Anda di halaman 1dari 19

PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI RISIKO

JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP


No Revisi Halaman
No Dokumen 1 1/1

RSUD CILILIN

Di Tetapkan Oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSUD CILILIN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr.Neng Siti Djulaeha, Sp. PK


NIP. 196809202002122004
Pengertian Cara menggunakan gelang pada pasien risiko jatuh pada pergelangan
tangan.
Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh selama masa
perawatan di rumah sakit.
1.Semua pasien rawat inap yang berisiko jatuh (risiko jatuh sedang dan
Kebijakan tinggi) harus dipasangkan gelang kuning penanda risiko jatuh
2.Penilaian risiko jatuh dan pemasangan gelang risiko jatuh dilakukan
oleh perawat penanggung jawab pasien (PPJP)
A. Persiapan
1. Formulir pengkajian risiko pasien jatuh
2. Gelang identitas risiko jatuh (gelang berwarna kuning)
3. Alat tulis
B. Pelaksanaan
1. Siapkan gelang identitas risiko jatuh
2. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama,tanggal lahir,
nomor rekam medis) dan tingkat risiko jatuh sesuai berkas rekam
medis pasien
3. Ucapkan salam ”selamat pagi/siang/malam, bapak/ibu”
4. Perkenalkan nama dan peran anda ”saya.......(nama), saya
Prosedur sebagai perawat penanggung jawab terhadap perawatan
bapak/ibu saat ini”
5. Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan pengkajian risiko jatuh ”
Bapak/ Ibu, sesuai prosedur keselamatan pasien, saya akan
melakukan pengkajian tentang risiko jatuh pada Bapak/ Ibu,
adapun tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mencegah
kejadian jatuh dan melindungi bapak/ Ibu dari cidera”.
6. Anjurkan pasien dan atau keluarga untuk memberikan jawaban
dengan sebenarnya
7. Ajukan pertanyaan sesuai formulir pengkajian risiko pasien jatuh
8. Ucapkan terimakasih dan salam untuk mengakhiri pengkajian.

Unit terkait Unit rawat inap


PENILAIAN PASIEN RESIKO JATUH
PASIEN DEWASA

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD CILILIN 1

Di Tetapkan Oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSUD CILILIN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.Neng Siti Djulaeha, Sp. PK
NIP. 196809202002122004
1. PENGERTIAN Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perawat atau bidan
untuk mengidentifikasi kemungkinan pasien yang mempunyai risiko
jatuh sehingga dapat diambil tindakan pencegahan.
2. TUJUAN Sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah pengkajian risiko
pasien jatuh
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPTD RSUD Cililin Kabupaten Bandung
Barat nomor : 440/044B/III/SK/SKP/2016
4. PROSEDUR A. PADA PASIEN DEWASA
1. Pengkajian Awal
Perawat ruangan melakukan pengkajian awal risiko jatuh pada saat
menerima pasien baru atau maksimal 2 (dua) jam setelah menerima
pasien baru dengan menggunakan Formulir Manajemen Risiko Jatuh
(FMRJ) dengan menggunakan skala Morse.
Perawat mengkaji faktor risiko meliputi:
a) Riwayat jatuh dalam 6 bulan terakhir
b) Diagnosa medis/ konsumsi obat (jenis anestesia, antihistamin,
antikejang , narkotika, psikotropika, diuretik)
c) Usia
d) Alat bantu jalan
e) Terpasang infus

f) Gaya berjalan
g) Kondisi mental
2. Penilaian Risiko Jatuh
Tingkat risiko ditentukan sebagai berikut:
a. Skor 0-24 berisiko rendah, Lakukan Perawatan yang baik
b. Skor 25-50 Risiko sedang ,Lakukan intervensi jatuh standar
c. Skor ≥ 51 Risiko Tinggi, Lakukan intervensi jatuh risiko tinggi
INTERVENSI PASIEN RESIKO JATUH
No. Revisi Halaman
No Dokumen
2 1

RSUD CILILIN
Di Tetapkan Oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSUD CILILIN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.Neng Siti Djulaeha, Sp. PK
NIP. 196809202002122004
1.PENGERTIAN Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perawat atau bidan
untuk mencegah terjadinya jatuh pada pasien
2.TUJUAN Sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah intervensi pada
pasien dengan risiko jatuh
3.KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPTD RSUD Cililin Kabupaten
Bandung Barat nomor : 440/044B/III/SK/SKP/2016
4.PROSEDUR a. Resiko rendah :

 Pastikan bel mudah terjangkau

 Roda tempat tidur pada posisi terkunci

 Posisikan tempat tidur pada posisi terendah

 Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan

b. Resiko sedang :

 Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk Risiko


Rendah

 Pasangkan gelang khusus (warna kuning) sebagai


tanda Risiko jatuh

 Beri tanda Risiko pasien jatuh pada tempat tidur


pasien.

c. Resiko tinggi :

 Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk Risiko


Rendah dan Sedang
 Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam

 Tempatkan pasien dikamar yang paling dekat dengan


Nurse Station (jika memungkinkan)
PENILAIAN PASIEN RESIKO JATUH
ANAK-ANAK

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD CILILIN 2 1/3

Di Tetapkan Oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSUD CILILIN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.Neng Siti Djulaeha, Sp. PK
NIP. 196809202002122004
1.PENGERTIA Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perawat atau bidan
N untuk mengidentifikasi kemungkinan pasien anak-anak yang
mempunyai risiko jatuh sehingga dapat diambil tindakan pencegahan.
.
2.TUJUAN Sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah pengkajian risiko
pasien anak-anak jatuh
3.KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPTD RSUD Cililin Kabupaten Bandung
Barat nomor : 440/044B/III/SK/SKP/2016
4.PROSEDUR 1. Pengkajian Awal
Perawat ruangan melakukan pengkajian awal risiko jatuh pada saat
menerima pasien baru atau selambat-lambatnya 2 (dua) jam setelah
menerima pasien baru dengan menggunakan Formulir Humpty
Dumpty (FHD)

1. Penilaian Risiko Jatuh


Cara melakukan Scoring :

1. Umur :

• Skor 4 bila umur pasien dibawah 3 tahun

• Skor 3 bila umur pasien 3-7 tahun

• Skor 2 bila umur pasien 7-13 tahun

• Skor 1 bila umur pasien > 13 tahun

2. Jenis kelamin :

• Skor 2 jika pasien berjenis kelamin laki laki.

• Skor 1 jika pasien berjenis kelamin perempuan.


3. Diagnosis :

• Skor 4 jika pasien didiagnosis kelainan neurologi


(kejang,infeksi SSP,cidera kepala)

• Skor 3 jika pasien mengalami gangguan saluran


nafas,dehidrasi,anemia,anoreksia dan sinkop

• Skor 2 jika tidak pasien disertai gangguan perilaku dan psikis


(Autis,Sindrom down dll)

4. Gangguan Kognitif :

• Skor 3 jika pasien tidak sadar/over estimet terhadap


kemampuan dirinya.

• Skor 2 jika pasien lupa keterbatasan pada dirinya

• Skor 1 jika pasien mengetahui dan menyadari kemampuan


sebenarnya dari dirinya.

5. Faktor Lingkungan :

• Skor 4 jika pasien mempunyai riwayat jatuh dari tempat tidur


saat bayi dan anak

• Skor 3 jika pasien menggunakan alat penopang saat berjalan

• Skor 2 Jika pasien hanya dapat berada di tempat tidur saat


perawatan

• Skor 1 jika pasien dapat melakukan aktivitas diluar ruang


rawat

6. Respon terhadap operasi/obat

• Skor 3 jika pasien respon terhadap operasi dan efek obat


anastesi dalam waktu 24 jam

• Skor 2 jika pasien respon terhadap operasi dan efek obat


anastesi dalam waktu 48 jam

• Skor 1 jika pasien respon terhadap operasi dan efek obat


anastesi dalam waktu > 48 jamObat-Obat beresiko tinggi

• Skor 2 Jika pasien menggunakan salah satu obat diuretik,


narkotik, sedatif, anti psikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia,
antihipertensi, obat hipoglikemik, antidepresan, neuroleptik,
NSAID

• Skor 0 jika tidak

7. Penggunaan Obat
• Skor 3 jika pasien menggunakan lebih dari satu obat sedatif
(Kecuali pasien ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis),
hipnotik,Barbiturat,Fenotiazin,
Antidepresan,Laksans/Diuretika,Narkotik

• Skor 2 Jika pasien menggunakan salah satu obat sedatif


(Kecuali pasien ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis),
hipnotik,Barbiturat,Fenotiazin,
Antidepresan,Laksans/Diuretika,Narkotik

• Skor 1 jika pasien menggunakan pengobatan selain terapi di


atas

Tingkat risiko ditentukan sebagai berikut:

7-11 Risiko Rendah ,Lakukan intervensi jatuh resiko rendah

≥ 12 Risiko Tinggi, Lakukan intervensi jatuh risiko tinggi

Perawat dan atau bidan meminta tanda tangan pasien dan atau
keluarga sebagai bukti sudah menerima dan memahami penjelasan
risiko jatuh dan pencegahannya
INTERVENSI PASIEN RESIKO JATUH
ANAK-ANAK

RSUD CILILIN No Dokumen No. Revisi Halaman


2 1/2
Di Tetapkan Oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSUD CILILIN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.Neng Siti Djulaeha, Sp. PK
NIP. 196809202002122004
5. PENGERTIAN Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perawat dan atau bidan
untuk mencegah jatuh pada pasien anak-anak
6. TUJUAN Sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah intervensi untuk
mencegah jatuh pada pasien anak-anak
7. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPTD RSUD Cililin Kabupaten Bandung Barat
nomor : 440/044B/III/SK/SKP/2016
8. PROSEDUR Perawat memilih intervensi pencegahan jatuh sesuai skor risiko jatuh
pasien
a. Resiko Rendah : skala 7-11
- Pastikan tempat tidur / box terkunci
- Dekatkan bel dan pastikan bel terjangkau
- Pasang pengaman tempat tidur
- Posisikan tempat tidur / box pada posisi terendah jika
memungkinkan
- Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
hari
- Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala
- Pastikan selalu ada orang tua / keluarga
- Pastikan lantai dan alas kaki tidak licin
- Kontrol / observasi rutin oleh perawat (setiap 2 jam)
- Bila dirawat dalam inkubator, pastikan semua jendela
terkunci
- Edukasi orangtua/keluarga
b. Resiko tinggi : skala 12-23
- Lakukan tindakan pencegahan seperti skala rendah ( skala 7-
11)
- Pasang gelang risiko jatuh warna kuning
- Pasang tanda risiko jatuh di tempat tidur pasien
- Lakukan observasi setiap 1 jam
- Tempatkan pasien dikamar yang paling dekat dengan Nurse
Station (jika memungkinkan)
Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang sudah dipilih
minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi jatuh dalam satu shift.

Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang secara rutin setiap 3 hari sekali
atau sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik,
fisiologis, maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat

SKALA MORSE
No Item Pengkajian Skor Pencatatan

1 USIA

a. Kurang dari 60 0
tahun
b. Lebih dari 60
tahun 1
c. Lebih dari 80
tahun
2

2 DEFISIT SENSORIS

a. Kacamata 0
bukan bifokal
b. Kacamata
bifokal 1
c. Gangguan
1
pendengaran
d. Kacamata 2
multifokal
e. Katarak /
glaukoma 2
f. Hampir tidak
3
melihat/buta
3 AKTIVITAS

a. Mandiri 0
b. ADL dibantu
2
sebagian
c. ADL dibantu 3
penuh
4 RIWAYAT JATUH

a. Tidak pernah 0
b. Jatuh < 1 tahun
1
c. Jatuh < 1 bulan
d. Jatuh pada saat 2
dirawat
3
sekarang
5 KOGNISI

a. Orientasi baik 0
b. Kesulitan
2
mengerti
perintah
c. Gangguan
2
memori
d. Kebingungan 3
e. Disorientasi
3

6 PENGOBATAN
DAN
PENGGUNAAN
ALAT KESEHATAN

a. > 4 jenis 1
pengobatan
b. Antihipertensi /
hipoglikemik / 2
Antidrepesan
c. Sedatif /
Psikotropika / 2
Narkotika
d. Infus /
epidural / spinal 2
/ dower
catheter / traksi
7 MOBILITAS

a. Mandiri 0
b. Menggunakan
1
alat bantu
berpindah
c. Koordinasi /
2
keseimbangan
buruk
d. Dibantu
3
sebagian
e. Dibantu penuh 4

8 POLA BAB/BAK

a. Teratur 0
b. Inkontinensia
1
urine/feses
c. Nokturia 2
d. Urgensi/
3
frekuensi
9 KOMORBIDITAS

a. Diabetes / 2
penyakit
jantung/stroke
/ ISK 2
b. Gangguan saraf
pusat/parkinso
n 3
c. Pasca bedah
0-24 jam
TOTAL SKOR

KETERANGAN :

Risiko Rendah 0–7

Risiko Tinggi 8–
13

Risiko Sangat Tinggi ≥ 14

CATATAN :

1. Pengkajian Awal Risiko Jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah sakit, dituliskan pada kolom
IA (Initial Assessment).
2. Pengkajian ulang untuk pasien risiko jatuh ditulis pada kolom keterangan dengan kode :
a. Setelah pasien jatuh (Post Falls) dengan kode : PF
b. Perubahan kondisi (Change of Condition) dengan kode : CC
c. Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Transfer) dengan kode : WT
d. Setiap minggu (Weekly) dengan kode : WK
e. Saat pasien pulang (Discharge) dengan kode : DC
Kode ini dituliskan pada kolom keterangan

Penilaian risiko jatuh pada anak-anak menggunakan skala Humpty Dumpty


N Item Pengkajian sk Pencatatan
o or

1 USIA

a. Di bawa 3 4
tahun
3
b. 3-7 tahun
c. 7-13 tahun 2
d. > 13 tahun
1

2 JENIS KELAMIN

a. Laki-laki 2
b. Perempuan
1

3 DIAGNOSA

a. Kelainan 4
Neurologi
b. Perubahan
dalam 3
oksigenasi
(Masalah
saluran nafas,
dehidrasi,
anemia,
anoreksia,
sinkop/sakit
kepala, dll)
c. Kelainan 2
psikis/perilaku
d. Diagnosis lain 1

4 GANGGUAN
KOGNITIF

a. Tidak sadar
3
terhadap
keterbatasan
b. Lupa
2
keterbatasan
c. Mengetahui 1
kemampuan
diri
5 FAKTOR
LINGKUNGAN

a. Riwayat jatuh
4
dari tempat
tidur saat bayi-
anak
3
b. Pasien
menggunakan
alat bantu atau
box atau mebel
c. Pasien berada
di tempat tidur
2
d. Di luar ruang
rawat 1

6 RESPON
TERHADAP
OPERASI/OBAT
3
a. Dalam 24 jam.
b. Dalam 48 jam 2
riwayat jatuh
1
c. > 48 jam
7 PENGGUNAAN
OBAT

a. Bermacam-
3
macam obat
yang
digunakan:
Obat sedatif
(kecuali pasien
ICU yang
menggunakan
sedasi dan
paralisis),
Hipnotik,
Barbiturat,
Fenotiazin,
Antidepresan,
Laksans/
Diuretika,
Narkotika

b. Salah satu dari


pengobatan di 2
atas 1
c. Pengobatan lain
TOTAL SKOR
KETERANGAN :

Risiko Rendah 7–
11

Risiko Tinggi ≥
12

Pengkajian ulang untuk pasien risiko jatuh ditulis pada keterangan dengan kode :

1. Setelah pasien jatuh ditulis kode PF (post falls)


2. Perubahan kondisi ditulis kode CC (change of conditions)
3. Menerima pasien pindahan dari ruangan lain ditulis kode WT (On ward
transfer)
4. Setiap minggu ditulis kode WK (weekly)
5. Saat pasien pulang ditulis kode DC (Discharge).
6. Untuk anak-anak setiap pergantian jaga ditulis kode ES (every shift)
Pemberian gelang risiko jatuh dengan warna kuning jika total skor menunjukan
risiko tinggi atau risiko sangat tinggi.

Implementasi Resiko jatuh pada dewasa

Resiko Rendah : Skor 0-7 Resiko Tinggi : Skor 8-13 Resiko Sangat Tinggi :

Skor ≥ 14

1. Orientasikan pasien pada 1. Orientasikan pasien pada 1. Orientasikan pasien pada


lingkungan kamar/bangsal lingkungan kamar/bangsal lingkungan kamar/bangsal
2. Pastikan rem tempat 2. Pastikan rem tempat tidur 2. Pastikan rem tempat
tidur terkunci. terkunci. tidur terkunci.
3. Pastikan bel pasien 3. Pastikan bel pasien 3. Pastikan bel pasien
terjangkau. terjangkau. terjangkau.
4. Singkirkan barang yang 4. Singkirkan barang yang 4. Singkirkan barang yang
berbahaya terutama pada berbahaya terutama pada berbahaya terutama pada
malam hari (kursi malam hari (kursi malam hari (kursi
tambahan dan lain-lain). tambahan dan lain-lain). tambahan dan lain-lain).
5. Minta persetujuan 5. Minta persetujuan pasien 5. Minta persetujuan pasien
pasien agar lampu agar lampu malam tetap agar lampu malam tetap
malam tetap menyala menyala karena menyala karena
karena lingkungan lingkungan masih asing. lingkungan masih asing.
masih asing. 6. Pastikan alat bantu jalan 6. Pastikan alat bantu jalan
6. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila dalam jangkauan (bila
dalam jangkauan (bila menggunakan). menggunakan).
menggunakan). 7. Pastikan alas kaki tidak 7. Pastikan alas kaki tidak
7. Pastikan alas kaki tidak licin. licin.
licin. 8. Pastikan kebutuhan 8. Pastikan kebutuhan
8. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan. pribadi dalam
pribadi dalam 9. Tempatkan meja pasien jangkauan.
jangkauan. dengan baik agar tidak 9. Tempatkan meja pasien
9. Tempatkan meja pasien menghalangi. dengan baik agar tidak
dengan baik agar tidak 10. Tempatkan pasien sesuai menghalangi.
menghalangi. dengan tinggi badannya. 10. Tempatkan pasien sesuai
10. Tempatkan pasien sesuai 11. Pasang penanda risiko dengan tinggi badannya.
dengan tinggi badannya. jatuh di luar kamar. 11. Pasang penanda risiko
12. Minta agar pasien segera jatuh di luar kamar.
memencet bel bila perlu 12. Minta agar pasien segera
bantuan. memencet bel bila perlu
13. Awasi atau bantu bantuan.
sebagian Aktivitas Daily 13. Awasi atau bantu
Living pasien. sebagian Aktivitas Daily
14. Cepat menanggapi bel. Living pasien.
15. Review kembali obat- 14. Cepat menanggapi bel.
obatan yang berisiko. 15. Review kembali obat-
16. Beritahu pasien agar obatan yang berisiko.
mobilisasi secara 16. Beritahu pasien agar
bertahap: duduk mobilisasi secara
perlahan-lahan sebelum bertahap: duduk
berdiri. perlahan-lahan sebelum
berdiri.
17. Kaji kebutuhan
BAB/BAK secara teratur
tiap 2-3 jam.
18. Kolaborasi dengan
fisioterapi/case manager.
19. Bila memungkinakn
pindahkan pasien dekat
nurse station.
20. Kaji kebutuhan dengan
menggunakan pagar
tempat tidur.
21. Orientasikan ulang bila
perlu.
22. Observasi lebih ketat
pada pasien yang
mendapatkan obat
laxantia / diuretika.
23. Rendahkan sedikit posisi
tempat tidur.

Implementasi resiko jatuh anak-anak

Resiko Rendah : Skor 7-11 Resiko Tinggi : Skor ≥ 12

1. Orientasikan pasien pada lingkungan 1. Orientasikan pasien pada lingkungan


kamar/bangsal. kamar/bangsal.
2. Edukasi pasien dan keluarga tentang 2. Edukasi pasien dan keluarga tentang
strategi pencegahan resiko jatuh. strategi pencegahan resiko jatuh.
3. Pastikan rem tempat tidur terkunci. 3. Pastikan rem tempat tidur terkunci.
4. Pastikan pagar tempat tidur terpasang 4. Pastikan pagar tempat tidur terpasang
pada semua sisi. pada semua sisi.
5. Pastikan bel pasien terjangkau. 5. Pastikan bel pasien terjangkau.
6. Singkirkan barang yang berbahaya 6. Singkirkan barang yang berbahaya
terutama pada malam hari (kursi terutama pada malam hari (kursi
tambahan dan lain-lain). tambahan dan lain-lain).
7. Minta persetujuan pasien agar lampu 7. Minta persetujuan pasien agar lampu
malam tetap menyala karena lingkungan malam tetap menyala karena lingkungan
masih asing. masih asing.
8. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan 8. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan
(bila menggunakan). (bila menggunakan).
9. Pastikan alas kaki tidak licin. 9. Pastikan alas kaki tidak licin.
10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam 10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam
jangkauan. jangkauan.
11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar 11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar
tidak menghalangi. tidak menghalangi.
12. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi 12. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi
badannya. badannya.
13. Pastikan penanda lantai basah akibat 13. Pastikan penanda lantai basah akibat
muntahan atau percikan air. muntahan atau percikan air.
14. Pasang penanda resiko jatuh di luar kamar 14. Pasang penanda resiko jatuh di luar
/ di brankard / di atas tempat tidur. kamar/di brankard / di ats tempat tidur.
15. Minta agar keluarga pasien segera
memencet bel bila perlu bantuan atau
segera menghubungi petugas.
16. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien.
17. Cepat menanggapi bel atau keluhan
pasien.
18. Review kembali obat-obatan yang
berisiko.
19. Beritahu pasien dan keluarga agar
mobilisasi secara bertahap : duduk
perlahan-lahan sebelum berdiri.
20. Pastikan penanda lantai basah terpasang
bila lantai basah akibat muntahan atau
percikan air.

Implementasi Risiko Jatuh pasien psikiatri

Tidak Berisko : Skor < 90 Berisiko : Skor ≥ 90

1. Orientasikan pasien pada lingkungan 1. Orientasikan pasien pada lingkungan


kamar/bangsal. kamar/bangsal.
2. Pastikan rem tempat tidur terkunci. 2. Pastikan rem tempat tidur terkunci.
3. Pastikan bel terjangkau. 3. Pastikan bel terjangkau.
4. Singkirkan barang yang berbahaya terutama 4. Singkirkan barang yang berbahaya terutama
pada malam hari (kursi tambahan dan lain- pada malam hari (kursi tambahan dan lain-
lain). lain).
5. Minta persetujuan pasien agar lampu malam 5. Minta persetujuan pasien agar lampu malam
tetap menyala karena lingkungan masih asing. tetap menyala karena lingkungan masih asing.
6. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila 6. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan). menggunakan).
7. Pastikan alas kaki tidak licin. 7. Pastikan alas kaki tidak licin.
8. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan. 8. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan.
9. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak 9. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
menghalangi. menghalangi.
10. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi 10. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi
badannya badannya.
11. Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar/di
brankard/di atas tempat tidur.
12. Minta agar pasien segera memencet bel bila
perlu bantuan atau segera menghubungi
petugas.
13. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien.
14. Cepat menanggapi bel atau keluhan pasien.
15. Review kembali obat-obatan yangberisiko.
16. Beritahu pasien agar mobilisasi secara
bertahap : duduk perlahan-lahan sebelum
berdiri.

Anda mungkin juga menyukai