Anda di halaman 1dari 10

Oleh : Muhammad Alfredo Ilyassa

712018073
 Di Indonesia dan negara tropis lainnya, morbiditas varicella masih tinggi, terutama
pada masa anak dan dewasa muda. Varicella tidak menyebabkan kematian. Namun
varicella termasuk penyakit yang kontagius atau menular dan penularan terjadi
dengan cepat secara airborne infection, pertama pada orang serumah dan pada
orang yang imunokompromais. Ppada orang dengan imunokompromais misalnya
pasien HIV dan kelompok tertentu misalnya ibu hamil dan neonatus biasanya
gejala lebih berat dan mudah mengalami komplikasi.
 merupakan infeksi akut primer oleh virus varicella zoster yang menyerang kulit
dan mukosa, manifestasi klinis didahului secara konstitusi, kelainan kulit polimorf,
terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
 Varicella tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak 90%, tetapi dapat
juga menyerang orang dewasa 2%, sisanya menyerang kelompok tertentu. Masa
penularan yang lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.
 Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14 sampai 21 hari. Gejala klinis dimulai
dengan gejala prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malaise dan
nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa
yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.
 bentuk vesikel ini khas mirip tetesan embun atau tear drops diatas dasar yang
eritematosa. Vesikel akan berubah menjadi keruhmenyerupai pustul dan kemudian
membentuk krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel
baru sehingga pada satu saat tampak gambaran polimorfik
 penyebaran terutama di daerah badan kemudian menyebar secara sentrifugal ke
wajah dan ekstremitas serta dapat menyerang selaput lendir mata mulut dan
saluran napas bagian atas.
 Pada umumnya tidak diperlukan pada varicella tanpa komplikasi pada sediaan
darah tepi dapat ditemukan penurunan leukosit dan peningkatan enzim hepatik.
Dapat dilakukan percobaan tzanck dengan cara Membuat sediaan hapus yang
diwarnai dengan giemsa.
 diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis gejala prodromal, rasa gatal, dan
manifestasi klinis sesuai tempat predileksi dan morfologi yang khas varicella.
 Beberapa penyakit yang lain yang mirip adalah reaksi hipersensitifitas gigitan
serangga hand foot and mouth disease serta pityriasis lichenoides varioliformis
acuta.
 pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesik untuk
menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedatif atau antihistamin yang
mempunyai efek sedatif.
 Perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberi prognosis yang baik
dan dapat mencegah timbulnya jaringan parut.

Anda mungkin juga menyukai