Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENCEGAHAN RESIKO JATUH RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD 18/SPO.SKP/VI/2022 1 1/3
LUBUK BASUNG
Ditetapkan Oleh :
SPO Direktur RSUD Lubuk Basung:
(STANDAR TanggalTerbit :
PROSEDUR 15 Juni 2022
OPERASIONAL) dr. M. Riko Krisman, Sp. An
NIP. 19800115 200901 1 005
Pengertian langkah-langkah yang diambil tentang keberhasilan pengurangan cidera
akibat jatuh atau dampak berkaitan secara tidak sengaja.
Tujuan Untuk mengurangi risiko pasien dari cedera jatuh.
Kebijakan Kebijakan Direktur Nomor 02 tahun 2022 tentang Perberlakuan Pedoman
Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Lubuk Basung
Prosedur 1. Perawat melakukan proses asesmen awal dan asesmen ulangan
terhadap pasien yang ada indikasi jatuh,
2. Perawat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko pada
pasien dengan:
a. Tindakan pencegahan umum(untuk semua kategori):
1) Perawat melakukan orientasi kamar inap kepada pasien.
2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci,
kedua sisi pegangan tempat tidur tepasang dengan baik
3) Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak
licin.
4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan (telepon
genggam, air minum, kacamata).
5) Pastikan pencahayaan adekuat.
6) Pastikan alas kaki tidak licin.
7) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang).
8) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar
(pastikan bersih dan berfungsi).
9) Pantau efek obat-obatan yang meningkatkan predisposisi
jatuh (sedasi, antihipertensi, diuretic, benzodiazepine, dan
sebagainya), konsultasikan dengan dokter atau petugas
farmasi jika perlu.
10) Anjuran ke kamar mandi secara rutin.
11) Sediakan dukungan emosional dan psikologis.
12) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan
keluarga.
PROSEDUR PENCEGAHAN RESIKO JATUH RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD
18/SPO.SKP/VI/2022 1 2/3
LUBUK BASUNG
b. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan
hal-hal berikut ini :
1) Beri tanda risiko jatuh pada tempat tidur pasien untuk
identifikasi pasien risiko jatuh.
2) Beri penanda berupa stiker berwarna kuning yang dipakaikan
pada gelang identitas pasien.
3) Jika memungkinkan, tempatkan kamar tidur pasien dengan
nurse station.
4) Tawarkan bantuan ke kamar mandi/penggunaan pispot setiap
2 jam (saat pasien bangun), dan secara periodik (saat malam
hari).
5) Kunjungi dan amati pasien setiap 2 jam oleh petugas medis.
6) Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada
pasien dan keluarga.
7) Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap, atau berikan
bantuan jika diperlukan.
8) Nilai kebutuhan akan fisioterapi
9) Gelang risiko jatuh dilepas jika pasien menjadi berisiko
rendah (skala morse <45 atau Humpty Dumpty <12) dalam 2
kali pengukuran berturut-turut.
3. Asessmen awal risiko jatuh dilakukan 4 jam setelah pasien berada di
ruang rawat inap dan asessmen ulang dilakukan sesuai dengan tingkat
risiko jatuh pasien :
a. Tingkat risiko tinggi dilakukan setiap shift
b. Tingkat risiko sedang dilakukan 1 x sehari
c. Tingkat risiko rendah 1 x sehari sampai dengan skor < 25 untuk
dewasa, < 12 untuk anak – anak dan < 16 untuk lansia
d. Saat transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien,
adanya kejadian jatuh pada pasien, dan perubahan pengobatan.
e. Untuk tingkat risiko tinggi kontrol pasien dilakukan setiap jam
oleh petugas jaga. Untuk tingkat risiko sedang kontrol pasien
dilakukan setiap 4 jam dan untuk tingkat risiko rendah kontrol
pasien dilakukan 1x setiap shift.
PROSEDUR PENCEGAHAN RESIKO JATUH RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD
18/SPO.SKP/VI/2022 1 3/3
LUBUK BASUNG
4. Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah,
diperlukan skor < 25 dalam 2 kali pemeriksaan berturut – turut.
5. Perawat memonitor langkah-langkah yang diambil tentang
keberhasilan mengurangi cendera akibat jatuh atau dampak berkaitan
secara tidak sengaja.
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
 UNIT Intensif (ICU/HCU/OK)

Anda mungkin juga menyukai