NIP 19650912 200904 1 001 PENGERTIAN Prosedur yang dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi ulang serta mengambil tindakan pada pasien yang mempunyai risiko jatuh di ruang rawat inap. TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah- langkah pengkajian ulang risiko jatuh. 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 KEBIJAKAN Tahun 2017 tentang keselamatan pasien. 2. Surat Keputusan Direktur RSUD Giri Emas Nomor 188.4/131/SK/IX/2022 Tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien. A. Pada Pasien Dewasa PROSEDUR 1. Pengkajian Ulang Perawat ruangan melakukan pengkajian ulang risiko jatuh dengan skala Morse. Perawat mengkaji ulang setiap 2 hari ( dilakukan hari ketiga terhitung mulai pengkajian sebelumnya) atau sewaktu - waktu apabila : a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis maupun psikologis. b. Pasien pindah ruangan / pindah keruang rawat inap. c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pesien berisiko jatuh. d. Pasien mengalami insiden jatuh atau nyaris jatuh saat dirawat. 2. Penilaian Risiko Jatuh Setelah melakukan pengkajian ulang risiko jatuh, perawat menilai risiko jatuh dengan cara : a. Memilih tidak berisiko apabila scoring ≤ 24 b. Memilih risiko sedang apabila scoring 25-50 c. Memilih risiko tinggi apabila scoring ≥51 3. Intervensi Setelah menentukan risiko jatuh pasien, perawat atau bidan menentukan tindak lanjut dengan cara : a. Apabila tidak berisiko jatuh maka perawat atau bidan melakukan pengkajian ulang risiko jatuh 2 hari kemudian atau bila kondisi berubah. b. Apabila risiko tinggi jatuh,maka perawat / bidan : 1) Melakukan pengkajian lengkap 2) Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih intervensi khusus 3) Kaji kebutuhan alat bantu ( tripod,walker), berikan bantuan saat pasien berjalan atau berpindah 4) Memasang gelang identifikasi risiko jatuh sesuai prosedur yang telah ditetapkan 5) Melakukan Pendidikan Kesehatan kepada pasien atau keluarga tentang risiko jatuh pasien 6) Melaporkan pasien jatuh pada setiap pergantian shift. 4. Perawat / bidan meminta tanda tangan pasien atau keluarga sebagai bukti sudah meneriuma dan memahami penjelasan risiko jatuh dan pencegahannya 5. Perwat / bidan melakukan intervensi yang sudah dipilih minimal 2 ( dua) atau lebih bila berisiko jatuh dalam satu shift.
B. Pada Pasien Anak – Anak
1. Pengkajian Ulang Perawat ruangan melakukan pengkajian ulang risiko jatuh dengan skala Humpty Dumpty. Perawat mengkaji ulang tiap 2 hari (dilakukan hari ketiga terhitung mulai saat pengkajian sebelumnya) atau sewaktu – waktu apabila : a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fidiologis maupun psikologis. b. Pasien pindah ruangan / pindah keruang rawat inap. c. Penambhan obat yang bisa menimbulkan pesien berisiko jatuh. d. Pasien mengalami insiden jatuh atau nyaris jatuh saat dirawat. 2. Penilaian Risiko Jatuh Perawat menjumlahkan skor yang didapat dari hasil pengkajian dan menentukan risiko jatuh pada pasien dengan melihat hasil penjumlahan : a. Memilih tidak berisiko apabila scoring 0-7 b. Memilih risiko sedang apabila scoring 8-11 PENGKAJIAN ULANG RISIKO JATUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RANAP/097 00 3/2
c. Memilih risiko tinggi apabila scoring ≥12
3. Intervensi Perawat atau bidan memilih intervensipencegahan jatuh sesuai dengan skor risiko jatuh pasien dengan cara : a. Apabila skor 0-7, maka tidak berisiko jatuh b. Apabila skoring 8-11,risiko jatuh sedang, pasang gelang risiko jatuh pada pasien c. Apabila skoring ≥ 12, maka dilakukan intervensi dengan risiko jatuh tinggi, pasien dipasangkan gelang risiko jatuh dan memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarganya tentang risiko jatuh pada pasien d. Melaporkan pasien risiko jatuh pada setiap pergantian shift. e. Melengkapi formulir pemantauan pasien risiko jatuh 4. Perawat atau bidan meminta tanda tangan keluarga sebagai bukti sudah meneriuma dan memahami penjelasan risiko jatuh dan pencegahannya 5. Perawat atau bidan melakukan intervensi yang sudah dipilih minimal 2 ( dua) atau lebih bila berisiko jatuh dalam satu shift.