Anda di halaman 1dari 42

RPS :

28/7/15

Anindhita Mega Praningwestri (20100310072)

DERMATI Pembimbing : dr. Lucky H, Sp.KK

TIS
Critical components of the
physical exam of the skin should
include:

Type
Color
Shape
Arrangement
Duration
Distribution
Definisi
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan
dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor
eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema,
edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan
gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan,
bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik).
Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan


Kelamin FKUI
Definisi
DERMATITIS = EKSEMA
Eksema/Dermatitis merupakan sejenis pola reaksi peradangan kulit yang
bisa dicetuskan oleh berbagai faktor baik eksternal maupun internal

Lectures Note : Dermatology 8th Ed.

Endogenous Exogenous
Atopic or IgE Allergic
Seborrheic Toxic irritant contact
Discoid or nummular Photosensitive
Pompholyx
Venous
Asteatotic
Juvenile plantar
Erythoderma
Klasifikasi
DKIDKI
Akut
Dermatitis Kontak Iritan
Kumulati
Dermatitis Kontak f
EKSOGE Alergi
EKSOGE
N Photosensitive
N
Eksema Atopik
Dermatitis Seboroik
Dermatitis Perioral
Neurodermatitis
ENDOGE Sirkumskripta
ENDOGE
N Dermatitis Numularis
N
Dermatitis Stasis
Eksema asteatotik
(craquele)
Dyshidrotic Eczema / Eksema
endogen pada telapak
tangan dan kaki
Gejala Klinis
Gejala Utama : Gatal
Gejala Umum : Eritema, edema, papula, vesikel dan
eksudasi (tergantung etiologi, lokasi dan durasi.)
Dermatitis sebagai gejala dan tanda menurut perjalanan
waktu/gejala klinisnya dibagi menjadi : akut, subakut,
kronis
Tanda akut : eritem, edem, vesikel/bula, erosi/
membasah (kalo pecah),ada yang mengatakan akut
apabila terjadi antara 1-2 jam.
Tanda subakut : eritem <, edema <, vesikel sudah
menjadi papul
Tanda kronis : papul (papul ini menggerombol
Materi Kuliahdan
dulu
sudah berubah menjadi plak) , pigmentasi, likenifikasi,
ekskoriasi, gatal
Acute - Subacute -
Chronic

Swelling and
erythema

Lichenificati
on

Punctate
erythema,
Dermatitis dengan Penyabab Eksogen

DERMATITIS KONTAK
Dermatitis yang disebabkan oleh
bahan/substansi yang menempel pada kulit.
Dapat bersifat akut ataupun kronis.
Dermatitis Kontak Cont..
Dermatitis Kontak iritan Reaksi peradangan non imunologik
Kontak Iritan Primer : iritan kuat
Kontak Iritan Kumulatif : iritan lemah
Dermatitis Kontak Alergi Reaksi sensitisasi terhadap suatu
alergen

Dematitis kontak iritan adalah iritasi oleh bahan iritan kuat/ lemah.
Iritan kuat terjadi langsung setelah kontak pertama,
sedangkan iritan lemah terjadi setelah kontak berulang-
ulang.
Contoh : bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan
serbuk kayu.

Gejala Klinis : Utama : Panas.


Utama : Panas.
Iritan Kuat Gejala Akut Dermatitis kontak iritan ini
Iritan Lemah Gejala Kronik Dermatitis kontak iritan ini
sebenarnya hanya kerusakan dari
sebenarnya hanya kerusakan dari
keratinosit
keratinosit
Dermatitis Kontak Iritan
Primer
Dematitis kontak iritan adalah
iritasi oleh bahan iritan kuat/
lemah. Iritan kuat terjadi
langsung setelah kontak
pertama, sedangkan iritan
lemah terjadi setelah
kontak berulang-ulang.
Contoh : bahan pelarut,
deterjen, minyak pelumas,
asam, alkali, dan serbuk kayu.

Utama : Panas. Gejala Klinis :


Dermatitis kontak iritan ini Iritan Kuat Gejala Akut
sebenarnya hanya Iritan Lemah Gejala Kronik
kerusakan dari keratinosit
Dermatitis Kontak Iritan
(Klasifikasi berdasar Etiologi dan Pengaruh Faktor
lain)
Jenis DKI Definisi Gejala Klinis
DKI Akut timbul segera setelah eritema, edema,
kontak. Disebabkan iritan bula, dan nekrosis
kuat seperti H2SO4,
DKI Akut Lambat 8 24 jam setelah kontak
DKI Kumulatif setelah kontak berulang kulit kering, eritema,
(Kronik) ulang seperti gesekan, squama,
panas/dingin, deterjen, hiperkeratosis dan
sabun, likenifikasi difus.
Reaksi Iritan subklinis pada seseorang yg berupa squama,
terpajan dengan pekerjaan eritema vesikel,
basah seperti pekerja logam. pustul dan erosis.
DKI Traumatik Kelainan kulit berkembang
lambat setelah trauma panas
atau laserasi
DKI non Bentuk subklinis DKI ditandai
eritematosa perubahan sawar stratum
korneum tanpa kelainan
klinis (?) Buku ajar Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin FK
Beberapa Zat Iritan dan
Mekanisme toksisitasnya
Dermatitis Kontak Iritan
Kumulatif
Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitis kontak alergi ini kausanya exogen, dan sel yang
berperan adalah sel langerhans/ sel yang disebut antigen
presenting sel. Jadi untuk terjadinya suatu proses kontak alergi
itu harus ada kontak awal kemudian adanya memori.
Sensitisasi Elasitasi
The sensitization process requires 10-14 days
Upon re-exposure, dermatitis appears within 12-48 hrs

Utama : Gatal
Akut : Bercak eritematosa, edema,
papul, erosi, eksudasi.
Kronik : Papul, skuama, likenifikasi
Reaksi : Hipersensitivitas IV
UKK dimulai
sebagai
erythematous
macules yang
berkembang
menjadi papul atau
plaque
Bullae sering
terbentuk pada
hari 1 2 setelah
terpapar alergen.
Dermatitis dengan Penyabab Endogen

Dermatitis Lain-Lain
Eksema Dyshidrotic
Eksema Endogen pada Telapak Kaki dan tangan, Pompholyx

Tipe eksema yang tidak


diketahui penyebabnya.
Karakteristik : erupsi vesikular
pada jari, telapak tangan dan
telapak kaki.
Bisa akut, kronis, rekuren
Bisa self-limited sampai
debilitiatif.
Klasifikasi derajat keparahan
sedang diteliti.
Dermatitis Atopik
terjadi pada individu atopi
(endogen membakat) yang
hipersensitif terhadap satu
atau lebih alergen lingkungan
pada kondisi tertentu.
Jadi orang yang alergi itu tidak
setiap saat allergy, tapi alergi
akan timbul pada keadaan
tertentu. >> biasa hilang
setelah dewasa, tetapi ada
yang menetap.
Komplikasi infeksi bakteri
menjadi follikulitis atau Bilateral
impetigo Pada Lipatankulit &
Kutil karena virus dan permukaan flexor
moluscum contagiosum lebih
Pencetus Dermatitis Atopik

Irritants Infections
Kulit kering, berjemur tanpa Bacterial
pelembab. Viral
Sabun berparfum, deterjen 1. Cold and other URI viruses
Disinfectants 2. GI viruses
Kontak dengan wool, zat Fungal
kimia okupasional

Allergens Environmental
Tungau Temperatur dan atau
Debris binatang peliharaan kelembapan yang
(kucing > anjing) ekstrim.
Serbuk sari musiman, dan Keringat
lumut Stress
Makanan seperti strawberry,
wortel.
Dermatitis Atopik | Infantile Phase
(Usia 2 bulan sampai dengan 2 tahun)

Erupsi muncul secara


menyeluruh, pada
kebanyakan kasus
berkembang menjadi severe
cradle cap atau plak eritem
parah pada groin, neck,
axillae.
Ketika pasien mendekati
usia 2 tahun lipatan flexor
mulai terkena. Lesi terdiri dari Muncul pada :
Kulit Kepala
squama, eritem, dan kadang Wajah, terutama
plaque dengan cairan pipi
Leher
biasanya lesi simetris.
Dada
Ekstremitas
Extensor
Dermatitis Atopik | Childhood Phase
(Pasien Usia 2 tahun hingga 12 tahun)

Pasien-pasien ini tidak seakut


dan seekudatif pada fase
infant.
Lesi yang meradang menjadi
likenifikasi (terutama pada
Asian dan pasien African-
American) karena gesekan
dan garukan terus menerus
Lesi timbul simetris, dengan
karakteristik distribusi pada Occurs on the:
lipatan flexural. Antecubital and popliteal
fossae
Neck, wrists, and ankles
May occur on the eyelids,
lips, scalp, and
Dermatitis Atopik | Adolescent and Adult Phase
(patients 12 years and older)

Postinflamasi akan tampil sebagai hyperpigmentasi atau


hipopigmentasi. Ujud Dermatitis Atopi akan berubah
menjadi batas yang kurang tegas, gatal, eritem, bisa
disertai dengan papul sama plaque.

Lichenified plaques of
atopic dermatitis are
typically less well
demarcated than are the
plaques seen in psoriasis.
These plaques tend to
Kriteria Mayor Kriteria Minor

Pruritus Xerosis
Dermatitis di muka atau Infeksi Kulit (S. Aureus, Herpes
ekstensor (bayi dan anak) atau Simplex, Human Papilloma virus,
fleksura (dewasa) Moluskum Contagiosum)
Dermatitis kronis atau residif Dermatitis nonspesifik pada
Riwayat atopi pada penderita tangan atau kaki
atau keluarganya Iktiosis vulgaris/hiperliniar
palmaris/keratosis pilaris
Pitiriasis alba
Dermatitis pada papilla mammae
White dermatographism
Keilitis
Lipatan infraorbital Dennie-
Morgan
Konjungtivitis Berulang
Alergi Makanan
Tes Kulit Alergi Tipe 1 Positif
Kadar IgE dalam serum
meningkat
Awitan pada usia dini
Lesi Eritro-Squamosa

Dermatitis Seboroik
Tampilan kulit kepala bisa tampak
bersisik (squama) hingga berkrusta
(tebal kuning) tersebar hingga
batas rambut.
Lesi seboroik tampak sebagai UKK
bersisik dengan dasar merah dan
meradang, bisa dengan oozing dan
crusting
Distribusi lesi mengikuti daerah
berminyak dan berambut pada
kepala, leher, submental
Pada badan, lesi bisa berbentuk
anular.
UKK papulosquamous pada
DDx : dermatitis atopic terutama di area kaya sebum : kulit
daerah yang banyak terdapat kepala, wajah dan badan.
kelenjar sebasea/kelenjar minyak.
Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin

Dermatitis Perioral
Dermatitis yang menyerang daerah
perioral.
Sebab : Steroid Topikal

Gejala Klinis :
Sensasi menyengat + panas
terbakar
Dapat timbul di periorbital dan
perinasal.

Terapi
Topikal : penghentian steroid
topikal, mosturizer, Papul dan Pustul
immunomodulator eritematous berukuran 1
Sistemik : antibiotik 3 mm tanpa komedo di
(tetrasiklin/eritromisin 1gr/hari, daerah sekitar mulut
Doksisiklin 100mg/hari)
Neurodermatitis Sirkumskripta
(D,W)
Lichen Simplex Chronicus

Peradangan kulit kronis, gatal,


sikumskrip, kulit tebal dan garis kulit
lebih menonjol akibat garukan atau
gosokan berulang (likenifikasi),
hiperpigmentasi.

Gejala Klinis :
Pruritus +++ timbul ketika tidak sibuk.
Nyaman bila digaruk.
Plak eritem Digaruk squama di
tengah dan menebal, likenifikasi,
ekskoriasi, daerah sekitar
hiperpigmentasi, batas tidak tegas.

Dx : gambaran klinis
Rx : Ukuran lentikular plakat
Sistemik : Antihistamin efek sedatif. bentuk lonjong.
Topikal : Preparat Ter, kortikosteroid Potensi
Kuat.
Dermatitis Numularis (D,P)
Ekzem Diskoid, Ekzem Numular

Keluhan Utama : Sangat gatal


Lesi Akut : vesikel dan
papulovesikel (0,3 1,0 cm)
membesar dengan cara
berkonfluensi/meluas ke
samping membentuk lesi
numular (coin), eritematosa,
sedikit edematosa, batas
tegas.
DDx : Dermatitis Kontak, atopi, mencapai 5 cm tidak lebih dari
dermatomikosis 10 cm, sembuh dari tengah
Rx : bila kering beri emolien, (menyerupai dermatomikosis)
bila basah kompres
permanganas kalikus 1 :
10.000 , AB bila ada infeksi
bakteri, kortikosteroid sistemik
Dermatitis Stasis
Dermatitis gravitasional, ekzem stasis, dermatitis
hipostatik, ekzem varikosa, dermatitis venosa

Timbul pada ekstremitas bawah.


Sequel awal kulit dari insufisiensi
kronis vena pada hipertensi vena.
Banyak terjadi pada wanita usia 40
ke atas dengan profil 3F Female,
Fatty,Fat
Komplikasi : ulserasi kaki,
lipodermatosclerosis.
Eksema Asteatotik
Dermatitis asteatotik ini kebalikan dari
dermatitis seboroik, dermatitis asteatotik
ini terjadi karena kekurangan minyak
sehingga kulitnya menjadi kering, atau
pada daerah dengan iklim kering.
Beberapa etiologi :
Xerosis dan gesekan
Degreasing agent (solvent, cleanser)
Berkurangnya aktivitas kelenjar sebasea
dan kelenjar keringat pada lansia
Rendahnya kelembapan lingkungan
Radiasi
Malabsorbsi
Defisiensi nutrisi (zinc, as.linoleat atau
as.linolenat)
Atopi
Ikhtiosis
Myxedema
TERAPI EKSEMA
Langkah Terapi
Eksema

Conservative Therapy
1. Education -
prevention
2. Use of astringents
and
emollients/moisturizer
s
3. OTC products
(hydrocortisone,
Benadryl, Calamine,
etc.)
Low to mid potency
steroid creams
High potency steroid
creams
Coal Tar
PUVA therapy
(phototherapy)
Prevention Checklist
Lembabkan tiap hari
Gunakan katun, hindari wool atau pakaian ketat.
Mandi air suam kuku, gunakan mild soap atau
pembersih non sabun.
Tutul tutul kering, jangan diusap.
Aplikasikan pelembab dalam 3 menit.
Hindari suhu yang terlalu
panas/lembab/berkeringat.
Cari tahu penyebab dan hindari penyebabnya.
Potong kuku.
Hindari penggunaan karpet dan jauhkan binatan
peliharaan
DERMATITIS LoC 4
4A
Kompetensi 4A
Terapi
terapi Topikal Sistemik
Dermatitis Cari Faktor Kering
Seboroik penyebab Eksudasi
Anti inflamasi
Dermatitis
Perioral
Dermatitis Atopik Emolien Kortikosteroid
Kortikosteroiud Antihistamin
Immunomodulato Antibiotik
r Interferon
Preparat Ter Siklosporin
Antihistamin 5mg/kgBB
Fototerapi
Dermatitis
Numularis
Dermatitis Menghindari Kortikosteroid
Kontak Iritan pajanan bahan (hidrocortison) Kortikosteroid (MP
iritan baik Kortikosteroid 30 mg/hari)
mekanik, fisik, Potensi tinggi bila
dan kimiawi kroins.
Indikasi dan Cara Penggunaan

Pembersih non sabun :


Indikasi
Untuk pasien eksema yang sensitif terhadap 1
atau lebih sabun dan shampoo.
Untuk membersihkan, mengurangi iritasi,
mengurangi keringnya kulit (meningkatkan
kemampuan absorbsi topikal)

Steroid Topikal
Steroid topikal hanya diusapkan pada UKK yang
sedang mengalami peradangan aktif.
Ketika steroid topikal di berikan segera setelah
mandi, potensi dan penetrasi steroid meningkat.
Steroid potensi rendah direkomendasikan untuk
penggunaan pada wajah dan lipatan kulit.
Indikasi dan Cara
Penggunaan
Emolient/Mosturizer :
Indikasi: melembutkan dan menghaluskan kulit yang
kasar, kering, dan meningkatkan absorbilitas medikasi
topikal.
Penggunaan : dioleskan sehabis mandi setelah
dikeringkan dengan cara di tutul oles ad lib pada UKK.

Emolient/Mosturizer :
Astringents Mengurangi sekresi dengan cara kontraksi
jaringan ikat, dan merupakan zat antibakteri.
Paling baik digunakan pada eksema dengan lesi vesikular
atau lesi basah.
Asam Asetat 5% (white vinegar) sangat berguna pada
infeksi Pseudomonas
Burows Solution (Domeboro and others)
Potassium Permanganate 1 : 10.0000
Coal Tar Preparations
Tegrin cream and lotion
Medotar ointment
PsoriGel gel
Polytar and Tegrin soaps
Tegrin, T/Gel, and other shampoos
Indication: to relieve and control
itching, and flaking skin associated
with psoriasis and seborrhea as
well as eczema
Directions: Depending on product 1-4
Contraindications:
Hypersensitivity
Precautions:
Do not use on broken skin, genital or
rectal area except on the advise of your
health care provider.
Photosensitivity x 24hr after application
May stain light colored hair
Warning:
High concentrations of some chemicals in
coal tar may cause cancer. Concentrations
of 0.5% to 5% appear to be safe.
PUVA Therapy

Indications: Psoriasis, eczema,


pruritic rashes of other causes
Consists of psoralen (photosensitizing
agent) followed by UVA phototherapy
Must avoid sunlight for 24h after
psoralen
Sessions are 3d/wk, may be from 12-
30 sessions, increasing in duration
Side effects are redness, burning,
occasional nausea

Anda mungkin juga menyukai