KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Nomor : 150/KEP/RS/PKUM/I/V/2019
Tentang :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Ditetapkan di : Bima
Tanggal : 07 Mei 2019 M
Tepat Tanggal : 02 Ramadhan 1440 H
HALAMAN JUDUL
SURAT KEPUTUSAN
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ................................................................... 2
A. Latar Belakang Pendirian ........................................................................................... 2
B. Gambaran Umum Rumah Sakit ................................................................................. 4
BAB III FALSAFAH, VISI, MISI, MOTTO, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH BIMA..................................................................................... 8
A. Falsafah RS PKU Muhammadiyah Bima.................................................................. 8
B. Visi, Misi dan Motto.................................................................................................. 10
C. Tujuan........................................................................................................................ 10
Pelayanan kefarmasian sebagai bagian integral dan pelayanan rumah sakit yang
mempunyai peran penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dimana
instalasi farmasi sebagai bagian dari unit kerja di rumah sakit mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.
Sistem yang berlangsung dalam manajemen obat meliputi : seleksi, perencanaan &
pengadaan (procurement), penyimpanan dan distribusi serta penggunaan dan pemantauan
terapi obat. Sistem ini harus diatur dengan baik dalam panduan serta pedoman yang jelas
sehingga dapat menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sekaligus penggunaan obat yang
rasional dan bermutu.
Berkat rahmat Allah SWT dan sadar akan tanggung jawab untuk mengambil
bagian dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang islami, maka
Muhammadiyah Bima sebagai sebuah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan
yang corak gerakannya adalah dakwah Islam amar makruf nahi munkar mensukseskan
pembangunan nasional melalui sektor kesehatan.
Cikal bakal pendirian RS PKU Muhammadiyah Bima telah dirintis sejak tahun
1979 yaitu pada masa kepemimpinan H. M. Thayib Abdullah (sebagai ketua PDM),
H.A.Ghany Masjkur (sebagai sekretaris PDM), dan H. Abubakar Mukmin sebagai
anggota Pimpinan merangkap sebagai ketua pembangunan yang mana pada saat itu
baru memiliki bangunan bagian depan saja, sejak saat itu keberadaan bangunan RS
PKU Muhammadiyah Bima relatif tidak terpakai karena berbagai persoalan anatara
lain, keuangan, SDM, proses perizinan, sehingga bangunan RS PKU Muhammadiyah
Bima pada saat itu hanya digunakan sebagai tempat praktek secara pribadi oleh dokter
tanpa dipungut biaya sewa atau apapun namanya,.
Seiring dengan perjalanan waktu pada satu sisi dan lahirnya kader-kader Muda
Muhammadiyah yang disertai dengan berkembangnya amal usaha Muhammadiyah
pada sisi lainnya telah memberikan dampak yang besar bagi revitalisasi bangunan
fisik dan SDM Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima. Dalam membicarakan
b. Demografi
Survey Penduduk Data BPS Propinsi NTB Tahun 2010
1) Jumlah Penduduk Kabupaten Bima : 438.522 Jiwa
Laki-Laki : 218.280 Jiwa
Perempuan : 220.242 Jiwa
Kepadatan Penduduk : 98/Km2
3. Sarana – Prasarana
a. LUAS TANAH : 5.041 M2
b. RUANGAN
Gedung Administrasi
Gedung Poliklinik
c. KOMUNIKASI :
Telepon
Aiphone
d. TRANSPORTASI :
Ambulance : 2 (Dua) Unit
e. FASILITAS LISTRIK
PLN
Generator
f. FASILITAS AIR
Sumber Bor Dalam
PDAM
5. Ketenagaan
Keadaan Tenaga yang meliputi Tenaga Medis, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat,
Kefarmasian, Gizi, Fisioterapi, Teknis Medis dan Tenaga non medis /non teknis
kesehatan.
ِﻚ
َ ُوف َوﻳـَْﻨـﻬ َْﻮ َن َﻋ ِﻦ اﻟْ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ َوأُوﻟَﺌ
ِ َْﲑ َوﻳَﺄْ ُﻣﺮُو َن ﺑِﺎﻟْ َﻤ ْﻌﺮ
ِْ َوﻟْﺘَ ُﻜ ْﻦ ِﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ أُﱠﻣﺔٌ ﻳَ ْﺪﻋُﻮ َن إ َِﱃ اﳋ
ﲔ
ِ ْﺖ ﻓَـ ُﻬ َﻮ ﻳَ ْﺸ ِﻔ
ُ َوإِذَا َﻣ ِﺮﺿ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (QS. Asy-Syuara : 80)
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena rakut akan (azab) Tuhan mereka.”
َاﻟﻠﱠﻪ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah :
02)
ﲔ
ِ َﺎم اﻟْ ِﻤ ْﺴ ِﻜ
ِ ﺾ َﻋﻠَﻰ ﻃَﻌ
وَﻻ ﳛَُ ﱡ
“Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”
ﲔ
َ ﺼﻠﱢ
َ ﻓَـ َﻮﻳْ ٌﻞ ﻟِﻠْ ُﻤ
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,”
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu, profesional, terjangkau
dengan mengutamakan keselamatan pasien
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan untuk mendukung mutu
pelayanan
3. Mengembangkan potensi, kompetensi, etos dan budaya kerja sumber daya
manusia agar selalu siap menghadapi perubahan serta meningkatkan
kesejahteraan sumber daya manusia
4. Menciptakan lingkungan kerja yang bernuansa islami.
Motto
”Pelayananku Adalah Ibadahku”
C. Tujuan
b. Menjadikan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima sebagai pilot project amal
usaha kesehatan yang dimiliki oleh Muhammadiyah di Bima.
c. Memberikan pelayanan kepada pasien secara Islami dengan didukung sumber
daya insani yang profesional serta peralatan yang memadai.
d. Menjadikan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima sebagai Rumah Sakit
rujukan
PDM
KOMITE
DIREKTUR BPH
KOMITE
WAKIL DIREKTUR
FARMASI
IRJA KESLING
ADM. KEBENDAH
KEPEGAWA ARAAN
REKAM MEDIS IAN
NICU PPK
FISIOTERAPI
GIZI
BINA ELEKTRO IT
CSSD ROHANI MEDIK
LAUNDRY OK
ADMINISTRASI
RAWAT INAP
PERLENGKAPAN KONSELING
NICU
PERENCANAAN PIO
OK
GUDANG VK VISITE
RAWAT JALAN
GAS MEDIS EPO
IGD
Wewenang :
1. Menyusun rencana strategis pelayanan kefarmasian
2. Mengusulkan kebijakan kepada direksi mengenai pelayanan kefarmasian
3. Membuat kebijakan dan mengambil keputusan mengenai pelayanan kefarmasian
yang bersifat internal
Uraian Tugas
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
a. Merencanakan sistem pelayanan kefarmasian yang optimal baik dan sisi
pengelolaan perbekalan farmasi maupun pelayanan kefarmasian dalam
penggunaan obat dan alat kesehatan.
b. Membuat rencana program pengembangan staff di instalasi/unit farmasi
c. Merencanakan dan mengajukan kebutuhan dan mutasi SDM, sarana, prasarana
serta anggaran biaya untuk instalasi/unit farmasi kepada direksi
d. Merencanakan kebutuhan obat donasi pemerintah yaitu obat anti retro viral
2. Fungsi Operasional
Aktivitas pembuatan kebijakan/keputusan :
a. Mengolah dan menganalisa data untuk menjadi informasi manajemen
b. Mengelola informasi manajemen untuk mengambil keputusan
c. Melakukan analisa, telaah dan evaluasi prosedur dan kebijakan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
d. Mengusulkan kebijakan mengenai pelayanan kefarmasian yang bersifat eksternal
(berhubungan dengan unit lain).
e. Membuat kebijakan/keputusan mengenai pelayanan kefarmasian yang bersifat
internal.
Aktivitas representasi instalasi/unit farmasi dalam komite atau tim lain di Rumah
Sakit :
a. Kegiatan Panitia Farmasi dan Terapi
b. Kegiatan Panitia Pengendalian Infeksi
c. Kegiatan Tim Patient Safety
d. Kegiatan Tim HIV
e. Kegiatan Tim Akreditasi/Tim ISO/Tim mutu/Tim Litbang/Tim SIM, dan tim lain
yang melibatkan pelayanan kefarmasian.
Indikator Keberhasitan :
1. Tersedianya produk perbekalan farmasi yang bermutu, dalam jumlah yang cukup,
terjangkau untuk menunjang proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
2. Terselenggaranya pengelolaan perbekalan farmasi secara efektif dan efisien.
3. Terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang memenuhi standar mutu yang
ditetapkan.
4. Terselenggaranya pelayanan farmasi yang berorientasi pada kepentingan pasien,
termasuk pelayanan farmasi klinik yang bertujuan mengoptimalkan terapi obat
pasien.
Tugas Pokok :
Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengawasi seluruh kegiatan
pengelolaan perbekalan farmasi, mulai dan perencanaan, pengadaan, penyimpanan
dan distribusi ke seluruh unit di lingkungan RS PKU Muhammadiyah Bima
Bertanggung jawab kepada : Manajer Farmasi
Wewenang :
1. Mengajukan usulan rencana kerja dan kegiatan di Iingkungan unit pengelolaan
perbekalan farmasi kepada Manajer Farmasi
2. Menerima, menyimpan dan mendistribusikan perbekalan farmasi dan pihak ketiga
baik melalui proses pembelian maupun donasi
3. Mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di unit
pengelolaan perbekalan farmasi
4. Menyusun uraian tugas staf dibawahnya
5. Mengawasi, memberi petunjuk dan arahan terhadap pelaksanaan tugas staf unit
pengelolaan perbekalan farmasi
6. Menegur staf unit pengelolaan perbekalan farmasi bila melanggar disiplin kerja
7. Menilai kinerja/DP3 staf di bawahnya
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
a. Merencanakan kegiatan dan program kerja di unit pengelolaan perbekalan farmasi
b. Bekerjasama dengan Penanggung jawab unit/ruang di luar instalasi farmasi dalam
rangka merencanakan kebutuhan BMHP/AMHP (Bahan Medis Habis Pakai/Alat
Medis Habis Pakai) untuk menunjang pelayanan di instalasi/unitlruang perawatan
di luar instalasi farmasi
c. Bersama dengan koordinator pelayanan farmasi, merencanakan sistem
penyimpanan dan pengawasan persediaan (inventory control) perbekalan farmasi
di seluruh instalasi farmasi
d. Merencanakan kebutuhan SDM dan jadwal kerja harian staf unit pengelolaan
perbekalan farmasi
e. Merencanakan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi/repacking sediaan
farmasi
f. Merencanakan kebutuhan peralatan, sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan
dalam proses produksi, penerimaan, penyimpanan dan distribusi perbekalan
farmasi di unit unit pengelolaan perbekalan farmasi
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi 18
g. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi satu tahun mendatang untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan farmasi sehingga tercapai jumlah yang cukup dan
lengkap mengacu pada anggaran belanja rumah sakit.
2. Fungsi Operasional
a. Menyiapkan semua data di unit pengelolaan perbekalan farmasi untuk disajikan
kepada manajer farmasi
b. Menyediakan perbekalan farmasi untuk menunjang pelayanan medis di seluruh
unit pelayanan di lingkungan Rumah Sakit
c. Melakukan koordinasi dan keijasama dengan Penanggung jawab unit lain/ruang
perawatan dalam rangka pengelolaan perbekalan farmasi yang efektif dan efisien,
termasuk pengawasan mutu perbekalan farmasi di unit pelayanan/ruang
perawatan.
d. Mengajukan material request kepada manajer farmasi untuk dilakukan proses
pengadaan.
e. Menerima perbekalan farmasi dan pihak ketiga (pemasok dan donatur) serta
menyimpannya sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk menjamin kualitas
perbekalan farmasi yang disimpan.
f. Melakukan pengelolaan obat donasi dan pemerintah yaitu obat tuberkulosis
(perencanaan, pengambilan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi).
g. Memproduksi atau melakukan repacking obat yang dibutuhkan untuk pelayanan
farmasi di Rumah Sakit secara efektif dan efisien.
h. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan stabilitas bahan obat, MSDS
(Material Safety Data Sheet), Undang-Undang yang berlaku serta kemudahan
dalam pencarian dan penyimpanan, dengan menggunakan prinsip FIFO (First In
First Out) dan FEFO (First Expired First Out).
i. Menyalurkan/mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit lain di seluruh Rumah
Sakit dengan jumlah dan cara yang sesuai, waktu yang tepat, untuk menunjang
kelancaran pelayanan di unit lain.
j. Melakukan administrasi yang tertib, rapi dan sesuai undang-undang yang berlaku
terhadap seluruh proses pengadaan, penerimaan, produksi, penyimpanan dan
distribusi di unit pengelolaan perbekalan farmasi.
k. Meminta obat ke Rumah Sakit lain atau ke apotik rekanan jika terjadi kekosongan
obat.
Target Kerja :
1. Pembelian rata-rata per bulan sesuai dengan anggaran biaya obat/alkes tahun berjalan
2. Presisi data stock di gudang > 93%
3. TOR perbekalan farmasi di gudang > 30 kali
4. Persentase obat ED < 0,12%
5. Persentase Stok mati/Death Stock < 0,35%
6. Pengukuran kinerja pemasok > 92%
7. Pengukuran kesesuaian DO dan PO > 95%
8. Medication error karena keterlambatan/ketidaktersediaan perbekalan farmasi 0%
Wewenang :
1. Mengajukan usulan rencana kerja dan kegiatan pelayanan kefarmasian kepada
Manajer Farmasi.
2. Melakukan supervisi, pengawasan, dan pengarahan terhadap pelaksanaan tugas
Tenaga Teknis Kefarmasian dan petugas administrasi di unit farmasi rawatjalan dan
unit farmasi rawat inap.
3. Menyusun uraian tugas dan menilai kinerja TTK dan petugas administrasi di unit
farmasi rawatjalan dan unit farmasi rawat inap.
4. Menegur dan membina staf unit farmasi rawat jalan dan unit farmasi rawat inap bila
melanggar disiplin kerja.
5. Menilai kinerja/DP3 staf di bawahnya.
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
a. Merencanakan program kerja di unit farmasi rawat map dan unit farmasi rawat
jalan
b. Merencanakan kebutuhan harian perbekalan farmasi untuk pelayanan resep pasien
rawat inap dan pasien rawat jalan.
c. Merencanakan kebutuhan peralatan, sarana dan prasarana kerja yang menunjang
pelayanan farmasi pasien rawat inap dan pasien rawat jalan
d. Merencanakan sistem pengawasan persediaan perbekalan farmasi (inventory
control) di unit farmasi rawat inap dan unit farmasi rawat jalan.
e. Merencanakan kebutuhan SDM unit farmasi rawat map dan unit farmasi rawat
jalan.
Indikator Keberhasilan :
1. Terselenggaranya proses kerja di unit farmasi rawat inap dan unit farmasi rawatjalan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
2. Terselenggaranya proses pelayanan resep pasien rawat inap dan pasien rawat jalan
yang cepat, bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien.
3. Terselenggaranya pengelolaan perbekalan farmasi di unit farmasi rawat inap dan
farmasi rawat jalan yang efektif dan efisien.
Target Kerja :
1. Waktu tunggu pelayanan resep: untuk resep racikan 25 menit, untuk resep non
racikan l0 menit
2. KTD (Dispensing error yang berakibat fatal) : 0%
3. TOR > 24 kali
4. Persentase obat ED < 0,5%
5. Persentase Stok mati < 10%
6. Presisi data stok obat > 80%
7. Cakupan pelayanan resep farmasi rawat jalan : 80%
8. Kesesuaian formularium > 95%
9. Kepuasan pelanggan eksternal > 70%
10. 90% pelanggan internal (dokter dan perawat) puas
11. Capaian pendapatan terhadap RAPB > 50%
12. Peningkatan pendapatan dan tahun sebelumnya > 9% per tahun
D. Pelaksana Administrasi
Nama Jabatan : Pelaksana Administrasi dan Pelaporan
Persyaratan Jabatan :
1. Pendidikan : SMA/Sederajat atau D III Administrasi
2. Pelatihan/kursus :
a. Kursus Komputer MS Office
b. Kursus Administrasi Manajemen
Tugas Pokok :
Merencanakan sistem administrasi yang teratur dan melaksanakan kegiatan
administrasi dan pelaporan serta pengelolaan arsip yang tertib dan rapi
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
a. Merencanakan kebutuhan alat tulis kantor untuk keperluan administrasi instalasi
farmasi
b. Merencanakan sistem administrasi yang teratur, tertib dan efisien
2. Fungsi Operasional
a. Melakukan kegiatan administrasi dan pengelolaaan arsip yang tertib, rapi dan
sesuai perundang-undangan yang berlaku terhadap seluruh kegiatan kefarmasian
meliputi :
1) Laporan pembelian dan penjualan
2) Administrasi keuangan
3) Administrasi kegiatan dan kinerja
4) Administrasi sumber daya manusia
5) Laporan jumlah resep bulanan
6) Laporan stok opname instalasi farmasi
7) Administrasi dokumen mutu
8) Administrasi hasil audit mutu
Indikator Keberhasilan :
1. Terselenggaranya proses administrasi dengan teratur, tertib dan efisien.
2. Tersedianya data-data yang dibutuhkan dengan kualitas yang akurat dan valid
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
Merencanakan prosedur administrasi dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan
2. Fungsi Operasional
a. Menyiapkan data yang akan disajikan dalam laporan rutin unit pengelolaan
perbekalan farmasi, meliputi data Purchasing Order (PO) yang dikeluarkan, PO
yang tidak terhambat terlayani, PO yang kadaluarsa, pembelian, discount,
permintaan unit dan distribusi/mutasi perbekalan farmasi.
b. Melakukan verifikasi kelengkapan PO dan verifikasi data permintaan unit dan
mutasi stok dan melaporkan kepada Penanggung jawab pengelolaan perbekalan
farrmasi, bila terjadi ketidak sesuaian antara permintaan dan distribusi/mutasi baik
jenis maupun jumlah.
c. Melakukan pengecekan faktur/Delivery Order (DO) dan mencocokkan dengan PO
yang dikeluarkan. Melaporkan kepada penanggung jawab pengelolaan perbekalan
farmasi/kepala instalasi farmasi bila terjadi ketidaksesuaian antara PO dan faktur
DO.
Indikator Keberhasilan
1. Terselenggarana pengelolaan administrasi unit pengelolaan perbekalan farmasi dan
distribusi/mutasi perbekalan farmasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Tersedianya data distribusi/mutasi perbekalan farmasi yang valid dan akuntabel
3. Tersedianya data stok yang valid dan akuntabel
4. Pembuatan laporan yang tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya.
Target Kerja :
1. Seluruh proses distribusi/mutasi perbekalan farmasi dan unit pengelolaan perbekalan
farmasi maupun antar unit teradministrasi dan terdokumentasi dengan baik.
2. Laporan mutasi/distribusi paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
3. Laporan alkes death stock, stock out dan hampir kadaluarsa paling lambat tgl 15
bulan berikutnya
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan penyimpanan dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai
Bertanggung jawab kepada : Penanggung jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Wewenang :
1. Menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam proses penyimpanan dan
distribusi perbekalan farmasi di unit pengelolaan perbekalan farmasi.
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
Ikut serta dalam merencanakan sistem produksi/repacking, penyimpanan dan
distribusi perbekalan farmasi yang efektif dan efisien
2. Fungsi Operasional
a. Dibawah supervisi apoteker melakukan proses produksi/repacking sediaan
farmasi yang diperlukan untuk proses pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
b. Mempersiapkan tempat penyimpanan dan kartu stok serta menjaga kevalidan data
penyimpanan
c. Melakukan penyimpanan barang sesuai dengan bentuk dan jenis sediaannya
sesuai dengan tempat yang telah ditentukan dengan memperhatikan suhu dan
kelembaban serta persyaratan lain dalam MSDS, sesuai dengan prinsip FIFO
(First In First Out) serta FEFO (First Expired First Out)
d. Memasukkan data di kartu stok untuk obat/alkes yang keluar-masuk
e. Memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh supervisor pengelolaan
perbekalan farmasi
f. Mendistribusikan perbekalan farmasi sesuai dengan permintaan dan unit
g. Melakukan proses serah terima perbekalan farmasi di masing-masing unit
h. Melaporkan kepada supervisor pengelolaan perbekalan farmasi apabila ditemukan
perbekalan farmasi yang hilang, rusak atau kadaluarsa selama dalam proses
penyimpanan.
i. Memberikan saran baik diminta maupun tidak diminta kepada supervisor
pengelolaan perbekalan farmasi mengenai pelaksanaan penerimaan, penyimpanan
dan distribusi perbekalan farmasi.
Indikator Keberhasilan :
1. Terselenggaranya proses produksi/repacking, penyimpanan dan distribusi sediaan
farmasi sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku.
2. Terdistribusikannya perbekalan farmasi ke unit dalam jumlah, cara dan waktu yang
tepat/sesuai.
3. Terjaminnya kualitas dan kuantitas perbekalan farmasi yang direpacking dan
disimpan untuk menunjang kelancaran proses pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Target Kerja :
1. Produksi/repacking berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan
2. Hasil repacking memenuhi standar mutu yang ditetapkan
3. Pemantauan suhu, kelembaban dan kondisi penyimpanan setiap hari dan valid
G. Pelaksana Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai di Instalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi)
Nama Jabatan : Pelaksana Pengelolaan Sediaan Farmasi, alat kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di Instalasi Bedah Sentral
Persyaratan Jabatan :
1. Pendidikan : D III Farmasi/ SMF
2. Pelatihan/Kursus : Pelatihan Manajemen/Pelayanan Kefarmasian
3. Pengalaman Kerja : Berpengalaman di bidang farmasi rumah sakit minimal 3 tahun
4. Memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
5. Berkepribadiaan dan berakhlak baik
6. Berkemampuan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain
7. Sehat jasmani, rohani dan sosial
Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan kefarmasian dan pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai di Instalasi Bedah Sentral
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
Melakukan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi untuk pelayanan bedah di
IBS
2. Fungsi Operasional
a. Memasukkan data ke komputer untuk material dan obat yang digunakan pada
tindakan operasi.
b. Membuat laporan perbekalan farmasi di satelit farmasi lBS yang expired das’e,
hampir expired date dan death stock.
c. Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan supervisor dan pelaksana
pelayanan di IBS.
d. Mengeluarkan perbekalan farmasi yang expired date dan tempat penyimpanan dan
menyerahkannya ke unit pengelolaan perbekalan farmasi.
e. Menjaga kelancaran dan ketertiban pelayanan farmasi di IBS khususnya dalam
penotaan material dan obat yang digunakan pada tindakan operasi serta
ketersediaan perbekalan farmasi.
f. Apabila diperlukan, memberikan informasi kepada supervisor atau pelaksana
pelayanan IBS apabila ada perbekalan farmasi yang mendekati expired date, slow
moving ataupun death stock.
g. Melakukan stok opname (fisik barang dan komputer) di IBS untuk setiap 3 bulan.
h. Melakukan pengecekan terhadap obat-obat emergensi yang tersedia di IBS.
a. Fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian :
a. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan pelayanan kefarmasian di IBS
kemudian melakukan koordinasi dengan supervisor pengelolaan perbekalan
farmasi serta supervisor IBS untuk diadakan langkah perbaikan.
b. Melakukan pengawasan terhadap keamanan penyimpanan, proses penggunaan
dan mutu perbekalan farmasi di IBS.
Indikator Keberhasilan :
1. Terselenggaranya pelayanan farmasi yang efektif dan sesuai prosedur yang ada
sehingga tercipta pelayanan bedah yang bermutu.
2. Pengelolaan perbekalan farmasi di IBS berjalan efektifdan efisien.
Target Kerja :
1. Perbekalan farmasi di IBS yang kadaluarsa/hilang/rusak < 1 %
2. Stock Out perbekalan farmasi di IBS 0 %
3. Kesalahan memasukkan data ke computer untuk material dan obat-obatan 0 (zero
defect)
H. Pelaksana Pengelolaan Sediaan Farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai di Instalasi Gawat Darurat
2. Fungsi Operasional
a. Menyediakan dan menjamin ketersediaan seluruh perbekalan farmasi yang
diperlukan dalam proses pelayanan kegawat daruratan di IGD.
b. Memasukkan data resep (penotaan) pasien IGD ke computer.
c. Bila diperlukan, membantu staf IGD dalam memasukkan data ke dalam komputer
atas material dan tindakan yang dilakukan di IGD.
d. Melakukan stok opname (fisik barang) setiap 3 bulan sekali untuk seluruh
perbekalan farmasi yang tersedia di IGD.
e. Membuat laporan perbekalan farmasi di IGD yang expired date, hampir expired
date dan death stock.
f. Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan supervisor dan pelaksana
pelayanan di IGD.
g. Mengeluarkan perbekalan farmasi yang expired date dan tempat penyimpanan dan
menyerahkannya ke unit pengelolaan perbekalan farmasi.
h. Apabila diperlukan, memberikan informasi kepada supervisor atau pelaksana
pelayanan IGD dan unit lain apabila ada perbekalan farmasi yang mendekati
expired date, slow moving ataupun death stock
i. Melakukan pengecekan terhadap obat emergensi yang tersedia di IGD.
Indikator Keberhasilan :
1. Tersedianya perbekalan farmasi dalam jumlah yang cukup, untuk waktu yang tepat
dan dengan cara penyimpanan yang sesuai untuk menunjang pelayanan gawat
darurat yang bermutu.
2. Pengelolaan perbekalan farmasi di IGD berjalan efektif dan efisien
Target Kerja :
1. Perbekalan farmasi di Satelit Farmasi IGD yang kadaluarsaJhilang/rusak < 0,5 %
2. Stock Out perbekalan farmasi di IGD sehingga menyebabkan terganggunya
pelayanan di IGD 0 %
Wewenang :
1. Mengkomunikasikan kepada dokter apabila ada kekosongan obat.
2. Melakukan entry data resep atau membuat nota harga resep pasien yang periksa di
poliklinik sesuai dengan kebijakan tarif Rumah Sakit
3. Mengganti perbekalan farmasi yang hampir/sudah kadaluarsa pada waktu melakukan
pemantauan kondisi penyimpanan obat/alkes di poliklinik.
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
Membantu kepala poliklinik dalam merencanakan perbekalan farmasi yang akan di
gunakan dalam pelayanan di poliklinik.
2. Fungsi Operasional
a. Menerima resep dan melakukan screening administrative dan farmasetis dan biLa
perlu melakukan konsultasi kepada apoteker dan atau penulis resep.
b. Melakukan komunikasi kepada pasien terkait kelengkapan dalam data resep.
c. Melakukan konsultasi kepada apotcker apabila menemukan masalah dalarn resep
terutama Drug Related Problem‘s, seperti ketidaks esuaian dosis, ketidaksesuaian
aturan pakai, dan interaksi obat.
d. Memasukkan data resep (penotaan) ke dalam komputer untuk pasien yang periksa
di poliklinik.
e. Menjawab pertanyaan pasien dan tenaga kesehatan lain terkait dengan
administrasi farmasi.
f. Membuat laporan rekapitulasi bulanan resep dokter yang di beli di RS PKU
Muhammadiyah pada masing-masing poliklinik
g. Melakukan stok opname (fisik dan komputer) untuk perbekalan farmasi yang ada
di poliklinik setiap 3 bulan.
h. Melakukan pemantauan kondisi penyimpanan perbekalan farmasi di poliklinik.
i. Membuat laporan kondisi penyimpanan perbekalan farmasi di poliklinik.
Indikator Keberhasilan :
1. Terselenggaranya proses penotaan resep dokter di poliklinik sesuai dengan prosedur
yang ada.
2. Terselenggaranya proses pemantauan kondisi penyimpanan perbekalan farmasi di
poliklinik secara teratur dan berkelanjutan.
Target Kerja :
1. Cakupan resep yang dinota di Poliklinik > 95 %
2. Perbekalan farmasi yang kadaluarsa atau rusak di poliklinik < 0,5 %
3. Kesalahan penotaan < 1%
Wewenang :
1. Mengarahkan jalannya teknis pelaksanaan pelayanan resep individu pasien rawat
inap untuk mencapai standar dan tujuan yang ditetapkan.
2. Menyelesaikan permasalahan teknis yang terjadi dalam proses pelayanan resep
pasien rawat inap.
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
a. Membantu supervisor pelayanan farmasi dan supervisor pengelolaan perbekalan
farmasi dalam merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi serta fasilitas,
peralatan, kebijakan dan prosedur kerja yang dibutuhkan untuk kelancaran
pelayanan resep pasien rawat inap.
b. Membantu supervisor pelayanan farmasi dalam penyusunan program pelatihan
tenaga teknis kefarmasian dan tenaga umum di unit farmasi rawat inap.
2. Fungsi Operasional
a. Mengkoordinir dan melaksanakan pelayanan resep sesuai prosedur dibawah
supervisi apoteker.
b. Mengajukan permintaan kebutuhan rutin.
Indikator Keberhasilan :
1. Terselenggaranya proses pelayanan resep sesuai kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan, cepat, bermutu, aman, nyaman, ringan dan Islami.
2. Tersedianya perbekalan farmasi yang diperlukan untuk pelayanan resep pasien rawat
inap dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang tepat.
Target Kerja :
1. 90% pelanggan internal (dokter dan perawat) puas.
2. Cakupan pclayanan resep : 100%
3. KTD (dispensing error yang berakibat fatal) : 0%
4. Presisi data stock di unit farmasi rawat inap > 80%
5. TOR > 24 kali
Tugas Pokok :
Mengkoordinir teknis pelaksanaan pelayanan resep dan administrasi di unit farmasi
KBR.
Bertanggung Jawab Kepada : Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi
Wewenang :
1. Mengarahkan jalannya teknis pelaksanaan pelayanan resep individu pasien KBR
untuk mencapai standar dan tujuan yang ditetapkan.
2. Menyelesaikan permasalahan teknis yang terjadi dalam proses pelayanan resep
pasien KBR.
Uraian Tugas :
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Operasional
a. Mengkoordinir dan melaksanakan pelayanan resep sesuai prosedur dibawah
supervisi apoteker.
b. Mengajukan permintaan kebutuhan rutin.
c. Melakukan pemeriksaan kondisi alat dan sarana yang dibutuhkan untuk pelayanan
resep.
d. Merekap dan membuat laporan kegiatan pelayanan resep pasien KBR.
e. Menyusun jadwal dan shift kerja tenaga teknis kefarmasian dan tenaga umum di
unit farmasi KBR.
f. Melakukan stok opname (fisik barang dan komputer) di unit farmasi KBR setiap 3
bulan
Target Kerja :
1. 90% pelanggan internal (dokter dan bidan) puas.
2. Cakupan pclayanan resep : 100%
3. KTD (dispensing error yang berakibat fatal) : 0%
4. Presisi data stock di unit farmasi KBR > 80%
5. TOR > 24 kali
6. Persentase obat ED < 0,5%
7. Persentase stok mati (obat yang tidak keluar minimal 3 bulan) < 10%
Tata hubungan kerja instalasi farmasi dengan unit lain maupun pihak lain baik
internal maupun eksternaldapat digambarkan sebagai berikut :
Pihak Internal
No Pihak Terkait Hubungan Kerja
1 Manajer Penunjang Medik 1. Mendapatkan arahan dan kebijakan
2. Mengusulkan program dan peningkatan mutu
pelayanan farmasi
2 Panitia Farmasi dan Terapi 1. Mengusulkan obat yang masuk formularium
2. Mengusulkan obat yang keluar formularium
3 Dokter 1. Menyediakan formularium dan obat sesuai standar
yang berlaku
2. Koordinasi pelayanan
4 Kepala Unit pelayanan lain Koordinasi tugas-tugas
5 Perawat dan pelaksana unit Koordinasi pelayanan
kerja lain
6 Poliklinik Koordinasi pelayanan
7 Rekam Medis Koordinasi pelayanan
8 Tata Usaha Koordinasi administrasi
9 Pengadaan Pengadaan kebutuhan peralatan yang digunakan untuk
pelayanan farmasi
10 EDP Koordinasi terkait Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit
11 Keuangan Koordinasi anggaran dan pengadaan obat
12 Pemeliharaan Koordinasi kalibrasi alat
13 Relasi Koordinasi pelayanan
14 Sanitasi Koordinasi penyerahan obat yang akan dimusnahkan
A. Pola Ketenagaan
Pola ketenagaan unit farmasi terdiri dari :
1. Apoteker
2. Tenaga Teknis Kefarmasian
3. Tenaga Administrasi
C. Kualifikasi Personil
Kualifikasi personil disesuaikan dengan uraian jabatan seperti yang ada dalam
bab sebelumnya.
1. Pengertian
a. Orientasi pegawai adalah program bagi pegawai baru ataupun pegawai lama dengan
tujuan untuk memperkenalkan tentang organisasi dalam hal ini RS PKU
Muhammadiyah Bima dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.
b. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawai yang berdasarkan
keputusan Badan Pelaksana Harian (BPH) RS PKU Muhammadiyah Bima
dinyatakan diterima sebagai pegawai.
c. Pegawai lama adalah pegawai RS PKU Muhammadiyah Bima berdasarkan
keputusan Direktur Utama dilakukan mutasi, rotasi ataupun promosi dengan
dipindahkan ke unit kerja yang lain.
2. Metode Orientasi
Orientasi pegawai unit farmasi dilakukan dengan metode kiasikal dan metode orientasi
lapangan. Baik pegawai baru maupun lama wajib mengikuti kegiatan orientasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
a. Orientasi Pegawai Baru
Jika penerimaan pegawai kurang dan 10 orang dalam satu lingkup rumah sakit,
maka orientasi lapangan dan klasikan dilakukan oleh atasan langsung dan atau
atasan tidak langsung. Selanjutnya untuk orientasi besar di tingkat RS akan
diundang kembali (metode klasikal level RS).
Jika penerimaan pegawai lebih dan 10 orang dalam satu lingkup rumah sakit maka
pegawai dikumpulkan di ruang pertemuan untuk mengikuti orientasi klasikal level
rumah sakit dengan materi-materi yang sudah ditentukan (ceramah/diskusi).
Setelah orientasi kiasikal, kemudian orientasi unit dengan kegiatan pengenalan
lapangan kerja di unit yang bersangkutan.
c. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi Kiasikal level rumah sakit dilaksanakan selama 3 han pada pekan
pertama pegawai baru masuk.
Orientasi lapangan dilakukan selama 3 bulan sesuai penjadwalan. Bulan I pegawai
masuk shift pagi atau siang dan pada bulan II dijadwalkan shift pagi, siang,
malam.
Sistem pelaporan instalasi farmasi dibagi berdasarkan periode penyusunan laporan sebagai
berikut :
1. Laporan Tahunan
a. Draft Rencana Anggaran dan Pendapatan unit farmasi
b. Rencana Program Kerja dan Investasi Unit pelayanan farmasi
c. Rencana Pendidikan dan Pelatihan Karyawan unit farmasi
d. Review Tahunan
3. Laporan Bulanan
a. Laporan pendapatan
b. Laporan pembelian Perbekalan Farmasi (reguler dan non reguler)
c. Laporan Anfragh (mutasi dan distribusi perbekalan farmasi)
d. Laporan Narkotika, Psikotropik dan rawan penyalahgunaan
e. Laporan penggunaan obat pemerintah
f. Laporan jumlah resep
g. Laporan Kekosongan Obat
4. Laporan Harian/Mingguan
a. Laporan KTD/KNC
b. Laporan Jaga (aplusan jaga/hand off)
c. Laporan komplain pasien