Anda di halaman 1dari 9

STANDAR

PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP


PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 1/8
Tanggal Terbit Ditetapkan di Semarang
Direktur Utama

..............................

Dr. Agus Suryanto, SpPD-KP, MARS,MH


NIP. 196108181988121001
PENGERTIAN 1. Pencegahan Jatuh Pada Pasien Rawat Inap adalah proses yang
dilakukan untuk mengurangi resiko yang membahayakan pasien
rawat inap akibat jatuh.
2. Pasien Jatuh adalah jatuhnya pasien di unit perawatan pada saat
istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak disebabkan oleh
serangan stroke, epilepsy, selzure, bahaya karena terlalu banyak
aktivitas.
3. Kegiatan pencegahan jatuh pada pasien rawat inap meliputi
pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi resiko jatuh.
4. Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap adalah upaya yang
dilakukan oleh petugas / perawat rawat inap untuk mengetahui /
menilai resiko jatuh pasien. Pengkajian dilaksanakan di saat
pasien masuk rawat inap dan diulang jika ada perubahan kondisi
5. Intervensi Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap adalah upaya yang
dilakukan oleh petugas / perawat rawat inap untuk
merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan terhadap
pasien yang beresiko jatuh.
6. Implementasi Risiko Jatuh Pasien Rawat inap adalah tindakan –
tindakan yang dilakukan oleh petugas / perawat rawat inap untuk
mencegah dan mengurangi resiko jatuh pasien.
7. Evaluasi Risiko Jatuh Pasien Rawat inap adalah observasi yang
dilakukan oleh petugas / perawat Rawat inap untuk mengetahui /
menilai ulang resiko jatuh pasien.
8. Evaluasi Risiko Jatuh Pasien Rawat inap dilakukan pada saat :
a. Terdapat perubahan kondisi pasien
b. Setelah pasien mengalami jatuh
TUJUAN 1. Mengurangi resiko pasien jatuh
2. Mencegah kejadian pasien jatuh
3. Mencegah keadaan yang lebih buruk akibat pasien jatuh.
STANDAR
PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP
PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 2/8
KEBIJAKAN SK Direktur Utama No.HK.02.04/I.V/1318/2017 tentang
kebijakan Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
PROSEDUR PENGKAJIAN RISIKO JATUH PASIEN RAWAT INAP
1. Lakukan pengkajian risiko pasien jatuh maksimal 24 jam setelah
pasien masuk ruang rawat, pengkajian ulang dilaksanakan 2 hari
sekali atau saat terjadi perubahan kondisi pasien:
 Humpty dumpty untuk pasien usia 12-14 tahun
 Morse fall untuk pasien usia >14 tahun
 Edmonson untuk pasien Psikiatri
2. Untuk pasien dengan usia <12 tahun, otomatis pasien
dikategorikan sebagai risiko tinggi jatuh dengan intervensi
sesuai dengan skoring humpty dumpty
3. Kategorikan pasien ke dalam salah satu dari kategori resiko
pasien jatuh sesuai skor yang ditemukan
4. Pasang penanda risiko jatuh pada gelang identitas, RM dan
bed pasien (untuk pasien yang menempati kamar sendiri,
penanda dipasang di pintu kamar)
5. Dokumentasikan hasil pengkajian resiko jatuh pada rekam
medis pasien.
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI RISIKO JATUH PASIEN
RAWAT INAP
Setelah pasien dinyatakan resiko jatuh, selanjutnya lakukan
intervensi dan implementasi sebagai berikut:
1. Pasien dengan skoring Humpty Dumpty
a. Bila pada Standar Risiko rendah (Skor 7-11) maka
intervensinya sebagai berikut :
1) Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
2) Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur rendah,
dilengkapi dengan penghalang, roda terkunci
3) Ciptakan lingkungan atau kamar cukup penerapan
dan pencahayaan
4) Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki atau
sepatu yang tidak licin
5) Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan
memberikan bantuan bila dibutuhkan
STANDAR
PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP
PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 3/8
6) Menempatkan pasien didekat kantor perawat dengan
penerangan yang cukup
7) Ciptakan lingkungan bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
8) Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
b. Bila pada standar risiko tinggi (Skor >12), maka intervensinya
sebagai berikut
1) Pakaikan penanda risiko jatuh warna kuning pada gelang
pasien, Rekam Medis, Tempat Tidur atau Pintu
Kamar Pasien
2) Lakukan intervensi jatuh sesuai dengan standar risiko
jatuh rendah
3) Lakukan observasi pasien minimal setiap 2 jam
4) Temani pasien pada saat mobilisasi
5) Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan
dengan perkembangan pasien
6) Tempatkan pasien yang memerlukan perhatian di dekat
kantor perawat
7) Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat, bila
pasien dirawat sendiri dalam satu kamar
8) Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur rendah,
dilengkapi dengan penghalang tempat tidur, roda
terkunci
9) Dokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan pada
pasien
10)Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
2. Pasien dengan skoring Morse Fall
Dengan Skoring 0-24 (risiko rendah) :
1) Melaksanakan intervensi risiko rendah untuk semua
pasien yang masuk di rumah sakit
2) Orientasikan pasien dengan lingkungan,
menunjukkan lokasi kamar mandi, menunjukkan
tentang lokasi dan cara menggunakan bel dan cara
memanggil perawat
3) Anjurkan pasien untuk meminta bantuan sebelum
pasien turun
4) Secara verbal menginformasikan kepada pasien dan
STANDAR
PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP
PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 4/8
keluarga tentang intervensi pencegahan risiko jatuh
5) Pada laporan pergantian shift mengkomunikasikan
pasien yang berisiko jatuh kepada perawat shift
berikutnya
6) Berkolaborasi dengan anggota tim multidisiplin dalam
perencanaan perawatan
7) Membantu kebutuhan pasien dalam BAK dan BAB
8) Diskusikan dengan pasien kebutuhan yang masih
diperlukan
9) Pastikan jalur ke kamar mandi bebas dan terang
10) Pertimbangkan untuk menempatkan pasien di tempat
tidur yang dekat dengan kamar mandi
11) Anjurkan pasien memakai alas kaki yang anti slip atau
tidak licin

Dengan skoring 25 - 44 (risiko sedang )


1) Melaksanakan intervensi resiko rendah untuk semua
pasien yang masuk rumah sakit
2) Orientasikan pasien dengan lingkungan dan rutinitas
rumah sakit. Menunjukkan lokasi kamar mandi,
menunjukkan tentang lokasi dan cara menggunakan
bel dan cara memanggil perawat
3) Anjurkan pasien untuk meminta bantuan sebelum
pasien turun
4) Secara verbal menginformasikan kepada pasien dan
keluarga tentang intervensi pencegahan risiko jatuh
5) Pada laporan pergantian shift mengkomunikasikan
pasien yang berisiko jatuh kepada perawat shift
berikutnya
6) Berkolaboasi dengan tim multidisiplin dalam
perencanaan perawatan
7) Perawat memberikan penanda risiko jatuh warna
kuning untuk risiko sedang pada tempat tidur pasien
atau pintu kamar pasien, pada rekam medik dan
memasang penanda warna kuning pada gelang
identitas pasien .
8) Melakukan observasi dan memberikan kenyamanan
STANDAR
PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP
PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 5/8
kepada pasien setiap 2 jam, meliputi perubahan
posisi , BAK atau BAB, kebutuhan makanan dan
minuman, serta memastikan kondisi pasien dalam
keadaan hangat dan kering
9) Membantu kebutuhan pasien dalam BAK dan BAB
dan diskusikan dengan pasien kebutuhan yang masih
diperlukan
10) Memberikan lingkungan yang nyaman dan aman yaitu
memberikan posisi bed yang rendah dengan rem
pada roda terkunci, serta ada penghalang tempat
tidur (bed side railing)
11) Dekatkan meja pasien agar barang-barang yang
dibutuhkan bisa terjangkau
12) Peralatan dan furniture yang tidak perlu dikamar
pasien dan sekitarnya harus disingkirkan
13) Pastikan jalur ke kamar mandi bebas dan terang
14) Pertimbangkan untuk menempatkan pasien dekat
dengan kantor perawat.
15) Anjurkan pasien menggunakan alas kaki yang tidak
licin atau anti slip
16) Jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan pada
saat menerima pelayanan kesehatan

Dengan skoring >45 (risiko tinggi)


1) Melaksanakan intervensi resiko rendah untuk semua
pasien yang masuk rumah sakit
2) Orientasikan pasien dengan lingkungan dan rutinitas
rumah sakit, dengan menunjukkan lokasi kamar
mandi, menunjukkan tentang lokasi dan cara
memanggil perawat
3) Anjurkan pasien untuk meminta bantuan sebelum
pasien turun
4) Secara verbal menginformasikan kepada pasien dan
keluarga tentang intervensi pencegahan risiko jatuh
5) Pada laporan pergantian shift mengkomunikasikan
pasien yang berisiko jatuh kepada perawat shift
STANDAR
PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP
PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 6/8
berikutnya
6) Berkolaborasi dengan anggota tim multidisiplin dalam
perencanaan perawatan
7) Perawat memberikan penanda risiko jatuh warna
kuning untuk risiko tinggi pada tempat tidur pasien
atau pintu kamar pasien, pada rekam medik dan
memasang penanda warna kuning pada gelang
identitas pasien .
8) Melakukan observasi dan memberikan kenyamanan
kepada pasien setiap 2 jam, meliputi perubahan
posisi, BAK atau BAB, kebutuhan makanan dan
minuman, serta memastikan kondisi pasien dalam
keadaan hangat dan kering
9) Membantu kebutuhan pasien dalam BAK dan BAB
10) Diskusikan dengan pasien kebutuhan yang masih
diperlukan
11) Adanya tinjauan farmasi klinik untuk mengevaluasi
penatalaksanaan obat dalam membantu mengurangi
risiko jatuh
12) Memberikan lingkungan yang nyaman dan aman yaitu
memberikan posisi bed yang rendah dengan rem
pada roda terkunci, serta terpasang penghalang
tempat tidur (bed side railing)
13) Meja pasien didekatkan agar barang-barang yang
dibutuhkan terjangkau
14) Peralatan dan forniture yang tidak perlu di dalam
kamar pasien dan sekitarnya harus disingkirkan
15) Anjurkan pasien memakai alas kaki yang tidak licin
atau anti slip
16) Jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan pada
saat menerima pelayanan kesehatan
17) Pertimbangkan untuk menempatkan pasien diruangan
dekat kantor perawat, untuk pengamatan dekat atau
observasi ketat
18) Pastikan bel pasien dalam kondisi baik dan selalu
siap pakai.
19) Menginformasikan pada shift berikutnya bilamana
STANDAR
PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP
PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 7/8
pasien sering menekan bel, pada shift sebelumnya

3. Pasien dengan skoring Edmondson


Pasien Resiko Tinggi (psikiatri), Nilai skor berapapun
pencegahan termasuk risiko tinggi
1) Sarankan pasien/ keluarga untuk meminta bantuan
2) Tempatkan bel panggilan dalam jangkauan tangan
pasien (bila tersedia)
3) Jauhkan benda-benda tajan dan berbahaya di dekat
pasien
4) Pastikan tempat tidur dalam posisi rendah dan roda
terkunci saat pasien terjaga atau tidur
5) Pastikan pakaian pasien diatas mata kaki
6) Bantu pasien saat transfer/ambulasi untuk pasien
yang kooperatif
7) Pasangkan pengaman sisi tempat tidur
8) Pastikan Pasien terpasang penanda tambahan resiko
jatuh pada gelang identitas pasien
9) Pastikan tanda pasien resiko jatuh terpasang di
tempat tidur pasien / kamar pasien. RM pasien, dan
gelang pasien (jika memungkinkan)
10) Pasang restrain bila perlu
11) Monitor kebutuhan toileting pasien secara continue
dan berikan bantuan segera bila di perlukan
12) Beritahukan efek dari obat-obatan kepada
pasien/keluarga
13) Awasi perubahan kondisi kejiwaan pasien
14) Awasi reaksi obat yang dikonsumsi pasien
15) Berikan orientasi ruangan sekitar kepada
pasien/penunggu pasien
16) Ajak keluarga pasien untuk mendampingi pasien saat
akan beraktifitas
17) Monitor intake makan/minum pasien
18) Monitor kualitas tidur pasien
4. Dokumentasikan intervensi diatas didalam rekam medis pasien
STANDAR
PENCEGAHAN JATUH PASIEN RAWAT INAP
PROSEDUR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
OPERASIONAL
HK.00.01/I.IV.1/28/2012 05 8/8
EVALUASI RISIKO JATUH PASIEN RAWAT INAP
Evaluasi dilaksanakan seperti langkah melaksanakan pengkajian
resiko jatuh.

UNITPENGOLAH Komite Mutu dan keselamatan pasien


Tim Keselamatan Pasien
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Paviliun Garuda
2. Instalasi Kutilang
3. Instalasi Rajawali
4. Instalasi Cendrawasih
5. Instalasi Murai
6. Instalasi Elang

Catatan Perubahan :
1. Pengertian semula : 1. .........
2...........
Menjadi seperti yang tertulis dalam regulasi
2. Tujuan semula : 1. ........
2..........
Menjadi seperti yang tertulis dalam regulasi
3. Pengkajian resiko jatuh Humpty Dumpty yang semula dilakukan untuk semua
kategori umur, sekarang hanya untuk anak usia 12 – 14 tahun.
Anak < 12 tahun secara otomatis dikategorikan resiko jatuh tinggi.
4. Pengkajian resiko jatuh Morse fall yang semula hanya dilakukan pada usia
dewasa, sekarang dilakukan pada usia > 14 tahun
5. Intervensi dan implementasi untuk semua kategori pengkajian ditampilkan
menjadi seperti yang tertulis dalam regulasi.

Anda mungkin juga menyukai