TT LL
BT BB BL
Tuberkuloid Lepromatosa
Borderline
(polar/stabil) (polar/stabil)
(tak stabil)
Pausibasiler Multibasiler
Klasifikasi
KERUSAKAN SARAF
Guna:
Untuk melihat keberhasilan terapi
Untuk melihat resistensi kuman BTA
Untuk melihat infeksiositas penyakit
2. Histopatologik (utk membedakan tipe TT
& LL)
Pada tipe TT ditemukan Tuberkel
(Giant cell, limfosit)
Pada tipe LL ditemukan sel busa
(Virchow cell/ sel lepra) yaitu histiosit
dimana di dalamnya BTA tidak mati, tapi
berkembang biak membentuk
gelembung.
3. Pemeriksaan serologik
Untuk mendeteksi antibodi spesifik thdp M lepra
Antibodi antiphenolic glycolipid-1 (PGL-1) dan
antibodi antiprotein 16kD serta 35 kD
Dilakukan bila gejala klinis/bakteriologik tidak
jelas
Macam2 :
- uji ELISA
- uji ML(Mycobacterim Leprae dipstick)
- uji MLPA (Mycobacterium Leprae Particle
Aglutination)
Diagnosis Tanda Kardinal Lepra
Ditemukan 2 item:
1. Lesi kulit; makula hipopigmentasi/eritematosa,
papula, plakat, nodul
2. Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan
gangguan fungsi saraf +/-
3. Pembesaran saraf perifer; n. Auricularis major, n.
Ulnaris, n. Peroneus communis, n.Tibialis posterior
ATAU
Ditemukan BTA
cuping telinga
lesi kulit aktif
biopsi
Lepra TT (Tuberculoid)
Plak hipopigmentasi-eritematosa
Tepi papula sirsiner
Anestesi jelas
DD:
Tinea kruris
Granuloma anulare
Psoriasis
Lepra BT (Borderline Tuberculoid)
Plak eritem
Tepi meninggi agak mengkilat
Anestesi di tengah
Lesi satelit
BTA +
DD:
Granuloma anulare
Mikosis fungoides
Lepra BB (Borderline)
Plak eritem,
Permukaan mengkilat
Anestesi tak nyata
DD :
Dermatitis kontak
Angioedem
Fotodermatitis
Lepra BL (Borderline Lepromatous)
Papula, makula, dan plak eritematosa,
anular, multipel
Tersebar luas, asimetris
Anestesi pada lesi yang besar
BTA +4 hingga +5
DD:
Urtikaria
Erupsi obat
Pitiriasis rosea
Lepra LL (Lepromatosa)
Makula eritematoisa infiltratif
Tersebar luas, simetris
Ada lesi plak mirip BB
BTA +6
DD:
Psoriasis
Mikosis fungoides
PLC
Gambaran Klinis
Penatalaksanaan
Tujuan utama program pemberantasan kusta
Memutus rantai penularan penyakit dengan cara :
Menurunkan insiden penyakit (deteksi dini &
pencegahan)
Mengobati dan menyembuhkan penderita
Mencegah timbulnya cacat
Rehabilitasi medik, psikologis & sosial
Penatalaksanaan
Multi Drugs Treatment (MDT):
DDS (Diamino Difenil Sulfon)
Klofazimin (Lamprene)
Rifampisin
Pemberian MDT:
Mencegah dan mengobati resistensi
Memperpendek masa pengobatan
Mempercepat pemutusan mata rantai penularan
Penatalaksanaan
Obat Alternatif:
Ofloksasin
Minosiklin
Klaritromisin
Penatalaksanaan
MDT Multibasiler (MB)
BB,BLdan LL
atau semua tipe BTA (+)
Rifampisin 600 mg
Ofloksasin 400 mg
Minosiklin 100 mg
Gejala:
Kelainan kulit bertambah dengan atau tanpa
ringan/ berat Claw Hand
2. Reaksi Lepra Tipe II (Eritema Nodosum
Leprosum/ ENL)
Sering timbul tipe multibasiler (BL-LL), di
sini imunitas humoral menurun, sehingga
terjadi reaksi dengan antigen yang banyak
dilepas serta mengaktifkan sistem
komplemen kompleks imun
Umumnya sedang dapat terapi DDS
(Dapsone)
Gejala:
Malaise, mialgia, demam sampai menggigil
Infiltrat bertambah nodulus/ nodus
eritematosus berkelompok + nyeri tekan
terutama di muka, punggung, dada
Iritis, neuritis, arthritis, pleuritis, nefritis,
orchitis
Faktor Pencetus:
Setelah terapi intensif
Stress fisik/ mental
Infeksi
Pembedahan
Imunisasi
Kehamilan & saat setelah melahirkan
No Gejala/Tanda Reaksi Tipe 1 Reaksi Tipe 2
Ringan Berat Ringan Berat
1 Kulit Bercak, Bercak: Nodul; Nodul; merah,
merah tebal, merah, tebal, merah, panas, nyeri
panas, nyeri panas, nyeri panas, nyeri yg bertambah
yg bertambah parah smp
parah pecah
Neuritis (-)
Kortikosteroid (-)
Analgetik kalau perlu
Komplikasi
L/O/G/O
SKROFULODERMA
Definisi
Suatu penyakit yang disebabkan penjalaran
perkontinuitatum dari organ di bawah kulit yang
telah diserang oleh penyakt tuberculosis, yang
tersering berasal dari KGB, bisa juga berasal
dari sendi dan tulang.
Pecah
Fistel
Meluas
Thank You!