Anda di halaman 1dari 3

SOP Pengkajian Pasien Resiko Jatuh

No. Dokumen : SOP/ /2022


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas dr. Sadiman


... NIP.19681111 200212 1 006
Suatu langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan oleh
perawat dan atau bidan untuk mengidentifikasi kemungkinan
1. Pengertian pasien tersebut mempunyai risiko atau kemungkinan yang besar
atau tidak untuk terjadinya jatuh sehingga dapat diambil
tindakan pencegahan.
2. Tujuan Untuk meminimalisasi kejadian pasien jatuh di Puskesmas ...
Keputusan Kepala Pukesmas ... Nomor :
3. Kebijakan Ukp-Int/Sk/125/I/Kr/2020 Tentang Sasaran Keselamatan
Pasien Di Puskesmas ...
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
4. Referensi b. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1691
tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
c. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit,
Kemenkes RI, Edisi III, 2015
A. PADA PASIEN DEWASA
1. Pengkajian Awal
Perawat dan atau bidan ruangan melakukan pengkajian awal
risiko jatuh pada saat menerima pasien baru atau maksimal 2
(dua) jam setelah menerima pasien baru dengan menggunakan
Formulir Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Dewasa dengan
menggunakan Morse Falls Scale (MFS). Perawat dan atau bidan
Prosedur/ mengkaji faktor risiko meliputi:
5.
a. Riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir
Langkah-la b. Diagnosa sekunder
c. Alat bantu jalan
ngkah d. Terpasang infus
e. Gaya berjalan / cara berpindah
f. Status mental
2. Penilaian Risiko Jatuh
Setelah melakukan pengkajian, perawat dan atau bidan
menilai risiko jatuh pasien dengan cara
a. Memilih tidak berisiko jatuh apabila scoring kurang dari <
25 dan melakukan pengkajian ulang risiko jatuh bila kondisi
pasien berubah

1/2
b. Memilih risiko tinggi jatuh apabila scoring ≥ 51, dan
memasang pita warna kuning (risiko jatuh) dan memberikan
penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang risiko
jatuh pada pasien.
3. Intervensi
Setelah menentukan risiko jatuh pasien, perawat menentukan
tindak lanjut yang akan dilakukan dengan cara:
a. Apabila tidak berisiko jatuh maka perawat dan atau bidan
melakukan pengkajian ulang resiko jatuh bila kondisi
berubah.
b. Apabila risiko tinggi jatuh maka perawat dan atau bidan:
(1)Melakukan pengkajian lengkap
Contoh : pengkajian lengkap mobilitas pasien yang memiliki
kelemahan ekstremitas kiri
(2) Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih
intervensi khusus
Contoh : intervensi khusus mobilitas
(3) Kaji kebutuhan alat bantu jalan (contohnya tripod, walker),
berikan bantuan saat pasien berjalan atau berpindah, dst
(4) Memasang pita identifikasi risiko jatuh (pita warna kuning)
(5) Melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian
shift
4. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang
sudah dipilih minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi
jatuh dalam satu shift.
5. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi
fisik, fisiologis, maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko
jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat
B. PADA PASIEN ANAK-ANAK
1. Pengkajian Awal
Perawat dan atau bidan ruangan melakukan pengkajian awal
risiko jatuh pada saat menerima pasien baru atau
selambat-lambatnya 2 (dua) jam setelah menerima pasien
baru dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale (HDS).
2. Penilaian Risiko Jatuh
Perawat menjumlahkan skor yang didapat dari hasil
pengkajian dan menentukan risiko jatuh pasien dengan
melihat hasil penjumlahan:
a. Risiko rendah jatuh apabila skor 7-11
b. Risiko tinggi jatuh apabila skor ≥ 12
3. Intervensi
Perawat memilih intervensi pencegahan jatuh sesuai skor
risiko jatuh pasien
a. Apabila skor 7-11, maka memilih Intervensi Risiko Rendah
Jatuh
b. Apabila skor ≥12, maka perawat:
1) Memilih Intervensi Risiko Tinggi Jatuh, termasuk
didalamnya memasang pita risiko jatuh
2/2
2) Memantau dan melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap
pergantian shift
3. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang
sudah dipilih minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi
jatuh dalam satu shift.
4. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi
fisik, fisiologis, maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko
jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat

Pengkajian Awal

Penilaian Resiko Jatuh

6. Diagram
Alir
Intervensi

Pengkajian Ulang

7. Unit Terkait Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan

Rekaman Historis Perubahan

3/2

Anda mungkin juga menyukai