Anda di halaman 1dari 5

ICRA (INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT) CSSD

RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA TAHUN 2022

Identifkasi dan Pengkajian Resiko

1. Identifikasi Resiko
A. Lokasi Geografis, Masyarakat dan Populasi yang dilayani

Karateristik yang Karakteristik yang


No Faktor
meningkatkan resiko menurunkan resiko
1. Geografis dan lingkungan a. Berdapingan dengan a. Pengelolaan limbah
rumah sakit rumah penduduk sesuai dengan
standart sehingga
aman ke lingkungan
sekitar
b. Akses menuju RS Sering b. Letak strategis
macet. dekat dengan pusat
kota, kemacatan
dapat di atasi
dengan stanbynya
security 24 jam
sehingga mudah
masuk ke RS.
2. Karateristik populasi pasien a. Pada lansia - Edukasi pasien dan
RS hampir sama rata di - Immunocompromise keluarga untuk
semua kategori usia (lansia, - Penurunan fungsi menjaga pola hidup
dewasa dan anak-anak) b. Dewasa bersih dan sehat
- Gaya hidup serta meminimalkan
c. Anak-anak resiko2 jatuh bagi

- Diare lansia dan balita

3. Area lain di sekitar rumah


sakit a. Memungkinkan untuk a. Membuat
a. Terdapat ruangan menjadi tempat merokok pengumuman
terbuka (area parkir). bagi para pengunjung RS dilarang merokok
disekitar area RS
b. Pedagang kaki lima b. Memungkinkan menjual b. Edukasi untuk
makanan yang kurang selalu menjaga
hygienis karena makanan kebersihan makanan
yang di jual dan selalu
berkemungkinan telah menutupnya
terkontaminasi dengan
debu
4. Design rumah sakit yang
memungkinkan
a. Tempat tunggu pasien a. Pasien infeksius tidak a. Edukasi pasien

rawat jalan infeksius dan menggunakan APD untuk penerapan

non infeksius masih di kewaspadaan

gabung standart
(penggunaan APD
dan cuci tangan)
b. Jumlah pengunjung yang
b. Pintu masuk / keluar RS b. Menyiapkan
tidak terkontrol karena
ada dua akses security untuk
akses pintu masuk / keluar
menjaga pintu
ada dua
masuk dan
memberlakukan
kartu pengunjung.
B. Kelompok resiko

Current
Probabilitas Risk/Impact Total
No Potensial Risk/Problem system
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 score
1. Sterilisasi alkes
a Pengawasan peralatan alat 4 3 2 24
kadaluarsa belum maksimal
b Pengelolaan single use - re use 2 3 3 18
belum adekuat
c belum optimalnya proses sterilisasi 0 3 2 0
instrumen
d Ketidakpatuhan penggunaan APD 0 3 2 0
pada saat pengelolaan Instrumen dan
Distribusi
e Alat-alat instrument banyak yang 0 2 2 0
tidak sesuai standar
f Distribusi alat belum prinsip FIFO 0 4 1 0
C. Rencana Tindak Lanjut

Jenis Kelompok Potensial Tujuan


N Skor Prioritas Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progress
Resiko Risk/Masalah Umum
o
1. Pengawasan a Resiko infeksi 24 1 Alat-alat a Menurunkan 1.Koordinasi dengan 1Tahun Pengadaan
peralatan alat terhadap tindakan kadaluarsa Resiko infeksi kabag sarana dan alat-alat baru
kadaluarsa belum yang invasive terkontrol terhadap tindakan prasarana beserta dalam waktu
maksimal b Menambah lama hari dengan baik yang invasive CSSD dalam kurang dari 3
rawat pasien b Mengurangi lama pengawasan peralatan bulan
hari rawat pasien alat kadaluarsa
2.pengadaan alat-alat
instrument baru
2 Pengelolaan single a. Meningkatkan cost 18 2 Pengelolaan a Menurunkan cost a Lakukan audit 1 tahun Alat-alat
use - re use belum effektif rumah sakit single use - re effektif rumah setiap bulan single use
adekuat b. Kartu monitoring use terkendali sakit b Tandai alat-alat yang direuse
alat single use yang b Kartu monitoring yang perlu direuse terkontrol
di re use tidak diisi alat single use c Masukkan dalam dengan baik
c. Tidak ada penanda yang di re use daftar regulasi
alat single use yang dijalankan tentang alat-alat
di re use c Ada indikator alat yang direuse
yang direuse
Bima, 15 Januari 2022
Di ketahui oleh,

dr. Feti Rahmawati


Ketua KPPI

Anda mungkin juga menyukai