DEFINISI
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai,
dengan atau tanpa mencederai dirinya. Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh
yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat
berakibat cidera. Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:
1. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis
2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
Kejadian jatuh dapat diklasifikasikan menjadi jatuh tidak disengaja, jatuh yang tidak
diantisipasi dan jatuh yang dapat diantisipasi. Kejadian jatuh tak disengaja yaitu kejadian
jatuh yang terjadi secara tidak sengaja (misalnya terpeleset, tersandung). Pasien yang
berisiko mengalami kejadian ini tidak dapat diidentifikasi sebelum mengalami jatuh dan
umumnya tidak dikategorikan dalam risiko jatuh. Kejadian jatuh jenis ini dapat dicegah
dengan menyediakan lingkungan yang aman. Kejadian jatuh yang tidak diantisipasi adalah
kejadian jatuh yang terjadi ketika penyebab fisik tidak dapat diidentifikasi. Sedangkan
kejadian jatuh yang dapat diantisipasi (diperkirakan) adalah kejadian jatuh yang terjadi pada
pasien yang memang berisiko mengalami jatuh (berdasarkan skor assesment risiko jatuh).
Kejadian jatuh disebabkan oleh beberapa hal seperti: ketidaksengajaan, gangguan
gaya berjalan/keseimbangan, vertigo, serangan jatuh (drop attack), gangguan kognitif,
hipotensi postural, gangguan visus serta penyebab yang tidak diketahui.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh, diantaranya:
1. Riwayat jatuh sebelumnya
2. Riwayat patah tulang sebelumnya
3. Gangguan kognitif
4. Gangguan pendengaran dan penglihatan
5. Gangguan keseimbangan, gaya berjalan, atau kekuatan
6. Gangguan mobilitas
7. Penyakit neurologi; seperti stroke, TIA, vertigo dan Parkinson
8. Gangguan muskuloskeletal; seperti artritis, penggantian sendi, deformitas, miopati
9. Penyakit kronis; seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, penyakit paru, dan diabetes
10. Masalah nutrisi
11. Medikamentosa (terutama konsumsi > 4 jenis obat)
12. Gangguan psikosomatis misalnya perasaan takut jatuh, delirium, agitasi
13. Penyakit akut misalnya dehidrasi
14. Penggunaan alat penahan diri/pengekang (restraint)
15. Lokasi yang berisiko jatuh misalnya tangga, area dengan penerangan minimal dan unit
pelayanan dengan perawatan paralell bars, freestanding staircases misalnya unit rehabilitasi
medis
Tujuan pencegahan jatuh adalah sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh
pada pasien, dengan cara:
1. Mengidentifikasi semua pasien yang datang ke rumah sakit dengan menggunakan
“Asesmen Risiko Jatuh” yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Tongas
2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien yang mengalami perubahan kondisi atau
medikasi, adanya kejadian jatuh, dan transfer ke unit lain.
3. Melakukan asesmen dan intervensi yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko
jatuh dengan menggunakan “Asesmen ulang dan intervensi pasien risiko jatuh”
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara komprehensif
RUANG LINGKUP
Komponen utama dari proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan adalah
asesmen pasien untuk memperoleh informasi terkait status medis pasien,. Begitu juga untuk
pasien yang mempunyai resiko jatuh, asesmen resiko jatuh dibutuhkan dalam membuat
keputusan-keputusan terkait status kesehatan pasien, kebutuhan dan permasalahan keperawatan,
menentukan intervensi yang diperlukan guna memecahkan permasalahan kesehatan yang sudah
teridentifikasi atau juga mencegah permasalahan yang bisa timbul dimasa mendatang; serta
tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil yang diharapkan pasien terpenuhi.
Pengelolaan risiko pasien jatuh dilakukan pada pasien yang dirawat inap maupun di
rawat jalan, meliputi ruangan:
- IRNA (Anggrek, RIK, Dahlia dan Maternal)
- ICU
- IGD
- IRJA
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien yang
dating ke rumah sakit, baik di rawat inap maupun di rawat jalan, memiliki risiko untuk jatuh, dan
semua petugas tersebut memiliki peran untuk mencegah pasien jatuh
TATA LAKSANA
1. Skrining
a. Satpam atau yang bertugas di tempat admisi melakukan skrining awal risiko jatuh
pasien rawat jalan.
b. Skrining risiko jatuh di rawat jalan meliputi:
Kondisi pasien misalnya pasien geriatri, pasien dengan keluhan dizziness, vertigo,
gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, penggunaan obat, sedasi, status
kesadaran dan atau kejiwaan, konsumsi alkohol.
Diagnosis pasien, misalnya pasien dengan diagnosis penyakit Parkinson, stroke
dan fraktur ektremitas bawah.
Situasi misalnya pasien yang mendapatkan sedasi atau pasien dengan riwayat tirah
baring/perawatan yang lama yang akan dipindahkan untuk pemeriksaan penunjang
dari ambulans, perubahan posisi akan meningkatkan risiko jatuh.
Lokasi yaitu area-area yang berisiko pasien jatuh, yaitu tangga, area yang
penerangannya kurang atau pada unit pelayanan dengan peralatan parallel bars,
freestanding staircases seperti unit rehabilitasi medis.
c. Pasien dengan kriteria dan kondisi di atas diberikan pita warna kuning sebagai penanda
pasien risiko jatuh, dan diberikan intervensi sesuai kebutuhannya, misalnya edukasi
untuk mencegah jatuh dan pemberian brankart atau kursi roda.
2. Asesmen ulang
a. Perawat poli akan melakukan penilaian ulang pada semua pasien rawat jalan. Pada
pasien dewasa dan geriatric dengan menggunakan Get up and Go Test sedangkan pada
pasien anak dengan menggunakan humpty dumpty. Apabila ada pasien yang memiliki
kategori risiko jatuh sedang atau tinggi, diberikan pita warna kuning dan dilanjutkan
dengan intervensi sesuai kategorinya.
b. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap hari dan ketika di-
lakukan transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, adanya perubahan
medikasi dan adanya kejadian jatuh pada pasien.
3. Perawat yang bertugas akan mengidentifikasi dan menerapkan prosedur pencegahan jatuh
berdasarkan pada:
Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat bantu
4. Intervensi Pencegahan Jatuh
Intervensi pencegahan jatuh pada pasien dewasa dan geriatri
Risiko jatuh rendah
- Tidak ada tindakan
Risiko jatuh sedang
- Edukasi meliputi:
1. Dampingi jika pasien tidak ada keluarga
2. Berikan kursi roda/brankart bila perlu
3. Tempatkan pasien di area yang aman
4. Lakukan pemantauan
5. Anjurkan minta bantuan jika perlu
Risiko jatuh tinggi
- Pasang pita kuning
- Edukasi meliputi:
1. Dampingi jika pasien tidak ada keluarga
2. Berikan kursi roda/brankart
3. Tempatkan pasien di area yang aman
4. Lakukan pemantauan
5. Anjurkan minta bantuan jika perlu
Intervensi pencegahan jatuh pada pasien anak
Tanyakan ke poli anak.. apakah ada?? Kemudian untuk tools nya apa get up
and go atau apa
1) Tanggal/waktujatuh
5) Pemeriksaan pasien :
Daerah/lokasi cedera
Penilaian ulang resiko jatuh
d) Apabila pasien tidak mengalami cedera maka pasien tetap
dilakukan observasi vital sign/neurologis
e) Perawat melaporkan kondisi pasien kepada dokter DPJP atau
dokter IGO.
f) Dokter DPJP / dokter IGD melakukan pemeriksaan terhadap
kondisi pasien jatuh
g) Membuat laporan tertulis sebagai kejadian tidak diharapkan
(KTD).
16
i) Beritahukan kepada perawat lain, ketika pergantian sift
jaga bahwa sudah terjadi pasien jatuh baik terhadap pasien
yang mengalami cedera maupun yang tidak mengalami
cedera supaya mendapatperhatian
DOKUMENTASI
Bukti dokumen yag terdapat pada kegiatan pengelolaan pencegahahan pada pasien
berisiko jatuh terdiri dari :
1. Asesmen risiko jatuh pada pasien dewasa menggunakan morse fall scale
2. Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan humpty dumpty
3. Asesmen risiko jatuh pada pasien geriatri menggunakan onario modified stratify
sidney
4. Asesmen risiko jatuh pada pasien rawat jalan menggunakan Get up & Go
5. Rekam Medis
PENGKAJIAN RISIKO JATUH UNTUK PASIEN DEWASA
(SKALA MORSE FALL SCALE)
Nama : No RM :
Jenis Kelamin : Ruangan :
Tanggal Lahir :
Parameter Tgl
N
Nilai Shift P S M P S M P S M P S M
o Indikator Jawaban
Jam
1 Riwayat Jatuh Ya 25
(Dalam <1 th
terahir) Tidak 0
2 Diagnosa Ya 15
Sekunder (≥2
Diagnosis
medis)
Tidak 0
3 Menggunakan Berpegangan pada perabot 30
Alat Bantu Tongkat/alat penopang 15
mobilisasi Bedrest (dibantu perawat) 0
4 Menggunakan Ya 20
IVFD Tidak 0
(infuse)/
heparin
5 Gaya berjalan Gangguan pergerakan 20
(pincang/diseret)
Lemah 10
Normal /bedrest/kursi roda 0
6 Status mental Disorientasi baik (Sering
lupa akan keterbatasan yg
dimiliki)
Orientas baik (sadar akan
kemampuan diri)
7 Medikasi Sedative 10
Post anastesi umum atau 20
regional dalam 24 jam
terakhir
Total
Risiko ≥ 45
Tinggi
Risiko 25 – 44
Sedang
Risiko 0 – 24
Rendah
Paraf
Parameter Tgl
Shif P S M P S M P S M P S M
No
Indikator Kriteria Nilai f
Jam
1 Usia <3 tahun 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
≥13 tahun 1
2 Jenis Laki-laki 2
keamin Perempuan 1
3 diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi
(diagnosis respiratorik,
3
deidrai, anemia, anoreksia,
sinkop, pusing, dll)
Gangguang perilaku / 2
psikiatri
Diagnosis lainnya 1
4 Gangguan Tidak menyadari 3
kognitif keterbatasan dirinya
Lupa akan adanya 2
keterbatasan
Orientasi baik terhadap diri 1
sendiri
5 Faktor Riwayat jatuh/ bayi 4
lingkungan diletakkan di tempat tidur
dewasa
Pasien menggunakan alat 3
bantu/ bayi diletakkan
dalam tempat tidur bayi/
perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat 2
tidur
Area diuar rumah sakit 1
6 Pembedaha Dalam 24 jam 3
n / sedasi/ Dalam 48 jam 2
anatesi ≥48 jam/tidak 1
menjalani pembedahan
7 Penggunaa Penggunaan multiple: 3
n medika sedative, obat hypnosis,
mentosa barbiturate, fenotiazi,
antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose
Penggunaan salah satu obat 2
diatas
Penggunaan medikasi 1
lain/tidak menggunakan
Total
Risiko ≥ 12
Tinggi
Risiko 7 – 11
Rendah
Paraf
Nama : No RM :
Jenis Kelamin : Ruangan :
Tanggal Lahir :
Parameter Tgl
No Nilai Shift P S M P S M P S M P S M
Indikator Jawaban
Jam
1 Riwayat Ya 6
Jatuh
Tidak 0
2 Status Delirium 14
Mental Disorientasi 14
Agitasi 14
3 Penglihatan Memakai kacamata 1
Penglihatan buram 1
Menderita glaucoma, 1
katarak, atau degenerasi
macula
4 Kebiasaan Terdapat perubahan 2
berkemih perilaku
Berkemih ( frekuensi, 2
urgensi, inkontinensia,
nokturi)
5 Transfer Mandiri (boleh memakai 0
(dari tempat alat bantu jalan)
tidur ke Perlu sedikit bantuan/dalam 1
kursi dan pengawasan
kembali ke Perlu bantuan >1 orang 2
tempat Tidak dapat duduk 3
tidur) seimbang, perlu bantuan
total
6 Mobilisasi Mandiri 0
Berjalan dengan bantuan 1 1
orang
Menggunakan kursi roda 2
imobilisasi 3
Total
Risiko Tinggi 17 – 30
Risiko Sedang 6 – 16
Risiko Rendah 0–5
paraf
INTERVENSI PENCEGAHAN PASIEN JATUH GERIATRI
Berilah Tanda Centang (v) Pada Tnggal
tindakan yang dilakukan Shift P S M P S M P S M P S M
Jam
RT Resiko Jatuh Tinggi
1 Sarankan untuk meminta bantuan
2 Tempatkan benda-benda milik pasien didekat pasien
3 Bantu pasien saat transfer/ambulasi
4 Pastikan tempat tidur dalam kondisi rendah dan roda
terkunci
5 Pastikan pengaman sisi tempat tidur terpasang kanan & kiri
6 Pastika label pasien risiko jatuh terpasang di gelang pasien,
rekam medis, dan lambing risiko jatuh terpasang diatas
tempat tidur pasien
7 Libatkan keluarga dalam pendampingan pasien
8 Orientasikan pasien/penunggu tentang lingkungan, ruangan
9 Beritahu efek dari obat/anastesi kepada keluarga
10 Lakukan pemasangan fiksasi fisik apabila diperlukan
dengan persetujuan keluarga
RS Risiko jatuh sedang
1 Sarankan untuk meminta bantuan
2 Tempatkan benda-beda milik pasien didekat pasien
3 Bantu pasien saat transfer/ambulasi
4 Pastikan tempat tidur dalam kondisi rendah & roda terkunci
5 Pastikan pengaman sisi tempat tidur terpasang kanan & kiri
6 Pastika label pasien risiko jatuh terpasang di gelang pasien,
rekam medis, dan lambing risiko jatuh terpasang diatas
tempat tidur pasien
7 Libatkan keluarga dalam pendampingan pasien
8 Orientasikan pasien/penunggu tentang lingkungan, ruangan
RR Risiko jatuh rendah
1 Pastikan tempat tidur dalam kondisi rendah dan roda
terkunci
2 Pastikan pengaman sisi tempat tidur terpasang kanan & kiri
3 Monitor kondisi umum pasien dan tanda vital tiap 8 jam
4 Orientasikan pasien/penunggu tentang lingkungan, ruangan
NAMA PETUGAS
TANDA TANGAN PETUGAS
PENGKAJIAN RISIKO JATUH UNTUK PASIEN NEONATUS
Nama Lengkap :
Nomor Rekam Medik :
Tanggal Lahir :
INTERVENSI Pasang pin warna kuning tanda risiko jatuh pada gelang identitas
pasien
Pasang tanda risiko jatuh pada box/incubator
Orientasi ruangan pada orangtua/keluarga
Dekatkan box bayi dengan ibu
Pastikan selalu ada pendamping
Pastikan lantai dan alas kaki tidak licin
Kontrol rutin oleh perawat/bidan
Bila dirawat dalam incubator, pastikan semua jendela terkunci
Edukasi orangtua/keluarga
EDUKASI YANG DIBERIKAN
Tempatkan bayi pada tempat yang aman
Teknik menggendong bayi
Cara membungkus bayi
Segera istirahat apabila merasa lelah dan tempatkan bayi pada boxnya
Libatkan keluarga untuk mendampingi atau segera panggil perawat/bidan jika
dibutuhkan
Keluarga Petugas
(………………………………..) (………………………………..)
STRATEGI INTERVENSI
Strategi intervensi ini berdasarkan kategori risiko dan lingkup area risiko, serta diharapkan
dapat membantu menjadi acuan dalam penetapan strategi sesuai kebijakan setempat.
Strategi Intervensi
Lingkup Area Risiko
Kategor
i Risiko
Tempat Tidur
Pegangan sisi tempat ____
Mudah dinaikkan dan diturunkan
tidur _
____
Terkunci dengan aman saat dinaikkan
_
____
Hanya digunakan untuk mobilitas
_
____
Roda Mudah berputar/diarahkan, tidak melekat
_
____
Rem Mengamankan tempat tidur saat dioperasikan
_
Pengaturan ketinggian tempat tidur mudah ____
Mekanik
dilakukan _
Meja samping Tempat ____
Roda terkunci dengan baik
tidur _
Letaknya di samping tempat tidur, menempel di ____
dinding _
Tiang Infus
____
Tiang Mudah dinaikkan dan diturunkan
_
Roda Stabil, tidak mudah goyang. ____
Mudah beputar/diarahkan, tidak melekat _
Bel Panggilan/Pencahayaan
____
Operasional Lampu di luarkamar
_
____
Alarm berbunyi di pos perawat
_
____
Nomor kamar muncul di monitor
_
____
Intercom
_
____
Sinyal panel kamar
_
____
Akses Mudah diraih saat di kamar mandi
_
____
Dalam jangkauan saat pasien di tempat tidur
_
Walker/Cane
____
Keamanan Ujung karet pada alat berfungsi dengan baik
_
____
Stabil
_
SKRINNING RISIKO JATUH DI RAWAT JALAN DEWASA
(GET UP & GO)
Nama Lengkap :
Nomor Rekam Medik :
Tanggal Lahir :