i
KATA PENGANTAR
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT
JABAL RAHMAH MEDIKA
NOMOR: /DIR/RSJRM/VI/2019
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI MANAJEMEN INFORMASI
DAN REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT
JABAL RAHMAH MEDIKA
ii
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1.( 269 .2008)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku hingga 3
tahun dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliuran, ada
perubahan regulasi atau perubahan ilmu dalam penetapan ini diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Di tetapkan di : Bungo
Pada Tanggal : 10 Juni 2019
Di Rumah Sakait Jabal Rahmah Medika
iii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan panduan ini dengan judul “Pedoman Pengorganisasian
Instalasi Manjemen Informasi Dan Rekam Medis Di Rumah Sakit Jabal Rahmah
Medika”. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pengelola Rumah Sakit Jabal Rahmah
Medika dalam melaksanakan upaya peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien. Meskipun
panduan ini sudah dibuat semaksimal mungkin, namun dalam pelaksanaanya kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Tim penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH DAN MOTO RUMAH SAKIT ......................................... 6
A. Visi ............................................................................................................................... 6
B. Misi .............................................................................................................................. 6
C. Falsafah ........................................................................................................................ 6
D. Motto ............................................................................................................................ 6
BAB VIIIIX KEGIATAN ORIENTASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANNISA KOTA
JAMBI...................................................................................................................... 25
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan manusia kita mengenal adanya bangunan komersial sebagai
sarana untuk melakukan berbagai kegiatan. Gedung sebagai salah satu bangunan
komersial berfungsi sebagai tempat bekerja dan tempat hunian. Di dalam bangunan
gedung kita dapat melakukan berbagai kegiatan seperti kegiatan usaha, kegiatan sosial
dan budaya, keagamaan, jasa kesehatan atau kegiatan khusus lainnya. Ciri utama
bangunan komersial biasanya mempunyai gaya arsitektur modern dan berada dalam
kota serta mempunyai lokasi yang strategis.
Sebagai salah satu bentuk perkembangan pembangunan di Provinsi Jambi dan
Kota Muara Bungo khususnya harus dapat menyediakan berbagai fasilitas pendukung
utilitas kota yang dapat memaksimalkan fungsi pelayanan kesehatan, pendidikan,
bisnis, pariwisata, dan sektor ekonomi lainnya. Peningkatan kesadaran masyarakat
untuk pendapatkan layanan dalam bidang tersebut di atas maka pembangunan Rumah
Sakit sebagai satu sektor pelayanan kesehatan masyarakat perlu dibarengi dengan
peningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Pembangunan Rumah Sakit
Jabal Rahmah Medika di Kota Muara Bungo ini sejalan dengan meningkatnya
kesadaran dan perubahan cara pandang masyarakat terhadap masalah kesehatan bahwa
kesehatan menjadi bagian dari hak masyarakat.
Disamping itu, sejalan dengan trend dan tuntutan pembangunan berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan, maka pembangunan Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika
di Kota Muara Bungo dilaksanakan dengan memperhatikan aspek lingkungan secara
menyeluruh untuk memastikan keberadaan Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika.
1
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan kegiatan pembangunan dan operasional Rumah Sakit Jabal
Rahmah Medika di Kelurahan Cadika Kecamatan Rimbo Tengah Kota Muara Bungo,
adalah :
1. Bagi Pemerintah
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian pembangunan.
b. Sebagai pedoman bagi Pemerintah Kota Muara Bungo dan instansi terkait dalam
melakukan pengawasan dan pemantauan.
2. Bagi Pemrakarsa
a. Membantu pemrakarsa dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan
perencanaan usaha dan kegiatan Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika.
b. Sebagai bahan acuan dalam upaya pemberdayaan masyarakat sebagai akibat dari
kegiatan pembangunan dan pengoperasian rumah sakit dan fasilitas
penunjangnya.
c. Sebagai instrumen pengikat dan acuan bagi pemrakarsa dalam pengelola
3. Bagi Masyarakat
a. Kemudahan memperoleh fasilitas pengobatan yang memadai baik dalam jumlah
maupun kualitas pelayanan bagi pasien rawat inap, rawat jalan maupun
pelayanan lainnya.
b. Terbukanya kesempatan kerja seperti penyediaan bahan pangan dan sayuran
serta buah-buahan dari warga sekitar rumah sakit serta penyediaan berbagai jasa
pendukung aktivitas lainnya oleh warga di sekitar rumah sakit.
c. Terjalin pola kemitraan dengan usaha lain.
d. Saling kontrol dari masyarakat terhadap kegiatan rumah sakit yang bersifat
negative.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT JABAL RAHMAH MEDIKA
Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika terinspirasi dari Bukit Jabal Rahmah yang
terletak di mekkah dengan tugu/ beton yang melambangkan pertemuan Nabi Adam As
dan Hawa di puncak Jabal Rahmah. Ada banyak tempat yang menyimpan kisah dan
sejarah para Nabi di Tanah Suci Makkah. Satu tempat yang paling bersejarah tak
pernah sepi dari kunjungan para jama’ah haji untuk meminta harapan dan do’a adalah
Bukit Jabal Rahmah.
Rahmah memiliki arti kasih sayang. Nama tersebut diambil dari kisah yang
diyakini umat muslim, yaitu pertemuan manusia ciptaan pertama Allah SWT di muka
bumi (Adam dan Hawa) di Bukit Jabal Rahmah. Cerita bersejarah inilah yang
menginspirasi kami untuk mendirikan rumah sakit dengan nama ”Rumah Sakit Jabal
Rahmah Medika”. Selain arti dari Rahmah itu adalah kasih sayang, tentunya
memotivasi kami untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan ikhlas dan
penuh kasih sayang. Demikian pula dengan keramaian jama’ah haji yang berkunjung
meminta dan berdo’a dengan penuh harapan ke Bukit Jabal Rahmah. Sama hal nya
dengan tekad dan harapan Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika ini bisa menjadi
3
harapan dan pertolongan bagi masyarakat yang datang dengan berbagai keluhan, dan
pulang dengan keselamatan.
5
BAB III
A. Visi
Rumah sakit yang mengutamakan pelayanan kesehatan, yang bermutu dan terbaik bagi
seluruh lapisan masyarakat.
B. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan berkualitas
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia, sehingga
mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat
c. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien.
C. Falsafah
Ikhlas dalam bekerja, jujur, loyalitas dan integritas yang tinggi.
D. Motto
Yang baik banyak, Tapi kamilah Pemberi Pelayanan terbaik
6
BAB IV
7
- Radiologi : 1 dokter
- Anestesi : 1 dokter
- Patologi Klinik : 1 dokter
Dokter Umum : 4 dokter
Dokter Gigi : 1 dokter
Apoteker : 2 orang
Asisten Apoteker : 3 orang
Sarjana Keperawatan + Ners : 13 orang
D3 Keperawatan : 17 orang
D4 Kebidanan : 2 orang
D3 Kebidanan : 16 orang
D3 Analis Kesehatan : 4 orang
D3 Radiologi : 1 orang
D3 Kesehatan Lingkungan : 1 orang
S1 Kesehatan Masyarakat : 1 orang
S1 Gizi : 1 orang
D3 Rekam Medik : 2 orang
S1 Ekonomi : 7 orang
S1 Pendidikan : 1 orang
S1 Ilmu Pemerintahan : 1 orang
S1 Ilmu Komputer : 1 orang
S1 Teknik Komputer : 1 orang
S1 Teknik Sipil : 2 orang
SLTA : 37 orang
SLTP : 4 orang
SD : 2 orang
Total : 134 orang
9
3. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika meliputi :
a. Instalasi Rawat Jalan
Fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-masing
yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk
penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. Kegiatan ini
menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah
non medis
b. Instalasi Gawat Darurat
Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat dan
terancam nyawanya yang membutuhkan pertolongan secepatnya. Kegiatan ini
menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah
non medis, juga peningkatan kebisingan.
c. Instalasi Rawat Inap
Fasilitas yang digunakan merawat pasien yang harus di rawat lebih dari 24
jam (pasien menginap di rumah sakit). Kegiatan ini menimbulkan dampak
peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non medis.
d. Instalasi Perawatan Intensif (Intensive Care Unit = ICU).
Fasilitas untuk merawat pasien yang dalam keadaan sakit berat sesudah
operasi berat atau bukan karena operasi berat yang memerlukan pemantauan
secara intensif dan tindakan segera. Kegiatan ini menimbulkan dampak
peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non medis.
e. Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
Fasilitas menyelenggarakan kegiatan persalinan, perinatal, nifas dan
gangguan kesehatan reproduksi. Kegiatan ini menimbulkan dampak
peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non medis.
f. Instalasi Kamar Bedah Bedah.
Suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan/operasi secara elektif maupun akurat, yang
membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya. Kegiatan ini
menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah
non medis.
10
g. Instalasi Farmasi.
Fasilitas untuk penyediaan dan membuat obat racikan, penyediaan obat paten
serta memberikan informasi dan konsultasi perihal obat. Kegiatan ini
menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah
non medis.
h. Instalasi Radiologi
Fasilitas untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan menggunakan
energi radioaktif seperti sinar gamma, berkas elektron, foton, proton dan
neutron dalam proses diagnosis dan pengobatan penyakit Kegiatan ini
menimbulkan dampak berupa peningkatan sampah medis, non medis dan
limbah radioaktif. Karena alasan adanya radiasi bahan radioaktif, maka desain
ruangan untuk instalasi tersebut dirancang secara khusus sesuai dengan
standar yang berlaku.
i. Instalasi Laboratorium.
Fasilitas kerja khususnya untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan
ilmiah (misalnya fisika, kimia, higiene, dan sebagainya). Kegiatan ini
berdampak pada peningkatan sampah medis maupun non medis, gas
buangan dan kebauan.
j. Bagian Administrasi dan Manajemen
Suatu unit dalam rumah sakit yang merupakan tempat melaksanakan
kegiatan administrasi pengelolaan/manajemen rumah sakit serta tempat
melaksanakan kegiatan merekam dan menyimpan berkas-berkas jati diri,
riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien yang diterapkan
secara terpusat/sentral. Kegiatan ini berdampak pada peningkatan sampah
non medis.
k. Instalasi Pemulasaran Jenazah dan Forensik.
Fasilitas untuk meletakkan/menyimpan sementara jenazah sebelum diambil
oleh keluarganya, memandikan jenazah, pemulasaraan dan pelayanan
forensik. Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan sampah medis
padat dan cair serta sampah non medis.
l. Instalasi Gizi/Dapur
11
Fasilitas melakukan proses penanganan makanan dan minuman meliputi
kegiatan pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan, dan
penyajian makanan-minuman. Kegiatan ini berdampak pada peningkatan
sampah medis maupun non medis, gas buangan dan kebauan, limbah padat
dan cair.
m. Instalasi Cuci (Laundry)
Fasilitas untuk melakukan pencucian linen rumah sakit. Kegiatan ini
menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta
sampah non medis.
n. Bengkel Mekanikal dan Elektrikal (Workshop)
Fasilitas untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan ringan terhadap
komponen-komponen sarana, prasarana dan peralatan medik. Kegiatan ini
menimbulkan dampak peningkatan sampah non medis padat dan cair serta
kebisingan.
Dari tabel di atas diperoleh total kebutuhan air bersih untuk aktivitas harian
Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika sebesar 92.907 liter/hari atau 92,907
12
m3/hari atau 3,87 m3/jam. Dampak yang mungkin ditimbulkan dari
pemanfaatan air bersih berupa limbah cair.
13
penunjang. Kegiatan ini menimbulkan dampak polusi udara, kebisingan,
kebauan, limbah cair dan limbah padat.
s. Power Suply
Agar dapat beroperasi secara maksimal, Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika
membutuhkan suplay arus listrik dari PT PLN sebesar 240 KVA. Untuk
menjaga kesinambungan operasi rumah sakit saat terjadi pemadaman
bergilir yang dilakukan PT PLN Persero Cabang Muara Bungo maka
disediakan 1 unit Genset Silent Type(sound proof) dengan daya terpasang
240 KVA. Dampak yang timbul dari instalasi dan operasinya berupa
kebisingan, polusi, ceceran oli, dan lain-lain.
t. Pemadam Kebakaran
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, maka disediakan sarana
pemadam kebakaran berupa tabung gas untuk ruangan, 2 (dua) unit hydrant
di luar ruangan serta dilengkapi dengan sistem deteksi kebakaran dalam
gedung. Dampak yang timbul dari kegiatan ini adanya kebutuhan tambahan
tenaga kerja dengan keahlian khusus dan terhindar bahaya kebakaran pada
gedung rumah sakit.
14
BAB V
Secara struktur organisasi dalam hal yang berkaitan dengan SDM dan sarana prasarana
pasien rawat jalan dan rawat inap akan berkoordinasi dengan penanggung jawab keluarga
pasien.
Instalasi rekam medik adalah unit pendaftaran, unit perakitan (Assembling), dan
pengendali, unit pengkode (Koding) dan pengindeks (Indeksing), unit penyimpanan (Filing)
dan pendistribusiaan berkas rekam medis, unit pelaporan (Reporting) dan penganalis
(Analysing). Unit-unit tersebut merupakan sistem yang ada dalam Instalasi Rekam Medis,
dilanjutkan dengan unit pelayanan mulai dari rawat jalan, gawat darurat,rawat inap serta
penunjang medis yang kesemuannya merupakan tempat dimulai pencatatan terhadap data
medis pasien.
1. Planning
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja SIM.
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
2. Action
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM-RS di semua unit pelayanan RS JABAL
RAHMAH MEDIKA.
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIM-RS bagi staf SIM-RS.
c. Pelatihan penggunaan aplikasi SIM-RS di tiap unit pelayanan yang menggunakan
aplikasi tersebut.
3. Monitoring dan Evaluation
SIM-RS RS JABAL RAHMAH MEDIKA memonitoring penggunaan aplikasi SIM
RS, memaintenance aplikasi SIM RS, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila ada
permintaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIM.RS
15
4. Analysis and Recommendation
Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil monitoring yang
dilakukan oleh SIM-RS. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi dengan seluruh
instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi perbaikan sistem
pelayanan.
16
BAB VI
2. Tugas Pokok
Menjamin seratus persen laporan rekam medis yang dibuat benar dan tepat menjaga
kerahasiaan laporan rekam medis yang dibuat.
3. Uraian Tugas
a. Menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi yang
diberlakukan di Indonesia tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan
dan manajemen kesehatan
b. Memberikan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu
tinggi dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku
c. Mengelola rekam medis dan informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan
pengambilan keputusan di bidang kesehatan
d. Merencanakan, melaksanakan, menegevaluasi dan menilai mutu rekam medis
e. Mengelola unit kerja yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,
penataan dan pengontrolan unit kerja manajemen informasi
kesehatan(MIK)/rekam medis (RM) di instalasi pelayanan kesehatan
f. Berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dalam pelayanan kesehatan
g. Menyusun laporan kegiatan Seksi Rekam Medik secara berkala dan insidentil
h. Mengevaluasi kegiatan SDM di lingkungan Seksi Rekam Medik dengan cara
menilai hasil pelaksanaan tugas serta menilai prestasi kerja bawahan ke dalam
DP3 untuk pengembangan karir.
17
B. Identitas Jabatan Pelaksana Unit Rekam Medik
3. Uraian Tugas
a. Menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi yang
diberlakukan di Indonesia tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan
manajemen kesehatan.
b. Memberikan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi
dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku.
c. Mengelola rekam medis dan informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan
pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
d. Merencanakan, melaksanakan, menegevaluasi dan menilai mutu rekam medis.
e. Mengelola unit kerja yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,
penataan dan pengontrolan unit kerja manajemen informasi kesehatan (MIK)/rekam
medis (RM) di instalasi pelayanan kesehatan.
f. Berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dalam pelayanan kesehatan.
g. Menyusun laporan kegiatan Seksi Rekam Medik secara berkala dan insidentil.
h. Mengevaluasi kegiatan SDM di lingkungan Seksi Rekam Medik dengan cara
menilai hasil pelaksanaan tugas serta menilai prestasi kerja bawahan ke dalam DP3
untuk pengembangan karir.
18
2. Tugas Pokok
Memastikan kondisi seluruh perangkat komputer dalam keadaan baik sebelum
dan sesudah dipergunakan oleh para pengguna di lingkungan RS JABAL RAHMAH
MEDIKA.
3. Uraian Tugas
a. Umum
a) Memastikan kondisi seluruh perangkat komputer dalam keadaan baik
sebelum dan sesudah dipergunakan oleh para pengguna di lingkungan RS
JABAL RAHMAH MEDIKA.
b) Memastikan kondisi seluruh perangkat printer maupun scanner dalam
keadaan baik sebelum dan sesudah dipergunakan oleh para pengguna di
lingkungan RS JABAL RAHMAH MEDIKA.
c) Memastikan kondisi seluruh kondisi jaringan komputer baik kabel maupun
nirkabel dalam keadaan
d) terkoneksi dengan baik sebelum dan sesudah dipergunakan oleh para
pengguna di lingkungan RS JABAL RAHMAH MEDIKA.
b. Khusus
a) Melakukan penyiapan komputer dan printer di Bagian Pendaftaran Poliklinik
sebelum dipergunakan oleh para pengguna setiap hari.
b) Melakukan pengecekan komputer dan printer di Sentral Opname setiap hari.
c) Melakukan pengecekan komputer seluruh poliklinik minimal 1 kali dalam
sepekan.
d) Melakukan pengecekan komputer seluruh perawatan minimal 1 kali dalam
sepekan.
e) Melakukan pengecekan komputer di lantai 1 kecuali komputer pelayanan
medik, minimal 1 kali dalam sepekan.
f) Yang dimaksud dengan kegiatan pengecekan komputer di tiap unit meliputi
kegiatan sebagai berikut :
19
mili-second (ms). Jika lebih, maka harus dilakukan pemeriksaan hal-hal
yang dapat memperlambat koneksi jaringan.
3. Memeriksa kondisi komputer dalam kecepatan penggunaan aplikasi.
4. Menghapus (uninstall) aplikasi yang tidak penting atau dapat
mengganggu komputer, seperti banyaknya add-ons pada browser,
antivirus yang expired, dan sebagainya.
5. Memastikan aplikasi yang terpasang pada semua komputer hanyalah
aplikasi sebagai berikut :
a. Microsoft Office (Word, Excel, Power point, Access (optional))
b. Mozilla Firefox (disarankan yang terbaru)
c. Antivirus SMADAV
d. Aplikasi yang berkaitan dengan perangkat di tempat itu misalnya pada
unit ICU ada aplikasi EKG-Viewer, dan lain sebagainya.
g) Meminta tanda tangan dan nama kepala ruangan/unit dilokasi yang
bersangkutan sebagai laporan hasil pengecekan harian.
h) Staf Informasi Teknologi harus stand-by ditempat untuk mengantisipasi
adanya keluhan dari pengguna komputer.
i) Penilaian kinerja staf Informasi Manajemen dinilai berdasarkan tidak adanya
laporan keluhan dari setiap pengguna komputer.
20
BAB VII
A. Hubungan Internal
Instalasi rekam medik memberikan unit pendaftaran, unit perakitan (Assembling), dan
pengendali, unit pengkode (Koding) dan pengindeks (Indeksing), unit penyimpanan (Filing)
dan pendistribusiaan berkas rekam medis, unit pelaporan (Reporting) dan penganalis
(Analysing). Unit-unit tersebut merupakan sistem yang ada dalam Instalasi Rekam Medis,
dilanjutkan dengan unit pelayanan mulai dari rawat jalan, gawat darurat, rawat inap serta
penunjang medis yang kesemuanya merupakan tempat dimulainya pencatatan terhadap data
medis pasien.
Instalasi rekam medik berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal masalah pasien
yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.
HCU
OK
LAB
VK
IPRS
radiologi
RM Infor
informasi IGD
Scurty
RS/Fskes lain CS
Poli
Kasir Logtik Loundri
21
b. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian instalasi gawat darurat
1. Apabila pasien berobat ke IGD dianjurkan untuk berobat baik rawat jalan maupun ranap
inap, anggota keluarga yang mendampingi pasien diminta kebagian rekam medik untuk
mendaftar serta membuat persetujuan perawatan jika pasien rawat inap.
2. Bagian rekam medik merupakan sarana IGD dalam pengambilan status pasien rajal
maupun ranap.
c. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian farmasi
Bagian farmasi merupakan sarana rekam medik untuk pengambilan status data pasien
yang berobat yang diresepkan oleh dokter.
d. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian poli
Pasien poli dianjurkan untuk berobat kepoli rajal atau ranap, dalam tindakan yang
dilakukan dipoli bagian rekam medik menyiapkan status diantar kepoli dan diterima oleh
perawat poli sendiri.
e. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian laboratorium
1. Bagian laboratorium merupakan sarana rekam medik dalam pemeriksaan sampel darah
dan sampel-sampel lainnya rekam medik berfungsi sebagai menyiapkan status pasien
yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium tersebut.
2. Bagian laboratorium juga sebagai pemeriksaan penunjang medis.
f. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian radiologi
Bagian radiologi merupakan sarana rekam medik dalam pemeriksaan penunjang medis
rekam medik menyediakan data pasien yang akan dilakukan pemeriksaan lanjutkan
diradiologi.
g. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian VK
Pasien dengan rencana melahirkan akan dipindahkan ke ruang VK guna tindakan
selanjutnya rekam medik menyediakan setiap berkas pasien rawat jalan maupun pasien
rawat inap tujuannya untuk dilakukan penulisan status oleh perawat di ruang bersalin
tersebut.
h. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian PRT
Bayi dengan instruksi ranap perlu tindakan lebih lanjut dapat dirawat di PRT atas
instruksi dokter persetujuan keluarga lebih dahulu dan orang tua pasien mendaftar dibagian
rekam medik untuk mendapatkan data yang akan dilakukan tindakan selanjutnya.
i. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian Peristi
Bayi dalam keadaan kritis dan perlu penanganan khusus dan dapat dirawat di peristi
22
atas instruksi dokter dan persetujuan keluarga lebih dahulu dan orang tua pasien mendaftar
dibagian rekam medik untuk mendapatkan data yang akan dilakukan tindakan selanjutnya.
j. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian OK
Rekam medik menyediakan status rawat inap tentang status klien dengan tindakan
pembedahan setelah persiapan operasi dan persetujuan selesai dipindahkan ke kamar
operasi.
k. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian Loundry
Alat-alat tenun yang kotor dari rekam medik akan dihitung keluar dan masuknya alat
tenun sesuai dengan operannya.
l. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian Security
Klien yang datang dari luar rekam medik dibantu oleh security dalam memindahkan
pasien dengan menggunakan kursi roda ataupun brangkar.
m. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian IPRS
Apabila di rekam medik ada alat atau fasilitas yang bermasalah atau rusak diperbaiki
oleh IPRS bertujuan membantu dalam memperbaiki alat yang ada yang sesuai dengan
kinerja IPRS masing-masing.
n. Hubungan kerja rekam medik dengan bagian Logistik
Kebutuhan alat dan fasilitas rumah sakit yang bermasalah atau rusak yang harus
diganti atau perlu penambahan dapat diminta dengan melampirkan lembar permintaan
yang telah disetujui dan dikolaborasi dengan rekam medik dalam pemenuhan kebutuhan
alat-alat tersebut.
Klien rajal dan rawat inap rekam medik menjelaskan jika pasien pulang untuk
penyelesaian administrasinya diarahkan ke kasir dalam penyelesaian pembayaran yang
dilakukan oleh kasir tersebut.
23
BAB VIII
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada
waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan
jabatan.
24
BAB IX
Orientasi unit kerja adalah mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit kerja,
memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada sasaran instalasi/unit itu dan
mencakup perkenalan dengan rekan-rekan kerja barunya.
1. Latar Belakang
Berbagai pedoman diperlukan di RS JABAL RAHMAH MEDIKA untuk
mempertahankan pelayanan yang diberikan salah satu pedoman yang diperlukan adalah
kerangka acuan program orientasi pegawai baru. Pedoman orientasi tersebut dipakai
sebagai langkah awal bagi petugas baru di RS JABAL RAHMAH MEDIKA agar dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Orientasi
Orientasi merupakan pengenalan organisasi yang meliputi Organisasi Rumah Sakit
dan Instalasi Rekam Medik
6. Sasaran
a. Petugas baru mengenal tentang visi dan misi rumah sakit
b. Petugas baru mengenal struktur dan penjabatnya
c. Petugas baru mengenal tugas dan tatalaksana di RS JABAL RAHMAH MEDIKA
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 2 hari dengan ketentuan
a. Pengenalan rumah sakit meliputi : Mengenal visi dan misi rumah sakit Mengenal
struktur dan penjabatnya
b. Pengenalan tugas dan tatalaksana di RS JABAL RAHMAH MEDIKA
26
BAB X
Guna mencapai dan mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan lebih baik di
Unit Rekam Medik RS JABAL RAHMAH MEDIKA mengadakan rapat yaitu :
1. Rapat bulanan
2. Rapat sewaktu-waktu
Rapat ini diadakan dadakan sewaktu-waktu dengan waktu yang tidak ditentukan
dilakukan karena ada informasi serta ada sesuatu hal yang terjadi di rekam medik RS
JABAL RAHMAH MEDIKA menyangkut pelayanan dan lain-lain yang berhubungan
dengan rumah sakit dan pasien harus mendapatkan informasi secepat-cepatnya.
Rapat harus dihadiri oleh semua pelaksana instalasi rekam medik terkecuali
berhalangan dengan alasan yang jelas.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum pertemuan/rapat adalah sebagai berikut :
a. Daftar hadir
b. Agenda Rapat
c. Notulen Rapat
27
BAB XI
Pelaporan unit rekam medik adalah pelaporan kegiatan seluruh pelayanan rekam medik
yang ada di RS JABAL RAHMAH MEDIKA Pelaporan rekam medik dibutuhkan untuk
pihak internal dan eksternal RS JABAL RAHMAH MEDIKA.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan ini dilakukan setiap hari yaitu dengan mengisi sensus mingguan, sensus
mingguan ini meliputi pasien kunjungan baru dan lama, kasus baru dan lama, pasien
meninggal di unit rekam medik di RS JABAL RAHMAH MEDIKA dan dirumah/dijalan,
pasien emergenci, pasien bedah dan non bedah setiap harinya.
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan yang mengenai jenis kelamin, pasien rujukan,
pasien yang dirujuk, dirawat, pulang, psikiatri, pasien anak, laporan keracunan, laporan
kematian, pasien bedah dan non bedah, pasien kebidanan.
28