Anda di halaman 1dari 3

RANCANGAN KEBUTUHAN ANGGARAN

POKJA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

RSIA GALERI CANDRA

2016

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan pasien menjadi isu global yang mengemuka sejak awal 2000-an
dengan kampanye “To err is human, building a safer system”. Prinsip dasarnya,
pemberian pelayanan kesehatan memang merupakan kerja sistem yang berpotensi
mengalami error. Kesadaran itu mendorong penyusunan sistem yang lebih aman
sehingga potensi kesalahan bisa diminimalkan.
Di Indonesia, kampanye keselamatan pasien mulai mengemuka pada tahun
2006, dan mulai menjadi aksi nyata dengan Deklarasi Jakarta 2007. Langkah pertama
adalah penerbitan Buku Panduan Keselamatan Pasien RS, termasuk tata cara
pelaporan. Buku itu terbit atas kerjasama Kementrian kesehatan dengan Persatuan RS
Indonesia pada tahun 2007.
Aspek-aspek keselamatan pasien sebenarnya sudah mulai menjadi indikator
kinerja pelayanan rumah sakit pada tahun 2001, tetapi secara formal masuk dalam
Standar Pelayanan Minimal RS pada tahun 2008 (Kepmenkes 129/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal RS).
Implementasi keselamatan pasien lebih spesifik dirumuskan pada tahun 2011
(Permenkes 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien). Hal ini dipengaruhi juga oleh
mulai
dikenalnya Standar Akreditasi RS Internasional yang mengedepankan Patient Safety
(keselamatan pasien) sebagai konsep dasarnya. Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
mengadopsi isu keselamatan pasien di Indonesia sejak penerbitan Standar Akreditasi
KARS versi 2012. Sejak itu, implementasi keselamatan pasien menjadi salah satu isu
utama.

Perkembangan tersebut menyebabkan gelombang pergerakan paradigma


terhadap
keselamatan pasien. Banyak RS dan tenaga profesional kesehatan yang berada di
dalamnya, bekerja keras mempelajari dan mengimplementasikan keselamatan pasien
di RS.
Implementasi keselamatan pasien di rumah sakit membutuhkan anggaran
biaya yang tidak sedikit, karena melibatkan seluruh aspek di rumah sakit. Untuk itu
perlu diadakan penyusunan rancangan anggaran untuk pokja sasaran keselamatan
pasien di rumah sakit, agar proses peningkatan mutu rumah sakit yang berfokus pada
keselamatan pasien bisa dilakukan secara berkesinambungan.

B. Tujuan

Mempersiapkan anggaran dana sesuai kebutuhan akreditasi rumah sakit dalam


progam akreditasi khususnya Sasaran Keselamatan Pasien (SKP), sehingga dapat
meningkatkan kualitas RS dan patient safety.

I. RANCANGAN KEBUTUHAN ANGGARAN

NO RINCIAN HARGA JUMLAH TOTAL


PER
ITEM
1. SKP 1 :
1. Gelang Identitas Dewasa Biru Rp. 1.500,- 100 pcs Rp.
2. Gelang Identitas Dewasa Pink Rp. 1.500,- 100 pcs
150.000,-
3. Gelang Identitas Anak-anak Biru Rp. 1.500,- 100 pcs
Rp.
4. Gelang Identitas Anak-anak Pink
5. Stiker Alergi / Merah Rp. 1.500,- 100 pcs 150.000,-
6. Stiker DNR / Ungu Rp.
1 pcs
150.000,-
1 pcs
Rp.
150.000,-

2. SKP 2 :
1. Stempel TBAK
2. Bantalan Stempel
3. Tinta Stempel

3. SKP 3 :
1. Stiker LASA
2. Stiker High Alert
3. Kontainer plastik
4.
4. SKP 4 :
1. Spidol permanen tinta hitam
2. Spidol permanen tinta merah
5. SKP 5 :

6. SKP 6 :
1. Tanda risiko jatuh
2. Stiker Kuning
3. Plastik tempat tanda risiko jatuh
4. Pita kuning risiko jatuh rawat jalan

II. PENUTUP
Rancangan kebutuhan anggaran merupakan dokumen perencanaan dana
anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Rancangan ini bisa
dijadikan acuan untuk menyiapkan anggaran pelaksanaan kegiatan akreditasi program
Sasaran Keselamatan Pasien sekarang dan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai