1/2
b. Memilih risiko tinggi jatuh apabila scoring ≥ 51, dan
memasang pita warna kuning (risiko jatuh) dan memberikan
penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang risiko
jatuh pada pasien.
3. Intervensi
Setelah menentukan risiko jatuh pasien, perawat menentukan
tindak lanjut yang akan dilakukan dengan cara:
a. Apabila tidak berisiko jatuh maka perawat dan atau bidan
melakukan pengkajian ulang resiko jatuh bila kondisi
berubah.
b. Apabila risiko tinggi jatuh maka perawat dan atau bidan:
(1)Melakukan pengkajian lengkap
Contoh : pengkajian lengkap mobilitas pasien yang memiliki
kelemahan ekstremitas kiri
(2) Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih
intervensi khusus
Contoh : intervensi khusus mobilitas
(3) Kaji kebutuhan alat bantu jalan (contohnya tripod, walker),
berikan bantuan saat pasien berjalan atau berpindah, dst
(4) Memasang pita identifikasi risiko jatuh (pita warna kuning)
(5) Melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian
shift
4. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang
sudah dipilih minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi
jatuh dalam satu shift.
5. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi
fisik, fisiologis, maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko
jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat
B. PADA PASIEN ANAK-ANAK
1. Pengkajian Awal
Perawat dan atau bidan ruangan melakukan pengkajian awal
risiko jatuh pada saat menerima pasien baru atau
selambat-lambatnya 2 (dua) jam setelah menerima pasien
baru dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale (HDS).
2. Penilaian Risiko Jatuh
Perawat menjumlahkan skor yang didapat dari hasil
pengkajian dan menentukan risiko jatuh pasien dengan
melihat hasil penjumlahan:
a. Risiko rendah jatuh apabila skor 7-11
b. Risiko tinggi jatuh apabila skor ≥ 12
3. Intervensi
Perawat memilih intervensi pencegahan jatuh sesuai skor
risiko jatuh pasien
a. Apabila skor 7-11, maka memilih Intervensi Risiko Rendah
Jatuh
b. Apabila skor ≥12, maka perawat:
1) Memilih Intervensi Risiko Tinggi Jatuh, termasuk
didalamnya memasang pita risiko jatuh
2/2
2) Memantau dan melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap
pergantian shift
3. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang
sudah dipilih minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi
jatuh dalam satu shift.
4. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi
fisik, fisiologis, maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko
jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat
Pengkajian Awal
6. Diagram
Alir
Intervensi
Pengkajian Ulang
3/2