FURUNCLE
Zahra al khansa
Definisi
• Pioderma adalah infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri piogenik, yang tersering
adalah S. aureus dan Streptokokus β-hemolitik grup A antara lain S. pyogenes
3. Tindakan
• Apabila lesi abses besar, nyeri, disertai fluktuasi, dilakukan insisi dan drainase.
Edukasi Prognosis
• Membatasi penularan: edukasi • Impetigo dapat sembuh tanpa
terhadap pasien dan keluarganya pengobatan dalam 2 minggu tanpa
agar menjaga higiene perorangan sekuele.
yang baik. • Ektima dapat menetap selama
beberapa minggu dan dapat terjadi
komplikasi skar.6-8
• Rekurensi abses dan furunkel pada
anak sebesar 18-28%
FURUNCLE
Definisi
• Furunkel, atau “bisul”, adalah peradangan folikel rambut yang mungkin
berkembang dari folikulitis sebelumnya, berisi nanah yang menyakitkan, dan
menyebar melalui dinding folikel ke dermis sekitarnya. (mccance)
• Merupakan infeksi pada folikel rambut dan jaringan sekitarnya. (perdoski)
• Predileksi: daerah berambut yang sering mengalami gesekan, oklusif, dan
berkeringat, misalnya leher, wajah, aksila, dan bokong.
• Lesi awal adalah nodul yang dalam, keras, merah, dan nyeri dengan diameter 1
sampai 5 cm. Setelah beberapa hari terdapat fluktuasi, bila pecah akan keluar pus.
Ini sedikit seperti jerawat kuning yang sangat besar, tetapi lebih dalam di kulit dan
lebih sakit.
Epidemiologi
• Dua bentuk pioderma yang sering dijumpai adalah furunkel dan selulitis.
Penelitian di Manado melaporkan pioderma primer yang paling banyak ditemukan
adalah furunkel terutama pada usia 60-75 tahun, dimana sekitar 14,28% berkaitan
dengan diabetes mellitus.
Etiologi
• Bisul disebabkan oleh bakteri, paling sering oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Banyak orang memiliki bakteri ini di kulit mereka atau – misalnya – di lapisan
lubang hidung, tanpa menimbulkan masalah.
Faktor resiko
• Mereka lebih cenderung menyebabkan bisul atau infeksi kulit lainnya pada orang
yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Untuk alasan ini, bisul lebih sering
terjadi pada orang dengan kondisi medis seperti diabetes, infeksi kronis atau
kanker. Mereka juga lebih sering terjadi pada orang dengan eksim, konjungtivitis
atau alergi tertentu seperti asma alergi (allergic asthma).
Patogenesis
Pathofisiologi
Manfestasi
• Keluhan nyeri dengan kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di
tengah terdpaat pustule. Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan
jaringan nekrotik. Predileksinya adalah tempat yang banyak friksi seperti aksila
dan bokong
• deep-seated inflammatory nodule yang berkembang di sekitar folikel rambut.
• ditandai dengan nodul folikulosentrik yang hard, tender dan kemerahan, pada
kulit yang ditumbuhi rambut/ hair bearing yang membesar dan menjadi nyeri.
• Furunkel dapat terjadi sebagai lesi soliter atau sebagai lesi multipel di tempat
seperti bokong .
• Furunkel biasanya muncul di tempat tumbuhnya rambut/ hear-bearing, terutama
di daerah yang mengalami gesekan, oklusi (tertutup), dan berkeringat, seperti
leher, wajah, aksila, dan bokong.
• Furunkel mungkin memperparah lesi yang sudah ada seperti dermatitis atopik,
ekskoriasi, lecet, scabies , atau pedikulosis, tetapi lebih sering terjadi tanpa adanya
penyebab predisposisi lokal.
• berbagai faktor host sistemik juga mempengaruhi seperti obesitas, blood dyscrasias ,
defects in neutrophil function, dan imunosupresi yang disebabkan oleh glukokortikoid
sistemik, kemoterapi, atau keadaan defisiensi imunoglobulin. Prosesnya seringkali more
extensive pada pasien diabetes. Namun, sebagian besar pasien tidak mengalami
penyakit lain/ healthy
Diagnosis
• biasanya mendiagnosis bisul/ furunkel berdasarkan typical appearance dan
deskripsi gejalanya. Prosedur diagnostik lebih lanjut seperti tes darah atau pus
swab hanya diperlukan jika seseorang sering mengalami bisul/ furunkel, memiliki
beberapa furunkel sekaligus, atau dianggap berisiko tinggi mengalami komplikasi.
• Pus diperiksa di laboratorium untuk mengetahui dengan tepat jenis bakteri apa
yang menyebabkan infeksi, dan menentukan antibiotik mana yang paling
mungkin bekerja paling baik.
• Blood test membantu untuk mengetahui apakah infeksi telah menyebar dan
apakah orang tersebut memiliki kondisi medis lain yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya infeksi bakteri.
•
Diferential diagnosis
• Furunkel harus dibedakan dari infeksi bakteri lain, seperti antraks dan tularaemia
atau dari beberapa infeksi folikel lainnya, seperti conglobate acne dan hidradenitis
suppurativa.
• Lokasi dan banyaknya lesi biasanya mengarah pada diagnosis yang benar.
• Jika nodul hanya terletak di aksila, groin , dan/atau di daerah inframammary (di
bawah mammary gland) adalah Hidradenitis suppurativa (HS) Anamnesis.
Diagnosis banding lainnya termasuk foreign body reactions, kista pilonidal dan
abses
Komplikasi
• Sepsi dan meningitis
• Jika terjadi di bibir atas dan pipi menyebabkan thrombosis
Management
• Banyak furunkel yang self limited dan respon baik thdp aplikasi kompres hangat
dan lemab. Insisi dan drainase perawatan utama. Untuk abses / bisul sederhana,
insisi & drainase cukup
• surgery biasanya melibatkan membuka abses berisi nanah dengan sayatan kecil,
mengeringkan pus/nanah.
• Jika bisul masih membesar, abses belum sepenuhnya berkembang. Pada fase
ini,dapat mencoba memulai atau mempercepat proses penyembuhan dengan
mengoleskan kain hangat yang lembab atau salep khusus yang mengeluarkan
(menarik) pus dari bisul. Salep semacam ini juga dikenal sebagai "drawing salve".
• Antibiotik hanya diperlukan jika komplikasi mungkin atau telah terjadi misalnya,
jika beberapa furunkel telah bergabung dan berkembang menjadi carbuncle.
• Systemic antibiotics
Trimethoprim-sulfamethoxazole, 160/800 or 320/1600 mg orally 2x1 selama 10
hari atau 7 hari, atau clindamycin 300 mg orally 3x1 selama 10 hari
Other antibiotic options termasuk sodium dicloxacillin or cephalexin, 1 g orally
setiap hari dalam dosis terbagi selama 10 hari.
Untuk suspect methicillin-resistant S aureus (MRSA) doxycycline 100 mg 2x1,
trimethoprim-sulfamethoxazole double-strength satu tablet dua kali sehari,
clindamycin 150–300 mg 2x1, dan linezolid 400 mg 2x1 selama 7-10 efektif
• Recurrent furunculosis
Combination dari cephalexin (250–500 mg 4x1) atau doxycycline (100 mg 2x1)
untuk 2–4 weeks ditambah rifampin (300 mg 2x1 untuk 5 hari) atau long-term
clindamycin (150–300 mg setiap hari untuk 1–2 months)
Pemberian antibiotik jangka pendek (7-14 hari) ditambah chlorhexidine harian
jangka panjang seluruh tubuh dan salep intranasal, aksila, dan anogenital
mupirocin 2% tiga kali sehari selama 5 hari atau salep retapamulin 1% dua kali
sehari selama 5 hari juga dapat menyembuhkan
• Therapeutic Procedures
• Imobilisasi bagian dan hindari manipulasi berlebihan pada area yang meradang
• Gunakan moist heat untuk membantu lesi yang lebih besar "melokalisasi"
Warm wet dressing
• Cara sederhana untuk merawat Boils sehingga dapat pecah dengan sendirinya.
Adapun langkah langkahnya sebagai berikut:
• Pastikan bahwa lesi tersebut adalah Boils
• Kompres Boils Basahi handuk dengan air hangat, lalu letakan di atas lesi Boils.
Lakukan selama 20 menit sebanyak 4x sehari. Tujuannya untuk meredakan nyeri,
dan meningkatkan sirkulasi darah.
• Jangan menusuk bisul di rumah
• Oleskan cream antibacterial dan balut dengan menggunakan kasa
Prognosis
• Masalah utama furunkel adalah penyebara bakterimia dan kekambuhan. Lesi
disekitar bibir dan hidung mempunyai potensi menyebar melalui vena ke sinus
cavernosus.
• Invasi peredaran darah dapat terjadi dan tidak terprediksi dan dapat
menyebabkan osteomyelitis dan endocardiris akut. Kekambuhan furunkel bisa
terjadi dalam beberapa tahun
Prevention
• Identifikasi dan eliminasi sumber infeksi
• Mencuci tangan dengan teliti, tidak berbagi handuk, pakaian dan produk kebersihan pribadi. Hindari spons
di bak mandi atau pancuran; mengganti pakaian dalam, pakaian tidur, handuk, dan waslap setiap hari, dan
isolasi pasien yang terinfeksi yang tinggal di institusi untuk mencegah penyebaran adalah tindakan yang
efektif
• Menghentikan perilaku berisiko, seperti penggunaan narkoba suntikan, juga dapat mencegah terulangnya
furunculosis
• Preventive educational information tentang kebersihan pribadi dan perawatan luka yang tepat
• Luka harus ditutup dengan perban yang bersih dan kering dan kebersihan pribadi yang baik dengan mandi
dan mencuci secara teratur tangan dengan sabun dan air, atau pembersihan dengan gel tangan berbasis
alkohol dianjurkan, terutama setelah menyentuh kulit yang terinfeksi atau benda yang bersentuhan
langsung dengan luka yang mengering.
• Upaya pembersihan harus difokuskan pada permukaan yang sering disentuh (yaitu, konter, kenop pintu,
bak mandi, dan dudukan toilet) yang dapat kontak dengan kulit telanjang atau infeksi yang terbuka.