Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENGKAJIAN DAN PEMBERIAN

GELANG RESIKO JATUH GERIATRI


DI UNIT RAWAT INAP
RS.NATAR No. Dokumen: No. Revisi Halaman
MEDIKA
Melayani Dengan 20/SKP-RSNM/IX/2017 002 1/2
Sentuhan Kasih Sayang
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR DIREKTUR
PROSEDUR
OPERASIONAL
15 September 2022

dr. Yedid Y.M.P Lebang, M.Kes, Sp.PK


Nik. 1706438
Pengertian 1. Merupakan cara mengidentifikasi pasien geriatri berisiko jatuh untuk
menilai kemungkinan pasien jatuh.
2. Pasien Geriatri adalah pasien berumur ≥ 60 tahun.
Tujuan 1. Memastikan bahwa semua pasien baru yang berisiko jatuh teridentifikasi
oleh tim tenaga medis yang menangani.
2. Memastikan bahwa dilakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk
pasien yang berisiko jatuh.
3. Melakukan evaluasi untuk memonitor perubahan status risiko jatuh pada
pasien.
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur nomor 126/SK/DIR-RSNM/III/2017
Tentang panduan resiko jatuh pasien
Prosedur A. PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA PASIEN GERIATRI
1. Pengkajian Awal
Perawat ruangan melakukan pengkajian awal risiko jatuh pada saat
menerima pasien baru atau selambat-lambatnya 2 (dua) jam setelah
menerima pasien baru dengan menggunakan Formulir resiko jatuh
Ontario Modified Stratify Sydney (OMSS).
2. Penilaian Risiko Jatuh Perawat menjumlahkan skor yang didapat dari
hasil pengkajian dan menentukan risiko jatuh pasien dengan melihat
hasil penjumlahan:
1) Risiko rendah jatuh apabila skor 0-5
2) Resiko sedang jatuh apabila skor 6-16
3) Risiko tinggi jatuh apabila skor 17-30
3. Apabila tidak berisiko jatuh maka perawat dan atau bidan melakukan
pengkajian ulang resiko jatuh 3 hari kemudian atau bila kondisi
berubah.
4. Apabila risiko tinggi jatuh maka perawat dan atau bidan:

1
PROSEDUR PENGKAJIAN DAN PEMBERIAN
GELANG RESIKO JATUH GERIATRI
DI UNIT RAWAT INAP
RS.NATAR No. Dokumen: No. Revisi Halaman
MEDIKA
Melayani Dengan 19/SKP-RSNM/IX/2017 002 2/2
Sentuhan Kasih Sayang
i. Melakukan pengkajian lengkap.
Contoh : pengkajian lengkap mobilitas pasien yang memiliki
kelemahan ekstremitas kiri
ii. Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih intervensi
khusus.
Contoh : intervensi khusus mobilitas
iii. Kaji kebutuhan alat bantu jalan (contohnya tripod, walker), berikan
bantuan saat pasien berjalan atau berpindah, dst.
iv. Memasang gelang identifikasi risiko jatuh (kancing gelang warna
kuning) sesuai SPO pemasangan gelang. Melengkapi formulir
intervensi keperawatan pasien risiko jatuh
v. Melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian shift
vi. Perawat dan atau bidan meminta tanda tangan pasien dan atau
keluarga sebagai bukti sudah menerima dan memahami penjelasan
risiko jatuh dan pencegahannya
5. Perawat atau bidan meminta tanda tangan pasien atau keluarga sebagai
bukti sudah menerima dan memahami penjelasan risiko jatuh dan
pencegahannya
6. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang sudah
dipilih minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi jatuh dalam satu
shift.
7. Pengkajian Ulang
a) Apabila ditemukan pasien resiko tinggi jatuh, perawat melakukan
pengkajian ulang secara rutin setiap 2 jam sekali selama 1 shift dan
melakukan langkah-langkap pengurangan/pencegahan resiko jatuh.
b) Apabila ditemukan pasien resiko jatuh sedang, perawat melaukan
pengkajian ulang resiko jatuh secara rutin setiap Shiftnya.
c) Apabila ditemukan pasien resiko jatuh rendah, perawat melakukan
pengkajian ulang secara rutin setiap 2 hari atau sewaktu-waktu
apabila :
 Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik,
fisiologis, maupun psikologis
 Pasien pindah ruang/unit
 Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko jatuh.
 Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat
UNIT TERKAIT Keperawatan IGD,ICU,VK,Lantai 3 dan Lantai 4

Anda mungkin juga menyukai