Anda di halaman 1dari 10

HERPES SIMPLEKS

Taufik Ramdani
1610211008
PENYEBAB DAN EPIDEMIOLOGI
Penyebab : herpes virus hominis (HVH),
merupakan virus DNA
Umur : dapat menyerang semua umur
Jenis kelamin : frekuensi pada pria dan wanita sama
Keturunan : dapat menyerang janin in vitro
Lingkungan : makin rendah status ekonomi, makin
banyak jumlah karier
Faktor pencetus : menstruasi, emosional, trauma d
an senggama
GEJALA KLINIS
Infeksi herpes simpleks virus berlangsung dalam tiga tahap: infeksi
primer, fase laten dan infeksi rekuren.

Infeksi Primer : herpes simpleks tipe I tempat predileksinya pada


daerah mulut dan hidung pada usia anak-anak. Sedangkan infeksi
primer herpes simpleks virus tipe II tempat predileksinya daerah
pinggang ke bawah terutama daerah genital.Infeksi primer
berlangsung lebih lama dan lebih berat sekitar tiga minggu dan sering
disertai gejala sistemik, misalnya demam, malaise dan
anoreksia.Kelainan klinis yang dijumpai berupa vesikel berkelompok
di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi cairan jernih dan
menjadi seropurulen, dapat menjadi krusta dan dapat mengalami
ulserasi.
fase laten penderita tidak ditemukan kelainan klinis, tetapi
herpes simpleks virus dapat ditemukan dalam keadaan tidak
aktif pada ganglion dorsalis

infeksi rekuren: HSV yang semula tidak aktif di ganglia dorsalis


menjadi aktif oleh mekanisme pacu (misalnya: demam, infeksi, hub.
seksual) lalu mencapai kulit sehingga menimbulkan gejala klinis yang
lebih ringan dan berlangsung sekitar tujuh sampai sepuluh hari
disertai gejala prodormal lokal berupa rasa panas, gatal dan nyeri.
Infeksi rekuren dapat timbul pada tempat yang sama atau tempat lain
di sekitarnya
PEMERIKSAAN
Px. Dermatologis
Dijumpai berupa vesikel berkelompok di atas kulit yang
sembab dan eritematosa, berisi cairan jernih dan menjadi
seropurulen, dapat menjadi krusta dan dapat mengalami
ulserasi.

Px. Penunjang
Percobaan Tzanck dengan pewarnaan Giemsa dapat
ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi
intranuklear
TATALAKSANA
Farmakologi :
Jika vesikel pecah
 Kompres dengan sol. Kalium-permanganas 1/5000

 Obat antiseptik seperti : povidon yodium

 Idoksuridin (IDU) 5-40% untuk menekan sintesis DNA

 Alkohol 70% untuk mengeringkan dan desinfeksi


 Sistemik : dpt dicoba dengan asiklovir 5x400 mg/hari selama 5-10 hari

Pada pasien imunokompeten :


 Lesi inisial : asiklovir 5x200 mg selama 5-10 hari

 Infeksi rekuren asiklovir : 5x200 mg selama 5 hari atau 2x400 mg/hari

Pada pasien immunocompromised :


 Herpes mukokutan simpleks : asiklovir 5x200 mg/hari selama 10 hari

 Herpes imunokutan rekuren : asiklovir 5x400 mg selama 5-7 hari


Non-farmakologi :
 Menjaga emosional

 Setia pada satu pasangan

 Tidak ganti-ganti pasangan dan tidak sembarangan


melakukan hub.seksual
PROGNOSIS
 Cenderung rekuren
SUMBER
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7
Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 3
Repository USU

Anda mungkin juga menyukai