28/7/15
TIS
Critical components of the
physical exam of the skin should
include:
Type
Color
Shape
Arrangement
Duration
Distribution
Definisi
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan
dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor
eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema,
edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan
gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan,
bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik).
Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.
Endogenous Exogenous
Atopic or IgE Allergic
Seborrheic Toxic irritant contact
Discoid or nummular Photosensitive
Pompholyx
Venous
Asteatotic
Juvenile plantar
Erythoderma
Klasifikasi
DKIDKI
Akut
Dermatitis Kontak Iritan
Kumulati
Dermatitis Kontak f
EKSOGE Alergi
EKSOGE
N Photosensitive
N
Eksema Atopik
Dermatitis Seboroik
Dermatitis Perioral
Neurodermatitis
ENDOGE Sirkumskripta
ENDOGE
N Dermatitis Numularis
N
Dermatitis Stasis
Eksema asteatotik
(craquele)
Dyshidrotic Eczema / Eksema
endogen pada telapak
tangan dan kaki
Gejala Klinis
Gejala Utama : Gatal
Gejala Umum : Eritema, edema, papula, vesikel dan
eksudasi (tergantung etiologi, lokasi dan durasi.)
Dermatitis sebagai gejala dan tanda menurut perjalanan
waktu/gejala klinisnya dibagi menjadi : akut, subakut,
kronis
Tanda akut : eritem, edem, vesikel/bula, erosi/
membasah (kalo pecah),ada yang mengatakan akut
apabila terjadi antara 1-2 jam.
Tanda subakut : eritem <, edema <, vesikel sudah
menjadi papul
Tanda kronis : papul (papul ini menggerombol
Materi Kuliahdan
dulu
sudah berubah menjadi plak) , pigmentasi, likenifikasi,
ekskoriasi, gatal
Acute - Subacute -
Chronic
Swelling and
erythema
Lichenificati
on
Punctate
erythema,
Dermatitis dengan Penyabab Eksogen
DERMATITIS KONTAK
Dermatitis yang disebabkan oleh
bahan/substansi yang menempel pada kulit.
Dapat bersifat akut ataupun kronis.
Dermatitis Kontak Cont..
Dermatitis Kontak iritan Reaksi peradangan non imunologik
Kontak Iritan Primer : iritan kuat
Kontak Iritan Kumulatif : iritan lemah
Dermatitis Kontak Alergi Reaksi sensitisasi terhadap suatu
alergen
Dematitis kontak iritan adalah iritasi oleh bahan iritan kuat/ lemah.
Iritan kuat terjadi langsung setelah kontak pertama,
sedangkan iritan lemah terjadi setelah kontak berulang-
ulang.
Contoh : bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan
serbuk kayu.
Utama : Gatal
Akut : Bercak eritematosa, edema,
papul, erosi, eksudasi.
Kronik : Papul, skuama, likenifikasi
Reaksi : Hipersensitivitas IV
UKK dimulai
sebagai
erythematous
macules yang
berkembang
menjadi papul atau
plaque
Bullae sering
terbentuk pada
hari 1 2 setelah
terpapar alergen.
Dermatitis dengan Penyabab Endogen
Dermatitis Lain-Lain
Eksema Dyshidrotic
Eksema Endogen pada Telapak Kaki dan tangan, Pompholyx
Irritants Infections
Kulit kering, berjemur tanpa Bacterial
pelembab. Viral
Sabun berparfum, deterjen 1. Cold and other URI viruses
Disinfectants 2. GI viruses
Kontak dengan wool, zat Fungal
kimia okupasional
Allergens Environmental
Tungau Temperatur dan atau
Debris binatang peliharaan kelembapan yang
(kucing > anjing) ekstrim.
Serbuk sari musiman, dan Keringat
lumut Stress
Makanan seperti strawberry,
wortel.
Dermatitis Atopik | Infantile Phase
(Usia 2 bulan sampai dengan 2 tahun)
Lichenified plaques of
atopic dermatitis are
typically less well
demarcated than are the
plaques seen in psoriasis.
These plaques tend to
Kriteria Mayor Kriteria Minor
Pruritus Xerosis
Dermatitis di muka atau Infeksi Kulit (S. Aureus, Herpes
ekstensor (bayi dan anak) atau Simplex, Human Papilloma virus,
fleksura (dewasa) Moluskum Contagiosum)
Dermatitis kronis atau residif Dermatitis nonspesifik pada
Riwayat atopi pada penderita tangan atau kaki
atau keluarganya Iktiosis vulgaris/hiperliniar
palmaris/keratosis pilaris
Pitiriasis alba
Dermatitis pada papilla mammae
White dermatographism
Keilitis
Lipatan infraorbital Dennie-
Morgan
Konjungtivitis Berulang
Alergi Makanan
Tes Kulit Alergi Tipe 1 Positif
Kadar IgE dalam serum
meningkat
Awitan pada usia dini
Lesi Eritro-Squamosa
Dermatitis Seboroik
Tampilan kulit kepala bisa tampak
bersisik (squama) hingga berkrusta
(tebal kuning) tersebar hingga
batas rambut.
Lesi seboroik tampak sebagai UKK
bersisik dengan dasar merah dan
meradang, bisa dengan oozing dan
crusting
Distribusi lesi mengikuti daerah
berminyak dan berambut pada
kepala, leher, submental
Pada badan, lesi bisa berbentuk
anular.
UKK papulosquamous pada
DDx : dermatitis atopic terutama di area kaya sebum : kulit
daerah yang banyak terdapat kepala, wajah dan badan.
kelenjar sebasea/kelenjar minyak.
Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin
Dermatitis Perioral
Dermatitis yang menyerang daerah
perioral.
Sebab : Steroid Topikal
Gejala Klinis :
Sensasi menyengat + panas
terbakar
Dapat timbul di periorbital dan
perinasal.
Terapi
Topikal : penghentian steroid
topikal, mosturizer, Papul dan Pustul
immunomodulator eritematous berukuran 1
Sistemik : antibiotik 3 mm tanpa komedo di
(tetrasiklin/eritromisin 1gr/hari, daerah sekitar mulut
Doksisiklin 100mg/hari)
Neurodermatitis Sirkumskripta
(D,W)
Lichen Simplex Chronicus
Gejala Klinis :
Pruritus +++ timbul ketika tidak sibuk.
Nyaman bila digaruk.
Plak eritem Digaruk squama di
tengah dan menebal, likenifikasi,
ekskoriasi, daerah sekitar
hiperpigmentasi, batas tidak tegas.
Dx : gambaran klinis
Rx : Ukuran lentikular plakat
Sistemik : Antihistamin efek sedatif. bentuk lonjong.
Topikal : Preparat Ter, kortikosteroid Potensi
Kuat.
Dermatitis Numularis (D,P)
Ekzem Diskoid, Ekzem Numular
Conservative Therapy
1. Education -
prevention
2. Use of astringents
and
emollients/moisturizer
s
3. OTC products
(hydrocortisone,
Benadryl, Calamine,
etc.)
Low to mid potency
steroid creams
High potency steroid
creams
Coal Tar
PUVA therapy
(phototherapy)
Prevention Checklist
Lembabkan tiap hari
Gunakan katun, hindari wool atau pakaian ketat.
Mandi air suam kuku, gunakan mild soap atau
pembersih non sabun.
Tutul tutul kering, jangan diusap.
Aplikasikan pelembab dalam 3 menit.
Hindari suhu yang terlalu
panas/lembab/berkeringat.
Cari tahu penyebab dan hindari penyebabnya.
Potong kuku.
Hindari penggunaan karpet dan jauhkan binatan
peliharaan
DERMATITIS LoC 4
4A
Kompetensi 4A
Terapi
terapi Topikal Sistemik
Dermatitis Cari Faktor Kering
Seboroik penyebab Eksudasi
Anti inflamasi
Dermatitis
Perioral
Dermatitis Atopik Emolien Kortikosteroid
Kortikosteroiud Antihistamin
Immunomodulato Antibiotik
r Interferon
Preparat Ter Siklosporin
Antihistamin 5mg/kgBB
Fototerapi
Dermatitis
Numularis
Dermatitis Menghindari Kortikosteroid
Kontak Iritan pajanan bahan (hidrocortison) Kortikosteroid (MP
iritan baik Kortikosteroid 30 mg/hari)
mekanik, fisik, Potensi tinggi bila
dan kimiawi kroins.
Indikasi dan Cara Penggunaan
Steroid Topikal
Steroid topikal hanya diusapkan pada UKK yang
sedang mengalami peradangan aktif.
Ketika steroid topikal di berikan segera setelah
mandi, potensi dan penetrasi steroid meningkat.
Steroid potensi rendah direkomendasikan untuk
penggunaan pada wajah dan lipatan kulit.
Indikasi dan Cara
Penggunaan
Emolient/Mosturizer :
Indikasi: melembutkan dan menghaluskan kulit yang
kasar, kering, dan meningkatkan absorbilitas medikasi
topikal.
Penggunaan : dioleskan sehabis mandi setelah
dikeringkan dengan cara di tutul oles ad lib pada UKK.
Emolient/Mosturizer :
Astringents Mengurangi sekresi dengan cara kontraksi
jaringan ikat, dan merupakan zat antibakteri.
Paling baik digunakan pada eksema dengan lesi vesikular
atau lesi basah.
Asam Asetat 5% (white vinegar) sangat berguna pada
infeksi Pseudomonas
Burows Solution (Domeboro and others)
Potassium Permanganate 1 : 10.0000
Coal Tar Preparations
Tegrin cream and lotion
Medotar ointment
PsoriGel gel
Polytar and Tegrin soaps
Tegrin, T/Gel, and other shampoos
Indication: to relieve and control
itching, and flaking skin associated
with psoriasis and seborrhea as
well as eczema
Directions: Depending on product 1-4
Contraindications:
Hypersensitivity
Precautions:
Do not use on broken skin, genital or
rectal area except on the advise of your
health care provider.
Photosensitivity x 24hr after application
May stain light colored hair
Warning:
High concentrations of some chemicals in
coal tar may cause cancer. Concentrations
of 0.5% to 5% appear to be safe.
PUVA Therapy