Anda di halaman 1dari 3

ARDANA W 20161030008

MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Manajemen pemeliharaan adalah Kombinasi dari berbagai kegiatan yang di lakukan untuk
memelihara fasilitas yang tujuan nya adalah untuk memperbaiki sampai pada suatu kondisi yang dapat
di terima. Pemeliharaan ini dimaksudkan untuk menjaga fasilitas dan peralatan serta mengadakan
perbaikan atau penyesuaian yang di perlukan agar

tercapai suatu keadaan operasional yang

memuaskan dan sesuai yang di rencanakan


Manajemen pemerliharaan mempunyai urgenitas tersendiri karena antara lain:
Setiap peralatan mempunyai umur penggunaan (useful life) dan suatu saat dapat mengalami
kegagalan / kerusakan
Kita tidak dapat mengetahui dengan tepat kapan peralatan akan mengalami kerusakan
Kita selalu berusaha untuk meningkatkan umur penggunaan dengan melakukan perawatan
Tujuan Manajemen Pemeliharaan
Umum :
Pengelolaan alat non medis dalam rangka menunjang pemenuhan kebutuhan sesuai
dengan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit.
Khusus :
a. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui program pemeliharaan alat non medis
b. Alat non medis yang berada di dalam rumah sakit dapat terpelihara sesuai dengan rencana program
c. Alat non medis dalam kondisi layak pakai dan selalu siap pakai untuk menunjang pelayanan
Batasan Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkungan rumah sakit meliputi pemeliharaan dan
renovasi ruangan, pemeliharaan alat elektronika non medis, instalasi listrik, alat-alat mekanik, mebel,
pipa air, penangkal petir, pelayanan gas medis, perbaikan sistem plambing.
Ruang Lingkup Pekerjaan
1.

Pengadaan alat non medis


Dalam pengadaan alat non medis unit pemeliharaan

diikut sertakan dalam proses perencanaan

sarana dan prasarana penunjang serta diikutkan dalam pemilihan kualifikasi dan pengujian fungsi dari
alat non medis tersebut.
2. Pemeliharaan
a. Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan jadwal disusun dengan
memperhatikan jenis peralatan, teknisi sesuai dengan bidangnya dan pembiayaan yang tersedia.

Pemeliharaan Preventif / Pencegahan

Kegiatan pemeliharaan berupa perawatan dengan membersihkan alat yang dilaksanakan setiap hari
oleh teknisi dan kegiatan penyetelan, pelumasan serta penggantian bahan pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh teknisi secara berkala.

Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau
tanpa penggantian suku cadang.
dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi peralatan yang rusak ke kondisi siap operasional dan
laik pakai dapat difungsikan dengan baik.
b. Pemeliharaan Tidak Terencana
Kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat, perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak,
tidak terduga dan harus segera dilaksanakan . Untuk dapat melaksanakan pemeliharaan tidak
terencana,.
c. Pemeliharaan oleh Pihak ke III
Kegiatan Pemeliharaan yang dilakukan oleh rekanan yang sudah ditunjuk melalui prosedur tertentu
oleh RS, biasanya rekanan yang mempunyai keahlian khusus, biaya yang besar
3. Penarikan Alat Non Medis dan Penghapusan
Proses penarikan alat non medis tidak laik pakai, teknisi alat non medis membuat
rekomendasi bahwa alat non medis dinyatakan tidak laik pakai setelah melakukan analisis aspek
fungsi dan aspek ekonomis dari alat non medis tersebut.
Rekomendasi diserahkan kepada pengguna alat untuk ditindak lanjuti ke bagian gudang, agar
dilakukan proses penarikan, dan selanjutnya pihak gudang yang akan melakukan penghapusan.
4. Renovasi
Renovasi berasal dari 2 sumber
Temuan identifikasi unit pemeliharaan

Pelaksanaan renovasi melalui tahapan-tahapan

Identifikasi area

Penyusunan anggaran

Pelaporan ke Direktur Penunjang Non Medis

Dirapatkan

Membuat jadwal pelaksanaan

Pelaporan ke PPI

Laporan ke tim K3
Permintaan dari unit terkait

Menerima

laporan

renovasi dari unit

Identifikasi area

kerusakan

atau

permintaan

Penyusunan anggaran

Pelaporan ke Direktur Penunjang Non Medis

Dirapatkan

Membuat jadwal pelaksanaan

Pelaporan ke PPI

Laporan ke tim K3

5. Sertifikasi / Kalibrasi
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur ke
standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan
acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi

Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke


standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian
perbandingan yang tak terputus.

Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu


instrument ukur.

Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.

Anda mungkin juga menyukai