Anda di halaman 1dari 4

HASIL KAJIAN DAN TINDAK LANJUT RESIKO JATUH

PADA PASIEN BALITA DI RUMAH SAKIT ………

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kesehatan Pasien


Dosen Pengampu: Fathia Rizki, S.S.T., M.Tr.Keb.

Disusun Oleh Kelompok 2


Anggota:

1. UPIT ROHAYATI NPM. F422326


2. INTAN PANDINI NPM. F422327
3. IRA ARIYANTI NPM. F422328
4. RESTI NPM…………
5. YULIA TRISNAWATI NPM…………

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
2023
HASIL KAJIAN DAN TINDAK LANJUT RISIKO JATUH PADA PASIEN BALITA
DI RUMAH SAKIT ………

Permasalahan yang 1. Resiko jatuh pada pasien anak/balita adalah upaya yang
terjadi dilakukan oleh perawat untuk mengetahui / menilai resiko
jatuh pada pasien dengan menggunakan lembar pengkajian
resiko jatuh khusus pasien anak/balita dengan metode
humpty dumpty.
2. Pasien jatuh adalah jatuhnya pasien di unit perawatan pada
saat istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak
disebabkan oleh serangan seizure, bahaya terlalu banyak
aktivitas.

Tujuan Analisis 1. Melakukan pemantauan, pengumpulan data, analisa data,


dan rencana tindak lanjut dari kecenderungan kejadian
pasien jatuh khususnya pada pasien anak/balita.
2. Mengurangi resiko yang timbul baik untuk pasien, karyawan,
maupun untuk rumah sakit akibat dari kejadian jatuh pasien.
3. Mencegah terjadinya kejadian yang lebih buruk akibat
pasien jatuh.
4. Mencegah kejadian pasien jatuh akibat kurangnya perhatian
akan kondisi pasien.

Kebijakan Rumah Pengurangan resiko jatuh dilakukan dengan memberikan


Sakit dalam identifikasi pada setiap pasien yang beresiko jatuh,
Pencegahan Risiko memberikan intervensi serta memberikan lingkungan yang
aman terhadap seluruh pasien dengan membuat Panduan
Resiko Jatuh di Lingkungan Rumah …………….

Prosedur 1. Kaji resiko jatuh pasien terhadap semua pasien anak/balita


Pengkajian/Analisis yang masuk IGD dan IRNA dengan menggunakan skrining
resiko jatuh metode Humpty dumpty pada Lembar Asesmen
Awal Pasien.
2. Skrining Resiko Jatuh menghasilkan skor kategori pasien
dalam Resiko Rendah dan Resiko Tinggi.
3. Jika pasien memiliki skor resiko tinggi dan resiko rendah,
berikan penanda tambahan berwarna kuning pada pasien
dan pasangkan papan penanda resiko jatuh
4. Pada pasien resiko jatuh, maka lakukan intervensi sesuai
tingkat resiko jatuh pasien yang ada dalam lembar
pencegahan pasein jatuh.
5. Lakukan intervensi setiap 4 jam untuk pasein dengan resiko
tinggi, dan setiap shift untuk pasien dengan resiko rendah.
6. Lakukan skoring ulang kepada pasien anak/balita setiap 2
hari, dan jika hasil skoring rendah dalam 2 kali pengukuran
berturut-turut maka ubah kategori pasien.
7. Jika menemukan / melihat pasien jatuh maka:
a. Segera lakukan hal-hal sebagai berikut:
 Angkat / bantu / amankan pasien kembali ketempat
tidur
 Lakukan pemeriksaan Airway Breating Circulating
(ABC)
 Lakukan penanganan segera untuk keadaan gawat
darurat.
 Amankan tempat kejadian (keringkan lantai bila basah)
 Lapor ke DPJP atau dokter jaga dan ikuti tata laksana
yang diberikan dokter.
 Sedapat mungkin pindahkan pasien ke kamar yang
lebih dekat dengan pos perawat (nurse station)
b. Kaji ulang skor resiko pasien jatuh dan tentukan
intervensi dan pemilihan alat pengaman yang sesuai
c. Pantau keadaan pasien setelah jatuh dengan interval
sesuai petunjuk DPJP atau dokter jaga:
i. Nilai tingkat kondisi umum pasien
ii. Periksa tanda vital
iii. Evaluasi pedarahan jika terjadi luka
d. Komukasikan kepada keluarga pasien mengenai
i. Keadaan umum pasien
ii. Tindakan yang sudah dan akan dilakukan
iii. Keluarga diminta segera melaporkan ke perawat jika
menjumpai keadaan yang mengkhawatirkan seperti:
kesadaran menurun atau pasien kesakitan.
e. Laporkan kejadian sesuai dengan pedoman pelaporan
insiden keselamatan pasien
8. Lakukan pengkajian ulang skor resiko Pasien Jatuh pada
saat:
a. Setelah pasien mengalami jatuh
b. Pindah ruang rawat
c. Terdapat perubahan faktor resiko pasien jatuh selama
perawatan

Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat intensif

Anda mungkin juga menyukai