A. DEFINISI
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan
atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tak disengaja/ tak direncanakan,
dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpamencederai dirinya.
Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan
(lantai yang licin).
(id. scrib.com)
B. RUANG LINGKUP
1. Penilaian risiko jatuh di lakukan pada pasien :
a. Dewasa
b. Anak – anak.
c. Lanjut usia.
2. Faktor Risiko Jatuh
1. Riwayat jatuh sebelumnya
2. Gangguan kognitif
3. Gangguan keseimbangan, gaya berjalan, atau kekuatan
4. Gangguan mobilitas
5. Penyakit neurologi; seperti stroke dan Parkinson
6. Gangguan muskuloskeletal; seperti artritis,penggantian sendi,
deformitas
7. Penyakit kronis; seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular,
penyakit paru, dan diabetes
8. Masalah nutrisi
9. Medikamentosa (terutama konsumsi > 4 jenis obat)
C. TATALAKSANA
Protokol pencegahan dan penanganan kejadian risiko jatuh pasien.
1. Pernyataan Protokol
2. Tujuan
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan
cara:
a. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh
dengan menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh”.
b. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien(setiap hari)
c. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien
yang berisiko jatuh dengan menggunakan “Asesmen Risiko
Jatuh Harian”
d. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh
secara komprehensif
3. Prosedur
a. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining risiko jatuh
kepada setiap pasien dengan menggunakan “Asesmen Risiko
Jatuh Harian”
b. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang setiap harinya
c. Asesmen ulang juga dilakukan pada pasien yang mengalami
perubahan kondisi fisik atau status mental
(lihat Pencegahan dan Manajemen Jatuh)
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:
1. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi
psikologis
2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated).
Faktor risiko yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang
diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien jatuh.
Intrinsik (berhubungan dengan Ekstrinsik (berhubungan
kondisi pasien) dengan lingkungan)
Dapat Riwayat jatuh sebelumnya Lantai basah, ruang
diperkira Inkontinensia berantakan, pencahayaan
kan Gangguan kognitif/psikologis kurang, kabel longgar/lepas
Gangguan Alas kaki tidak pas
keseimbangan/mobilitas Dudukan toilet yang rendah
Usia > 65 tahun Kursi atau tempat tidur
Osteoporosis beroda
Status kesehatan yang buruk Rawat inap berkepanjangan
Peralatan yang tidak aman
Peralatan rusak
Tempat tidur ditinggalkan
dalam posisi tinggi
skor
faktor risiko skala poin
pasien
riwayat jatuh ya 25
tidak 0
diagnosis sekunder (≥ 2 ya 15
diagnosis medis) tidak 0
alat bantu Berpegangan pada perabot 30
tongkat/alat penopang 15
tidak ada/kursi roda/perawat/tirah
0
baring
terpasang infus ya 20
tidak 0
gaya berjalan terganggu 20
lemah 10
normal/tirah baring/imobilisasi 0
status mental sering lupa akan keterbatasan yang
15
dimiliki
sadar akan kemampuan diri sendiri 0
Total
Keterangan :
Tingkat risiko : tidak berisiko bila skor 0 – 24 ( lakukan perawatan yang baik)
Risiko rendah bila skor 25 – 50 ( lakukan intervensi jatuh
standar)
Risiko tinggi bila skor ≥ 51 ( lakukan intervensi jatuh risiko
tinggi)
PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA PASIEN DEWASA
Intervensi jatuh standar :
1. Meningkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi.
2. Keselamatan lingkungan : menghindari ruangan yang kacau balau,
dekatkan bel dan telepon, biarkan pintu terbuka, gunakan lampu malam
hari serta pagar tempat tidur.
3. Memonitor kebutuhan pasien, informasikan kepada keluarga untuk
mendampingi pasien yang berisiko jatuh. Bila tidak ada keluarga, pasien di
minta untuk menekan bel bila membutuhkan bantuan.
4. Mengedukasi perilaku untuk mencegah jatuh kepada pasien dan keluarga,
berikan brosur mencegah jatuh.
5. Menggunakan alat bantu jalan (walker, handrail).
6. Menganjurkan pasien menggunakan alas kaki yang tidak licin.
7. Melakukan penilaian ulang risiko jatuh bila ada perubahan kondisi atau
pengobatan.
Keterangan
Tingkat risiko : Risiko rendah bila skor 1-3 (lakukan intervensi risiko rendah)
Risiko tinggi bila skor > 4 (lakukan intervensi risiko tinggi)
PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA PASIEN USIA LANJUT ( USIA
≥60 Tahun)
Intervensi risiko rendah :
1. Menilai kembali risiko jatuh bila ada perubahan kondisi atau pengobatan.
2. Memberikan pasien atau keluarga edukasi pencegahan jatuh dengan
menempatkan standing akrilik berwarna kunimg di meja samping tempat
tidur pasien.
>48 jam 1
Bermacam –
macam obat
yang di
PENGGUNAAN gunakan: 3
OBAT obat sedatif
(kecuali
pasien ICU
yang
menggunakan
sedasi dan
paralisis),
hipnotik,
barbiturat,
fentotiazin,
antidepresan,
laksans,
diuretika,
narkotik
Salah satu 2
pengobatan
di atas
Pengobatan 1
lain
TOTAL SKOR
PARAF & NAMA
PETUGAS YANG MENILAI
Keterangan :
Standar risiko rendah (skor 7-11) : lakukan intervensi standar risiko rendah
Standar risiko tinggi (skor ≥12) : lakukan intervensi standar risiko tinggi
PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA PASIEN ANAK (USIA 12 S/D 18
TAHUN)
Standar risiko rendah (skor 7-11)
1. Melakukan orientasiruangan pada pasien dan keluarga.
2. Membuat posisi tempat tidur rendah dan ada remnya.
3. Menyediakan tempat tidur dengan pengaman samping tempat tidur dua
atau empat sisi pengaman. Mempunyai luas tempat tidur yang cukup
untuk mencegah tangan dan kaki atau bagian tubuh lain terjepit.
4. Menyarankan agar menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien
yang dapat berjalan (kecuali untuk unit tertentu).
5. Melakukan edukasi orang tua atau pendamping untuk selalu
mendampingi anak ke kamar mandi.
6. Menempatkan pasien dekat nurse station bila memungkinkan.
7. Menciptakan lingkungan bebas dari kondisi yang mengandung risiko (
contoh: lantai yang licin,kamar mandi yang basah sehingga berpotensi
membuat pasien lebih mudah jatuh).
8. Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga (form edukasi
pasien/standing akrilik cara pencegahan pasien jatuh).
9. Meletakkan Form edukasi pasien pada tempatnya.
10.Melakukan penilaian ulang bila ada perubahan kondisi dan pengobatan.
Drg.Ahmad Husni
Basuni.MARS
RS JMC
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
2dari 2
Ditetapkan oleh :
STANDAR TANGGAL TERBIT Direktur RS Jakarta Medical
PROSEDUR Center
OPERASIONAL
Drg.Ahmad Husni
Basuni.MARS
memungkinkan.
e. Pasang handrail yang kokoh dan mudah di jangkau
pasien.
f. Siapkan alat bantu jalan.
Drg.Ahmad Husni
Basuni.MARS
Drg.Ahmad Husni
Basuni.MARS
RS JMC
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
1 dari3
Ditetapkan oleh :
STANDAR TANGGAL TERBIT Direktur RS Jakarta Medical
PROSEDUR Center
OPERASIONAL
Drg.Ahmad Husni
Basuni.MARS
RS JMC
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
2 dari 3
Ditetapkan oleh :
STANDAR TANGGAL TERBIT Direktur RS Jakarta Medical
PROSEDUR Center
OPERASIONAL
Drg.Ahmad Husni
Basuni.MARS
Drg.Ahmad Husni
Basuni.MARS
Kebijakan Semua pasien rawat inap yang berisiko jatuh (risiko jatuh sedang dan
tinggi) harus dipasangkan gelang kuning penanda risiko jatuh.
Prosedur Persiapan
1. Gelang identitas pasien sesuai dengan jenis kelamin pasien
2. Stiker identitas pasien yang terdiri dari:
a). Nama lengkap pasien