Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN KESELAMATAN PASIEN

RISIKO JATUH
BAB I
DEFINISI
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang
mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang
lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh
ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab
jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau
lingkungan (lantai yang licin).
Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh
yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor
fisiologis yang dapat berakibat cidera.
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:
1. Intrinsik:

berhubungan

dengan

kondisi

pasien,

termasuk kondisi psikologis


2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan
menjadi kategori dapat diperkirakan (anticipated) dan tidak
dapat diperkirakan (unanticipated).Faktor tersebut adalah:
1. Dapat diperkirakan :
a. Intrinsik (berhubungan dengan kondisi pasien):
- Riwayat jatuh sebelumnya
- inkontinensia

- gangguan kognitif/psikologis
- gangguan keseimbangan/mobilitas
- usia > 65 tahun
- osteoporosis
- status kesehatan yang buruk
- gangguan moskuloskeletal
b. ekstrinsik (berhubungan dengan lingkungan)
- lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan
kurang, kabel longgar/lepas.
- Alas kaki tidak pas.
- Dudukan toilet yang rendah.
- Kursi atau tempat tifur beroda
- Rawat inap berkepanjangan.
- Peralatan yang tidak aman.
- Peralatan rusak.
- Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi.
2. Tidak dapat diperkirakan
a. Intrinsik (berhubungan dengan kondisi pasien)
- kejang
- aritmia jantung
- stroke atau serangan iskemik sementara (transient
ischaemic attack-TIA).
- pingsan
- serangan jantung (drop attack).
- Penyakit kronis
b. Ekstrinsik ( berhubungan dengan lingkungan )
- Reaksi individu terhadap obat-obatan

BAB II
RUANG LINGKUP

Komponen utama dari proses pelayanan pasien rawat


inap dan rawat jalan

adalah asesmen pasien untuk

memperoleh informasi terkait status medis pasien, begitu


juga untuk pasien yang mempunyai resiko jatuh, Asesmen
pasien dengan resiko jatuh dibutuhkan dalam membuat
keputusan-keputusan terkait:
1. status kesehatan pasien.
2. kebutuhan dan permasalahan keperawatan
3. intervensi guna memecahkan permasalahan kesehatan yang
sudah teridentifikasi atau juga mencegah permasalahan yang
bisa timbul dimasa mendatang serta
4. tindak lanjut untuk memastikan

hasil-hasil

yang

diharapkan pasien terpenuhi.


Pengelolaan risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi
pada pasien yang dirawat di ruangan:
- Instalasi Rawat Inap
- ICU
- Ruang Bersalin
- IGD
- dll
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami
bahwa semua pasien yang dirawat inap memiliki risiko untuk
jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk
mencegah pasien jatuh

BAB III
TATA LAKSANA
Dalam pentatalaksanan pengelolaan pasien dengan
resiko jatuh meliputi :
A. Petugas penanggung jawab:
Perawat
B. Perangkat kerja
Status Rekam Medis Pasien
Tanda risiko pasien jatuh (gelang kuning)
Formulir pengkajian risiko pasien jatuh
Formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh
Formulir catatan kegiatan perawat tentang asesmen dan
intervensi risiko jatuh
C. Tata laksana
1. Asesmen
a) Asesmen awal / skrining
Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen
Risiko Jatuh Morse Fall Scale dalam waktu 4 jam
dari pasien masuk RS dan mencatat hasil asesmen
dan langsung dilakukakan talaksana risiko jatuh
b) Asesmen ulang
Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko
jatuh setiap: saat transfer ke unit lain, adanya
perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh
pada pasien.

Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh


Morse Fall Scale dan Rencana Keperawatan
Interdisiplin akan diperbaharui/dimodifikasi sesuai
dengan hasil asesmen.
c) Identifikasi
Perawat yang bertugas akan mengidentifikasi dan
menerapkan Prosedur Pencegahan Jatuh, berdasarkan
pada:
Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat
pengaman (safety devices)
Asesmen Klinis Harian. Assesmen ulang resiko
jatuh dilaksan setiap hari, saat transfer ke unit lain,
adanya perubahan kondisi pasien, adanya kejadian
jatuh pada pasien.
d) Prosedur Pencegahan Jatuh
Prosedur Pencegahan Jatuh pada pasien yang berisiko
rendah, sedang, atau tinggi harus diimplementasikan
dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.
Untuk mengubah kategori dari resiko tinggi ke rendah
diperlukan skor <25 dalam 2 kali pemeriksaan berturut
turut.
2. Intervensi Pencegahan Jatuh
a. Tindakan pencegahan umum
kategori):

(untuk

semua

1) Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien


2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda
terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur
tepasang dengan baik
3) Ruangan rapi
4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
(telepon genggam, tombol panggilan, air minum,
kacamata)
5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat,
alat penopang)
7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat
bantu dengar (pastikan bersih dan berfungsi)
8) Pantau efek obat-obatan
9) Anjuran ke kamar mandi secara rutin
10)
Sediakan dukungan emosional dan
psikologis
11)
Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh
pada pasien dan keluarga
b. Kategori risiko tinggi:

lakukan

tindakan

pencegahan umum dan hal-hal berikut ini.


1) Beri penanda berupa gelang berwarna kuning
yang dipakaikan di pergelangan tangan pasien
2) Sandal anti-licin
3) Tawarkan bantuan ke kamar mandi
4) Nilai kebutuhan akan:
a). Fisioterapi dan terapi okupasi
b). Alarm tempat tidur

c). Tempat tidur rendah (khusus)


d). Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan
dengan pos perawat (nurse station)
c. Asesmen risiko jatuh pada anak-anak dilakukan
pencegahan umum dan hal hal sebagai berikut:
1) Pencegahan risiko jatuh pasien anak-anak:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
Memastikan tempat tidur/brankard dalam
posisi roda terkunci
Pagar sisi tempat tidur/brankard dalam posisi
berdiri/terpasang
Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak
digunakan
Berikan penjelasan kepada orang tua tentang
pencegahan jatuh
Pastikan pasien memiliki stiker penanda
risiko tinggi jatuh pada gelang identifikasi
dan tanda kewaspadaan dan panel informasi
pasien.
e) Strategi Rencana Keperawatan
a.
Strategi umum untuk pasien risiko
jatuh,
yaitu:
Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam
sekali (saat pasien bangun)
Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur

Lampu panggilan berada dalam jangkauan,


perintahkan pasien untuk mendemonstrasikan
penggunaan lampu panggilan
Jangan ragu untuk meminta bantuan
Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
Adakan konferensi multidisiplin mingguan
dengan partisipasi tim keperawatan
Rujuk ke departemen yang sesuai untuk
asesmen

yang

lebih

spesifik,

misalnya

fisioterapi
Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang
lebih kuat saat hendak turun dari tempat tidur
b. Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi
kejadian jatuh fisiologis, yaitu:
Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien
Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas
sehari-harinya
Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat
psikotropika (lihat daftar)
Kurangi suara berisik
Lakukan asesmen ulang
Sediakan dukungan emosional dan psikologis

c.

Strategi

pada

faktor

lingkungan

untuk

mengurangi risiko jatuh, yaitu:


Lampu panggilan berada dalam jangkauan
Posisi tempat tidur rendah
Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
Pencahayaan yang adekuat
Ruangan rapi
Sarana toilet dekat dengan pasien
d. Manajemen Setelah Kejadian Jatuh
Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh
(abrasi, kontusio, laserasi, fraktur, cedera

kepala)
Nilai tanda vital
Nilai adanya keterbatasan gerak
Pantau pasien dengan ketat
Catat dalam status pasien (rekam medik)
Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang

bertugas dan lengkapi laporan insidens


Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin
sesuai dengan kondisi pasien
Edukasi pasien/keluarga
1) Pasien dan keluarga harus diinformasikan
mengenai faktor risiko jatuh dan setuju
untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh
yang telah ditetapkan. Pasien dan keluarga
harus diberikan edukasi mengenai faktor
risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan

melanjutkan

keikutsertaannya

sepanjang

keperawatan pasien.
2) Informasikan pasien dan keluarga dalam
semua

aktivitas

sebelum

memulai

penggunaan alat bantu


3) Ajari pasien untuk menggunakan pegangan
dinding
4) Informasikan pasien mengenai dosis dan
frekuensi

konsumsi

samping,

serta

obat-obatan,

interaksinya

efek
dengan

makanan/ obat-obatan lain.


7. Dokumentasikan semua kegiatan pencegahan risiko jatuh
pada catatan keperawatan

BAB IV
DOKUMENTASI
Bukti

dokumen

yang

terdapat

pada

kegiatan

pengelolaan pencegahan pada pasien beresiko jatuh terdiri


dari :
A. Dokumen self assesmen risiko pasien jatuh
B. Pengkajian resiko jatuh (morse fall sacale)
C. Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan
humpty dumpty.

D. Asesmen risiko jatuh pada pasien lanjut usia menggunakan


sydney scorcing.
E. Asesmen risiko jatuh harian pada pasien.
F. Ceklis alat pengamanan.

G. Dokumen self assesmen risiko pasien jatuh


USIA

Sk

Kurang dari 60 tahun


Antara 60-69 tahun
Lebih dari 70 tahun

or
0
1
2

RIWAYAT JATUH

Sk

Tidak pernah
Pernah jatuh < 1 tahun
Pernah jatuh < 1 bulan
Jatuh pada saat dirawat

or
0
1
2
3

sekarang
MOBILITAS/MOTO

Sk

RIK
Mandiri
Menggunakan

or
0
1
2

alat

bantu
Koordinasi/keseimban

KOGNITIF
Orientasi baik
Kesulitan

Sk

mengerti

perintah
Gangguan memori
Bingung/Disorientasi

gan buruk
Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satu
DEFISIT SENSORIS
Sk
PENGOBATAN

or
0
2
2
3

Sk

AKTIFITAS

Sk

Mandiri
ADL

dibantu

sebagian
ADL

or
0
2
3

dibantu

penuh
POLA BAB/BAK
Teratur
Inkontinensia
urine/faeses
Nokturia
Urgensi/Frequensi
KOMORBIDITAS

Sk
or
0
1
2
3

Sk

Kacamata

bukan

biofokal
Kacamata biofokal
Gangguan
pendengaran
Kacamata multifocal
Katarak/Glaukoma
Hampir
tidak

or
0
1
1
2
2
3

melihat/buta
TOTAL SKOR: ____________

Kurang dari 4 jenis & tidak


termasuk yang tsb dibawah
Antihipertensi/Hipoglikemi

or
1
2
3

Diabetes/Cardiac/I
SK
Gangguan

k/
Antidepressan/Neurotropik
Sedatif/Psikotropika/Narko

SSP/Stroke/
Parkinson
Pascabedah 0-24

tika/
Infus

jam

epidural/Spinal/Diuretik/
Laxativ

or
1
2
3

Resiko Rendah
Skor 0 - 5
1. Pastikan

Resiko Sedang
Skor 6-13
bel

mudah

dijangkau

Resiko Tinggi
Skor 14

1. Lakukan SEMUA pedoman


pencegahan

untuk

resiko

rendah

1. Lakukan

SEMUA

pedoman
pencegahan

untuk

resiko rendah dan


sedang
2. Roda tempat tidur pada
posisi terkunci

3. Posisikan

tempat

pada posisi terendah

tidur

2. Pasangkan

gelang

khusus

3. Kunjungi

(warna kuning) sebagai tanda

monitor

resiko pasien jatuh

setiap 1 jam

4. Tempatkan
pasien

jatuh

tanda
pada

resiko
daftar

nama pasien (warna kuning)

5. Tempatkan
di

kamar

dan
pasien

pasien
yang

paling dekat dengan


nurse station (jika

memungkinkan)

4. Pagar pengaman tempat


tidur dinaikkan

6. Beri tanda resiko pasien


jatuh
pasien

pada

pintu

kamar

H. Pengkajian resiko jatuh (morse fall sacale)


Nama

No. Rekam

Pasien: ................................... Medis: ...........................


Tanggal lahir : ......................

Kelas/
Kamar: .................................

Diagnosis: .............................. Tanggal/


..........

Jam: .................................

Faktor risiko

Skala

Poin Skor
pasie
n

Riwayat jatuh
Diagnosis
sekunder

(2

Ya
Tidak
Ya
Tidak

25
0
15
0

diagnosis medis)
Bantuan
Furniture : dinding, meja, 30
Ambulasi

kursi, lemari
kruk/tongkat/walker
15
Di tempat tidur / butuh 0
bantuan perawat/memakai

16

TerapiIV/anti-

kursi roda
Terapi
intravena

koagulan
menerus
Terpasang infuse Ya
Tidak
Gaya berjalan
Terganggu
Lemah
Normal/tirah
Status mental

terus 20
20
0
20
10
0

baring/imobilisasi
Sering
lupa

akan 15

keterbatasan yang dimiliki


Sadar akan kemampuan diri 0
sendiri
Total
Keterangan:
Tulis jumlah skor yang sesuai pada kolom skor pasien
Kategori:
- Risiko rendah

: 0 24

- Risiko sedang

: 25 - 44

- Risiko Tinggi

: > 45

1. Petunjuk pengisian Morse Fall Scale


a. Riwayat jatuh:
Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah
sakit atau terdapat riwayat kejadian jatuh fisiologis
dalam 12 bulan terakhir ini, seperti pingsan atau

17

gangguan gaya berjalan, berikan skor 25. Jika pasien


tidak mengalami jatuh, berikan skor 0.
b. Diagnosis sekunder:
Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medis,
berikan skor 15; jika tidak, berikan skor 0.
c. Alat bantu:
Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan,
berikan skor 30.Jika pasien menggunakan tongkat / alat
penopang, berikan skor 15. Jik pasien dapat berjalan
tanpa alat bantu, berikan skor 0.
d. Terapi intravena (terpasang infus):
Jika pasien terpasang infus, berikan skor 20; jika tidak,
berikan skor 0.
e. Gaya berjalan:
Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan;
mengalami kesulitan untuk bangun dari kursi,
menggunakan

bantalan

tangan

kursi

untuk

mendorong tubuhnya, kepala menunduk, pandangan


mata terfokus pada lantai, memerlukan bantuan
sedang total untuk menjaga keseimbangan dengan
berpegangan pada perabot, orang, atau alat bantu
berjalan, dan langkah-langkahnya pendek; berikan
skor 20.

18

Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah;


pasien membungkuk; tidak dapat mengangkat kepala
tanpa kehilangan keseimbangan, atau memerlukan
bantuan ringan untuk berjalan; dan langkahlangkahnya pendek; berikan skor 10.
Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, berikan
skor 0
f. Status mental:
Identifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri
mengenai kemampuannya untuk berjalan.Jika pasien
mempunyai

over-estimasi

terhadap

kemampuan

fisiknya, berikan skor 15.Jika asesmen pasien sesuai


dengan kemampuan sebenarnya, berikan skor 0.

I. Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan


Humpty Dumpty sebagai berikut:
Nama

No. Rekam

Pasien: ................................... Medis: ...........................


Tanggal lahir : ......................

Kelas/
Kamar: .................................

Diagnosis: .............................. Tanggal/


19

..........

Faktor
Risiko

Umur

Jenis
Kelamin
Diagnosa

Gangguan
Kognitif

Faktor
Lingkungan

Jam: .................................

Skor
Skala

Poin Pasie
n

Kurang dari 3 tahun


3 tahun 7 tahun
7 tahun 13 tahun
Lebih 13 tahun
Laki laki

4
3
2
1
2

Wanita

Neurologi
Respiratori,

4
dehidrasi,

anemia, anorexia, syncope


Perilaku
2
Lain lain
1
Keterbatasan daya piker
3
Pelupa,
berkurangnya
2
orientasi sekitar
Dapat menggunakan daya
1
pikir tanpa hambatan
Riwayat jatuh atau bayi /
balita yang ditempatkan di 4
tempat tidur
Pasien yang menggunakan 3
alat bantu/ bayi balita dalam

20

ayunan
Pasien di

Respon

tempat

tidur

standar
Area pasien rawat jalan
Dalam 24 jam
Dalam 48 jam

2
1
3
2

terhadap
pembedahan Lebih dari 48 jam / tidak ada
1
respon
, sedasi, dan
anestesi
Penggunaan

Penggunaan

obat-obatan

sedative,

bersamaan

barbiturate,

anti 3

depresan, diuretik, narkotik


Salah satu dari obat di atas
2
Obatan obatan lainnya /
1
tanpa obat
TOTAL
Kategori:
Skor:
7-11 Risiko Rendah (RR)
12 Risiko Tinggi (RT)

J. Asesmen

risiko

jatuh

pada

pasien

lanjut

Usia

menggunakan Sydney Scoring sebagai berikut:

Nama

21

No.

Rekam

Pasien: ...................................

Medis: ...........................

Tanggal lahir : ......................

Kelas/
Kamar: .................................

Diagnosis: ............................... Tanggal/


.........

SKALA

Jam: .................................

RISIKO

JATUH

ONTARIO

MODIFIED

STRATIFY - SYDNEY SCORING


Paramete Skrining

Jawaba Keterang

Sko

apakah pasien datang Ya


ke

rumah

Riwayat

karena jatuh?

jatuh

jika

tidak,

pasien

an Nilai
/

sakit tidak
Salah satu
apakah

Ya/

mengalami tidak

jawaban
ya = 6

jatuh dalam 2 bulan


terakhir ini?
Status

apakah

pasien

mental

delirium?

(tidak tidak

dapat
22

membuat

Ya/

Salah satu
jawaban
ya = 14

keputusan, pola pikir


tidak terorga
nisir, gangguan daya
ingat)
apakah

pasien

Ya/

disorientasi?

(salah tidak

menyebutkan waktu,
tempat, atau orang)
apakah

pasien

Ya/

mengalami

agitasi? tidak

(ketakutan,

gelisah,

dan cemas)
apakah

pasien

memakai kacamata?

Penglihat
an

tidak

apakah

pasien

mengeluh

adanya tidak

Ya/

pasien

mempunyai
glaukoma,
atau
makula?

Ya/
tidak

katarak,
degenerasi

Salah satu
jawaban

penglihatan buram?
apakah

23

Ya/

ya = 1

apakah

terdapat

perubahan

perilaku tidak

Kebiasaan berkemih?

Ya/

berkemih

(frekuensi,

urgensi,

ya = 2

inkontinensia,
nokturia)
Transfer

mandiri

(dari

menggunakan

tempat

bantu jalan)

tidur

(boleh 0

ke memerlukan

alat

jumlahkan
nilai
transfer

sedikit 1

dan

kursi dan bantuan (1 orang) /

mobilitas.

kembali

Jika

nilai

ke tempat memerlukan bantuan 2

total

0-3,

tidur)

yang nyata (2 orang)

maka skor

tidak

= 0. jika

dalam pengawasan

dapat

dengan
Mobilitas

duduk 3

seimbang,

perlu bantuan total

4-6, maka

mandiri

skor = 7

(boleh 0

menggunakan

alat

bantu jalan)
berjalan
bantuan

24

nilai total

dengan 1
1

orang

(verbal / fisik)
menggunakan

kursi 2

roda
imobilisasi

Total skor
Keterangan skor:
0-5

= risiko rendah

6-16

= risiko sedang

17-30 = risiko tinggi

K. Asesmen risiko jatuh harian pada pasien sebagai berikut:


Nama

No. Rekam

Pasien: ................................... Medis: ...........................


Tanggal lahir :
......................

Kelas/
Kamar: .................................

Diagnosis: .............................. Tanggal/


..........

Jam: .................................

ASESMEN RESIKO JATUH HARIAN

25

Bulan
Skor Tanggal Tanggal Tanggal
Faktor resiko (berikan tanda (V) pada keluhan yang
dimiliki pasien
Usia > 70 tahun
1
Lingkungan asing 1
(tidak Familiar)
Menggunakan
penilaian

dalam

ambulansi/
transfer
Mengalami

kejadian

jatuh

dalam 2 minggu
terakhir
Delirium/

disorientasi
Gaya
berjalan 3
tidak

stabil/

keterbatasan
geraka
Inkontinuitas uri 3
Adanya pingsan 2
atau

hipotensi

ortostatik
Riwayat
gangguan

26

1
pola

tidur
Gangguan

penglihatan/
pendengaran
Berjalan dibantu 3
orang lain
Keterbatasan

aktivitas
Tidak memakai 2
alas

kaki

saat

turun dari tempat


tidur
Mengkonsumsi
obat obatan di
bawah ini :
TOTAL SKOR
Beri tanda cek
( v)
Psikotropika
Diuretic
Anti hipertensi
AntiParkinson
Opioid
Hypnotic
kardiovaskular
Anti-ansietas
Laksatif

27

Kebutuhan alat :
(beri tanda cek
(v)

pada

alat

yang dibutuhkan
:
*Walker/
wheeled
walker (R,S,T)
Tongkat /quad
cane (R,S,T)
Wedge/
pommel
cusion
(bantalan)
(R,S,T)
Dudukan toilet
yang
ditinggikan
(R,S,T)
Karpet / tikar
anti

licin

(R,S,T)
Lap
buddy
(S,T)
Alarem tempat
28

tidur (S,T)
Guid
bell
(S,T)
Kategori resiko
jatuh (R,S,T)
Inisial Petugas
NAMA:KAMAR:

Kategori resiko jatuh :


0-4 : resiko rendah (R)
5-8 : resiko sedang (S)
>9 : Resiko tinggi (T)
* penggunaan walker/ cane hanya ditujukan pada pasien yang
memang telah menggunakannya sebelum dirawat atau
direkomendasikan oleh fisioterafis
Ceklis Alat Pengaman
Kursi Roda
rem

Pengaman Kursi Roda

Bantalan tangan

Mudah

dilepaskan

()
saat ()

transfer
Bantalan Kaki

Mudah untuk di sesuaikan dan ()


diposisikan

Pedal kaki

29

Mudah dilipat sehingga pasien ()

dapat berdiri tanpa merasa


terganggu
RODA

Tidak

bengkok

dan ()

melengkung
Anti-tip

Terpasang dengan baik

Kursi

()

Roda

Listrik
Kecepatan

Diatur pada kecepatan paling ()


rendah

Klakson

Bekerja dengan baik

()

Listrik

Kabel tidak tersingkap

()

Tempat Tidur
Pegangan

sisi Mudah

tempat Tidur

dinaikan

dan ()

diturunkan, terkunci dengan


aman saat dinaikan hanya
dipergunakan untuk mobilitas

Roda

Mudah

berputar

atau ()

diarahkan, tidak melekat


Rem

Mengamankan tempat tidur ()


saat diooerasikan

Mekanik

Pengaturan ketingian tempat ()


tidurmudah dilakukan

Meja

samping Roda terkunci dengan baik, ()

tempat tidur

30

letak nya disamping tempat

tidur, menempel di dinding


Tiang Infuse
Tiang

Mudah

dinaikan

diturunkan,

stabil,

dan ()
tidak

mudah goyang
Roda

Mudah berputar/ diarahkan, ()


tidak melekat

Tumpuan

Kaki

(foot stole)
Kaki kursi

Proteksi karet anti-selip di ()


kesemua kaki, stabil tidak
goyang

Bagian Atas kkursi Permukaan tidak licin


Bell

()

panggilan/

pencahayaan
Operasional

Lampu diluar kamar, alarm ()


berbunyi
nomor

di

pos

kamar

perawat,

muncul

di

monitor intercom
Akses

Sinyal panel kamar mudah ()


diraih saat di kamar mandi
dalam jangkauan saat pasien
ditempat tidur

31

Walker/ cane
Keamanan

Ujung

karet

pada

alat ()

berfungsi dengan baik, stabil


Toilet berjalan
roda

Mudah berputar/ diarahkan, ()


tidak melekat
Stabil saat pasien

duduk

diatasnya
Rem

Mengamankan

toilet

saat ()

dioperasikan
Kursi

beroda

(Mobility Chair)
Kursi

Tingginya disesuaikan dengan ()


pasien, untuk meminimalisir
terjatuh atau terjungkal

Roda

Mudah

berputar

atau ()

diarahkan tidak melekat


Rem

Dioperasikan saat kursi dalam ()


posisi diam
Pengaman kursi

Tumpuan kaki

Dapat dilipat atau dilepas ()


denngan mudah, diposisikan
dengan

derajat

kemiringan

yang sesuai untuk mencegah


terjungkal
32

Posisi

Kedepan atau merosot

()

Nampan

Dalam posisi aman

()

33

34

Anda mungkin juga menyukai