Anda di halaman 1dari 3

ASESMEN RISIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSJ-SPO-KEP-164 00 1 /3

RUMAH SAKIT JIWA


PROVINSI BALI

Ditetapkan di : Bangli
Tanggal berlaku Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
11 Januari 2015 dr. Gede Bagus Darmayasa, M.Repro
NIP. 19610726 198803 1 004
Pengertian Proses kegiatan untuk menilai risiko jatuh pada pasien yang bisa
mengakibatkan cedera pada awal pasien masuk dan selama dirawat inap
Tujuan Sebagai acuan untuk mengurangi risiko jatuh pada pasien yang bisa
mengakibatkan cedera di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Nomor
:188.4/178/RS.JIWA, tentang Penetapan Sasaran Keselamatan
Pasien pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
Nomor188.4/183 /RS.JIWA, tentang Panduan Risiko Pasien Jatuh
pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
3. Pengkajian awal risiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk
rumah sakit, dituliskan pada kolom IA (Initial Assesment)
4. Pengkajian ulang untuk seluruh pasien yang mengalami (1. Setelah
jatuh; 2. Perubahan kondisi; 3. Pasien pindahan; 4. Saat pasien
pulang) ditulis pada kolom keterangan dengan kode :
 Setelah pasien jatuh (Post Falls) dengan kode : PF
 Perubahan kondisi (Change of Condition) dengan kode :
CC
 Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward
Transfer) dengan kode : WT
ASESMEN RESIKO JATUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSJ-SPO-KEP- 00 2 /4

RUMAH SAKIT JIWA


PROVINSI BALI

 Saat pasien pulang (Discharge) dengan kode : DC


5. Pengkajian ulang pasien dengan penanda risiko jatuh dilakukan pada
setiap shift dan dicatat di lembar catatan perkembangan terintegrasi
Prosedur A. PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN PADA AWAL
RAWAT INAP
1. Perawat di IGD melakukan penilaian risiko jatuh pada semua
pasien yang akan dilakukan rawat inap
2. Perawat IGD mempersiapkan daftar tilik risiko jatuh sesuai jenis
pasien: Pasien anak-anak dengan menggunakan skala Humpty
Dumpty (terlampir)
3. Pada pasien dewasa dan lanjut usia, penilaian risiko jatuh
menggunakan penilaian risiko jatuh psikiatri skala Edmonson
(terlampir)
4. Perawat memasangkan penanda risiko jatuh warna kuning pada
anak-anak apabila skala Humpty Dumpty ≥ 12 dan pada dewasa
/lansia bila skor risiko jatuh dari Edmonson ≥90
5. Perawat IGD memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud
serta tujuan pemasangan penanda risiko jatuh kepada pasien atau
keluarga.
6. Perawat memasangkan penanda risiko jatuh (warna kuning) pada
pergelangan tangan kiri pasien. Apabila tidak memungkinkan
pasangkan pada sisi lain/kaki sesuai dengan kondisi pasien.

B. PENILAIAN RISIKO JATUH SELAMA DIRAWAT


1. Perawat bangsal melakukan evaluasi risiko jatuh pasien selama
dalam perawatan.
2. Pada pasien yang tidak ada risiko jatuh saat masuk rumah sakit
ASESMEN RISIKO JATUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSJ-SPO-KEP-164 00 3 /3

RUMAH SAKIT JIWA


PROVINSI BALI

dan apabila selama perawatan ditemukan berisiko jatuh, maka


perawat harus memasangkan penanda risiko jatuh (warna kuning).
3. Perawat bangsal memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud
serta tujuan pemasangan penanda risiko jatuh kepada pasien atau
keluarga.
4. Apabila pasien tidak dapat diajak komunikasi dan tidak ada
keluarga, maka perawat bisa langsung memasangkan penanda
risiko jatuh kepada pasien
5. Setiap pasien akan dinilai ulang dan dicatat kategori risiko jatuh,
saat transfer ke unit lain, saat terdapat perubahan kondisi pasien,
setelah jatuh, dan sebelum pulang.
6. Dokter memerintahkan pelepasan penanda risiko jatuh bila skor
risiko jatuh<90 (dewasa) dan<12(anak-anak) dalam 2 kali
pemeriksaan berturut-turut.
Unit Terkait 1. Dokter
2. Perawat
3. Rekam Medis
4. IGD
5. Poliklinik
6. Rawat Inap
7. Seluruh petugas di lingkungan RSJ

Anda mungkin juga menyukai