A. Definisi
Jatuh adalah kehilangan posisi tegak menjadi mendarat di lantai, tanah atau obyek
atau furniture, dengan tiba-tiba, tidak terkendali, tidak disengaja, perpindahan tubuh ke
lantai/ tanah atau terkena benda seperti kursi atau tangga. ( National Center for Patient
Safety)
Atau dengan kata lain, jatuh adalah perubahan posisi pasien yang tidak disengaja/
tidak direncanakan atau posisi yang tidak dikehendaki yang mengakibatkan pasien
tergeletak di atas lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya.
Pasien dengan risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh, pada umunya
disebabkan oleh faktor fisiologis (misal: pingsan) atau lingkungan (misal: lantai yang
licin).
Pencegahan pasien jatuh yaitu dengan penilaian risiko jatuh, penilaian berkala
setiap ada perubahan kondisi pasien, serta melaksanakan langkah-langkah
pencegahan pada pasien berisiko jatuh. Implementasi di rawat inap berupa proses
identifikasi dan penilaian pasien dengan risiko jatuh serta memberikan tanda identitas
khusus kepada pasien tersebut, misalnya gelang kuning, penanda di bed pasien, serta
informasi tertulis kepada pasien atau keluarga pasien.
Dalam akreditasi internasional Joint Commission International (JCI), upaya
penanggulangan kejadian pasien jatuh di rumah sakit mendapatkan perhatian khusus.
Hal ini seperti disebutkan dalam section 1, chapter 1 yaitu International Patient Safety
Goals (IPSG), khususnya Sasaran 6 yaitu Reduce the Risk of Patient Harm Resulting
from Falls. Maksud dan tujuan dari sasaran ke 6 dari akreditasi JCI ini adalah
sebagian besar cedera pada pasien rawat inap terjadi karena jatuh. Dalam konteks ini
rumah sakit harus melakukan evaluasi risiko pasien terhadap jatuh dan segera
bertindak untuk mengurangi risiko terjatuh dan mengurangi risiko cedera akibat jatuh.
Rumah sakit menetapkan program mengurangi risiko terjatuh berdasarkan kebijakan
dan atau prosedur yang tepat. Program ini memantau baik konsekuensi yang
diinginkan maupun tidak diinginkan dari tindakan yang diambil untuk mengurangi jatuh.
Rumah sakit harus melaksanakan program ini. Maka dalam standar JCI sasaran ke 6
ini disebutkan rumah sakit perlu menyusun cara pendekatan untuk mengurangi risiko
cedera yang menimpa pasien akibat jatuh.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Lumajang.
Tujuan Khusus :
1. Mengurangi risiko pasien jatuh.
2. Mengurangi risiko cedera akibat jatuh.
3. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif.
BAB II
RUANG LINGKUP
Komponen utama dari proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan adalah
asesmen pasien untuk memperoleh informasi terkait status medis pasien, begitu juga
untuk pasien yang mempunyai resiko jatuh, Asesmen pasien dengan resiko jatuh
dibutuhkan dalam membuat keputusan-keputusan terkait:
1. Status kesehatan pasien.
2. Kebutuhan dan permasalahan keperawatan
3. Intervensi guna memecahkan permasalahan kesehatan yang sudah teridentifikasi atau
juga mencegah permasalahan yang bisa timbul dimasa mendatang serta
4. Tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil yang diharapkan pasien terpenuhi.
Pengelolaan risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dirawat di
ruangan:
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
HCU
IGD
Kamar Operasi
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien
yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran
untuk mencegah pasien jatuh.
BAB III
TATALAKSANA
1. Asesmen Awal
1) Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh saat awal
pasien masuk rumah sakit dan mencatat hasil asesmen awal ke dalam rekam
medis pasien.
Asesmen risiko jatuh pada pasien dewasa menggunakan “ Morse Fall Scale
(MFS)”.
Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan “ The Humpty Dumpty
Scale (HDS)”.
Asesmen risiko jatuh pada pasien geriatric menggunakan “ Sydney Scoring”.
Asesmen risiko jatuh Rawat Jalan menggunakan “Time Up & Go´ di rawat
jalan
2) Asesmen awal dicatat dalam rekam medis pasien setelah dilakukan asesmen
awal.
3) Tindakan pencegahan standar pasien dengan risiko jatuh dilakukan pada pasien
dengan risiko jatuh tinggi dan risiko jatuh sedang.
4) Skrining farmasi dan atau fisioterapi dilakukan jika terdapat adanya risiko jatuh
pada pasien.
2. Asesmen Ulang
1) Asesmen ulang risiko jatuh dilakukan: setiap hari minimal 1 kali, saat transfer ke
bagian/ unit lain, keluar rumah sakit, adanya perubahan kondisi pasien, adanya
kejadian jatuh pada pasien.
2) Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh yang sudah ditentukan dan
tindakan pencegahan disesuaikan dengan hasil asesmen ulang.
3) Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah, diperlukan skor < 25
untuk pasien dewasa dan < 12 untuk pasien anak, dalam 2 kali pemeriksaan
berturut-turut.
4) Tindakan pencegahan standar pasien dengan risiko jatuh dilakukan pada pasien
dengan risiko jatuh tinggi dan risiko jatuh sedang.
3. Faktor Konstribusi Risiko Jatuh
Faktor konstribusi risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori :
1. Instrinsik : berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi
psikologis.
2. Ekstrinsik : berhubungan dengan lingkungan.
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori yaitu: dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan ( unanticipated). Faktor risiko
yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi sebelum
pasien jatuh.
Tindakan pencegahan pasien jatuh pada pasien yang berisiko rendah, sedang, atau tinggi
harus diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.
Tindakan pencegahan pasien jatuh terbagi atas :
1. Tindakan pencegahan standar pasien dengan risiko jatuh
2. Tindakan pencegahan pada pasien dengan risiko tinggi jatuh
Berdasarkan National Center for Patient Safety dan dalam buku “Preventing Falls in
Hospitals: A Toolkit for Improving Quality of Care” :
Tindakan Pencegahan Standar Pasien dengan Risiko Jatuh, sebagai berikut :
1) Lakukan orientasi kamar rawat inap kepada pasien.
2) Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika pasien
sedang beristirahat, dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika
pasien tidak tidur, pastikan roda terkunci dan pegangan tempat tidur terpasang
dengan baik.
3) Posisikan benda-benda pribadi dalam jangkauan pasien (misalnya: telpon
genggam, kacamata).
4) Monitor kebutuhan pasien. Keluarga menemani pasien yang berisiko jatuh,
terutama pasien anak-anak. Untuk pasien dewasa, bila tidak ada keluarga, pasien
diminta untuk menelephone bila membutuhkan bantuan. Posisikan telephone
dalam jangkauan pasien.
5) Ruang tertata rapi.
6) Pencahayaan yang adekuat.
7) Kondisikan permukaan lantai bersih, kering, tidak licin, bebas hambatan, jauhkan
kabel-kabel dari jalur berjalan pasien.
8) Memantau waktu dan dosis, efek samping dan interaksi obat-obatan.
9) Anjurkan ke kamar mandi secara rutin dan bantu pasien ke kamar mandi, jika
diperlukan, dan mengedukasi pasien untuk penggunaan pegangan tangan di
kamar mandi.
10) Anjurkan menggunakan alas kaki ataupun kaos kaki yang nyaman, tidak licin, dan
tepat pada pasien.
11) Penggunaan alat bantu (kursi roda, alat penopang) jika diperlukan.
12) Berikan edukasi mengenai pencegahan jatuh kepada pasien dan keluarganya.
13) Ikuti prosedur yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur
dan meninggalkan tempat tidur.
Petunjuk Pengisian
1. Riwayat jatuh :
Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah sakit atau terdapat riwayat
kejadian jatuh fisiologis dalam 3 bulan terakhir ini, seperti pingsan atau gangguan
gaya berjalan, berikan skor 25. Jika pasien tidak mengalami jatuh, berikan skor 0.
2. Diagnosa sekunder :
Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medis, berikan skor 15; jika tidak,
berikan skor 0.
3. Alat bantu :
Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan, berikan skor 30. Jika pasien
menggunakan tongkat atau alat penopang, berikan skor 15. Jika pasien dapat
berjalan tanpa alat bantu, berikan skor 0.
4. Terapi intravena (terpasang infus) :
Jika pasien terpasang infus, berikan skor 20; jika tidak, berikan skor 0.
5. Gaya berjalan :
Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan; mengalami kesulitan untuk
bangun dari kursi, menggunakan bantalan tangan kursi untuk mendorong
tubuhnya, kepala menunduk, pandangan mata terfokus pada lantai, memerlukan
bantuan sedang-total untuk menjaga keseimbangan dengan berpegangan pada
perabot, orang, atau alat bantu berjalan, dan langkah-langkahnya pendek;
berikan skor 20.
Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah; pasien membungkuk; tidak dapat
mengangkat kepala tanpa kehilangan keseimbangan, atau memerlukan bantuan
ringan untuk berjalan; dan langkah-langkahnya pendek; berikan skor 10.
Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, berikan skor 0.
6. Status mental :
Identifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya untuk
berjalan. Jika pasien mempunyai over-estimasi terhadap kemampuan fisiknya,
berikan skor 15. Jika asesmen pasien sesuai dengan kemampuan sebenarnya,
berikan skor 0.
Asesmen risiko jatuh pada pasien geriatric menggunakan “ Sydney Scoring ”.
Keterangan Skor awal Skor Ulang
Parameter Situasi/Keadaan Tgl……
Nilai Tgl ………
Salah satu Ya Ya
Pasien datang ke RS karena jatuh
jawaban Tidak Tidak
Riwayat jatuh
Jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh Ya = 6 Ya Ya
dalam 2 bln terakhir? Tidak=0 Tidak Tidak
Pasien Delirium (tidak dapat membuat Ya Ya
keputusan, pola piker tidak terorganisir, Tidak Tidak
gangguan daya ingat) Salah satu
Status Mental
jawaban
(pilih salah Pasien disorientasi (salah menyebutkan waktu, Ya Ya
tempat dan orang) Ya = 14
satu) Tidak Tidak
Tidak=0
Ya Ya
Pasien agitas (ketakutan, gelisah dan cemas)
Tidak Tidak
Ya Ya
Memakai kacamata
Salah satu Tidak Tidak
Penglihatan
jawaban Ya Ya
(pilih salah Penglihatan buram
Ya = 1 Tidak Tidak
satu)
Menderita glaucoma, katarak atau degenerasi Tidak=0 Ya Ya
macula Tidak Tidak
Kebiasaan Terdapat perubahan perilaku berkemih Ya = 2 Ya Ya
berkemih (frekuensi, urgensi, inkontinesia, nokturi) Tidak=0 Tidak Tidak
Transfer (dari Mandiri (boleh memakai alat bantu jalan) 0 0
tempat tidur Perlu sedikit bantuan (1 orang) / dalam Jumlahkan 1 1
ke kursi dan pengawasan nilai transfer
kembali ke Perlu bantuan > 1 orang dan 2 2
tempat tidur ) Tidak dapat duduk seimbang, perlu bantuan total mobilitas 3 3
(pilih salah Jika nilai 0-3
satu) beri skor = 0
Mandiri (boleh memakai alat bantu jalan) Jika nilai 0 0
Mobilitas Berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal/fisik) total 4-6 beri 1 1
(pilih salah
Menggunakan kursi roda skor = 7 2 2
satu)
Imobilitas 3 3
Total Score
Paraf
Score :
0-5 : Resiko Rendah
6-16 : Resiko Sedang
17-30 : Resiko Tinggi
Petunjuk Pengisian
Asesmen Resiko Jatuh “Get Up & Go” di Rawat Jalan
N
Penilaian/Pengkajian Ya Tidak
o
Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)
1. Tidak seimbang/ sempoyongan/ limbung
a.
2. Jalan dengan menggunakan alat bantu
kruk, tripot, kursi, orang lain )
Menopang saat akan duduk : tampak
b. memegang pinggiran kursi atau meja / benda
lain penopang saat akan duduk
N
Hasil Penilaian / Pengkajian Ket
o
1 Tidak Berisiko Tidak ditemukan a & b
2 Resiko Rendah Ditemukan salah satu dari a atau b
3 Resiko Tinggi Ditemukan a dan b
N Tida
Hasil Kerja Tindakan Ya Ket
o k
1 Tidak Berisiko Tidak ada tindakan
2 Resiko Rendah Edukasi
Pasang penanda
3 Resiko Tinggi berwarna kuning dan
edukasi
Petunjuk Pengisian
Point a
1. Lakukan penilaian dan pemantauan resiko jatuh paien rawat jalan dengan
melakukan pengamatan dari berdiri ke berjalan dan cara berjalan pasien
2. Apabila dari berdiri ke berjalan terlihat ada gangguan, tidak stabil,
sempoyongan/limbung dan/atau apabila cara berjalan pasien menggunakan alat
bantu (kruk, tripot, kursi, orang lain) maka beri tanda rumput pada kolom ya dan
apabila pasien tidak ada salah satu tanda-tanda tersebut (tidak ada gangguan)
maka beri tanda rumput pada kolom tidak
Point b
1. Lakukan penilaian dan pemantauan pasien resiko jatuh dengan melakukan
pengamatan cara bangun pasien dari berdiri ke duduk
2. Apabila dari berdiri ke duduk pasien tampak menopang, tampak memegang
pinggiran kursi/ meja / benda lain maka beri tanda rumput pada kolom ya dan
apabila pasien tidak ada salah satu tanda-tanda tersebut (tidak ada gangguan)
maka beri tanda rumput pada kolom tidak
Score
1. Tidak ada resiko apabila tidak ditemukan di point a dan poin b
2. Resiko Rendah apabila ditemukan salah satu dari point a atau point b
3. Resiko Tinggi apabila ditemukan point a dan point b
Hasil Tindakan
Setelah melakukan scoring pasien resiko jatuh di rawat jalan maka langkah
selanjutnya adalah memberikan tindakan sesuai dengan hasil scoring