Anda di halaman 1dari 59

PENYAKIT VIRUS

Pembimbing :
dr. Lucky H Sp.KK
Azkya Noor Fadhilla S 20100310098
Penyakit Virus
1. Varisela
2. Herpes zoster
3. Herpes simplek
4. Herpes genitalis
5. Veruka
6. Kondiloma akuminatum
7. Moluskum kontangiosum
VARISELA
VARISELA

CACAR AIR = CHICKEN POX

Infeksi akut primer oleh Virus Varisela-Zoster (VVZ)


yang menyerang kulit and mukosa
Disertai gejala konstitusi
Kelainan kulit polimorfik
Lokasi : sentral tubuh
Anak, dewasa
Transmisi : aerogen
Masa penularan : 7 hari setelah timbul gejala kulit
Gejala Klinik

MI : 14 21 hari
Demam, malese, nyeri kepala
Papul eritematosa bbrp jam vesikel spt tetesan embun
(tear drops) pustul krusta, polimorfik
vesikel baru
Badan : sentrifugal ke muka & ekstremitas, selaput lendir
mata, mulut, saluran nafas atas
Infeksi sekunder : pembesaran KGB regional
Komplikasi

Anak : jarang
Dewasa : ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis,
karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis,
artritis, purpura
Trimester I kehamilan : kelainan kongenital
Beberapa hari menjelang kelahiran : varisela kongenital

Pembantu diagnosis
Tzanck test

Diagnosis banding
Variola
Terapi

Simtomatik : antipiretik analgetik, sedatif


Lokal : bedak + zat anti gatal ( mentol, kamfora)
Infeksi sekunder : antibiotika oral / topikal
Anti virus / imunostimulator

Prognosis
Baik
HERPES ZOSTER
HERPES ZOSTER

DAMPA = CACAR ULAR

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang


menyerang kulit dan mukosa

Epidemiologi
reaktivasi vius yang terjadi setelah infeksi primer
kadang-kadang varisela berlangsung subklinis
aerogen

Patofisiologi
Ganglion posterior saraf tepi & kranialis
Lokasi : setingkat daerah persarafan ganglion tersebut
Kadang-kadang : gangguan motorik
Gejala Klinik

Torakal (paling sering), unilateral, dermatomal


Pria = wanita, sering : dewasa
Gejala prodormal sistemik (+)
Gejala prodormal lokal (+)
Eritema vesikel berkelompok diatas kulit eritematosa
and edema. Vesikel jernih keruh pustul dan krusta
Vesikel mengandung darah : HZ hemoragik
Infeksi sekunder ulkus sikatrik
Pembesaran KGB regional
Hiperestesi (khas)
Wajah : mengenai ganglion gaseri and genikulatum
Sindroma Ramsay Hunt

Gangguan nervus fasialis and otikus


Paralisis otot muka (paralisis Bell)
Kelainan kulit sesuai tingkat persarafan
Tinitus
Vertigo
Ggn pendengaran
Nistagmus
Nausea
Ggn pengecapan
Neuralgia Pasca Herpetic

Rasa nyeri yang timbul pd daerah bekas penyembuhan


Berlangsung bbrp bulan bertahun2
Gradasi nyeri bervariasi
Usia > 40 th

Pembantu diagnosis
Tzanck test : sel datia berinti banyak

DD/
Herpes simpleks
Nyeri : reumatik, angina pektoris
Terapi

Bersifat simptomatik : analgetik


Infeksi sekunder : antibiotika
HZ ophthalmikus : asiklovir 5 x 800 mg selama 1 minggu
Imunostimulator : isoprinosin 6 x 500 mg
Sindrom Ramsay Hunt : kortikosteroid untuk mencegah
paralisis prednison 3 x 20 mg /hr slm 1 minggu,
kemudian tappering off
Topikal : bedak u mencegah pecahnya vesikel
Erosif : kompres terbuka

Prognosis
Umumnya baik
Herpes zoster optalmika
HERPES SIMPLEKS
HERPES SIMPLEKS
Definisi Suatu lesi akut berupa vesikel berkelompok di atas daerah
yang eritema, dapat satu atau beberapa kelompok, terutama
pada atau dekat sambungan mukokutan
Penyebab dan
epidemiologi Herpes virus hominis (HVH) dengan diameter 150m
Penyebab merupakan virus DNA
Umur Dapat menyerang semua umur
Jenis kelamin Frekuensi sama pada pria dan wanita
Keturunan Virus herpes dapat enyerang janin in utero
Lingkungan Makin rendah status ekonomi makin banyak jumlah karier
Faktor pencetus Menstruasi, emosional, trauma senggama
Gejala singkat Awitan penyakit didahului perasaan gatal, rasa terbakar dan
eritema selama beberapa menit sampai beberapa jam,
kadang kadang timbul nyeri saraf. Pada infeksi primer gejala-
gejala lebih berat dan lebih lama jika dibandingkan dengan
infeksi rekuren yaitu berupa malaise, demam dan nyeri otot
Pemeriksaan kulit
Lokalisasi Paling sering pada/dekat sambungan mukokutan
Efloresensi/sifat- Vesikel-vesikel miliar, berkelompok, jika pecah membentuk
sifatnya ulkus yang dangkal dengan kemerahan pada daerah di
Gambaran Tampak vesikel intraepidermal, infiltrat leukosit dan
histopatologi akantolisis akibat degenerasi balon sel-sel epidermis.
Dapat terlihat badan inklusi asidofilik intranukleus yang
dikelilingi halo
Pemeriksaan 1. Pemeriksaan sel raksasa dengan percobaan Tzanck
laboratorium 2. Pemeriksaan antibodi dengan fluoresensi langsung
3. Kultur jaringan
Diagnosis banding 1. Impetigo : cairan serosa dan krusta menonjol
2. Herpes zoster sekitar bibir : lesi sepanjang perjalanan
saraf
3. Ulkus durum : pemeriksaan lapangan gelap, dapat
ditemukan spiroketa
Penatalaksanaan Pengobatanbersifat sitomatis
Jika vesikel pecah :
Kompres dengan sol kalium-permanganas 1/5000
Obat-obat antiseptik seperti povidon yodium
Idoksukridin (IDU) 5-40% untuk menekan sintesis DNA
Alkohol 70% untuk mengeringkan dan desinfeksi
Sistemik : acyclovir 5x400mg/hari selama 5-10 hari
Pada pasien imunokompeten :
Lesi inisial : acyclovir 5x200mg selama 5-10 hari
Infeksi rekuren acyclovir 5x200mg selama 5 hari atau
2x400g/hari
Pada pasien immunocopromised :
Herpes mukokutan prier : acyclovir 5x200mg/hari selama
HERPES SIMPLEKS
HERPES SIMPLEKS
HERPES GENITALIS
HERPES GENITALIS
Definisi Infeksi akut pada genitalia dengan gambaran khas berupa vesikel
berkelompokpada dasar eritema, dan cenderung bersifat rekuren.
Penyebab dan
epidemiologi Umumnya disebabkanHerpes Simpleks Virus tipe 2, sebagian kecil
Penyebab dapat pula oleh tipe 1
Dewasa muda/masa seksual aktif
Umur Insidensi sama pada pria dan wanita
Jenis kelamin Menstruasi, koitus, gangguan pencernaan, stress emosi,
Faktor pencetus kecapaian dan obat-obatan

Gejala singkat Umumnya kelainan klinis/keluhan utama adalah timbulnya


sekumpulan vesikel pada kulit atau mukosa dengan rasa terbakar
dan gatal pada tempat lesi., kadang-kadang disertai gejala
konstitusi seperti malaise, demam, dan nyeri otot. Masa inkubasi
sukar ditentukan, biasanya berkisar antara 2-12 hari
Pemeriksaan kulit
Lokalisasi Pada wanita biasanya pada labia mayora, labia minora, klitoris
dan introitus vagina. Pada pria vesikel biasanya terdapat pada
preputium, glans penis dan korpus penis
Efloresensi/sifat-sifatnya Vesikel berkelompok di atas daerah eritematosa pada alat
kelamin. Vesikel mudah pecah meninggalkan ulkus-ulkus kecil,
dangkal dan ika sembuh tidak meninggalkan jaringan parut
Gambaran Vesikel-vesikel pada lapisan prickle (stratum spinosum) berisi cairan
histopatologi yang mngandung sel-sel epitel akantolitik, leukosit, sel raksasa dan
fibrin. Vesikel mukosa berbeda dengan vesikel kulit : vesikel mukosa
relatif tak berisi cairan, jumlah fibrin lebih banyak serta sel-sel di atas
vesikel lebih tebal dan edema
Pemeriksaan 1. Menentukan badan inklusi pada sediaan apus cairan vesikel yang
laboratorium dicat dengan Giemsa (percobaan Tzanck)
2. Biakan virus pada membran korioalantois ayam atau kultur
jaringan
3. Inokulasi pada binatang
4. Mikroskop elektron untuk melihat morfologi virus
5. Pemeriksaan serologik : menentukan jenis antibodi spesifik dan
imunofluoresensi untuk menentukan antigen virus dan jenis
imunoglobulinnya
6. Pemeriksaan histopatologi
Diagnosis banding 1. Semua ulkus pada genitalia seperti sifilis, ulkus mole,
limfogranuloma senereum, balanopostitis, skabies, lesi septik dan
trauma
Penatalaksanaan Sampai sekarang belum ada obat yang memuaskan untuk terapi
herpes genitalis, namun pengobatan secara umum perlu diperhatikan:
menjaga kebersihan lokal dan menghindari trauma atau faktor
pencetus. Obat-obat topikal yang sering dipakai adalah povidon
yodium, idoksuridin (IDU), sitosin arabinosida/sitarabin, adenin
arabinosida/vidarabin, pelarut organik alkohol 70%, eter, timol 40%
dalam kloroform. Dapat pula dengan inaktivasi forodinamik dan
larutan zat warna spt biru metilen, merah netral atau flavin
Lesi inisial : Asiklovir 5x200mg selama 7 hari
Valasiklovir 2x500mg selama 7 hari
HERPES GENITALIS
HERPES GENITALIS
VERUKA
VERUKA
Hiperplasia epidermis disebabkan oleh Human Papilloma
virus tertentu
Transmisi : kontak kulit atau autoinokulasi

Etiologi : Virus papiloma

Klasifikasi
1. Veruka vulgaris dengan varian veruka filiformis
2. Veruka plana juvenilis
3. Veruka plantaris
4. Veruka akuminatum (kondiloma akuminatum)
Gejala Klinik

Veruka vulgaris
Anak, dewasa, orang tua
Ekstensor
Bulat, warna abu-abu, lentikular atau plakat & verukosa
Fenomena Koebnoer (+)
Veruka filiformis : varian VV pada muka, kulit kepala
tegak lurus, verukosa
VERUKA VULGARIS
(kutil/common wart)
Definisi tumor intraepidermal yang disebabkan infeksi
virus papiloma
Penyebab dan epidemiologi
Penyebab Virus papiloma tergolong virus kecil berukuran
40-45 berinti DNA
Umur Paling banyak pada anak-anak
Jenis kelamin Insiden pada pria dan wanita sama
Gejala singkat Mula-mula berupa hiperkerayosis biasa
translusen licin sebesar kepala jarum pentul
dalam beberapa inggu sampai bulan membesar
dapat sampai sebesar kelereng kasar berwarna
coklat tua abu-abu atauhitam seperti bertanduk
Pemeriksaan kulit
Lokalisasi Paling sering di tanganjari-jari tangandan kaki
serta telapak tangan/kaki dapat pula tumbuh
dimana saja pada epideris dan mukosa
Efloresensi/sifat-sifatnya Mula-mula papula kecilseukuran kepala jarum
warna seperti kulitbiasa jernih
kemudiantumbuh menonjol permukaan papilar
warna lebih gelap dan hiperkeratotik
Cont.
Gambaran histopatologi
Epidermis Hiperkeratosis parakeratosis papilomatosis
Dermis akantosis
Pelebaran pembuluh darah dan sebukan sel-
sel radang kronik
Diagnosis banding 1. Tuberkulosis kutis verukosa : lesi tunggal
lebih kasar dan dapat memanjang dengan
penyebaran serpiginosa
2. Prurigo nodularis : biasanya pada
ekstreitas bagian ekstensor disertai rasa
gatal Dapat dibedakan dengan veruka
vulgaris melalui pemeriksaan histopatolog
Penatalaksanaan Kuret dan elektrodesikasi ringan
Bedah krio (=cryosurgery)dengan nitrogrn
cair
Asam triklorasetat 50-80%
Keratolitik : asam salisilat 20% asa
laktat10%
Veruka Vulgaris
Veruka Plana Juvenilis
Anak, usia muda, dapat pada orang tua
Miliar, lentikular, permukaan licin and rata
Warna sama dengan kulit atau kecoklatan
Predileksi : muka, leher, dorsum manus dan pedis,
pergelangan tangan and lutut
Fenomena Kobnoer (+)
VERUKA PLANA
Definisi Kutil yang berwarna seperti kulit atau kehitaman,
lunak, berbentuk papula-papula, datar berdiameter
1-3 m terutama timbul di wajah, leher, permukaan
ekstensor lengan bawah dan tangan
Penyebab dan
epidemiologi Virus papiloma tergolong virus kecil berukuran 40-
Penyebab 45 berinti DNA
Terutama pada anak-anak, kadang kadang dewasa
Umur lebih dari 30 tahun
Sering pada penderita SLE dan spesific
Jenis kelamin immunocompetence
Gejala singkat Kutil umumnya multipel/banyak, berkumpul pada
wajah, leher, punggung tangan, pergelangan
tangan dan kaki serta lutut. Pada laki-laki yang
mencukur jenggotnya dan wanita yang mencukur
bulu tungkai dapat terjadi autoinokulasi
Pemeriksaan kulit
Lokalisasi Terutama pada kepala pipi, hidung dan punggung
Cont.
Gambaran histopatologi Perubahan terutama di rete ridge. Pada
stratum korneum terdapat gambaran
seperti anyaman keranjang
Pemeriksaan laboratorium Fenomena Koebner positif
Diagnosis banding 1. Nevus verukosus :
2. Liken planus :
3. Oluskum kontagiosum :
Penatalaksanaan Nitrogen cair 5-15 detik
Bedah listrik dengan elektrokauterisasi
Asam vitamin A 0,1 % dalam krim
dapat dicoba
Prognosis Baik
Veruka plana
Veruka Plantaris
Telapak kaki terutama daerah yang mengalami
tekanan
Bentuk : cincin yang mengeras, ditengah agak lunak
and berwarna kekuning-kuningan
Permukaan licin, nyeri kalau berjalan
Terapi

1. Bahan kaustik : larutan AgNO3 25%


asam triklorasetat 50%
fenol likuifaktum
2. Bedah beku : CO2, N2, N2O
3. Bedah skalpel
4. Bedah listrik
5. Bedah laser

Prognosa
Sering residif
KONDILOMA
AKUMINATA
Kondiloma akuminatum

Vegetasi oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe ttt,


bertangkai dan permukaannya berjonjot
Termasuk penyakit akibat hubungan seksual
Transmisi : kontak langsung
Etiologi : HPV tipe 6,11,16,18,30,31,33,35,39,41,42,
44,51,52,56
Tipe 16, 18 : potensi onkogenik (kanker serviks)
Tipe 6, 11 : Kondiloma akuminatum, neoplasia
intraepitelial
Gejala Klinik
Pria : perineum, sekitar anus, sulkus koronarius,
glands penis, muara uretra eksterna, korpus
dan pangkal penis
Wanita : vulva dan sekitarnya, introitus vagina, portio
uteri
Vegetasi bertangkai, warna kemerahan atau kehitaman,
permukaan papilomatosa (berjonjot)
Infeksi sekunder : keabu-abuan and berbau tidak enak
Besar : Giant condyloma (Buschke) degenerasi maligna
Diagnosa banding : veruka vulgaris kondiloma
latum karsinoma sel skuamosa
Terapi
1. Kemoterapi : tingtur podofilin 25%
asam triklorasetat 50%
krim 5-fluorourasil 1 5%
2. Bedah beku : CO2, N2, N2O
3. Bedah skalpel
4. Bedah listrik (elektrokauterisasi)
5. Bedah laser
6. Interferon : i.m, intralesi, topikal (krim)
7. Imunoterapi : imunostimulator (isoprinosin)

Prognosis
Baik residif
Fc predisposis : higiene, flour albus, kelembaban, tdk
sirkumsis
Tingtur podofilin 25%
kulit disekitarnya dilindungi dgn vaselin agar tdk iritasi,
setelah 4 6 jam dicuci. Diulangi setelah 3 hari. Setiap
kali pemberian jangan melebihi 0,3 cc ok toksik (mual,
muntah, nyeri abdomen, ggn prnafasan, keringat
dankulit dingin supresi sumsum tulan, trombositopenia,
leukopenia). Kontra indikasi : wanita hamil
Asam triklorasetat 50%
dipakai sekali seminggu. Hati-hati ulkus yg dalam.
Dapat diberikan pada wanita hamil.
Krim 5-fluorourasil 1 5%
dipakai setiap hari sampai lesi hilang. Untuk lesi di
meatus uretra. Penderita tidak miksi selama 2 jam
setelah terapi
MOLUSKUM
KONTAGIOSUM
Moluskum Kontagiosum
Penyakit yang disebabkan oleh Poks virus yang ditandai dengan
gejala klinis berupa papul-papul yang pada permukaannya terdapat
delle, berisi masa yang mengandung badan moluskum.

Anak-anak, kadang2 dewasa (PMS)


Transmisi : kontak langsung, autoinokulasi
Masa inkubasi : satu beberapa minggu
Papul-papul miliar , lentikular, putih spt lilin, bentuk kubah,
ditengah terdapat delle. Jika dipijat : masa putih spt nasi
Lokasi : muka, badan, ekstremitas. Pada orang dewasa :
pubis , genitalia eksterna
Histopatologi : pd epidermis badan moluskum
Terapi
Mengeluarkan masa yang mengandung badan moluskum
Menggunakan ekstrktor komedo, jarum suntik, kuret
Elektrokauterisasi
Bedah beku
Dewasa : terapi pasangannya

Prognosis
Tidak / jarang residif
s-e-k-i-a-n
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai