Anda di halaman 1dari 3

RSUD KOMUNIKASI EFEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ /RSUD/2015 1 1/2

SUKAMARA
Ditetapkan oleh,
Direktur
Tanggal Terbit
Standar Prosedur 12 Januari 2015
Operasional
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028

Adalah komunikasi yang dilakukan secara akurat, lengkap, dimengerti,


PENGERTIAN tidak duplikasi, dan tepat antar tenaga medis.

TUJUAN Tujuan umum : Meningkatkan mutu pelayanan medis.


Tujuan khusus : Menguranbgi kesalahan komunikasi antar tenaga medis
dan meningkatkan keselamatan pasien.
KEBIJAKAN 1. UU No 44 Tahun 2009 tentang RS.
2. Permenkes 1691 Tahun 2011 tentang keselamatan pasien.
3. Kebijakan Direktur RSUD Sukamara No Tentang Pemberlakuan
SPO Komunikasi Efektif Antar Tenaga Kesehatan di RSUD Sukamara.

PROSEDUR 1. Komunikasi efektif dilakukan saat melaporkan kondisi pasien kritis


kepada DPJP atau serah terima pasien kritis, dan proses transfer
pasien dengan mengungkapkan:
a. Situasi, menyampaikan
- Identitas nama, tanggal lahir, dan lokasi pasien
- masalah medis pasien
- tanda-tanda vital
- masalah yang menjadi kekhawatiran petugas medis
b. Background/ Latar Belakang kondisi pasien
- Status mental, kulit/ekstremitas, memakai /tidak memakai oksigen
c. Assessment/ Penilaian kondisi medis pasien
d. Rekomendasi
-tatalaksana dan pemeriksaan tambahan yang disarankan

2. Mengingatkan DPJP pemberi instruksi untuk menandatangani catatan


pesan yang ditulis dalam kotak stempel konfirmasi sebagai tanda
persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.

3. Dalam hal tidak ada rekam medis pasien di ruang penunjang


dokumentasi bisa menggunakan buku atau pemberian cap critical
value pada hasil kritis. ( Berisi tanggal, jam, pelapor verifikasi oleh
DPJP ).
RSUD KOMUNIKASI EFEKTIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/ /RSUD/2015 1 2/2

SUKAMARA

PROSEDUR 4. Ketika petugas medis menerima pesan verbal / pertelepon / interkom


maka pesan harus ditulis, dibaca ulang dan di konfirmasi kembali
kebenarannya.

5. Bila menerima instruksi lisan/ telepon/interkom berupa obat-obat yang


mirip namanya atau terdengar sama, maka nama obat harus disebut
ulang dengan dieja hurufnya.

6. Menuliskan pesan yang diterima di catatan terintegrasi.

7. Pesan verbal per telepon / interkom ditulis lengkap dan dapat dibaca
dengan jelas agar sumber instruksi dapat dilacak bila memerlukan
verifikasi, menggunakan singkatan terstandart, akronim dan simbol yang
disetujui rumah sakit.

UNIT KERJA 1. Seluruh petugas instalasi rawat inap


2. Seluruh petugas IGD
3. Staf Medis Fungsional
4. Petugas penunjang medis
5. Seksi pelayanan medis

Anda mungkin juga menyukai