Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MENCEGAH RESIKO JATUH

Mata Kuliah : Manajemen Patient Safety


Di Susun Oleh :
Kelompok 14
1. Anisa Mokoagow (711430121001)
2. Marliani Bella Bambang (711430121010)
3. Rachel Iren Suling (711430121013)

Prodi Sarjana Terapan Keperawatan+Profesi Ners


Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
Tahun 2022/2023

PRAKTIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANAJEMEN
PATIENT SAFETY
MANADOPRODI SARJANA TERAPAN

KEPERAWATAN + PROFESI NERS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MENCEGAH RESIKO JATUH

PENGERTIA Tindakan pencegahan risiko pasien jatuh merupakan tindakan pencegahan


N terjadinya insiden pasien jatuh selama dalam perawatan di rumah sakit.
Tindakan pencegahan risiko jatuh berdasarkan pada :
1. Kategori risiko jatuh ( rendah, sedang, tinggi ).
2. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien.
3. Riwayat jatuh sebelumnya dan pengunaan alat pengaman (safety devices ).
4. Pengkajian klinis harian.
Tindakan pencegahan risiko jatuh terbagi atas :
1. Tindakan pencegahan pasien dengan risiko jatuh rendah.
2. Tindakan pencegahan pasien dengan risiko jatuh sedang.
3. Tindakan pencegahan pada pasien dengan risiko tinggi jatuh.
TUJUAN Mencegah terjadinya insiden pasien jatuh dan melindungi pasien dari cidera
selama dalam perawatan
DILAKUKAN
PELAKSANA TENAGA MEDIS YA TIDAK KET
1. Petugas penanggung jawab :
2. Perawat penanggung jawab pelayanan
perawatan ( ketua tim / penanggung jawab
shift ).
3. Perangkat kerja :
a. Status rekam medis pasien.
b. Tanda risiko pasien jatuh
( kancing identifikasi warna
kuning)
c. Formulir Pengkajian risiko pasien
jatuh.
d. Formulir pemberian informasi
risiko pasien jatuh.
e. Formulir catatan kegiatan perawat
tentang pencegahan risiko jatuh.
4. Pelaksanaan :
a. Tindakan Pencegahan Umum Pasien
dengan Risiko Jatuh :
1. Ucapkan salam.
2. Sebutkan nama dan peran anda.
3. Informasikan kepada pasien dan
keluarga pasien tentang tindakan yang
dilakukan untuk mencegah risiko
jatuh.

4) Lakukan tindakan pencegahan umum pasien


dengan risiko jatuh, sebagai berikut :
a. Lakukan orientasi kamar rawat inap
kepada pasien.
b. Posisikan sandaran tempat tidur rumah
sakit di posisi rendah ketika pasien
sedang beristirahat, dan posisikan
sandaran tempat tidur yang nyaman
ketika pasien tidak tidur, pastikan roda
terkunci dan pegangan temat tidur
terpasang dengan baik.
c. Posisikan benda-benda pribadi dalam
jangkauan pasien (misalnya : telpon
genggam dan kacamata).
d. Monitor kebutuhan pasien. Keluarga
menemani pasien yang berisiko jatuh,
terutama pasien anak-anak. Untuk
pasien dewasa bila tidak ada keluarga,
pasien diminta untuk menekan bel bila
membutuhkan bantuan. Posisikan bel
dalam jangkauan pasien.
e. Ruangan tertata rapi.
f. Pencahayaan yang adekuat.
g. Kondisikan permukaan lantai bersih
kering tidak licin, bebas hambatan,
jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan
pasien.
h. Memantau waktu dan dosis, efek
samping, dan interaksi obat-obatan.
i. Anjurkan ke kamar mandi secara rutin
dan bantu pasien ke kamar mandi, jika
di perlukan, dan mengedukasi pasien
untuk penggunaan pegangan tangan di
kamar mandi.
j. Anjurkan menggunakan alas kaki
ataupun kaos kaki yang nyaman, tidak
licin, dan tepat pada pasien.
k. Penggunaan alat bantu ( kursi roda, alat
penopang ).
l. Berikan edukasi mengenai pencegahan
jatuh kepada pasien dan keluarganya.
m. Ikuti prosedur yang aman ketika
membantu pasien pada saat akan ke
tempat tidur dan meninggalkan tempat
tidur

5) Ucapkan terima kasih dan sampaikan


semoga lekas sembuh serta ucapkan salam.
Setelah selesai melakukan kegiatan
pencegahan risiko pasien jatuh.

6) Dokumentasikan di catatan keperawatan.

Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh


dokter sebagai berikut :
1) Lakukan evaluasi dan penatalaksanaan
perubahan jalan postural instability, kondisi
spastic.
2) Lakukan penatalaksanaan untuk gangguan
penglihatan dan pendengaran.
3) Evaluasi profil dari obat-obatan yang dapat
menimbulkan risiko jatuh,
4) Evaluasi dan penatalaksanaan nyeri.
5) Evaluasi dan penatalaksanaan hipotensi
ortostatik.
6) Nilai dan penatalaksanaan gangguan proses
sentral ( dimensia, delirium, stroke,
perception ).
7) Dokumentasikan dalam status rekam medis
pasien.

b. Tindakan Pencegahan pada Pasien dengan


Risiko Tinggi Jatuh :
1) Ucapkan salam.
2) Sebutkan nama dan peran anda.
3) Informasikan kepada pasien dan keluarga
pasien tentang tindakan yang dilakukan untuk
mencegah risiko jatuh.
4) Lakukan tindakan pencegahan pada pasien
dengan risiko tinggi jatuh, sebagai berikut :
a) Pasang penanda risiko jatuh dengan
memasang identifikasi alert warna
kuning pada kancing identifikasi pasien,
lakukan sesuai dengan SPO
Pemasangan Identifikasi Alert Risiko
Jatuh.
b) Perawat memberi tanda risiko jatuh
pada rekam medis pasien, misal tanda
stempel di status pasien serta menempel
stiker pada pintu kamar pasien pada saat
masuk ruang rawat inap.
c) Perawat menempatkan pasien dengan
risiko jatuh pada bed yang memiliki
pengaman di samping kanan – kiri
pasien serta memberi tanda risiko jatuh
pada bed.
d) Lakukan tindakan pencegahan umum
pasien dengan risiko jatuh.
e) Observasi secara teratur kenyamanan
pasien dan kebutuhan eliminasi setiap 2
– 3 jam.
f) Nilai kebutuhan pasien akan :
● Tempat tidur rendah ( khusus )
untuk pasien dengan risiko jatuh.
● Tempat tidur dan / atau kursi
dengan alarm.
● Nurse call systems.
5) Ucapkan terima kasih dan sampaikan semoga
lekas sembuh serta ucapkan salam. Setelah
selesai melakukan kegiatan pencegahan risiko
jatuh pasien jatuh.
6) Dokumentasikan di catatan keperawatan.

Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh


dokter sebagai berikut :
1) Lakukan review obat-obatan yang dapat
menimbulkan risiko jatuh dan berikan sesuai
indikasi
2) CV agents - jika ortostatik ( penurunan
tekanan darah >20 mm dalam 3 menit ) dan
simptomatik :
a. Discontinue HCTZ ( Hydrochlorothiazide
), penggunaan Sodium yang berlebihan
dalam diet.
b. Jika menggunakan ACE inhibitor,
gunakan yang less renal metabolism
( Fosinopril ).
c. Jika menggunakan Calcium channel
blocker, jangan gunakan Nifedipine.
d. Jika menggunakan blocker, jangan
gunakan yang cardioselective / not
Metoprolol / Atenolol, gunakan
Pindolol / Propanolol.
3) Pertimbangkan untuk konsul ke bagian
rehabilitasi medic, THT ( audiology ), mata
( ophthalmology ), kardiologi sesuai indikasi.
4) Optimalisasi penatalaksanaan terhadap kondisi
medis pasien.
5) Evaluasi dan penatalaksaan nyeri
6) Evaluasi factor kontribusi ekstrinsik dan
instrinsik terhadap risiko jatuh
7) Dokumentasikan dalam status rekam medis
pasien.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan bahwa :


a. Penjelasan yang diberikan sesuai tingkat
pengetahuan pasien dan keluarga pasien.
b. Dokumentasikan tindakan pencegahan
risiko jatuh di status rekam medis pasien.
MENGETAHUI PENILAI :

MENGETAHUI DOSEN/INSTRUKTUR :

.
REFERENSI

Sumber : https://www.scribd.com/document/375686118/SOP-PENCEGAHAN-RISIKO-
JATUH-DI-RUANG-PERAWATANpencegahan-Risiko-Pasien-Jatuh-Diruang-Perawatan

Anda mungkin juga menyukai