PENDAHULUAN
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan
rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah dierikan kepada pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang
Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang diperbaharui dengan Permenkes
Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis menyatakan rekam Medis adalah
berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat
inap baik dikelola pemerintah maupun swasta.
Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes
hanya menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik
Kedokteran tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran
lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan.
Penyelenggaraan Rekam Medis pada suatu sarana pelayanan kesehatan merupakan
salah satu indikator mutu pelayanan pada institusi tersebut. Berdasarkan data pada Rekam
Medis tersebut akan dapat dinilai apakah pelayanan yang diberikan sudah cukup baik
mutunya atau tidak, serta apakah sudah sesuai standar atau tidak. Untuk itulah, maka
pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan merasa perlu mengatur tata cara
penyelenggaraan Rekam Medis dalam suatu Peraturan Menteri Kesehatan agar jelas
rambu-rambunya, yaitu berupa Permenkes No.749a1Menkes/Per/XII/1989.
Secara garis besar penyelenggaraan Rekam Medis dalam Permenkes tersebut diatur
sebagai berikut :
1. Rekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima
pelayanan (pasal 4). Hal ini dimaksudkan agar data yang dicatat masih original dan
tidak ada yang terlupakan karena adanya tenggang waktu.
2. Setiap pencatatan Rekam Medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan petugas
pelayanan kesehatan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan sistim pertanggung-
jawaban atas pencatatan tersebut (pasal 5).
1
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
3. Jika terdapat kesalahan pencatatan, maka pembetulan catatan yang salah harus
dilakukan pada tulisan yang salah dan diparaf oleh petugas yang bersangkutan (pasal 6
ayat 1). Secara lebih tegas ayat 2 dari pasal yang sama menyatakan bahwa
penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.
Agar penyelenggaraan rekam medis dapat dilaksanakan dengan baik maka harus
dilengkapi dengan pedoman organisasi maupun pedoman pelayanan rekam medis
tentang tata cara penyelenggaraan rekam medis yang harus dilaksanakan dan dipatuhi
oleh seluruh tenaga kesehatan baik medis, para medis maupun non medis yang
bertugas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima.
2
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Latar Belakang
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Bima adalah merupakan amal usaha
Muhammadiyah dalam bidang kesehatan dan kemasyarakatan sebagai salah satu upaya
untuk mencapai tujuan dakwah yang dikembangkan oleh Muhammadiyah.
Berkat rahmat Allah SWT dan sadar akan tanggung jawab untuk mengambil bagian
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang islami, maka Muhammadiyah Bima
sebagai sebuah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang corak gerakannya adalah
dakwah Islam amar makruf nahi munkar mensukseskan pembangunan nasional melalui
sektor kesehatan.
Cikal bakal pendirian RS PKU Muhammadiyah Bima telah dirintis sejak tahun
1979 yaitu pada masa kepemimpinan H.M.Thayib Abdullah sebagai ketua PDM, H. A.
Ghany Masjkur (sebagai sekretaris PDM), dan H. Abubakar Mukmin sebagai anggota
Pimpinan merangkap sebagai ketua pembangunan yang mana pada saat itu baru memiliki
bangunan bagian depan saja, sejak saat itu keberadaan bangunan RS PKU Muhammadiyah
relatif tidak terpakai karena berbagai persoalan anatara lain, keuangan, SDM, proses
perizinan., sehingga bangunan RS PKU Muhammadiyah pada saat itu hanya digunakan
sebagai tempat praktek secara pribadi oleh dokter tanpa dipungut biaya sewa atau apapun
namanya.
Penyebutan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah mulai tahun 1979 sampai dengan
tahun 2007 oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bima adalah merupakan langkah berani
yang luar biasa yang didorong oleh prinsip iman kepada Allah dan prinsip perjuangan
menegakkan dakwah Islam amar makruf nahi munkar yang tidak pernah pudar, karena
sacara fisik administrasi, sarana-prasarana, tenaga administrasi, tenaga para medis dan
tenaga dokter sama sekali tidak pernah dimiliki, boleh dikatakan tidak ada sama sekali.
Seiring dengan perjalanan waktu pada satu sisi dan lahirnya kader-kader Muda
Muhammadiyah yang disertai dengan berkembangnya amal usaha Muhammadiyah pada
sisi lainnya telah memberikan dampak yang besar bagi revitalisasi bangunan fisik dan
SDM Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima. Dalam membicarakan revitalisasi
pembangunan fisik RS PKU Muhammadiyah Bima sangat susah kalau kita tidak menyebut
beberapa nama yang ada dibalik proyek tersebut yaitu antara lain Ilyas Sarbini S. H. Munir
Husen S.H., Nasrullah S.E, Drs. Dahimin Anwar, dan Drs. Ichwan P. Syamsuddin, di
3
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
tangan mereka inilah rencana dan aksi dimulai. Perencanaan dan perhitungan yang matang
dari Team kecil ini telah mampu meyakinkan dua Pimpinan Daerah Muhammadiyah di
Wilayah dana Mbojo yaitu PDM Kabupaten Bima dan PDM Kota Bima untuk melakukan
peletakan batu pertama gedung induk di belakang.
Sempat terjadi kemandegan selama 2 bulan karena peralatan medis standar
minimalis sebagai salah satu syarat beroperasinya amal usaha ini belum juga kunjung
diperoleh, lalu Team melakukan pertemuan dan pertanyaan yang mendasar yang diajukan
oleh anggota Team pada saat itu adalah “apa yang bisa dilakukan oleh Team dengan
kondisi Bangunan /peralatan yang dimiliki saat ini” ?. Jawaban dari pertanyaan tersebut
adalah RESMIKAN…! Artinya team sangat menyadari berbagai keterbatasan yang
dimiliki tapi kalau tidak diresmikan maka bangunan dan peralatan yang seadanya yang
dimiliki akan dimakan rayap, investasi akan sia-sia dan yang terpenting dari itu adalah
susah sekali menjaga kekompakan kerja Team dalam jangka waktu yang lama.Sehingga
tepat tanggal 12 januari 2008 PDM Kota Bima mengadakan upacara peresmian Klinik
PKU Muhammadiyah Bima dan acara peresmian dilakukan oleh Walikota Bima Drs. H.
M. Nur A. Latif.
Alhamdulillah pada acara peresmian yang ikut dihadiri oleh ribuan warga
Muhammadiyah tersebut Pemerintah Kota Bima lewat Wali Kota Bima menyerahkan ijin
operasional Klinik PKU Muhammadiyah Bima dengan nomor : 001/503/DIKES/V/2008
dan memberikan sumbangan tunai sebesar Rp.300.000.000, (tiga ratus juta rupiah) untuk
pembelian peralatan medis, lalu dana sumbangan tersebut menjadi pemicu bagi team Kecil
untuk “merayu” Drs. Dahimin Anwar selaku Ketua STAI Muhammadiyah Bima untuk
berutang berbagai peralatan medis pada salah satu perusahaan suplai peralatan rumah sakit
di Jawa Timur., akhirnya STAI Muhammadiyah Bima mengutang peralatan medis senilai
Rp.2.500.000.000. (dua miliar lima ratus juta rupiah) yang selanjutnya hal tersebut dibayar
secara angsuran oleh STAI Muhammadiyah Bima selama 2 tahun 3 bulan dan lunas pada
bulan Oktober 2010, sehinggga tepat pada tanggal 2 Juni tahun 2009 Klinik PKU
Muhammadiyah Bima resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Bima dengan mendapat ijin operasional sementara dari Dinas Kesehatan Propinsi NTB
dengan nomor: 445/30/Yankesdas/VI/2009.
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bima adalah lembaga untuk dakwah, lembaga
kesehatan dan lembaga keuangan yang mestinya bisa menginsprisasi berbagai kalangan
warga Muhammadiyah terutama para pengelolanya, bahwa dengan berniat untuk ikhlas
beribadah, tetap terus menjaga kekompakan, amanah, dan saling menghormati dan kerja
4
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
keras ternyata kita bisa dan hal tersebut mestinya menjadi kunci untuk meraih kesuksesan
di masa mendatang. Tentu apa yang dilakukan saat ini adalah suatu langkah awal, adalah
tugas semua pihak untuk mengembangkannya secara gradual untuk menjadi Rumah Sakit
yang baik, berkualitas dan melayani semua komponen anak bangsa. Harapan besar
terkandung dari lahirnya RS PKU Muhammadiyah Bima yaitu terwujudnya manusia yang
memiliki kualitas hidup yang sehat secara fisik dan sehat secara rohani dan itulah salah
satu sifat dari masyarakat utama yang dicita-cita oleh Muhammadiyah.
Semua komponen terpenting dalam Muhammadiyah Bima merasa apa yang
dilakukan ini masih sangat sedikit dan kecil bila dibandingkan dengan pekerjaan yang
belum dilakukan terhadap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima ini.
5
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB III
FALSAFAH, VISI, MISI, MOTO DAN TUJUAN
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA
ِ ت َف ُهو يَ ْش ِف
ني ْ َوِإذَا َم ِر
َ ُض
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (QS. Asy-Syuara : 80)
6
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
ِ الصاحِل ِ ِ َّ ِإ
ات َسيَ ْج َع ُل هَلُ ُم الرَّمْح َ ُن ُو ًّدا َ َّن الذ
َ َّ ين َآمنُوا َو َعملُوا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang
Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS.
Maryam : 96)
8
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB IV
9
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
UNIT REKAM MEDIS
DIREKTUR
Kabag YANMED
ASSEMBLING
TP2RJ + TP2RI ANALISIS
10
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB VI
URAIAN JABATAN
11
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
b. Uraian tugas bawahan.
c. Jadwal dinas shift, daftar cuti, libur.
d. Petunjuk kerja bawahan.
e. Supervisi pelaksanaan tugas bawahan.
f. Laporan intern dan ekstern yang sudah tercetak.
g. Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Unit Rekam
Medis.
h. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
penyelenggaraan rekam medis.
i. Laporan dan informasi kinerja RS PKU
Muhammadiyah Bima
5. Bahan Kerja :
a. Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI.
b. Kebijakan pengelolaan SDM RS PKU Muhammadiyah Bima
c. Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan.
d. Rekapitulasi seluruh kegiatan rawat jalan dan rawat inap.
e. Surat tugas dari Non medis.
f. Informasi pengajuan usulan, jadwal dinas dan cuti di Unit Rekam
Medis.
g. Laporan kasus yang menyangkut pelayanan terhadap pasien dari
bawahan.
6. Perangkat Kerja :
a. Komputer dan ATK
b. Telepon
7. Tanggung Jawab :
a. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di Unit Rekam
Medis.
b. Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SPO,
Jenis yang ditetapkan:
1) Pendaftaran Pasien, baik rawat jalan, IGD dan Rawat Inap
12
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
2) Pelayanan berkas Rekam Medis meliputi
pennyediaan ,pendistribusian, penyimpanan dan peminjaman
berkas rekam medis
3) Pengolahan data rekam medis meliputi Assembling, coding, dan
pelaporan pelayanan dan indeks kode penyakit.
4) Statistik dan pelaporan rumah sakit.
5) Penyimpanan dan pendistribusian berkas rekam medis. Yang
sesuai dengan SPO, Juknis yang ditetapkan.
c. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan
realisasi.
d. Kebenaran dan ketepatan laporan kepada managemen.
8. Wewenang :
a. Menilai, menegur dan memotivasi bawahan di Unit Rekam Medis.
b. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan Unit Rekam Medis.
c. Meminta arahan dari atasan.
d. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait.
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
9. Korelasi Jabatan :
N JABATAN UNIT DALAM HAL
O ORGANISASI
1 Ka. Unit Rekam Medis Penunjang Medis Pelaporan, Pengarahan
2 Penanggung jawab Unit Rekam Penugasan
Managemen Rekam Medis Medis Pengkoordinasian
kegiatan
3 Penanggung jawab Unit Rekam Penugasan
Admission Dan Registrasi Medis Pengkoordinasian
kegiatan
4 Karu Instalasi Rawat Jalan Bagian Koordinasi tentang
Keperawatan pelayanan registrasi
pasien dan penyetoran
berkas rekam medis
pasien
13
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
5 Karu Instalasi Rawat Inap Bagian Koordinasi tentang
Keperawatan pelayanan registrasi rawat
inap dan penyetoran
berkas rekam medis
6 Karu Instalasi Gawat Bagian Koordinasi tentang
Darurat Keperawatan pelayanan registrasi
pasien penyetoran berkas
rekam medis
7 Karu Logistik Bagian Umum Pengadaan ATK
8 Kepala Unit lain yang Bagian lain yang Koordinasi tugas
terkait terkait
14
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
13. Upaya Fisik :
a. Duduk : sering
b. Berdiri : sering
c. Berjalan : sering
d. Memegang : sering
4. Hasil Kerja :
a. Petugas Admission dan Registrasi bekerja sesuai dengan Juknis, Juklak dan
SPO.
b. Pasien terdaftar di masing-masing unit pelayanan sesuai urutan.
c. Pasien terdaftar diruang rawat inap sesuai dengan kesepakatan pasien/ keluarga
dan kasus penyakitnya.
d. Data base pasien pada sistem komputerisasi.
e. Uraian tugas, petunjuk tugas.
f. Laporan kunjungan pasien.
5. Bahan Kerja :
a. Susunan langkah kegiatan pendaftaran pasien.
15
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
b. Jadwal praktek dokter, kapasitas tempat tidur rawat inap dan pelayanan
penunjang.
c. Ketentuan yang berkaitan untuk penerimaan pasien rekanan.
d. Formulir permintaan libur, cuti, dari petugas Admission Dan Registrasi.
6. Uraian Tugas :
a. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang :
Penerimaan pasien.
Pencatatan indentifikasi pasien.
Pelayanan informasi kepada pengunjung rumah sakit.
b. Memberi petunjuk dilingkungan Admission dan registrasi sesuai dengan bidang
tugasnya.
c. Memeriksa hasil kerja dilingkungan Admission dan Registrasi berdasarkan hasil
pelaksanaan tugas agar tidak terjadi kekeliruan.
d. Memproses pengajuan cuti petugas Admission dan Registrasi dan laporan kepada
atasan sebagai bahan pengaturan.
e. Memproses kebutuhan ATK, ART, dan sarana lain.
f. Mengkoordinir semua kegiatan pendaftaran pasien..
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan/ menangani
bila terjadi penyimpangan/kasus yang terjadi pada kegiatan pendaftaran pasien.
h. Membuat laporan kegiatan pelayanan Admission dan Registrasi untuk
kepentingan laporan Unit Rekam Medis secara keseluruhan.
7. Tanggung Jawab :
a. Kelancaran dan ketepatan waktu pendaftaran pasien.
b. Kelancaran pelayanan penerimaan pasien.
c. Ketepatan dan kesesuaian pasien rawat inap dengan kasus, hak kelas, dan
kesepakatan pasien / keluarga dengan rumah sakit.
d. Kebenaran laporan kegiatan Admission dan Registrasi.
8. Wewenang :
a. Memotivasi petugas Admission dan Registrasi.
b. Mengatur rencana kegiatan Admission dan Registrasi.
c. Meminta arahan dari atasan.
16
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
d. Meminta masukan dari petugas Admission, Registrasi dan unit kerja yang terkait.
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
9. Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT ORGANISASI DALAM HAL
1 Ka. Unit Rekam Medis Penunjang Medis Pelaporan
Pengarahan
2 Penanggung jawab Unit Rekam Medis Pengkoordinasian kegiatan
Managemen Rekam
Medis
3 Karu Instalasi Rawat Bagian Keperawatan Koordinasi tentang
Inap pelayanan registrasi RI
4 Karu Instalasi Rawat Bagian Keperawatan Koordinasi tentang
Jalan pelayanan registrasi RJ
5 Karu Intalasi Gawat Bagian Keperawatan Koordinasi tentang
Darurat pelayanan registrasi IGD
6 Unit lain yang terkait Bagian yang terkait Koordinasi tugas
17
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
12. Syarat Jabatan :
NO JENIS PELATIHAN PENGALAMAN
PENDIDIKAN
1 DIII Rekam - Pelatihan Rekam Medis. -Pengalaman di Admission dan
Medis/SLTA - Pelatihan Customer Registrasi min 2 tahun.
Plus Service.
4. Hasil Kerja :
a. Petugas rekam medis bekerja sesuai dengan Juknis, Juklak dan SPO.
b. Penyiapan rekam medis baru maupun lama.
c. Pengkodingan dan indeks penyakit sesuai dengan SPO.
d. Sistem pelaporan untuk laporan intern maupun extern sudah terprogram.
18
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
e. Uraian tugas.
5. Bahan Kerja :
a. Susunan langkah kegiatan penyelenggaraan rekam medis.
b. Buku pedoman pelayanan rekam medis
c. Buku sistem pelaporan rumah sakit
6. Uraian Tugas :
a. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang :
Assembling Dan Indeks Kode Penyakit.
Penyimpanan Dan Pendistribusian Rekam Medis.
Statistik Dan Pelaporan.
b. Memberi petunjuk dilingkungan rekam medis sesuai dengan bidang
tugasnya
c. Menyelia pelaksanaan kegiatan managemen rekam medis serta menilai hasilnya
sebagai bahan untuk pembinaan.
d. Memeriksa hasil kerja dilingkungan managemen rekam medis berdasarkan hasil
pelaksanaan tugas agar tidak terjadi kekeliruan.
e. Memproses pengajuan cuti petugas rekam medis laporan kepada atasan sebagai
bahan pengaturan.
f. Memproses kebutuhan ATK, ART, dan sarana lain.
g. Mengkoordinir semua kegiatan penyelenggaraan rekam medis.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan/ menangani
bila terjadi penyimpangan/kasus yang terjadi pada penyelenggaraan rekam medis.
i. Membuat laporan kinerja mutu pelayanan rekam medis untuk kepentingan laporan
Unit Rekam Medis secara keseluruhan.
7. Tanggung Jawab :
a. Kelancaran dan ketepatan waktu penyelenggaraan rekam medis.
b. Ketepatan dan kebenaran assembling, pendistribusian, koding, indeksing dan
pelaporan rekam medis.
c. Kelancaran penyelenggaraan rekam medis.
d. Kebenaran laporan penyelenggaraan rekam medis.
19
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
8. Wewenang :
a. Memotivasi petugas rekam medis.
b. Mengatur rencana kegiatan managemen rekam medis.
c. Meminta arahan dari atasan.
d. Meminta masukan dari petugas rekam medis dan unit kerja lain yang terkait.
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
20
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
12. Resiko Bahaya :
NO ASPEK FAKTOR
1 Stress Uniterial Tanggung jawab dan beban pelaksanaan
tugas
D. Staf Admission
1. Nama Jabatan : Staf Admission.
2. Unit Kerja : Unit Rekam Medis
3. Ikhtisar Jabatan :
a. Melakukan tugas pendaftaran pasien rawat inap, wawancara, memasukkan
(entry) data pasien, pengiriman slip pembayaran & berkas rekam medis.
b. Memberikan informasi pelayanan medis RS PKU Muhammadiyah Bima.
c. Memberikan informasi perkiraan biaya pelayanan medis
4. Hasil Kerja :
a. Pasien terdaftar diruang rawat inap sesuai dengan kesepakatan pasien
keluarga dan kasus penyakitnya.
b. Data base pasien pada sistem komputerisasi.
c. Pasien mendapatkan layanan informasi.
5. Bahan Kerja :
a. Susunan langkah kegiatan pendaftaran pasien rawat inap
21
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
b. Jadwal praktek dokter dan daftar fasilitas RS PKU Muhammadiyah Bima.
c. Formulir isian pasien.
d. Daftar tarif yang berlaku.
e. Ketentuan yang berkaitan untuk penerimaan pasien umum dan rekanan.
6. Uraian Tugas :
a. Menerima pendaftaran pasien rawat inap.
b. Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi kebutuhan pelayanan pasien
rawat inap.
c. Mengidentifikasi pengisian formulir identitas sosial.
d. Entry data identitas sosial.
e. Meminta berkas rekam medis pasien lama dari petugas penyimpanan.
f.Mengambil berkas rekam medis.
g. Membuat laporan harian pendaftaran pasien rawat inap.
7. Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab atas kebenaran data identitas sosial yang di entry.
b. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan.
c. Bertanggung jawab atas pelayanan pendaftaran pasien rawat inap.
d. Bertanggung jawab atas perangkat kerja.
8. Wewenang :
a. Menghubungi dokter untuk menanyakan diagnosa, jenis dan golongan operasi
pasien apabila dokter tidak menulis atau tidak jelas tulisannya.
b. Menjelaskan kepada pasien tentang hak dan kewajiban pasien, tata tertib yang
berlaku di rumah sakir, biaya perawatan dan operasi.
c. Memberikan masukan kepada atasan langsung
9. Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT ORGANISASI DALAM HAL
1 Ka. Unit Rekam Medis Penunjang Medis Pelaporan
Pengarahan
2 Staff Admission Unit Rekam Medis Penugasan
Pengkoordinasian
22
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
kegiatan
23
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
E. Staf Registrasi
1. Nama Jabatan : Staf Registrasi
2. Unit Kerja : Unit Rekam Medis
3. Ikhtisar Jabatan :
a. Melakukan tugas pendaftaran pasien rawat jalan dan penunjang medis, meliputi
penerimaan pasien, wawancara, memasukkan (entry) data pasien, pengiriman slip
pembayaran & berkas rekam medis ke poliklinik
b. Memberikan informasi pelayanan medis RS PKU Muhammadiyah Bima.
c. Memberikan informasi Tata tertib di RS PKU Muhammadiyah Bima.
4. Hasil Kerja :
a. Pasien terdaftar di masing-masing unit pelayanan / poliklinik sesuai urutan.
b. Data base pasien pada sistem komputerisasi.
c. Pasien mendapatkan layanan informasi.
5. Bahan Kerja :
a. Susunan langkah kegiatan pendaftaran pasien.
b. Jadwal praktek dokter RS PKU Muhammadiyah Bima
c. Daftar fasilitas RS PKU Muhammadiyah Bima
d. Formulir isian pasien.
e. Ketentuan yang berkaitan untuk penerimaan pasien rekanan.
6. Uraian Tugas :
a. Menerima pendaftaran pasien rawat jalan
b. Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi kebutuhan pelayanan pasien
rawat jalan.
c. Mengidentifikasi pengisian formulir identitas sosial.
d. Entry data identitas sosial.
e. Membuat slip pembayaran.
f. Mempersilahkan pasien ke poliklinik.
24
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
g. Meminta rekam medis pasien lama dari petugas penyimpanan.
h. Membuat laporan harian pendaftaran pasien rawat jalan.
7. Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas kebenaran data identitas sosial yang di entry.
b. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan.
c. Bertanggung jawab atas pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan.
d. Bertanggung jawab atas pemulangan rekam medis pasien rawat jalan yang sudah
selesai berobat.
e. Bertanggung jawab atas perangkat kerja.
f. Bertanggung jawab atas laporan harian pasien rawat jalan.
8. Wewenang :
a. Menghubungi Perawat/dokter yang akan praktek untuk mengetahui kepastian
kedatangannya.
b. Menghubungi pasien yang akan berobat untuk memastikan kedatangan pasien.
c. Memberikan masukan kepada atasan langsung
9. Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT ORGANISASI DALAM HAL
1 Ka. Unit Rekam Medis Penunjang Medis Pelaporan
Pengarahan
2 Staff Registrasi Uniti Rekam Medis Penugasan
Pengkoordinasian kegiatan
25
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
12. Syarat Jabatan :
NO JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN
4. Hasil Kerja :
a. Berkas rekam Medis pasien rawat jalan dan rawat inap tersusun rapi.
b. Indeks kode penyakit pasien dalam SIRS (komputer).
26
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
5. Bahan Kerja :
a. Susunan langkah kegiatan assembling pasien rawat jalan dan rawat inap.
b. Berkas rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap yang belum di assembling
dan sudah dikoding.
6. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan kegiatan assembling dan kode penyakit yang meliputi :
Menerima berkas rekam medis rawat inap dan rawat jalan dari penanggung
jawab berkas rekam medis.
Melengkapi identitas pasien dan nomor rekam medis pada setiap lembar berkas
rekam medis.
b. Memisahkan berkas rekam medis yang belum lengkap isinya dan diserahkan
kepada penanggung jawab berkas rekam medis untuk dikirim kepada yang berhak
/ berkewajiban melengkapi isi berkas rekam medis tersebut.
c. Menyusun dan menyiapkan berkas rekam medis baru rawat jalan maupun rawat
inap untuk petugas Admission.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan, menangani
bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi dikegiatan assembling.
7. Tanggung Jawab :
a. Kelengkapan dan kerapian isi berkas RM.
b. Kebenaran indeks kode penyakit.
8. Wewenang :
a. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
b. Mengusulkan perbaikan perangkat kerja
27
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
9. Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI
1 Ka. Unit Rekam Medis Penunjang Medis Pelaporan
Pengarahan
2 Penanggung jawab Unit Rekam Medis Penugasan
Assembling dan indeks Pengkoordinasian
kode penyakit kegiatan
G. Staf Pelaporan
28
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
1. Nama Jabatan : Staf statistik dan pelaporan
2. Unit Kerja : Unit Rekam Medis
3. Ikhtisar Jabatan :
a. Mengontrol kebenaran dan ketepatan sensus harian di Instalasi Rawat Inap.
b. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap.
c. Membuat laporan mobiditas, mortalitas, dan 10 penyakit terbanyak.
d. Menyediakan berkas rekam medis untuk pengisian form asuransi, perusahaan
rekanan, visum et repertum atau pihak ketiga yang berhak.
e. Membuat laporan intern yang terdiri dari laporan bulanan kinerja rumah sakit dan
kinerja mutu Unit Rekam Medis.
f. Membuat laporan ekstern yang ditujukan ke Departemen Kesehatan dan
jajarannya.
4. Hasil Kerja :
a. Laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis.
b. Laporan morbiditas, mortalitas, dan trend penyakit.
c. Laporan intern
d. Laporan ekstern RL1, RL2, RL3, RL4, RL5 dan RL6.
5. Bahan Kerja :
a. Susunan langkah kegiatan pembuatan statistik dan sistem pelaporan rumah sakit.
b. Data print out sensus harian rawat jalan dan rawat inap.
c. Data kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan.
6. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan kegiatan statistik dan pelaporan yang meliputi :
Mencetak sensus harian rawat jalan dan rawat inap.
Mengontrol kebenaran sensus harian sesuai jumlah pasien yang sebenarnya.
Merekap sensus harian rawat jalan berdasarkan spesialisasi dan dokter
prakteknya.
Merekap sensus harian rawat inap masuk dan keluar berdasarkan kelas,
spesialisasi dan dokter yang merawat.
Meminta data kunjungan dari unit lain terkait dengan laporan kegiatan rumah
sakit.
Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap dan penunjang.
29
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Laporan morbiditas, mortalitas dan trend penyakit.
Membuat laporan ekstern ke Departemen Kesehatan dana jajarannya.
b. Menyediakan berkas rekam medis untuk kepentingan pengisian form asuransi,
perusahaan rekanan, visum et repertum atau pihak ketiga yang berhak.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
d. Membuat laporan kegiatan pelaporan dan statistik untuk kepentingan laporan Unit
Rekam Medis secara keseluruhan.
7. Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penggunaan sensus harian.
b. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan laporan kunjungan pasien rawat
jalan, inap dan penunjang, laporan mobiditas, mortalitas, dan penyakit menular,
efisiensi pelayanan rawat inap, BOR, LOS.
c. Bertanggung jawab atas terisinya form asuransi, perusahaan rekanan, visum et
repertum dan pengisian form untuk puhak ketiga yang berwenang.
d. Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan / target yang ditetapkan.
8. Wewenang :
a. Mengatur rencana kegiatan statistik dan pelaporan
b. Meminta arahan dari atasan.
c. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
9. Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI
1 Ka. Unit Rekam Medis Penunjang Medis Pelaporan
Pengarahan
2 Penanggung jawab Unit Rekam Medis Penugasan
Statistik dan Pelaporan Pengkoordinasian
kegiatan
30
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
11. Resiko Bahaya :
NO ASPEK FAKTOR
1 Stress Uniterial Tanggung jawab dan beban pelaksanaan
tugas
31
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INTERN
EKSTERN
Hubungan tata kerja di Unit Rekam Medis bersifat garis komunikasi, koordinasi dan
informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan dan atau surat
dinas.
Hubungan Intern :
Unit Rekam Medis menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi,
koordinasi dan informasi yang dibutuhkan IRJ, IRNA, Keuangan dan Non medis
dalam mengambil keputusan.
Antara pasien dan dokter rekam medis berfungsi sebagai mediator dalam
penyediaan rekam medis.
Hubungan Ekstern:
32
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Unit Rekam Medis merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga yaitu
Asuransi, Rekanan dan pihak lain.
Unit Rekam Medis juga berkewajiban memberikan laporan kepada Departemen
kesehatan Pemerintah.
33
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
Dalam upaya mempersiapkan tenaga rekam medis yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Rekam Medis RS
PKU Muhammadiyah Bima adalah sebagai berikut :
POLA KETENAGAAN
UNIT REKAM MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA
34
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Staf Registrasi DIII Rekam Medis / SLTA Plus 1
(Pelatihan Customer Service)
Staf Assembling dan Indeks Kode DIII Rekam Medis / SLTA Plus 1
Penyakit (Pelatihan ICD 10)
Jumlah 10
35
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.
Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan
tenaga di Unit Rekam Medis.
36
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
c. Pengetahuan Hukum kesehatan dan medicolegal
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh teknisi rekam medis kaitannya
dengan :
- Rahasia jabatan, terutama rahasia pasien.
- Informed consent.
- Keterangan Medis untuk asuransi.
- Visum et repertum.
- Batasan informasi untuk pihak ke III / security informasi.
- Kode etik profesi.
d. Statistik Kesehatan
- Dasar-dasar statistik kesehatan.
- Menyajikan data dan informasi untuk berbagai keperluan laporan.
e. Pengetahuan tentang Klasifikasi penyakit.
f. Sistem informasi kesehatan
- Penggunaan komputer untuk analisis data menjadi bahan informasi dan
pelaporamn
- Menggunakan program-program statistik untuk mempersiapkan display
informasi (tabel-tabel, diagram-diagram)
- Menjalankan jaringan informasi dan aksesnya.
- Menjaga keamanan data dan informasi
- Melaksanakan pengaturan indeks pasien dan informasi untuk pengunjung
g. Sumber daya pelayanan kesehatan
- Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi
- Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya
- Mengetahui penggunaan informasi kesehatan untuk rencana anggaran.
h. Non medis mutu pelayanan
- Penyusunan dan penyajian indikator
- Meneliti kelengkapan rekam medis sebagai upaya menjaga mutu.
- Menyiapkan data-data untuk keperluan audit
- Menjamin terjaganya rekam medis baik dari keamanan kelembapan, kebakaran
maupun kehilangan.
- Mengambil kembali rekam medis secara cepat untuk berbagai pelayanan.
- Melaksanakan proses rekam medis sesuai standar pelayanan rekam medis.
i. Teknologi informasi
37
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
- Kemampuan jalankan komputer
- Internet dan berbagai akses LAN
- Gunakan multi media
2. Tes Keterampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- Proses rekam medis mulai dari admision, registrasi sampai assembling
- Penyimpanan dan pengambilan kembali berkas rekam medis sesuai standar
- Melakukan koding dengan menggunakan ICD X dan Indeks operasi / tindakan.
3. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh teknisi rekam medis :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik (khususnya untuk admision dan registrasi).
4. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan rekam
medis, pandangan terhadap penyelenggaraan rekam medis yang berorientasi terhadap
kepuasan pelanggan.
38
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke Unit Rekam
Medis, sebelum orientasi diadakan pre test dan post tes, berupa soal pilihan ganda 100 soal
dengan materi yang meliputi :
1. Penerimaan pasien
2. Pencatatan
3. Pengolahan data medis
4. Penyimpanan
5. Pengambilan kembali
6. Penyusutan/Pemusnahan
Jadwal Orientasi sesuai tabel dibawah ini :
39
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Sosialisasi indikator kinerja 60
Sosialisasi perencanaan dan evaluasi kerja 60
Sosialisasi teknis kegiatan rekam medis
III 60
sesuai dengan nama dan jabatan
40
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
HARI MATERI WAKTU PENGARAH
C. ASSEMBLING DAN INDEKS KODE Pj. Unit. RM
PENYAKIT
Sosialisasi bentuk dan macam formulir 60
rekam medis
Assembling berkas RM rawat jalan 60
I Assembling berkas RM rawat inap ( umum, 60
anak, kebidanan, bayi, ODC )
Menyusun berkas RM rawat inap baru 60
(umum, anak, kebidanan, bayi dan ODC )
II Pemilahan berkas RM yang belum lengkap 60
III Sosialisasi buku ICD X dan Ikopim 60
41
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
E. PENYIMPANAN DAN Pj. Unit. RM
PENDISTRIBUSIAN BERKAS
REKAM MEDIS
Sosialisasi penerimaan berkas rekam medis. 15
I Sosialisasi sistem pendistribusian berkas 15
RM
Sosialisasi sistem penyimpanan dan 40
II
penjajaran
III Sosialisasi sistem perawatan berkas RM 40
BAB X
RAPAT DAN PELAPORAN
42
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
A. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap bulan minggu pertama
Jam : 12.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Unit Rekam Medis
Peserta : Ka. Unit Rekam Medis, Pj. Unit. RM, Pj. Admission & Registrasi
pelaksana Rekam Medis yang tidak bertugas.
Materi :
1. Evaluasi kinerja Unit Rekam Medis.
2. Evaluasi SDM Unit Rekam Medis
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Rekam Medis
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Unit Rekam Medis.
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Unit Rekam Medis.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/ rekomendasi/
usulan kepada pimpinan
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Ka. Unit Rekam Medis, Pj. Unit. RM, Pj. Admission &
Registrasi pelaksana Rekam Medis yang tidak bertugas.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi
/usulan kepada pimpinan
C. Laporan Harian
Laporan harian Unit Rekam Medis meliputi :
43
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Laporan juml Tanggal 15
D. Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan intern dan extern.
Laporan intern meliputi :
1. Laporan kinerja mutu pelayanan RS PKU Muhammadiyah Bima
2. Laporan kinerja mutu pelayanan Unit Rekam Medis
3. Laporan produktifitas dokter
E. Laporan Tahunan
Unit Rekam Medis membuat laporan tahunan terdiri dari :
1. Laporan kinerja mutu pelayanan RS PKU Muhammadiyah Bima
2. Laporan kinerja mutu pelayanan Unit Rekam Medis
F. Laporan Intern
Laporan Intern dapat bersifat vertikal dan horisontal.
1. Laporan yang bersifat
Vertikal
Laporan yang bersifat Vertikal adalah laporan yang ditujukan kepada atasan
langsung dengan tembusan unit terkait, antara lain :
a. Laporan kunjungan pasien rawat jalan, inap dan penunjang.
b. Laporan morbiditas, mortalitas, dan penyakit menular.
c. Laporan tentang efisiensi pelayanan rawat inap, BOR, LOS, BTO, TOI, GDR,
NDR.
44
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
d. Laporan berkas rekam medis pasien keluar yang belum tersimpan/kembali ke
Bagian Rekam Medis.
e. Laporan berkas rekam medis yang tidak lengkap.
f. Uraian tugas, petunjuk tugas, daftar cuti, libur di Unit Rekam Medis.
g. Permintaan kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan.
b. Laporan Insidentil
Adalah laporan mengenai Unit Rekam Medis pada khususnya dan RS PKU
Muhammadiyah Bima secara umum yang harus segera dilaporkan karena
berkaitan dengan kinerja rumah sakit, seperti :
- Laporan Asuransi
- Laporan Visum Et Repertum
- Resume
45
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
G. Laporan Ekstern
RESUME SISTEM PELAPORAN RUMAH SAKIT
1 2 3 4
Bulan berikutnya
Bulan berikutnya
46
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
31 Desember
Bulan berikutnya
47
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
31 Desember Bulan berikutnya
48
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis