Anda di halaman 1dari 4

PENCEGAHAN PASIEN JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

272/ Bid. KEP/ RSIFC/ III/ 04 1/ 4


Jl. Ir. H. Juanda No. 20 2020
Cilacap
Ditetapkan
Tanggal terbit, Direktur Utama,
Standar Prosedur
Operasional
08 rajab 1441 H
03 Maret 2020 M (Dr. H. Nono Rasino, Sp. OG. (K.) Fer.)
PENGERTIAN Merupakan proses pencegahan pasien jatuh selama dalam masa perawatan di rumah
sakit.
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam mengevaluasi resiko pasien jatuh.
2. Mengambil tindakan untuk mengurangi resiko cidera bila sampai jatuh.
3. Terpeliharanya mutu pelayanan.
4. Menjaga keselamatan pasien.
KEBIJAKAN Langkah – langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil asesmen dianggap berisiko
PROSEDUR A. Persiapan
Penampilan perawat :
1. Periksa kerapihan pakaian seragam dan siap melayani.
2. Periksa kelengkapan atribut.
3. Kemampuan perawat mandiri/kompeten.
Alat – alat :
1. Berkas Rekam Medis.
2. Formulir penilaian skala Morse/ Humpty Dumpty/ Get Up And Go.
3. Tanda risiko pasien jatuh (pin/ kancing dan tanda warna kuning).
4. Alat tulis.
B. Pelaksanaan
1. Awali kegiatan ini dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahiiim.
2. Asesmen awal/ skrining.
a. Lakukan penilaian oleh perawat dengan Asesmen Risiko Jatuh Morse
Fall Scale (untuk pasien dewasa), Humpty Dumpty (untuk pasien anak
–anak) dan Get Up and Go untuk pasien rawat jalan setelah masuk
rumah sakit dan mencatat hasil asesmen kedalam rekam medik.
b. Susun rencana intervensi, implementasikan dan catat dalam rencana
keperawatan.
3. Asesmen ulang.
a. Lakukan asesmen ulang pada pasien dengan kategori risiko jatuh tinggi
dan risiko jatuh rendah setiap shift, setiap kali saat tranfer ke unit lain,
adanya perubahan kondisi pasien, dan adanya kejadian pasien jatuh.
b. Perbaharui/ modifikasi rencana keperawatan sesuai dengan hasil
asesmen, penilaian menggunakan Re Asesmen Risiko Jatuh Morse
Fall Scale (untuk pasien dewasa) dan Re Asesmen Risiko Jatuh
Humpty Dumpty (untuk pasien anak-anak).

Panduan Risiko Jatuh RS Islam Fatimah Cilacap tahun 2020


PENCEGAHAN PASIEN JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Jl. Ir. H. Juanda No. 20 272/ Bid. KEP/ RSIFC/ III/ 04 2/ 4


Cilacap 2020
PROSEDUR c. Ubah kategori dari risiko tinggi/ risiko rendah ke tidak berisiko apabila
nilai < 25 dalam dua kali pemeriksaan berturut-turut
4. Identifikasi dan terapkan prosedur pencegahan jatuh oleh perawat
penanggung jawab pelayanan yang bertugas berdasarkan pada:
a. Kategori risiko jatuh (tidak berisiko, risiko rendah, risiko tinggi).
b. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien.
c. Riwayat jatuh sebelumnya dan menggunakan alat pengaman (savety
devices).
d. Asesmen klinis harian.
5. Implementasikan dan gunakan peralatan yang sesuai dan harus optimal
pada saat prosedur pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko rendah atau
tinggi.
6. Intervensi pencegahan jatuh.
a. Tindakan pencegahan umum (untuk kategori risiko rendah) :
1) Orientasi lingkungan.
2) Pastikan BEL dan telepon mudah dijangkau.
3) Roda tempat tidur berada pada posisi terkunci.
4) Posisikan tempat tidur pada posisi terendah.
5) Naikkan pagar pengaman tempat tidur.
6) Gunakan penerangan yang cukup pada malam hari.
7) Monitor kebutuhan pasien.
8) Anjurkan pasien menggunakan kaos kaki atau sepatu yang tidak
licin.
9) Berikan edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan
keluarga.
b. Tindakan pencegahan umum (untuk kategori risiko tinggi) :
1) Pakaikan pin berwarna kuning pada gelang identitas pasien.
2) Pasang tanda peringatan risiko jatuh warna kuning di dekat tempat
tidur pasien.
3) Lakukan semua pedoman pencegahan risiko rendah.
4) Kunjungi dan monitor pasien tiap 2 jam oleh perawat.
5) Tempatkan pasien dikamar yang paling dekat dengan nurse station
(bila mungkin).
6) Pastikan pasien menggunakan alat bantu jalan.
7) Pastikan lantai kamar mandi tidak licin/ karpet anti slip dan
anjurkan menggunakan kursi saat pasien mandi.
8) Libatkan keluarga untuk mengawasi pasien.

Panduan Risiko Jatuh RS Islam Fatimah Cilacap tahun 2020


PENCEGAHAN PASIEN JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Jl. Ir. H. Juanda No. 20 272/ Bid. KEP/ RSIFC/ III/ 04 3/ 4


Cilacap 2020
PROSEDUR 7. Strategi Rencana Keperawatan.
a. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh yaitu :
1) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam sekali (saat pasien
bangun).
2) Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur.
3) Bel panggil berada dalam jangkauan, perintahkan pasien untuk
mendemontrasikan penggunaan bel panggil.
4) Jangan ragu untuk meminta bantuan.
5) Barang-barang pribadi berada pada jangkauan.
6) Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat
hendak turun dari tempat tidur.
b. Strategi untuk mengurangi/ mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis,
yaitu :
1) Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien.
2) Libatkan pasien dalam pemilihan aktifitas sehari-hari.
3) Pantau ketat efek dari obat-obatan, termasuk obat psikotropika.
4) Kurangi suara berisik.
5) Lakukan asesmen ulang.
6) Sediakan dukungan emosional dan psikologis.
c. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh yaitu :
1) Bel panggil berada dalam jangkauan.
2) Posisi tempat tidur rendah.
3) Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin.
4) Pencahayaan yang adekuat.
5) Ruangan rapi.
6) Sarana toilet dekat dengan pasien.
d. Manajemen setelah kejadian jatuh :
1) Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala).
2) Nilai tanda vital.
3) Nilai adanya keterbatasan gerak.
4) Pantau pasien dengan ketat.
5) Catat dalam status pasien (rekam medis).
6) Laporkan kejadian jatuh kepada Komite Mutu Dan Keselamatan
Pasien dan lengkapi lampiran insiden.

Panduan Risiko Jatuh RS Islam Fatimah Cilacap tahun 2020


PENCEGAHAN PASIEN JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Jl. Ir. H. Juanda No. 20 273/ Bid. KEP/ RSIFC/ III/ 04 4/ 4


Cilacap 2020
PROSEDUR e. Edukasi pasien dan keluarga.
Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh
dan setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah
ditetapkan. Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi mengenai
faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan
keikutsertaanya sepanjang perawatan pasien :
1) Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktifitas sebelum
memulai penggunakan alat bantu.
2) Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding.
3) Informasikan pasien mengenai dosis dan frekwensi konsumsi obat-
obatan, efek samping, serta interaksinya dengan makanan /obat-
obat lain.
f. Dokumentasikan semua kegiatan pencegahan risiko jatuh pada catatan
keperawatan.
8. Akhiri kegiatan ini dengan mengucapkan Alhamdulillahirabil’alamin.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap. 3. Instalasi Terapi Anaestesi dan Rawat Intensif.
2. Instalasi Gawat Darurat. 4. Instalasi Bedah Sentral.

Panduan Risiko Jatuh RS Islam Fatimah Cilacap tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai