyenangkan.
3. Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dasar.

10
4. Tersedianya peralatan medis dan non medis yang memadai dalam
meningkatkan akurasi pelayanan sesuai standar.
5. Tersedianya pelayanan unggulan dalam bidang kesehatan ibu dan anak
6. Meningkatnya daya saing rumah sakit.

11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT IBU & ANAK BUNDA ALIYAH

Struktur organisasi RSIA Bunda Aliyah saat ini berlaku sejak 16 Juni 2011.
Organisasi RSIA Bunda Aliyah dipimpin. oleh seorang Direktur yang dibantu
oleh 5 orang Manajer yaitu manajer layanan medis, manajer keperawatan, manajer
keuangan, manajer HRD dan Umum serta manajer Marketing
Para Manajer oleh kepala seksi atau supervisor. Sedangkan unsur lini adalah Unit,
yang dipimpin oleh Kepala Unit.
Direktur membuat rencana jangka panjang berupa Rencana Strategis 5 tahun yang
membuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam 5 tahun. Renstra
sekurangkurangnya memuat :
1. Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya.
2. Posisi rumah sakit saat ini.
3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra.
4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan.
Renstra disahkan oleh Presiden Direktur PT. Insani Graha Medika
Struktur organisasi RSIA Bunda Aliyah dan kedudukan Unit Pendidikan
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digambarkan sebagai berikut :

12
13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA PKRS

DIREKTUR

KETUA TIM PKRS

SEKRETARIS

WK. KETUA TIM PKRS

Profesional Pemberi Asuhan Bukan Profesional Pemberi Asuhan


(PPA) (Non PPA)

Medis Staf Marketing

Perawat
Staf Registrasi /
Admision
Farmacist
Radiografer

Ahli Gizi
Staf Rekam Medis
MPP
Staf Custumer
Analis Lab. Service

Kerohanian
Fisioterapi
Depag

14
Ketua Tim PKRS RSIA Bunda Aliyah Jakarta mealpor dan bertanggung jawab
kepada Direktur Rumah Sakit. Ketua Tim PKRS membawahi program PKRS
yang dilaksanakan oleh kelompok Non PPA. Program PKRS yang disediakan
oleh para professional pemberi asuhan (PPA) lebih bersifat individual dalam
menyediakan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk menunjang partisipasi
mereka dalam proses asuhan. Edukasi pasien dan keluarga oleh para PPA dapat
diberikan secara tim multidisiplin secara individual maupun kelompok.

Program PKRS yang disediakan oleh Kelompok bukan professional pemberi


asuhan (Non PPA) lebih kepada penyediaan komunikasi antara rumah sakit
dengan masyarakat untuk memfasilitasi akses masyarakat ke pelayanan di rumah
sakit dan informasi tentang pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit.
Informasi tentang pelayanan, jam pelayanan, serta akses dan proses mendapatkan
pelayanan. Menyediakan juga informasi tentang kualitas pelayanan yang
diberikan kepada public dan kepada sumber rujukan.

Tim PKRS didukung juga oleh seorang Sekretaris Tim PKRS yang melapor dan
bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim PKRS.

15
BAB VI
URAIAN JABATAN TIM PKRS

A. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSIA Bunda Aliyah Jakarta


1. Visi PKRS RSIA Bunda Aliyah
Memberikan pelayanan edukasi informasi medis yang profesional dan
meyeluruh mengenai kondisi kesehatan pasien untuk meningkatkan
kualitas mutu pelayanan serta menjunjung tinggi autonom pasien.
2. Misi PKRS RSIA Bunda Aliyah
1) Menyelenggarakan pelayanan edukasi informasi medis yang
menyeluruh dan berorientasi pada ilmu kedokteran berbasis bukti
kepada pasien dan keluarga.
2) Meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan medis dengan cara
memberikan informasi terpadu yang dibutuhkan pasien dan keluarga
mengenai kondisi kesehatannya dan memfasilitasi pemilihan rencana
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
3) Memfasilitasi pengendalian mutu dan biaya kesehatan melalui
transparansi informasi sehingga pasien dan keluarganya mendapatkan
rasa aman dan percaya
3. Falsafah
Memberikan pelayanan edukasi kesehatan selektif, menyeluruh dan
terpercaya secara profesional, efektif dan efisien yang dibutuhkan pasien
dan keluarga mengenai kondisi kesehatan.
4. Nilai-nilai
Informasi medis yang diberikan adalah unik bagi setiap individu dan
berdasarkan hanya yang terkait dengan kondisi kesehatannya dan apa yang
dibutuhkan oleh pasien tersebut.
a. Menyeluruh
Meliputi setiap aspek yang dibutuhkan pasien maupun keluarganya
seperti rencana promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostik, rencana
terapi, prognosis, rencana rehabilitatif dan rencana preventif.

16
b. Terpercaya
Informasi medis yang diberikan berdasarkan ilmu kedokteran berbasis
bukti dan komprehensif.
c. Profesional
Dalam memberikan pelayanan edukasi informasi medis dilakukan
secara profesional.
d. Efektif dan efisien
Memberikan pelayanan pasien dan keluarga serta bekerjasama dengan
mitra kerja secara efektif dan efisien
5. Tujuan
Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
pasien RS serta pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya
dengan baik semua pelayanan yang disediakan Rumah sakit.
Meningkatkan kualitas pelayanan medis dengan memberikan informasi
medis yang selektif, terpercaya dan menyeluruh kepada setiap pasien dan
keluarganya yang datang ke rumah sakit dengan cara menyediakan
informasi yang dibutuhkan pasien maupun keluarganya seperti rencana
promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostik, rencana terapi, prognosis,
rencana rehabilitatif dan rencana preventif.
6. Sasaran PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah sakit adalah masyarakat di rumah
sakit, yang terdiri dari:
 Petugas
 Pasien
 Keluarga pasien
 Pengunjung
 Masyarakat yang tinggal/ berada di sekitar rumah sakit
B. Uraian Jabatan
1. Ketua PKRS
a. Nama Panitia Kerja : PKRS
b. Nama Jabatan : Ketua PKRS

17
c. Pengertian
Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan program PKRS.
d. Persyaratan dan kualifikasi
1) Pendidikan formal : Dokter
2) Pendidikan non formal : Sertifikat Seminar
3) Pengalaman kerja
Pengalaman kerja sebagai dokter medical informasi atau MPP di
rawat inap dan rawat jalan.
4) Ketrampilan
Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian
yang menarik, dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional.
e. Tanggung jawab
Secara administratif dan fungsional bertanggungjawab seluruhnya
terhadap direktur dalam pelaksanaan program PKRS di RS.
f. Tugas pokok
Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan program PKRS di RS .
g. Uraian tugas
1) Menyusun pedoman/panduan, Standar Prosedur Operasional
(SPO), program kerja, pelaksanaan, dan regulasi internal PKRS,
dengan melibatkan multi disiplin/profesi.
2) Membuat dan/atau mengembangkan media Promosi Kesehatan
dengan melibatkan multi profesi/displin yang berkompeten.
3) Memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan kepada
Kepala atau Direktur Rumah Sakit yang berkaitan dengan
penyelenggaraan PKRS.
4) Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program
kerja PKRS.
5) Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan
operasional PKRS secara efektif , efisien, bermutu dan
melaporkan ke direktur.

18
6) Melaksanakan perencanaan terintegrasi berdasarkan hasil
analisis masalah kesehatan di Rumah Sakit dan asesmen
kebutuhan Promosi Kesehatan, meliputi Promosi Kesehatan bagi
Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung
Rumah Sakit, dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
7) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan PKRS.
8) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan bagi Pasien,
Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung Rumah Sakit,
dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
9) Menggerakkan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan,
bekerjasama dengan dinas kesehatan pemerintah daerah,
Puskesmas dan kelompok masyarakat peduli kesehatan serta
sektor lain terkait.
10) Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit
kerja terkait.
11) Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS.
12) Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait.
13) Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS
untuk membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang
berkaitan dengan PKRS.
14) Menghadiri pertemuan manajemen bila dibutuhkan.
15) MenjaIin kerjasama antar unit terkait.
16) Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki
cara kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif.
h. Wewenang
1) Memberikan penilaian kinerja anggota PKRS.
2) Menyelenggarakan Promosi Kesehatan secara bermutu dan
berkelanjutan.

19
3) Menyelenggarakan Promosi Kesehatan yang berorientasi pada
Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung
Rumah Sakit, dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
4) Menyelenggarakan Promosi Kesehatan yang mengutamakan
aspek keamanan dan keselamatan Pasien, Keluarga Pasien,
Pengunjung Rumah Sakit, SDM Rumah Sakit, dan Masyarakat
Sekitar Rumah Sakit.
5) Menyelenggarakan Promosi Kesehatan dengan prinsip
koordinatif, integratif, kerja sama inter dan antarprofesi.
6) Melaksanakan pencatatan intervensi Promosi Kesehatan bagi
Pasien dalam rekam medis.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
efektivitas penyelenggaraan Promosi Kesehatan.
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga PKRS.
9) Melaksanakan pembinaan teknis Promosi Kesehatan pada
sumber-sumber di komunitas dalam rangka Promosi Kesehatan
berkelanjutan.
i. Hasil Kerja
1) Daftar kerja untuk anggota PKRS
2) Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di
PKRS
3) Standar Operating Procedure PKRS
4) Laporan Program PKRS
5) Bahan Materi edukasi

2. Wakil Ketua PKRS


a. Nama Panitia Kerja : PKRS
b. Nama Iabatan : Wakil Ketua PKRS
c. Pengertian
Seseorang yang ahli dalam bidang PKRS dan mampu dalam
menjalankan pelaksanaan Program PKRS.
d. Persyaratan dan Kualifikasi

20
1) Pendidikan formal : Dokter atau perawat
2) Pendidikan non formal : Sertifikat seminar
3) Pengalaman Kerja
Pengalaman bekerja sebagai dokter / perawat medical information
di rawat inap dan rawat jaIan.
4) Ketrampilan
Merniliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
5) Berbadan sehat jasmani dan rohani
e. Tanggung Jawab
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua
PKRS serta mewakilkan Ketua PKRS apabila ketua PKRS
berhalangan.
f. Tugas Pokok
Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program PKRS.
g. Uraian Tugas
1) Menjadi mitra ketua PKRS untuk memimpin, mengkoordinir dan
mengevaluasi pelaksanaan operasional PKRS secara efektif,
efisien dan bermutu.
2) Menjadi mitra ketua PKRS untuk Bertanggung jawab terhadap
koordinasi dengan bagian unit kerja terkait.
3) Menjadi mitra ketua PKRS untuk memberikan pembinaan
terhadap anggota PKRS.
4) Menjadi mitra ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi ke
semua unit terkait Membuat dan menanda tangani surat keluar
serta melakukan pekerjaan administrasi termasuk pengarsipannya.
5) Menjadi mitra ketua PKRS untuk meningkatkan pengetahuan
anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja dan pedoman
kerja yang aman dan efektif.
6) Memberikan pertimbangan / saran PKRS pada perencanaan,
pengembangan program dan fasilitasinya.
7) Membuat Analisa kinerja PKRS.

21
h. Uraian Wewenang
Menjadi mitra ketua PKRS.
i. Hasil Kerja
1) Analisa PKRS
2) Pelaporan PKRS
3) Dsulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di
PKRS
4) Standar Operating Procedure PKRS
5) Laporan Program PKRS
6) Bahan Materi edukasi menyeluruh.

3. Sekretaris PKRS
a. Nama Panitia Ketja : PKRS
b. Nama Jabatan : Sekeretaris PKRS
c. Pengertian
Seseorang yang ahIi dalam bidang Promosi kesehatan dan mampu
dalam menjalankan pelaksanaan Program PKRS
d. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Pendidikan Formal : Berijazah D3 dari unit terkait
2) Pendidikan Non Formal : Memiliki pengalaman promosi
kesehatan
3) Pengalaman Kerja : Memiliki pengalaman sebagai
tenaga PKRS
4) Ketrampilan
Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
5) Berbadan sehat jasmani dan rohani
e. Tanggung Jawab
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua
PKRS
f. Tugas Pokok
Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program PKRS

22
g. Uraian Tugas :
1) Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS.
2) Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan,
termasuk konsumsi, khususnya bila rapat berlangsung saat waktu
makan siang atau sore.
3) Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan
pekerjaan administrasi termasuk pengarsipannya.
4) Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat.
5) Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan,
pengembangan program dan fasilitasinya.
h. Uraian Wewenang
Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
i. Hasil Kerja
Analisa dan Pelaporan PKRS

4. ANGGOTA PKRS
a. Nama Panitia Kerja : PKRS
b. Nama Jabatan : Anggota PKRS
c. Pengertian
Seseorang yang diberi tugas oleh ketua PKRS dalam mengidentifikasi
kebutuhan promisi kesehatan yang terkait dan memfollow up
pelaksanaan dan penerapaan program kerja PKRS dalam masing-
masing bagian/unit kerja.
d. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Pendidikan Formal : Berijasah D3 atau persamaannya dalam
bidangnya masing masing dan memiliki minat dan bakat dalam
promosi kesehatan.
2) Pendidikan Non Formal: Memiliki sertifikat kursus sesuai unit
kerja masing-masing.
3) Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja di rumah sakit dalam unit masing-masing.

23
4) Ketrampilan
Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
5) Berbadan sehat jasmani dan rohani
e. Tanggung Jawab
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Ketua
dan wakil PKRS dalam pelaksanaan program kerja PKRS di setiap
unitnya masing-masing.
f. Tugas Pokok
Membantu pelaksanaan semua kegiatan di Program PKRS di unit
masing-masing.
g. Uraian Tugas
1) Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di
unit kerja masing-masing.
2) Melakukan asesmen kemampuan, kemauan belajar dan
kebutuhan edukasi pasien dan keluarga secara individual.
3) Merencanakan pemberian informasi dan edukasi pasien dan
keluarga secara terkoordinasi.
4) Melaksanakan pemberian informasi dan edukasi pasien dan
keluarga secara individual dan kolaboratif.
5) Melaksanakan pemberian edukasi pasien dan keluarga dalam tim
multidisiplin.
6) Melakukan evaluasi keefektifan pemberian edukasi pasien dan
keluarga.
7) Melaporkan kebutuhan fasilitas dan sarana pemberian edukasi
dan informasi kesehatan kepada Ketua Tim PKRS.
8) Bersama dengan Ketua dan Sekretaris menyusun dan
merencanakan program PKRS.
9) Bersama dengan Tim PKRS lainnya melaksanakan sosialisasi
program PKRS kepada seluruh staf rumah sakit dan masyarakat.
10) Melaksanakan program untuk meningkatkan pengetahuan pasien,
keluarga dan masyarakat sesuai bidang profesi masing-masing.

24
11) Melakukan koordinasi dengan unit lain dalam tim PKRS untuk
keberhasilan program.
12) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja.
13) Melaporkan pencapaian program kerja kepada ketua Tim PKRS
untuk tindak lanjut penyusunan program kerja yang baru.
14) Mengusulkan program Pendidikan Berkelanjutan bagi para PPA
15) Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit
kerja masing-masing.
16) Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja
masing-masing.
h. Uraian Wewenang
Berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan masukan
mengenal promosi kesehatan yang dibutuhkan per unit masing-masing.
i. Hasil Kerja
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja.
b. Pelaksanaan Program kerja PKRS di masing-masing unit.
c. Penerapan Pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan.
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan.
e. Laporan evaluasi kerja.

25
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Keterangan :

 Panitia PKRS langsung dibawahi oleh Direktur pelayanan Rumah sakit.


 Ketua PKRS bertanggung jawab langsung kepada Direktur pelayanan
Rumah sakit.
 Wakil ketua PKRS bertanggung jawab langsung kepada Ketua PKRS dan
berlaku sebagai mitra.
 Ketua dan wakil ketua PKRS bermitra untuk mengkoordinasikan setiap
anggota PKRS.
 Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada ketua PKRS dan
diharuskan menyusun rapat, membuat notulen rapat dan sidang PKRS.

26
 Setiap anggota PKRS berdiri mandiri dan aktif untuk membuat,
melaksanakan dan menerapkan program kerja PKRS di bagian/unit
masing-masing kerja.
 Setiap anggota PKRS berkewajiban membuat identifikasi kebutuhan
promosi kesehatan dan menyarankan program kerja yang sesuai serta
bertanggungjawab langsung kepada Ketua PKRS.
 Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa dan diolah
di panitia PKRS untuk selanjutnya ditindak lanjuti dan diterapkan oleh
panitia PKRS.

27
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola ketenagaan pada tim PKRS RSIA Bunda Aliyah Jakarta berdasarkan pada
kebutuhan masing-masing Departemen / unit dalam mengelola program PKRS
yang ditetapkan (dapat dilihat pada tabel) dan masing-masing personil memiliki
kualifikasi sebagai berikut :

Pendidikan & Kualifikasi


No Jabatan Minimal Jumlah Pengalaman Kerja Keterampilan
Formal Non Formal

1 Ketua Strata 1  Sertifikasi 1  Pengalaman Memiliki


Tim (satu) pelatihan minimal 2 tahun keterampilan
PKRS bidang komunikasi di pelayanan kepemimpinan
kesehata efektif di klinik dan
n pelayanan (medis/keperaw manajemen
kesehatan. atan) tingkat serta
sekunder/tertier. komunikasi
 Sertifikasi efektif.
update Lebih maksimal
kompetensi jika pernah
sesuai berpengalaman
bidangnya. sebagai tim
PKRS

2 Sekretari D3 Sertifikasi 1 Pengalaman Memiliki


s PKRS Bidang pelatihan diutamakan 2 tahun keterampilan
kesehata komunikasi dipelayanan administrasi
n. efektif kesehatan sebagai dan mampu
dipelayanan pelaksana klinik menggunakan
kesehatan lebih diutamakan komputer
jika pernah (word, excell,
berpengalaman power point)
sebagai tim PKRS. dan
keterampilan
komunikasi
efektif.

3 Anggota
Tim
PKRS :

3.1 Medis Dokter  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan

28
Umum pelatihan pengalaman klinik komunikasi
atau Komunikasi 1 tahun efektif edukasi
spesialis Efektifdi dipelayanan pasien /
pelayanan kesehatan tingkat keluarga.
kesehatan. sekunder/tertier
 Sertifikasi
update
pelatihan
kompetensi
sesuai
bidangnya.
3.2 Perawat Diutama  Sertifikasi 2 Diutamakan Keterampilan
generalis kan Ners pelatihan pengalaman komunikasi
atau komunikasi memberikan efektif edukasi
minimal efektif asuhan pasien /
D3 dipelayanan keperawatan di keluarga
Keperaw kesehatan. rawat inap 1 tahun
atan untuk Ners atau 2
 Sertifikasi tahun untuk D3
update Keperawatan.
pelatihan
kompetensi
sesuai
bidangnya.

3.3 Bidan Minimal  Sertifikasi 2 Diutamakan Keterampilan


D3 pelatihan pengalaman komunikasi
Kebidana komunikasi memberikan efektif edukasi
n efektif asuhan kebidanan pasien /
dipelayanan di rawat inap 1 keluarga
kesehatan. tahun

 Sertifikasi
update
pelatihan
kompetensi
sesuai
bidangnya.

3.4 IPCN Diutama  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan


kan Ners pelatihan pengalaman komunikasi
atau komunikasi memberikan dalam
minimal efektif asuhan pemberian
D3 dipelayanan keperawatan di efektif edukasi
Keperaw kesehatan. rawat inap 1 tahun pasien /
atan untuk Ners atau 2 keluarga
 Sertifikasi tahun untuk D3
update Keperawatan.
pelatihan

29
kompetensi
PPI (dasar
atau
lanjutan).

3.5 Ahli Gizi Minmal  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan


Rumah D3 Gizi pelatihan pengalaman komunikasi
Sakit komunikasi memberikan dalam
efektif asuhan nutrisi di pemberian
dipelayanan rawat inap 1 tahun efektif edukasi
kesehatan. pasien /
keluarga
 Sertifikasi
update
pelatihan
kompetensi
asuhan
nutrisi

3.6 Apoteker S1  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan


/ Farmasi Apoteker pelatihan pengalaman komunikasi
Klinik atau komunikasi memberikan dalam
diutamak efektif asuhan kefarmasian pemberian
an S2 dipelayanan di rawat inap 1 efektif edukasi
Farmasi kesehatan. tahun pasien /
klinik keluarga
 Sertifikasi
update
pelatihan
kompetensi
kefarmasian

3.7 Fisiotera Diutama  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan


pist kan S1 pelatihan pengalaman komunikasi
Fisiotera komunikasi memberikan dalam
pi atau efektif pelayanan terapist pemberian
minimal dipelayanan 1 tahun efektif edukasi
D3 kesehatan. pasien /
Fisiotera keluarga
pi  Sertifikasi
update
pelatihan
kompetensi
rehabilitasi
medis

3.8 Staf Diutama  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan


marketin kan pelatihan pengalaman komunikasi
g Strata 1 komunikasi bekerja di bidang efektif.
bidang marketing rumah

30
perumah efektif sakit 1 tahun. Keterampilan
sakitan dipelayanan mengelola
atau kesehatan. program
bidang promosi
lainnya  Sertifikasi kesehatan baik
atau update publik maupun
minimal pelatihan internal RS.
D3 kompetensi
dibidang bidang
lainnya, pemasaran
RS

3.9 Staf Diutama  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan


Custumer kan pelatihan pengalaman komunikasi
Service Strata 1 komunikasi bekerja sebagai efektif dan
bidang efektif Custumer Service melayani
perumah dipelayanan Rumah Sakit atau pelanggan.
sakitan kesehatan. minimal Custumer
atau bidang pekerjaan
bidang  Sertifikasi lain.
lainnya update
atau pelatihan dan
minimal sosialisasi
D3 jenis-jenis
dibidang pelayanan di
lainnya RS dan cara
mengakses
pelayanan
(product
Knowledge)

3.1 Radiogra Minimal  Sertifikasi 1 Diutamakan Keterampilan


0 fer D3 pelatihan pengalaman komunikasi
Radiolog komunikasi bekerja di bidang efektif dalam
i efektif radiologi rumah pemberian
dipelayanan sakit 1 tahun. infromasi dan
kesehatan. edukasi pasien
/keluarga
 Sertifikasi
update
pelatihan
kompetensi
bidang
radiologi

31
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi merupakan program bagi seluruh pegawai baru dalam rangka
memberikan infromasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja baru di RSIA
Bunda Aliyah Jakarta, meliputi organisasi dan tata laksana, kebijakan, tugas,
fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi pegawai baru. Program orientasi
pegawai baru terdiri dari umum dan khusus.
Pada program orientasi umum pegawai baru diberikan pengenalan terhadap :
1. Visi, Misi dan Nilai-nilai RSIA Bunda Aliyah Jakarta
2. Struktur organisasi rumah sakit
3. Hak dan Kewajiban karyawan serta peraturan dan kenijakan umum tentang
kepegawaian.
4. Mamangemen karir dan managemen kinerja
5. Pelayanan prima
6. Sistem managemen mutu RSIA Bunda Aliyah
7. Sasaran keselamatan pasien
8. K3RS (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit dan kewaspadaan
Bencana)
9. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Pengenalan tentang PKRS diberikan pada program orientasi khusus bagi pegawai
baru di tiap unit RSIA Bunda Aliyah. Kegiatan ini bertujuan agar seluruh staf
RSIA Bunda Aliyah Jakarta memahami tentang :
1. Pengorganisasian unit PKRS
2. Kedudukan unit PKRS dalam struktur organisasi RSIA Bunda Aliyah
3. Tugas pokok dan fungsi unit PKRS dalam kegiatan promosi kesehatan
rumah sakit
4. Tata laksana dan hubungan kerja unit PKRS
5. Pedoman pelayanan unit kerja PKRS
6. Origram kerja unit PKRS
7. Harapan unit PKRS kepada pegawai yang baru bergabung

32
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

1. Pertemuan / rapat unit PKRS bertujuan untuk :


a. Melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja dan rencana tindak lanjut.
b. Mendiskusikan permasalahan yang da, mencari solusi dan menindaklanjuti
tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.
c. Mendiskusikan ide-ide dan strategi baru untuk peningkatan dan perbaikan
pelayanan PKRS
2. Pertemuan / rapat yang diadakan oleh unit PKRS sebagai berikut :
a. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Rabu minggu pertama setiap bulan
Jam : 13.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Rapat I Lt 2 RSIA Bunda Aliyah
Peserta : Sub unit Panitia PKRS
Materi : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PKRS di RS RSIA
Bunda Aliyah
Kelengkapan Rapat :Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan
rekomendasil usulan kepada Ketua PKRS.
b. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuaiundangan
Tempat : Ruang Rapat II Lt 3 Office RSIA Bunda Aliyah
Peserta : Sub unit PKRS
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar: hadir, notulen rapat.

33
BAB XI
PELAPORAN

1. Pelaporan unit PKRS bertujuan untuk :


a. Memberikan gambaran hasil monitoring dan evaluasi kepeda Direksi
Rumah Sakit tentang perkembangan dan pencapaian pelaksanaan program
kerja.
b. Mendokumentasikan semua kegiatan kerja PKRS
c. Mendokumentasikan bukti pemberian saran dan rekomendasi dari hasil
analisa dan evaluasi sebagai rencana tindak lanjut perbaikan atau
peningkatan mutu pelayanan.
2. Jenis pelaporan unit PKRS
a. Laporan harian
Merupakan laporan yang harus disusun oleh pelaksana kegiatan pada
setiap kali melakukan suatu kegiatan dilengkapi dengan evaluasi kegiatan.
b. Laporan bulanan
Merupakan rekapitulasi / rangkuman berbagai kegiatan yang
diselenggarakan pada bulan berjalan, serta dengan evaluasi dan rencana
tindak lanjut untuk program berikutnya.
c. Laporan tahunan
Merupakan rekapitulasi/rangkuman dari laporam bulanan, dan realisasi
dari kegiatan pokok setiap program PKRS pada tahun berjalan, disertai
dengan analisa, evaluasi, identifikasi masalah bilamana ada program yang
tidak tercapai, dan rencana tindak lanjut perbaikan untuk tahun berikutnya.
3. Pelaksanaan Pelaporan dan Distribusi Laporan
a. Laporan harian disusun oleh semua personil PKRS yang melaksanakan
kegiatan pokok dari program kerja PKRS.
b. Laporan bulanan dan laporan evaluasi tiap 3 (tiga) bulan disusun oleh
semua personil PKRS dan dilaporankan kepada ketua PKRS.
c. Laporan tahuanan tiap kegiatan pokok program kerja PKRS disusun oleh
tiap personil penanggung jawab kegiatan sebagai bentuk rekapitulasi/
rangkuman kegiatan setahun dan dilaporkan kepada ketua PKRS.

34
d. Sekretaris bersama ketua PKRS menyusun rekapitulasi pelaporan dari tiap
personil PKRS sebagai penanggung jawab kegiatan sesuai huruf b diatas
untuk lapotan tiap 3 (tiga) bulan dan sesuai huruf c untuk laporan
tahuanan, selanjutnya dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
e. Laporan sebagaimana huruf d diatas didistribusikan kepada seluruh
personil PKRS untuk diketahui dan ditindak lanjuti sesuai dengan
tanggung jawab kegiatan masing-masing.

35
BAB XII
PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Promosi Kesehatan Rumah


Sakit ini kami susun, dengan tujuan memberikan acuan yang jelas dalam
mengelola dan mengorganisir kegiatan program promosi kesehatan di RSIA
Bunda Aliyah Jakarta. Dengan menerapkan dan menggunakan pedoman ini,
diharapkan RSIA Bunda Aliyah Jakarta memiliki kontribusi yang nyata dalam
menerapkan kebijakan nasional, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia.

Semoga pedoman ini mudah dipahami dan dilaksanakan oleh semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan promosi kesehatan rumah sakit, kami mengharapkan saran
dan masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan selanjutnya dari pedoman ini.

36

Anda mungkin juga menyukai