Anda di halaman 1dari 14

Varicella Zoster

Definisi
- sinonim : chicken pox
- lnfeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang
menyerang kulit dan mukosa, manifestasi klinis
didahului gejala konstitusi (gejala penyakit umum, non
spesifik), kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di
bagian sentral tubuh. - Ilmu Penyakit Kulit & kelamin
FKUI
- Infection varicella zoster virus (VZV) dapat muncul
dalam salah satu dari dua pola klasik: bentuk primer
varicella (chickenpox) atau bentuk sekunder zoster
(shingles).
Epidemiologi
- Varicella menyebabkan sekitar 7000 kematian.
- Di negara-negara beriklim sedang, umum pada anak-anak,
dengan sebagian besar kasus terjadi selama musim dingin dan
musim semi.
- Prevalensi tertinggi pada kelompok usia 4 sampai 10 tahun.
- Varicella memiliki tingkat infeksi 90%.
- Kasus sekunder dalam kontak serumah cenderung memiliki
penyakit yang lebih parah daripada kasus primer.
- Di daerah tropis, varicella cenderung terjadi pada orang tua dan
dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448191/#!po=6.81818
Etiologi
- Penyebab varisela adalah virus varisela-zoster (VVZ).
Penamaan tersebut memberi pengertian bahwa infeksi
primer virus ini menyebabkan penyakit varisela, sedangkan
reaktivasi menyebabkan herpes zoster. - Ilmu Penyakit Kulit &
kelamin FKUI
- Diperoleh dengan menghirup tetesan aerosol yang
terinfeksi. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar
dengan cepat.
- VZV adalah infeksi yang sangat menular yang menyebar
biasanya dari sekresi mulut atau pernapasan yang menular
melalui udara atau kadang-kadang melalui transfer langsung
dari lesi kulit atau melalui transmisi ibu-janin.
Faktor resiko
Varicella berat pada neonatus :
- Bulan pertama kehidupan: Bulan pertama kehidupan neonatus adalah periode
rentan untuk varicella berat.
- Persalinan dini: Persalinan sebelum usia kehamilan 28 minggu juga membuat
bayi rentan.

Varicella berat pada remaja dan dewasa:


- Terapi steroid: Dosis tinggi selama 2 minggu atau lebih merupakan faktor risiko
pasti untuk penyakit berat.
- Malignancy
- Keadaan immunocompromised (misalnya, keganasan, obat antimalignansi,
human immunodeficiency virus [HIV])
- Kehamilan
https://www.cdc.gov/chickenpox/hcp/index.html
Manifestasi klinis
- Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14 sampai 21 hari. - Gejala klinis dimulai
dengan gejala prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri
kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang
dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas mirip
tetesan embun (tear drops) di atas dasar yang eritematosa. Vesikel akan berubah
menjadi keruh menyerupai pustul dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses
ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru sehingga pada satu saat tampak
gambaran polimorfi.

Predileksi
Penyebaran terutama di daerah badan kemudian menyebar secara sentrifugal (ke
wajah dan ekstremitas), serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan
saluran napas bagian atas.
Jika terdapat infeksi sekunder terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional.
Penyakit ini biasanya
disertai rasa gatal.
Patgen patfis
Diagnosis
Anamnesis :
gejala prodromal, rasa gatal, dan manifestasi klinis sesuai tempat predileksi dan morfologi yang khas varisela.

Pemeriksaan fisik :
Dermato exam
- Ciri lesi: tersebar dan tidak berkelompok
- lesi densly muncul di trunk, wajah, tangan dan kaki. Bisa juga ke conjungtiva, buccal mucosa
- Dengan perjalanan lesi nya; makula rosed collored ( papula ( vesikel ( pustula ( krusta.
- karakteristik vesikel: D 2-3 mm, elips, sumbu Panjang sejajar dengan lipatan kulit
- vesikel awal: superficial, dinding tipis, dikelilingi oleh eritema yang irregular, yang memberikan tampilan seoeorti
dewdrow on a rose petal”.

Pemeriksaan Penunjang :
- PCR
- Tissue culture dari lesi vesicular / scraping dari base of lesion
- tissue biopsy
- csf
- direct immunofluorescence
Differential diagnosis
- Harus dibedakan dengan variola (walaupun saat ini
sudah sangat jarang). Variola secara klinis lebih berat
dan memberi gambaran monomorf, penyebaran dimulai
dari bagian akral tubuh, yakni telapak tangan dan
telapak kaki.
Beberapa penyakit lain yang mirip :
- Reaksi hipersensitivitas gigitan serangga (insects bite)
- Hand, foot and mouth disease
- Pityriasis lichenoides et variolifonnis acuta (PLEVA),
- Skabies impetigenisata
Manajemen
Pengobatan bersifat simtomatik dengan anti-piretik dan analgesik, untuk
menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedatif, atau antihistamin yang
mempunyai efek sedatif. Antipiretik antara lain parasetamol, hindari salisilat
atau aspirin karena dapat menimbulkan sindrom Reye.
Terapi lokal ditujukan mencegah agar vesikel tidak pecah terlalu dini, karena
itu diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mental, kamfora).
Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik oral atau salap. Dapat
pula diberikan obat-obat antivirus (lihat pengobatan herpes zoster). Varicella
zoster immunoglobuline (V.1.Z.l.G.) dapat mencegah atau meringankan
varisela dan diberikan secara intramuskular dalam 4 hari setelah terpajan.
lndikasi pemberian antivirus adalah bila sebelumnya telah ada anggota
keluarga serumah yang menderita varisela, atau pada pasien
imunokompremais, antara lain pasien dengan keganasan, infeksi HIV/AIDS,
atau yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan, misalnya
kortikosteroid jangka panjang, atau sitostatik dan pada kehamilan.
Pemberian dosis asiklovir sebagai berikut:
Prognosis
Perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene
memberi prognosis yang baik dan dapat mencegah
timbulnya jaringan parut.
Komplikasi
- Bacterial infections of the skin and soft tissues in
children, including Group A streptococcal infections
- Infection of the lungs (pneumonia)
- Infection or swelling of the brain (encephalitis,
cerebellar ataxia)
- Bleeding problems (hemorrhagic complications)
- Bloodstream infections (sepsis)
- Dehydration
Prevention
Vaksin varisela, Diberikan pada yang berumur 12
bulan atau lebih. Lama proteksi belum diketahui pasti.
Meskipun demikian, vaksinasi ulangan dapat diberikan
setelah 4-6 tahun.
Pemberian secara subkutan sebesar 0,5 ml pada anak
berusia 12 bulan sampai 12 tahun. Pada usia di atas 12
tahun, juga diberikan 0,5 ml, setelah 4-8 minggu
diulangi dengan dosis yang sama. Bila terpajan kurang
dari 3 hari, pelindungan vaksin yang diberikan masih
terjadi, sedangkan antibodi yang cukup sudah timbul
antara 3-6 hari setelah vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai