Anda di halaman 1dari 3

SOP Pengkajian Pasien Resiko Jatuh

No. Dokumen :
No. Revisi :  
TanggalTerbit :  
Halaman :  
 

UPT Puskesmas dr. E.Electa Ingrid Roselina Tinambunan


Tanjung Habulu NIP 19870806 201903 2 003

Suatu langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan oleh petugas piket untuk
1. Pengertian mengidentifikasi kemungkinan pasien tersebut mempunyai risiko atau
kemungkinan yang besar atau tidak untuk terjadinya jatuh sehingga dapat
diambil tindakan pencegahan.

2. Tujuan Untuk meminimalisasi kejadian pasien jatuh di Puskesmas...

3. Kebijakan

a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.11 tahun 2017 tentang


Keselamatan Pasien
4. Referensi b. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1691 tahun 2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
c. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Kemenkes RI,
Edisi III, 2015
5. Prosedur/ A. PADA PASIEN DEWASA
1. Pengkajian Awal
Langkah-
Petugas di meja informasi melakukan pengkajian awal risiko jatuh pada saat
langkah menerima pasien baru atau maksimal 30 menit setelah menerima pasien baru
dengan menggunakan Formulir Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Dewasa
dengan menggunakan Morse Falls Scale (MFS). Petugas mengkaji factor
risiko meliputi:
a. Riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir
b. Diagnosa sekunder
c. Alat bantu jalan
d. Terpasang infus
e. Gaya berjalan / cara berpindah
f. Status mental

2. Penilaian Risiko Jatuh


Setelah melakukan pengkajian, petugas menilai risiko jatuh pasien dengan
cara
a. Memilih tidak berisiko jatuh apabila scoring kurang dari < 25 dan
melakukan pengkajian ulang risiko jatuh bila kondisi pasien berubah
b. Memilih risiko tinggi jatuh apabila scoring ≥ 51, dan memasang pita
warna kuning (risiko jatuh) dan memberikan penjelasan kepada pasien dan
atau keluarga tentang risiko jatuh pada pasien.

3. Intervensi
Setelah menentukan risiko jatuhpasien, petugas menentukan tindak lanjut
yang akan dilakukan dengan cara:
a. Apabila tidak berisiko jatuh maka petugas melakukan pengkajian ulang
resiko jatuh bila kondisi berubah.
b. Apabila risiko tinggi jatuh maka petugas :
(1) Melakukan pengkajian lengkap
Contoh : pengkajian lengkap mobilitas pasien yang memiliki kelemahan
ekstremitas kiri
(2) Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih intervensi khusus
Contoh : intervensi khusus mobilitas
(3) Kaji kebutuhan alat bantu jalan (contohnya tripod, walker), berikan
bantuan saa tpasien berjalan atau berpindah, dst
(4) Memasang pita identifikasi risiko jatuh (pita warna kuning)
(5) Melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian shift
4. Petugas ruangan melakukan intervensi yang sudah dipilih minimal 3 (tiga)
atau lebih bila berisiko tinggi jatuh dalam satu shift.
5. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu – waktu apabila:
a. Terja diperubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis,
maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bias menimbulkan pasien berisiko jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat diberikan pelayanan.

B. PADA PASIEN ANAK-ANAK


1. Pengkajian Awal
Petugas jaga piket melakukan pengkajian awal risiko jatuh pada saat
menerima pasien baru atau selambat-lambatnya 30 menit setelah menerima
pasien baru dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale (HDS).
2. Penilaian Risiko Jatuh
Perawat menjumlahkan skor yang didapat dari hasil pengkajian dan
menentukan risiko jatuh pasien dengan melihat hasil penjumlahan:
a. Risiko rendah jatuh apabila skor 7-11
b. Risiko tinggi jatuh apabila skor ≥ 12

3. Intervensi
Perawat memilih intervensi pencegahan jatuh sesuai skor risiko jatuh pasien
a. Apabila skor 7-11, maka memilih Intervensi Risiko Rendah Jatuh
b. Apabila skor ≥12, maka petugas:
1) Memilih Intervensi Risiko Tinggi Jatuh, termasuk di dalamnya memasang
pita risiko jatuh
2) Memantau dan melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian
shift

3. Petugas melakukan intervensi yang sudah dipilih minimal 3 (tiga) atau


lebih bila berisiko tinggi jatuh dalam satu shift.

4. Pengkajian Ulang

Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu – waktu apabila:


a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis,
maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bias menimbulkan pasien berisiko jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat diberikan pelayanan

2/2
PengkajianAwal

Penilaian Resiko Jatuh

6. DiagramAlir

Intervensi

Pengkajian Ulang

7. Unit Terkait Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan

Rekaman Historis Perubahan


Tanggal mulai
No. Yang Diubah Isi Perubahan
diberlakukan
1

3/2

Anda mungkin juga menyukai