Anda di halaman 1dari 52

PANDUAN PENCEGAHAN

PASIEN CIDERA KARENA


JATUH

Jl. Tanjung Sari No. 481 Tiuh Balak Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan

Telp./Hp 0723 4760 022 / 0812 7857 9322


RUMAH SAKIT UMUM
"BUNDA"
Jl. Tanjung Sari No. 481 Kelurahan Tiuh Balak Pasar
Kec. Baradatu Kab. Way Kanan Telp./Hp.08234760022/081278579322
Izin Dinas Kesehatan Nomor.446/003/REK/III.03-WK/X1/2014

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BUNDA WAY KANAN


PROVINSI LAMPUNG
Nomor : 018 / RS-B / KEP / DIR / VI / 2018

Tentang
PANDUAN PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH
DIRUMAH SAKIT BUNDA

MENIMBANG : a. Bahwa Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah


Sakit Bunda, Maka Diperlukan kebijakan Asesmen Resiko
Pasien jatuh Di Rumah Sakit Bunda
b. Bahwa Agar Pelayanan Penyelenggaraan Kebijakan Asesmen
Resiko Pasien Jatuh Di Rumah Sakit Bunda Dapat Terlaksana
Dengan baik, Perlu Adanya Kebijakan Direktur Rumah Sakit
Bunda Sebagai Landasan Bagi Penyelenggaraan Asesmen
Resiko Pasien Jatuh
c. Bahwa Berdasarkan Petimbangan Sebagaimana Dimaksud
Dalam A Dan B, Perlu Ditetapkan Dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Bunda

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tetang Kesehatan,
2. Undang-Undaug Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1691/MENKESN/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit,
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MENKES/PER/DC/2010 tentang Standar Pelayanan

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda ii


Kedokteran;
5. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit, Depkes 1994,
6. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient
Safety) Depkes.2008

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
Pertama : Surat Keputusan Tentang Asesmen Resiko Pasien Jatuh Di Rumah
Sakit Bunda
Kedua : Memberlakukan kebijakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh Di Rumah
Sakit Bunda sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh ini dimaksudkan sebagai
acuan dalam pelaksanaan. kegiatan pelayanan Pasien di Rumah Sakit
Bunda
Keempat : Kebijakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari ketentuan Kepala Rumah Sakit
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tangal ditetapkan, hal-hal yang
belum diatur kemudian dengan ketentuan apabila di kemudian hari
terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Baradatu
Pada tanggal 30 Juni 2018
Direktur Rumah Sakit Bunda

dr. Meliza Agusti Artha

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda iii
Lampiran I : Direktur Rumah Sakit Bunda
Nomor : 018 / RS-B / KEP / DIR / VI / 2018
Tanggal : 30 Juni 2018

KEBIJAKAN PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH


DI RUMAH SAKIT BUNDA

1. Rumah Sakit Merupakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh dan melakukan evaluasi dalam 24
jam, menggunakan
Skala Humpty Dzonpty : 0 hari s/d ≥ 13 tahun
Skala Morse :> 13 tahun s/d ≤ 59 tahun
Skala Ontario Modified Stratafy-sydne : lebih dari 59 tahun
2. Setiap pasien yang telah di identifikasi dengan resiko jatuh dilakukan pemasangan segitiga
risiko jatuh pada tempat tidur pasien, menggunakan segitiga warna kuning untuk resiko
sedang, segitiga warna merah untuk resiko tinggi/berat sedangkan untuk yang beresiko
rendah tidak diberikan tanda apapun.
3. Setiap pasien yang telah identifikasi resiko pasien jatuh dilakukan pemasanean gelang warna
kuning untuk pasien resiko jauh tinggi dan pasien dengan resiko sedang.
4. Setiap pasien yang telah di identiiikasi resiko pasien jatuh telah diberikan penjelasan atau
lencana untuk mencegahnya sesuai kriteriaaya oleh staf keperawatan yang kompeten
5. Proses pelaksanaan menajemen resiko pasien jatuh telah dilakukan evaluasi dan monitoring
secara rutin per shift dan terevaluasi dalam 24 jam.
1. Jika terjadi insiden (KNC/KTD/Sentinel) harus dilaporkan melalui format insiden
keselamatan pasien pada Komite Mutu & Keselamatan Pasien dalam waktu maksimal 2x24
jam.
Ditetapkan di Baradatu
Pada tanggal 30 Juni 2018
Direktur Rumah Sakit Bunda

dr. Meliza Agusti Artha

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda iv


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,
kami dapat menyusun Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh ini untuk
memenuhi syarat Akreditasi. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada seluruh karyawan
Rumah Sakit Bunda dalam pembuatan Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh ini,
serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan Panduan Pencegahan Paisen Cidera
Karena Jatuh ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Harapan kami bahwa Panduan Obat-Obat Yang Harus Di Waspadai ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca untuk menambah Mutu di Rumah Sakit Bunda Way Kanan.

Kami menyadari bahwa Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh ini masih jauh dari
sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima
dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan Panduan Pencegahan Paisen Cidera
Karena Jatuh ini.

Baradatu 30 Juni 2018


Direktur Rumah Sakit Bunda

dr. Meliza Agusti Artha

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda v


DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................................. i


Surat Keputusan Direktur Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh ............................. ii
Kebijakan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh .................................................................... vi
Kata Pengantar ............................................................................................................................. v
Daftar Isi ....................................................................................................................................... vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Definisi ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................................... 3

BAB II
RUANG LINGKUP ..................................................................................................................... 4

BAB III
TATA LAKSANA
A. Petugas pertanggung jawab .............................................................................................. 5
B. Perangkat kerja ................................................................................................................. 5
C. Tata laksana ...................................................................................................................... 5

BAB IV
DOKUMENTASI......................................................................................................................... 10

LAMPIRAN

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda vi


Lampiran II : Direktur Rumah Sakit Bunda
Nomor : 018 / RS-B / KEP / DIR / VI / 2018
Tanggal : 30 Juni 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan adverse event kedua
terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan/medication
erors (AHRO). Insiden pasien jatuh tidak hanya berdampak kepada fisik pasien tetapi
juga dampak keumgan yang ditanggung pasien dan rumah sakit (RS).

Permasalahan pasien jatuh telah menjadi perhatian penting bagi pemerintah dalam
pelayanan pasien di RS melalui peraturan menteri kesehatan No. 1691/MENKES / PER /
VII / 2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit, bab 4 pasal 8 bahwa : setiap RS
wajib mengupayakan nemenuhan sasaran keselamatan pasien. Enarn sasaran
keselamatan pasien don salah satunya adalah pengurangan risiko pasien jatuh. Dalam
rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh, maka petugas RS perlu melakukan
asesmen dan asesmen/penilaian ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh dan bekerja
sama dalam memberikan intervesi pencegahan pasien jatuh, sesuai prosedur.

B. Definisi
Jatuh adalah suatu penstiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidalk disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke
lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin). Risiko jatuh adalah pasien yang
berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor
fisiologis yang dapat berakibat cidera. Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi
2 kategori:
1. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis
2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat diperkirakan
(anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated).Faktor tersebut adalah:

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 1


1. Dapat diperkirakan :
a. Intrinsik (berhubungan dengan kondisi pasien):
1) Riwayat jatuh sebelumnya
2) inkontinensia
3) gangguan kognitif/psikologis
4) gangguan keseimbangan/mobilitas
5) usia > 65 tahun
6) osteoporosis
7) status kesehatan yang buruk
8) gangguan moskuloskeletal
b. ekstrinsik (berhubungan dengan lingkungan)
1) lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, kabel
longgar/lepas.
2) Alas kaki tidak pas.
3) Dudukan toilet yang rendah.
4) Kursi atau tempat tidur beroda
5) Rawat inap berkepanjangan.
6) Peralatan yang tidak aman.
7) Peralatan rusak.
8) Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi.
2. Tidak dapat diperkirakan
a. Intrinsik (berhubungan dengan kondisi pasien)
1) Kejang
2) aritmia jantung
3) stroke atau serangan iskemik sementara (transient ischaemic attack-TIA).
4) Pingsan serangan jantung (drop attack).
5) Penyakit kronis
b. Ekstrinsik ( berhubungan dengan lingkungan )
 Reaksi individu terhadap obat-obatan

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 2


C. Tujuan Pencegahan Jatuh
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara:
1. Mengidentifikasi pasien yang tinggi jatuh dengan menggunakan "Asesmen Risiko
Jatuh".
2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien (setiap hari)
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko jatuh
dengan menggunakan "Asesmen Risiko Jatuh Harian"
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara komprehensif.

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 3


BAB II
RUANG LINGKUP

Komponen utama dan proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan adalah
asesmen pasien untuk memperoleh iaformasi terkait status medis pasien, begitu juga untuk
pasien yang mempunyai resiko jatuh, Asesmen pasien dengan resiko jatuh dibutuhkan dalam
membuat keputusan-keputusan terkait:
1. Status kesehatan pasien
2. Kebutuhan dan permasalahan keperawatan
3. Intervensi guna memecahkaii permasalaban kesehatan yang sudah teridentifikasi atau
juga mencegah permasalahan yang bisa timbul dimasa mendatang
4. Tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil yang diharapkan pasien terpenuhi.
Pengelolaan resiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dirawat di ruangan:
1. Rawat Inap
2. Observasi IGD
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien yang
dirawat inap memiliki resiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk
mencegah pasien jatuh

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 4


BAB III
TATA LAKSANA

Dalam pentatalaksanan pengelolaan pasien dengan resiko jatuh meliputi :


A. Petugas pertanggung jawab:
 Perawat

B. Perangkat kerja
 Status Rekam Medis Pasien
 anda risiko pasien jatuh (gelang kuning)
 Formulir pengkajian risiko pasien jatuh
 Formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh
 Formulir catatan kegiatan perawat tentang asesmen dan intenensi risiko jatuh

C. Tata laksana
1. Asesmen awal / skrining
Perawat akan melalcukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh dalam waktu 4 jam
dari pasien masuk RS dan mencatat nasil asesnien dan langsung dilakukakan
ralaksana risiko jatuh
2. Asesmen ulang
a. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap saat transfer ke
unit lain, setiap pergantian shift, adanya perubahan kondisi pasien, adanya
kejadian jatuh pada pasien.
b. Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh dan Rencana Keperawatan
Interdisiplin akan diperbaharui/dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen.

Perawat yang bertugas akan mengidentifikasi dan menerapkan "Prosedur Pencegahan Jatuh",
berdasarkan pada:
a. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
b. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
c. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 5


d. Asesmen Klinis Harian. Assesmen ulang resiko jatuh dilaksan setiap hari, saat
transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada
pasien.
e. "Prosedur Pencegahan Jatuh" pada pasien yang berisiko rendah, sedang, atau tinggi
harus diimplementasikan dan penggtinaan peralatan yang sesuai hams optimal.
Untuk ruengubah kategori dan resiko tinggi ke rendah diperlukan skor >25 dal= 2
kali pemcriksaan berturut tarut.
f. Intervensi pencegahan jatuh

3. Intervensi Pencegahan Jatuh


a. Tindakan pencegahan umum (unta sernua kategori):
1) Lakukan orientasi kamar map kepada pasien
2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi
pegangan tempat tidur tepasang dengan baik
3) Ruangan rapi
4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan ltelepon genggam, tombol
panggilan, air minum, kacamata)
5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan ,dengan kebutuhan pasien)
6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (pastikan bersih
dan berfungsi)
8) Pantau efek obat-obatan
9) Anjuran ke kamar mandi secara rutin
10) Sediakan dukungan emosional dan psikoiogis
11) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga
b. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan hal-hal berikut
ini.
 Jangan ragu untuk meminta bantuan
 Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
 Adakan konferensi multidisiplin mingguan dengan partisipasi tim
keperawatan
 Rujuk ke departemen yang sesuai untuk asesmen yang lebih spesifik,
misalnya fisioterapi

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 6


 Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat hendak turun
dari tempat tidur

c. Strategi untuk mengurangi / inengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu:


 Berikan orientasi kainar tidur kepada pasien
 Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya
 Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika (lihat daftar)
 Kurn.gi suara berisik
 Lakukan asesmen clang
 Sediakan dukungan erosional dan psikologis
d. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu:
 Lampu panggilan berada dalam jangkauan
 Posisi tempat tidur rendah
 Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
 Pencahayaan yang adekuat
 Ruangan rapi
 Sarana toilet dekat dengan pasien
e. Manajemen Setelah nkjadian Jatuh
 Nilai apakah terdapar cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala)
 Nilai tanda vital
 Nilai adanya keterbatasan gerak
 Pantau pasien dengan ketat
 Catat dalam status pasien (rekam medik)
 Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi
laporan insidens
 Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan kondisi
pasien
f. Edvicasi pasien/keluarga
1) Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh
dan setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah
ditetapkan. Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi mengenai faktor

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 7


risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikutsertaannya
sepanjang keperawatan pasien.
2) Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas sebelum
memulai penggunaan alat bantu
3) Ajari pasien untuk mengguiiakan pegangan dinding
4) Informasikan pasien mengenai dusis dan frekuensi konsumsi obat-
obaian, efek samping, serta interaksinya dengan makanan/ obat-obatan
lain.
g. Dokumentasikan semua kegiatan pencegahan risiko jatuh pada catatan
keperawatan
1) Beri penanda berupa gelang berwarna kuning yang dipakaikan di
pergelangan tangan pusien
2) Sandal anti-licin
3) Tawarkan bantuan ke kamar mandi
4) Nilai kebutuhan akan:
a) Fisioterapi dan terapi okupasi
b) Alarm tempat tidtur
c) Ternpat tidur rendah (khusus)
d) Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse
station)
h. Asesmen risiko jatuh pada anak-anak dilakukan pencegahan umum dan hal hal
sebagai berikut:
1) Pencegahan risiko jatuh pasien anak-anak:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
 Memastikan tempat tidur/ brankard dalam posisi roda terkunci
 Pagar sisi tempat tidur/ brankard dalam posisi berdiri/terpasang
 Lingkungan bebas daii peralatan yang tidak digunakan
 Berikan penjelasan kepada orang tua tentang percegahan jatuh
 Pastikan pasien memiliki stiker penanda risiko tinggi jatuh pada
gelang identiflasi dan tanda kewaspadaan dan panel informasi
pasien.
4. Strategi Rencana Keperawatan
a. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh, yaitu:

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 8


 Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam sekali (scat pasien bangun)
 Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur
 Lampu panggilan berada dalam jangkauan, perintahkan pasien untuk
mendemonstrasikan penggunaan lampu panggilan

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 9


BAB IV
DOKUMENTASI

Bukti dokumen yang terdapat pada kegiatan pengelolaan pencegahan pada pasien
beresiko jatuh terdiri dari :

A. Dokumen self assesmm risiko pasien jatuh


B. Pengkajian resiko jatuh (morse fall sacale)
C. Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan humpty dumpty.
D. Asesmen risiko jatuh pada pasien lanjut menggunakan sydney-ontario scorcing.
E. Asesmen risiko jatuh harian pada pasien.
F. SPO pengelolaan pada pasien resiko jatuh di rawat inap Rumah sakit.
G. SPO Pemasangan gelang pada pasien resiko jatuh di instalasi rawat inap Rumah sakit
H. Pengkajian resiko jatuh (mors fuil sacale)

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 10


Nama Pasien :................................. No. Rekam Medis :....................
Tanggal lahir :................................. KeIas/ Kamar :....................
Diagnosis :.................................... Tanggal/ Jam :.....................
PENILAIAN RESIKO JATUH PADA PASIEN DEWASA DENGAN
SKALA MORSE
FAKTOR KRITERIA SKOR CHECKLLIST
NILAI
YA 25
RIWAYAT JATUH
TIDAK 0
DIAGNOSA YA 15
MEDIS ≥ 2 TIDAK 0
BERPEGANGAN PADA 30
PERABOT
TONGKAT/ALAT 15
ALAT BANTU
PENOMPANG
TIDAK ADA/ KURSI RODA/ 0
TIRAH BARING
TERPASANG YA 20
INFUS TIDAK 0
TERGANGGU/ TIDAK 20
NORMAL/PINCANG/DISERET
GAYA BERJALAN LEMAH 10
NORMAL/TIRAH 0
BARING/IMOBILISASI
KETERBATASAN DAYA 15
INGAT
STATUS MENTAL
MENYADARI KONDISI 0
SENDIRI
SKOR TOTAL
KATEGORI
RESIKO TINGGI : SKOR ≥55
RESIKO SEDANG : SKOR 25-54
RESIKO RENDAH : 0-24

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 11


1. Petunjuk pengisian Morse Fall Scale
a. Riwayat jatuh:
Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah sakit ataa terdapat riwayat
kejadian jatuh fisiologis dalam 12 bulan terakhir ini, seperti pingsan atau gangguan
gaya berjalan, berikan skor 25. Jika pasien tidak mengalami jatuh, berikan skor 0.
b. Diagnosis sekunder:
Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medis, berikan skor 15; jika tidak,
berikan skor 0.
c. Alat bantu:
jika pasien berpegangan pada prabot untuk berjalan, berikan skor 30.Jika pasien
menggunakan tongkat / alat per opang, berikan skor 15. Jik pasien dapat berjalan
tanpa alat bantu, berikan skor 0.
d. Terapi intravena (terpasang infus)
Jika pasien terpasang berikan skor 20; jika tidak, berikan skor 0.
e. Gaya berjalan:
 Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan, mengalami kesulitan untuk
bangun dari kursi, menggunakan buntalan tangan kursi untuk mendorong
tubuhnya, kepala mehunduk, pandangan mata terfokus pada lantai,
memerlukan bantuan sedang — total untuk menjaga keseimbangan dengan
berpegangan paaa perabot, orang, atau aiat bantu berjalan, dan langkah-
langkahnya pmdek; berikan skor 20.
 Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah; pasien membungkuk; tidak
dapt mengangkat kepala tanpa kehilangan keseimbangan, atau memerlukan
bantuan ringan intuk berjalan; dan langkah-langkahaya pendek; berikan skor
10.
 Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, berikan skor 0
f. Status mental:
 Identifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya
untuk berjalan. Jika pasien mempunyai over-estimasi terhadap kemampuan
fisiknya, berikan skor 15.Jika asesmen pasien sesuai dengan kemampum
sebenarnya, berikan skor 0.

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 12


 Asesmen risiko jatuh pada pasien untuk menggunakan Humply Dumpty
sebagai berikut:

Nama Pasien :................................. No. Rekam Medis :....................


Tanggal lahir :................................. KeIas/ Kamar :....................
Diagnosis :.................................... Tanggal/ Jam :.....................
PENILAIAN RESIKO JATUH PADA PASIEN ANAK DENGAN
Checklist
Parameter Kriteria Skor
Nilai
Di bawah 3 tahun 4
3 — 7 tahun 3
Umur
7 — 13 tahun 2
>11 tahun 1
Laki – laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Kelainan neurolog 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah saluran nafas, 3
Diagnosa dehidrasi, anemia, anorexia, singkep/sakit kepala, dll)
Kelainan psikis / perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
Gangguan
Lupa keterbatasan 2
Kognitif
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi - anak 4
Faktor Pasien menggunakan alai bantu atau box atau mebel 3
Lingkungan Pasien berada di tempat tidur 2
Di luar ruanarawat 1
Terhadap Dalam 48 jam riwayat jatuh 2
operasi / obat >48 jam 1
penenang efek
anastesi
Penggunaan Bermacam — macam obat yang digunakan : obat 3
Obat sedative (kecuali pasien ICU yang menggunakan sedasi

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 13


atau paralisis), hipnotik, barbiturate, Fenotiazin,
Antidepresan, laksans, / Deuritika, narkotik
Salah satu dari pengobaian diatas 2
Pengobatan lain 1
TOTAL SKOR

SKAL HUMPTY DUMPTY (SHB)


Tingkt Resiko :
Skor 7 — 11 : Resiko Redah untuk jatuh
Skor >12 : Resiko Tinggi untuk jatuh
J. Asesmen risiko jatuh pada pasien lanjut Usia menggunkan Sydney Scoring sebagai
berikut:
Nama Pasien :................................. No. Rekam Medis :....................
Tanggal lahir :................................. KeIas/ Kamar :....................
Diagnosis :................................. Tanggal/ Jam :.....................

SKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING


PARA SKRINING JAWABAN KETERANGAN SKOR
METER
apakah pasien datang ke Ya/Tidak Salah satu
Rumah Sakit karena jatuh? jawaban ya = 6
Riwayat jatuh jika tidak, apakah pasien Ya/Tidak
rnangalami jatuh dalam 2
bulan terakhir ini
apakah pasien delirium? (tidak Ya/Tidak Salah satu
dapat membuat keputusan, jawaban ya = 14
pola pikir tidak terorga nisir,
gangguan daya ingat)
Status mental apakah pasien disorientasi? Ya/Tidak
(salah menyebutkan waktu,
tempat, atau orang)
apakah pasien mengalami Ya/Tidak
agitasi? (ketakutan, gelisah,

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 14


dan cemas)
apakah pasien memakai Ya/Tidak Salah satu
kacamata? jawaban ya = 1
apakah pasien mengeluh Ya/Tidak
Penglihatan adanya penglihatan buram?
apakah pasien mempunyai
glaukoma, katarak, atau
degenerasi makula?
apakah terdapat perubahan Ya/ tidak ya = 2
Kebiasaan periaku berkemih? (frekuensi,
berkemih urgensi, inkontinensia,
nokturia)
mandiri (boleh menggunakan 1 jumlahkan nilai
alat bantu jalan) transfer dan
Transfer (dari
memerlukan sedikit bantuan 1 0 mobilitas. Jika
tempat tidur ke
orang / dalam pengawasan nilai total 0-3,
kursi dan
memerlukan bantuan yang 2 maka skor = 0.
kembali ke
nyata (2 orang) jika nilai total 4-
tempat tidur)
tidak dapat duduk dengan 3 6, maka skor = 7
seimbang, perlu bantuan total
Mobilitas mandiri (boleh menggunakan 0
alat Bantu jalan)
berjalan dengan bantuan 1 1
orang (verbal / fisik)
menggunakan kursi roda 2
imobiiisasi 3

Keteraagan skor.
0-5 = risiko rendah
6-16 = risiko sedang
17-30 = risiko tinggi

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 15


Ceklist Alat Pengaman
Kursi roda
Rem Pengaman kursi roda (..............)
Bantuan tangan Mudah dilepas saat transfer (..............)
Bantalan Kaki Mudah untuk di sesuaikan
(..............)
dan di posisikan
Pedal kaki Mudah dilipat sehingga
pasien dapat berdiri tanpa (..............)
merasa terganggu
RODA Tidak bengkok dan
(..............)
melengkung
Anti-tip Terpasang dengan baik (..............)
Kursi Roda Listrik
Kecepatan Diatur pada kecepatan paling
(..............)
rendah
Klakson Bekerja dengan baik (..............)
Listrik Kabel tidak tersingkap (..............)
Tempat Tidur
Pegangan sisi tempat tidur Mudah dinaikan dan
diturunkan, terkunci dengan
(..............)
amat saat dinaikan hanya
dipergunakan mobilitas
Roda Mudah berputar atau
(..............)
diarahkan, tidak merekat
Rem Mengamankan tempat tidur
(..............)
saat dioperasikan
Mekanik Pengaturan ketinggian
tempat tidur mudah (..............)
dilakukan
Meja samping tempat tidur Roda terkunci dengan baik
letaknya disamping tempat (..............)
tidur, menempel didinding
Tiang infuse

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 16


Tiang Mudah dinaikan dan
diturunkan, stabil, tidak (..............)
mudah goyang
Roda Mudah berputar/diarahkan,
(..............)
tidak melekat
Tumpuan kaki
Kaki kursi Proteksi karet anti-selip di
kesemua kaki, stabil tidak (..............)
goyang
Bagian atas kursi Permukaan tidak licin (..............)
Bel panggilan/pencahayaan

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 17


RUMAH SAKIT UMUM
"BUNDA"
Jl. Tanjung Sari No. 481 Kelurahan Tiuh Balak Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan
Telp./Hp.08234760022/081278579322
Izin Dinas Kesehatan Nomor.446/003/REK/III.03-WK/X1/2014

TATALAKSANA RESIKO JATUH


Resiko Rendah Resiko Tinggi :
Anturkan pasien untuk memakai alas kaki 1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang
anti slip diperlukan
Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas 2. Sediakan kursi roda yang terkunci di
dari hambatan dan terang sallying tempat tidur pasien \
Pastikan lorong bebas hambatan 3. Pencegahan jatuh akibat kecelakaan (
Pastikan lingkungan aman pastkan lantai tidak licin, ruangan dan
Edukasi pasien dan keluarga toilet terang)
Mengamati lingkungan untuk kondisi 4. Tempatkan alat bantu seperti
berpotensi tidak aman, dan segera laporkan welkers/tongkat dalam jangkauan pasien
untuk perbaikan 5. Pasang Bedsida rel
Info masikan dan mendidik pasien dan / 6. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
atau anggota keluarga 7. Pertimbargkan efek puncak obat yang
mengenai rencana perawatan untuk diresepkan (mempengaruhi tingkat
mencegah jatuh kesadaran)
Berikolaborasi dengan pasien atau keluarga 8. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa
untuk memberikan bantuan yang pengawasan
dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan 9. Pastikan pasien yang diangkut clengan
dasar manusia) brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel
Resiko Sedang dalam keadaan terpasang .
Pastikan lantai tidak licin, ruangan dan 10. Informasikan dan mendidik pasien dan /
toilet terang atau anggota keluarga mengenai rencana
Tempatkan alat bantu seperti perawatan untuk mencegah jatuh
walkers/tongkat dalam jangkauen pasien 11. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga
Passang Bedside rel untuk memberilcan bantuan yang
Pastikan lingkungan aman dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan
Edukasi pasien dan keluarga dasar mantisia)
Pertimbangkan efek puncak obat yang

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 18


mempengaaulr tingkat kesadaran
Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa
pengawasan
informasikan dan mendidik pasien serta
anggota keluarga mengenai ,rencana
perawatan untuk mencegah jatuh
Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga
untuk memberikan bantuan yang
dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan
dasar manusia)

Operasional Lampu diluar kamar, alarm


berbunyi di pos perawat,
(..............)
nomor kamar muncul di
monitor intercom
Akses Sinyal panel kamar mudah
diraih saat di kamar mandi
(..............)
dalam jangkauan seat pasien
ditempat tidur
Walker/cane
Keamanan Ujung karet pada alat
berfungsi dengan baik, (..............)
stabil
Pedal kaki Mudah dilipat sehingga
pasien dapat berdiri tanpa (..............)
merasa terganggu
Toilet berjalan Mudah berputar/ diarahkan,
tidak melekat Stabil saat (..............)
pasien duduk diatasnya
roda Mudah berputar atau
diarahkan, tidak melekat
(..............)
stabil sat pasien duduk
ditasnya

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 19


Pegangan sisi tempat tidur Mudah dinaikan dan
diturunkan, terkunci dengan
(..............)
amat saat dinaikan hanya
dipergunakan mobilitas
Roda (..............)
Rem Mengamankan tempat tidur
(..............)
saat dioperasikan
Kursi beroda (Mobility
Chair)
Kursi Tingginya disesuaikan
dengan pasien, untuk
(..............)
meminimalisir terjatuh atau
terjungkal
Roda Mudah berputar atau
diarahkan tidak melekat
Rem Dioperaslan saat kursi
(..............)
dalam posisi diam
Tumpuan kaki Dapat dilipat atau dilepas
dengan mudah, diposisikan
dengan derajat kemiringan (..............)
yang sesuai untuk mencegah
terjungkal
Posisi Kedepan atau merosot
Nampan Dalam posisi aman (..............)

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 20


RUMAH SAKIT UMUM
"BUNDA"
Jl. Tanjung Sari No. 481 Kelurahan Tiuh Balak Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan
Telp./Hp.08234760022/081278579322
Izin Dinas Kesehatan Nomor.446/003/REK/III.03-WK/X1/2014

FORMAT LAPORAN INSIDEN TIM KESELAMATAN PASIEN


RUMAH SAKIT BUNDA

(RAHAS1A, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2x24 JAM)


LAPORAN INSIDEN KNC, KTC, KTD, DAN KEJADIAN SENTINEL

I. DATA PASIEN
Nama Pasien :................................. Tanggal lahir :.................................
No. RM :................................. .. Ruangan :.................................
Umur :  0 - 1 bulan  > l bulan — 1 tahun
 >1 tahun -5 tahun  > 5 tahun — 15 tahun
 >15 tahun-30tahun  30 tahun - 65 tahun
 > 65 tahun
Jenis kelamin  Laki-laki  Perempuan
Penangung jawab pasien
 Umum  Asuransi swasta
 PBJS  Perusahaan
 BPJS FBI  Jaminan kesehatan daerah
Tanggal masuk RS :.............................. jam :........................................

II. RINCIAN KEJADIAN


1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal:......................................... jam :........................................
2. Insiden :..........................................................................................................
......................................................................................................................
3. Kronologis insiden:
........................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 21


4. Jenis Insiden* :
 Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
 Kejadian Tidak Cedera / KTC (No harm)
 Kejadian Tidak Diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel
(sentinel event)
5. Orang Pertarna Yang Melaporkan Llsiden*
 Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
 Pasien
 Keluarga / Pendamping
 Pasien
 Pengunjung
 Lain-lain............................................................................................. (sebutkan)
6. Insiden terjadi pada * :
 Pasien
 Lain-lain............................................................................................. (sebutkan)
Misalnya : Karyawan / Pcngunjung / Pendamping / Kelua:za pasien, lapor ke K3
Puskesmas
7. Insiden menyangkut pasien :
 Pasien rawat inap
 Pasien rawat jalan
 Pasien UGD
 Lain-lain............................................................................................. (sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi Kejhdian......................................................................................(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit)
 Penyakit Dalam
 Anak
 Bedah
 Obstetri Ginekologi
 THT
 Mata
 Saraf
Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 22
 Anastesi
 Kulit dan Kelamin
 Jantung
 Paru
 Jiwa
Lokasi Kejadian...............................................................................(sebutkan)

10. Unit / Departemen yang terkait yang menyebabkan insiden


Unit kerja penyebab..........................................................................(sebutkan)

11. Akibat Insiden Terhadap Pasien *:


 Kematian
 Cedera Inversible/Cedera Berat
 Cedera Reversible/Cedera sedang
 Cedera Ringan
 Tidak ada cedera

12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya:


.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
...................................................................................................................
13. Tindakan dilakukan oleh* :
 Tim : terdiri dari: .................................................................................................
 Dokter
 Perawat
 petugas lainnya........................................................................................

14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
 Ya  Tidak
Apabila Ya, isi bagian dihawah ini.
Kapan? Dan Langkah/tindakan apa yang diambil pada Unit kerja tersebut untuk
mencegah terulangnya kejadian yang sama?

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 23


.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
...................................................................................................................
Pembuat Laporan Pembuat Laporan
Paraf Paraf
Tgl Terima Tgl Terima

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 24


RUMAH SAKIT UMUM
"BUNDA"
Jl. Tanjung Sari No. 481 Kelurahan Tiuh Balak Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan
Telp./Hp.08234760022/081278579322
Izin Dinas Kesehatan Nomor.446/003/REK/III.03-WK/X1/2014

FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TIM KESELAMATAN PASIEN


RUMAH SAKIT BUNDA

(RAHAS1A, TIDAK BOLEH D1FOTOCOPY, DILAPORKAN MAKS1MAL 2x24 JAM)

Laporan Kondifi Potensial Cedera (KPC)

1. Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensial Cedera (KPC)


Tanggal:........................................... Jam:........................................
2. KPC
:..............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
3. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
 Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
 Pasien
 Keluarga / Pendamping
 Pasien
 Pengunjung
 Lain-lain.......................................................................................................(sebutkan)
4. Lokasi diketemukan KPC
............................................................................................................................(sebutkan)
5. Unit/Depai iemen terkait KPC
............................................................................................................................(sebutkan)
6. Tindakan yang dilakukan selama ini, dan Hasilnya :
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
7. Tindakan dilakukan oleh* :
 Tim terdiri dari .......................................................................................................

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 25


 Dokter
 Perawat
 Petugas lainnya ............................................................................................................
8. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit. Kerja lain?*
 Ya  Tidak
Apabila Ya, isi bagian dibawah ini. Kapan? Dan Langkah tidakan apa yang diambil)
pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Pembuat Laporan Pembuat Laporan
Paraf Paraf
Tgl Terima Tgl Terima

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 26


RUMAH SAKIT UMUM
"BUNDA"
Jl. Tanjung Sari No. 481 Kelurahan Tiuh Balak Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan
Telp./Hp.08234760022/081278579322
Izin Dinas Kesehatan Nomor.446/003/REK/III.03-WK/X1/2014

PENILAIAN RESIKO JATUII PADA PASIEN ANAK DENGAN SKALA HUMPTY


DUMMY (SIID)

Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
No. Rekam Medis :
Parameter Kriteria Skor Checklist Nilai
Di bawah 3 tahun 4
3 — 7 tahun 3
Umur
7 — 13 tahun 2
>11 tahun 1
Laki - laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Kelainan neurolog 4
Perubahan dalam oksigenasi 3
(masalah saluran nafas,
Diagnosa dehidrasi, anemia, anorexia,
singkep/sakit kepala, dll)
Kelainan psikis / perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak sadar terhadap 3
Gangguan keterbatasan
Kognitif Lupa keterbatasan 2
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur 4
saat bayi - anak
Faktor
Pasien menggunakan alai bantu 3
Lingkungan
atau box atau mebel
Pasien berada di tempat tidur 2

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 27


Di luar ruanarawat 1
Terhadap Dalam 48 jam riwayat jatuh 2
operasi / obat >48 jam 1
penenang efek
anastesi
Bermacam — macam obat 3
yang digunakan : obat sedative
(kecuali pasien ICU yang
menggunakan sedasi atau
Penggunaan paralisis), hipnotik, barbiturate,
Obat Fenotiazin, Antidepresan,
laksans, / Deuritika, narkotik
Salah satu dari pengobaian 2
diatas
Pengobatan lain 1
TOTAL SKOR

Tingkat resiko :
Skor 7 11 : Resiko Rendah Untuk Jatuh
Skor > 12 : Resiko Tinggi Untuk Jatuh

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 28


RUMAH SAKIT UMUM
"BUNDA"
Jl. Tanjung Sari No. 481 Kelurahan Tiuh Balak Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan
Telp./Hp.08234760022/081278579322
Izin Dinas Kesehatan Nomor.446/003/REK/III.03-WK/X1/2014

PENILAIAN RESIKO JATUH PADA PASIEN DEWASA DENGAN SKALA MORSE

Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
No. Rekam Medis :
PARAMETE
KRITERIA SKOR CHECKLIST NILAI
R
RIWAYAT YA 25
JATUH TIDAK 0
YA 15
DIAGNOSA
TIDAK 0
BERPEGANGAN PADA 30
PERABOT
ALAT
TONGKAT/ ALAT 15
BANTU
PENOPANG
TIDAK ADA/ KURSI 0
RODA/TIRAH BARING
TERPASAN YA 20
G INFUS TIDAK 0
TERGANGGU/ TIDAK 20
NORMAL/ PINCAANG/
GAYA DISERET
BERJALAN LEMAH 10
NORMAL/TIRAH BARING/ 0
IMOBILISASI
STATUS KETERBATASAN DAYA 15
MENTAL INGAT
MENYADARI KONDISI DIRI 0
SENDIRI

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 29


SKOR TOTAL
PARAF dan NAMA PETUGAS

TINGKAT RESIKO
RESIKO TINGGI : SKOR ≥55
RESIKO SEDANG : SKOR 25-54
RESIKO RENDAH : 0 24

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 30


RUMAH SAKIT PENGGUNAAN GELANG IDENTIFIKASI RISIKO JATUH
BUNDA PADA PASIEN RAWAT INAP

No.Dokumen No. Revisi Halaman :

35/RS-B/SPO/PPA/VI/2018 0 1/2 halaman

Tgl Terbit Ditetapkan,


STANDAR 30 Juni 2018 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Meliza Agusti Artha
PENGERTIAN Proses penandaan pada pasien yang akan mendapatkan pelayanan
1. Memudahkan identifikasi pada pasien yang mempunyai risiko
jatuh
TUJUAN
2. Memberikan tindakan pencegahan agar pasien tidak terjatuh saat
diberikan pelayanan di rumah sakit
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bunda
A. Persiapan
1. Gelang Identitas Risiko Jatuh (Gelang Kuning)
2. Alat cetak
B. Pelaksanaan
1. Siapkan stiker gelang identitas risiko jatuh
2. Ucapkan salam "Assalamualaikum Selamat pagi / siang/
malam, Bapak/ lbu"
3. Sebut nama dan peran anda "Saya ... ... ... (nama) „ saya,,.,
PROSEDUR
sehagai perawat penanggung jawab terhadap perawatan."'
ibu/bapak saat ini"
4. Jelaskan maksud dan tujuan Bapak/Ibu, sesuai prosedur:
keselamatan pasien, saya akan memasang gelang identifikasi
risiko jatuh ini pada pergelangan tangan Bapak/Ibu.
Tujuannya adalah untuk memastikan identitas Bapak/Ibu
beresiko untuk jatuh dan kami sebagai petugas dapat lebih
waspada dalam meberikan pelayanan yang sesuai dengan

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 31


RUMAH SAKIT PENGGUNAAN GELANG IDENTIFIKASI RISIKO JATUH
BUNDA PADA PASIEN RAWAT INAP
No.Dokumen No. Revisi Halaman :

35/RS-B/SPO/PPA/VI/2018 0 2/2 halaman

keterbatasan mobilisasi Bapak/Ibu selarna dirawat dirumah


sakit ini".
5. Tempelkan stiker resiko jatuh berwama kuning bertuliskan ,
"fall risk" pada gelan.g penanda yang melekat pada pasien.
6. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga, bahwa gelang
: penanda ini harus selalu digunakan hingga pasien tidak
beresiko untuk jatuh. "Bapakabu, mohon agar stiker resiko
jatuh pada gelang penanda identifikasi pasien jangan dilepas
, selama masih menjalani perawatan di rumah sakit islaik
asysyifaa ini, sampai kondisi Bapak/lbu membaik dan tidak,,
berisiko untuk jatuh"
7. Ucapkan terima kasih dan sampaikan "Semoga lekas
sembuh"
8. Dokumentasikan pemasangan gelang risiko jatuh pada
catatan keperawatan
C. Hal yang harus diperhatikan
1. Pemasangan gelang tidak boleh terlalu kencang
Stiker pada gelang penanaa resiko jatuh/ fallrisk dilepas, apabila
pasien sudahtidalc berisiko jatuh
- IGD
UNIT TERKAIT - PERAWAT
- BIDAN

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 32


RUMAH SAKIT
ASESMEN PASIEN BERRISIKO JATUH RAWAT INAP
BUNDA

No.Dokumen No. Revisi Halaman :

36/RS-B/SPO/PPA/VI/2018 0 1/2 halaman

Tgl Terbit Ditetapkan,


STANDAR 30 Juni 2018 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Meliza Agusti Artha
Proses pengkajian terhadap kejadian pasien secara tidak sengaja dan
tiba-tiba terjatuh dari posisi berdiri, duduk atau berbaring ke tingkat
PENGERTIAN
yang lebih rendah, kecuali perubahan posisi tersebut disebabkan oleh
kekuatan besar (misalnya didorong).
1. Untuk melakukan antisipasi terhadap pasien yang berisiko jatuh
di Rawat inap.
TUJUAN
2. Untuk menganalisis tingkatan risiko jatuh pada pasien di Rawat
inap
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bunda
1. Perawat melakukan hand hygiene sebelum koptak dengan
pasien.
2. Perawat memperkenalkan diri.
3. Perawat melakukan identifikasi pasien.
4. Perawat melakukan pemeriksaan risiko jatuh pada pasien 4 jam
PROSEDUR setelah pasien masuk rawat inap berdasarkan usia dimana
ketentuannya :
 Usial2 s/d 18 tahun: dinilai dengan Pemantauan Risiko Jatuh
Anak dengan metode Humpty Dumply.
 Usia >18 s/d <60 tahun: dinilai dengan Penilaian Risiko
Jatuh Pasien Dewasa dengan metode Morse Falls Scale.

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 33


 Pasien Usia di atas >60 tahun: dinilai dengan Penilaian

RUMAH SAKIT ASESMEN PASIEN BERRISIKO JATUH RAWAT INAP


BUNDA

No.Dokumen No. Revisi Halaman :


2/2 halaman

 Risiko Jatuh Pasien Usia Lanjut dengan metode Sidney


Ontario, yang terdapat di form pengkajian awal keperawatan
rawat inap.
5. Perawat melakukan penilaian ulang dengan ketentuan :
a. Tidak berisiko dan risiko rendah: jika terdapat perubahan
kondisi atau pengobatan barn dilakukan penilaian ulang
sekali sehari,
b. Risiko tinggi: penilaian ulang setiap shift. .
6. Perawat melakukan edukasi risiko jatuh dengan memberikan
brosur pada pasien dan keluarga, dan memasangkan gelang=
risiko jatuh warna kuning pada tangan pasien.
Perawat melakukan hand hygiene dan mengucapkan salam.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 34


RUMAH SAKIT MANAJEMEN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH DI
BUNDA INSTALASI RAWAT INAP

No.Dokumen No. Revisi Halaman :


1/2 halaman

Tgl Terbit Ditetapkan,


STANDAR 30 Juni 2018 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Meliza Agusti Artha
Prosedur kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi ulang serta
PENGERTIAN mengambil tindakan pada pasien yang mempunyai resiko jatuh di
instalasi rawat inap.
Untuk meminimalisasi kejadian pasien jatuh di istalasi rawat inap di
TUJUAN
Rumah Sakit Bunda
KEBIJAKAN
A. Pasien Dengan Resiko Jatuh
1. Dokter dan perawat melakukan screening pada setiap pasien
yang masuk rawat inap dengan resiko jatuh dengan gejala
sebagai berikut, antara lain : penurunan kesadaran,
kelemahan anggota gerak, kejang, riwayat penggunaan
alkohol, riwayat penggunaan obat psikotropika.
2. Perawat memberi tanda resiko jatuh pada rekam medis
PROSEDUR pasien.
3. Perawat menempatkan pasien dengan resiko jatuh pada bed.
yang memiliki pengaman di samping kanan — kiri (bed
side, rell) pasien serta memberikan symbol resiko jatuh pada
sisi bed pasien.
4. Perawat memastikan pengaman dapat berfungsi dengan
baik.
5. Perawat menempatkan pasien dengan resiko jatuh di

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 35


ruangan yang mudah diaviasi oleh perawat.

RUMAH SAKIT MANAJEMEN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH DI


BUNDA INSTALASI RAWAT INAP
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
2/2 halaman

6. Perawat memberikan edukasi kepada pasien maupun keluarga


pasien dengan resiko jatuh untuk tidak mengubah posisi
pengaman tanpa seizin perawat.
7. Perawat melakukan pemantauan terhadap pasien dengan
resiko jatuh secara berkala sesuai kondisi pasien.
8. Perawat menyampaikan informasi kepada perawat yang
bertugas selanjutnya pada pergantian shift.
Pasien Lainnya Dokter/perawat mengevaluasi ulang seluruh
pasien rawat imp bila ditemukan resiko jatuh seperti di atas maka
dilakukan langkah sesuai prosedur A.2 sampai A.8
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 3. High Care Unit (HCU)
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Penunjang Medis

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 36


RUMAH SAKIT
SPO ASESMEN RESIKO PASIEN JATUH PADA LANSIA
BUNDA

No.Dokumen No. Revisi Halaman :


1/2 halaman

Tgl Terbit Ditetapkan,


STANDAR 30 Juni 2018 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Meliza Agusti Artha
PENGERTIAN Asesmen Pasien Lanjut Usia adalah pengkajian terhadap pasien
lanjut usia. Lanjut Usia (Lansia) adalah seseorang dengan usia Iebih
dari 60 tahun
TUJUAN 1. Sebagai acuan untuk mengindetifikasi pasien lansia.
2. Sebagai dasar untuk memberikan pelayanan pasien lansia.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bunda
PROSEDUR 1. Perawat mengidentifikasi pasien lansia (usia > 60 Tahun).
2. Pasien melakukan asesmen dengan cara memberikan pertanyaan
kepada pasien dan/atau keluarga pasien mengenai :
a. Riwayat rekreasi
b. Riwayat pekerjaan
c. System pendukung
d. Deskripsi kekhususan
e. Status kesehatan
f. Status psikologis
g. Masalah Psikologis
h. Status kognitif, afektif, dan sosial
3. Pasien lansia yang telah tirah baring lama maka perawat
melanjutkan ke SPO asesmen resiko dekunitus
4. Hasil dari pada asesmen tersebut didokumentasikan ke dalam
Rekam Medis Pasien dengan formulir yang tersedia lanjut yang

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 37


akan dilakukan dengan cara:

RUMAH SAKIT
SPO ASESMEN RESIKO PASIEN JATUH PADA LANSIA
BUNDA
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
2/2 halaman

a. Apabila tidak berisiko jatuh maka perawat dan atau bidan


melakukan pengkajian ulang resiko jatuh 3 hari kemudian
atau bila kondisi berubah.
b. Apabila risiko tinggi jatuh maka perawat dan atau bidan:
(1) Melakukan pengkajian lengkap. Contoh : pengkajian lengkap
mobilitas pasien yang memiliki kelemahan ekstremitas kiri
(2) Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih intervensi
khusus. Contoh : intervensi khusus mobilitas
(3) Kaji kebutuhan alat bantu jalan (contohnya tripod, walker),
berikan bantuan saat pasien berjalan atau berpindah, dst.
(4) Memasang gelang identifikasi risiko jatuh (kancing gelang
warna kilning) sesuai SPO pemasangan gelang. Melengkapi
formulir intervensi keperawatan pasien risiko jatuh
(5) Melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian shift
5. Perawat dan atau bidan meminta tanda tangan pasien dan atau
keluarga sebagai bukti sudah menerima dan memahami
penjelasan risiko jatuh dan pencegahannya
6. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang
sudah dipilih minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi
jatuh dal= satu shift.
7. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang secara rutin setiap 3 hari sekali
atau sewaktu-waktu apabila:

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 38


a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi
fisik, fisiologis, maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat
UNIT TERKAIT Perawat Rawat Inap
RUMAH SAKIT SPO PENGKAJIAN ASSESMENT PASIEN RESIKO PASIEN
BUNDA JATUH
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
1/5 halaman

Tgl Terbit Ditetapkan,


STANDAR 30 Juni 2018 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Meliza Agusti Artha
PENGERTIAN Sebuah metode pengukuran resiko untuk jatuh melalui proses
identifikasi, implementasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko untuk jatuh, untuk meminimalkan timbulnya resiko
untuk cidera
TUJUAN 1. Memberikan perhatian khusus pada pasien yang beresiko untuk
jatuh dibandingkan yang tidal( memberikan resiko untuk jatuh
2. Meminimalisasikan jumlah kejadian pasien jatuh dan cidera
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RS
PROSEDUR 1. Standar pelayanan keperawatan untuk mencegah jatuh adalah
ukuranj atau patokan yang dijdikan acuan pada semua pasien
yang menjalani perawatan di rumah sakit, untuk meminimalkan
resiko pasien untuk jatuh
a. Untuk semua pasien : latervensi ini dilakukan untuk semua
pasien yang menjalani rawat imp yang terdiri dari :
1. Nilai dan dokumentasi resiko jatuh pasien saat masuk,
berupa status ataupun sewaktu pindah dari unit yang lain
2. Tempatkan pasien pada tempat tidur yang

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 39


memungkinkan pasien dapat keluar pada sisi terkuatnya
3. Nilai koordinasi dan berkeseimbangan pasien sebelum
membantu saat transfer atau kegiatan yang memerlukan
mobilitas
4. Implementasikan program perkemihan dan buang air
RUMAH SAKIT SPO PENGKAJIAN ASSESMENT PASIEN RESIKO PASIEN
BUNDA JATUH
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
2/5 halaman

5. besar untuk mengurangi urgensi (rasa ingin buang air)


dan inkontnensia (ngompol)
6. Mendekati pasien pada sisi yang tidak bermasalah untuk
Memaksimalkan perm serta dalam perawatan
7. Pindahkan pasien pada sisi terkuat
8. Libatkan secara aktif pasien dan keluarga dalam setiap
aspek program pencegahan jatuh
9. Intruksikan pasien sebelum melakukan kegiatan apapun
10. Ajarkan pasein untuk menggunakan palang yang telah
disiapkan
11. Intruksikan pasien untuk meminta pertolongan sebelum
keluar dari tempat tidur. Demontrasikan sistem
pemanggilan perawat
12. Orientasikan pasien dengan lingkungan , terutama lokasi
kamar mandi
13. Kunci semua perlengkapan yang dapat bergerak
sebelum memindahkan pasien
14. Sesuaikan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan pasien
15. Berikan indikator "beresiko" pada status atau papan
pasien, baik di luar maupun di dalam tempat tidur
16. Letakkan artikel perawatan pasien dengan letak yang
mudah dijangkau
17. Sediakan lingkungan fisik yang aman (singkirkan bahan

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 40


yang tertumpah, kusut, kabel elektronik, ataupun
perlengkapan yang tidak perlu
a. sediakan pencahayaan yang sesuai
b. Pasien yang menggunakan perangkat bantuan jalan
yaitu ketika pasien melakukan mobilisasi, yang
RUMAH SAKIT SPO PENGKAJIAN ASSESMENT PASIEN RESIKO PASIEN
BUNDA JATUH
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
3/5 halaman

menggunakan perangkat bantuan jalan makan harus


dilakukan adalah :
1. Bantu pasien saat berjalan dengan alat bantu
Cek pelindug anti selip, pada setiap tongkat,
kruk, dan alat Bantu berjalan
2. Instruksikan pasien untuk meminta bantuan saat
berjalan
c. Pasien dengan ganguan langkah dan kesulitan
transfer
1. Pasien harus berjalan dengan alat bantu (jika
dapat diterapkan)
2. Waktu rehabilitasi medik(fisioterapi ataupun
terapi okupasi) hams membuatkan rekomendasi
untuk tipe terbaik transfer misalnya
menggunakan sisi terkuat, menggunakan ikat
pinggang transfer
d. Pasien dengan perubahan status mental
1. Instruksikan pasien untuk tidak bangun tanpa
pertolongan, tekankan pada setiap pertukaran
jaga perawat dan setiap kali pemindahan atau
tranfer
2. Memimimalisasi distraksi

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 41


3. Pantau aktivitas setiap jam atau lebih jika
diperlukan
4. Gunakan alarm tempat tidur atau kursi roda saat
diperlukan
5. Tekankan berkali- kali adanya pembatasan
RUMAH SAKIT SPO PENGKAJIAN ASSESMENT PASIEN RESIKO PASIEN
BUNDA JATUH
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
4/5 halaman

6. aktifitas dan kepentingan keamanan kepada


pasien dan keluarga
e. Pasien dengan riwayat jatuh saat dirawat saat ini
1. Nilai penyebab jatuh
2. Tingkatkan frekuensi pengawasan setiap jam
3. Awali korektif/perbaikan
2. Pendekatan Diagnostik Pasien Jatuh Pendekatan Diagnostik
setiap pasien yang terjatuh selama menjalani masa perawatan di
rumah sakit hams dilakukan assesmen seperti di bawah ini :
Riwayat Jatuh Anamnesis dilakukan baik terhadap
penderita ataupun saksi mata atau keluarganya. Anamnesis
ini meliputi
1. Seputar jatuh :
a. Menanyakan ke pasien atau keluarga, apakah pasien
pernah jatuh lebih dari 2 kali dalam 3 bulan terakhir,
pernah jatuh 1 kali dalam 3 bulan terakhir, tidak
pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir
b. Mencari penyebab jatuh misalnya
terpeleset,tersandung, berjalan, perubahan posisi
badan, pada waktu mau berdiri dari jongkok, sedang
makan, sedang buang air kecil atau besar, sedang
batuk atau bersin, sedang menoleh tiba-tiba, atau

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 42


aktivitas lain
2. Gejala yang menyertai : nyeri dada, berdebar-debar, nyen
kepala tiba-tiba, vertigo, pingsan, lemas, konfusio,
inkontinens, dan sesak napas
a. Kondisi komorbid yang relevan yaitu stroke, parkinson,
RUMAH SAKIT SPO PENGKAJIAN ASSESMENT PASIEN RESIKO PASIEN
BUNDA JATUH
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
4/5 halaman

b. osteoporosis, sinkop, trannsient ischemic attracks, tumor fossa


y. posterior dan ventrikel, konvulsi, vertigo
c. Penilaian status mental (kognitif) contoh, dementia
meningkatkan - resiko jatuh
d. Status penglihatan seperti katarak, glaukoma, pelepasan retina
atati t penurunan tajam penglihatan
e. Review obat-obatan yang diminum (antihipertensi, diuretik,
autonomik bloker, antidepresan, hipnotik, anxiolitik, analgetik,
dan psikotropik
Muskuloskeletal yaitu penurunan range of
motion (ROM) sendi, penurunan kekuatan otot,
terutama menyebabkan kelemahan ekstremitas
bawah, perpanjangan waktu reaksi, kerusakan
persepsi dalam, peningkatan postural sway
(goyangan badan)
UNIT TERKAIT Semua Pelayanan medis baik di ruang poli ataupun rawat inap

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 43


RUMAH SAKIT
SPO PENGKAJIAN RISIKO PASIEN JATUH
BUNDA

No.Dokumen No. Revisi Halaman :


1/2 halaman

Tgl Terbit Ditetapkan,


STANDAR 30 Juni 2018 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Meliza Agusti Artha
Suatu langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan oleh perawat
dan atau bidan untuk mengidentifikasi kemungkinan pasien tersebut
PENGERTIAN
mempunyai risiko atau kemungkinan yang besar atau tidak untuk
terjadinya jatuh sehingga dapat diambil tindakan pencegahan.
Sebagai acuan untuk menentukan langkah-Iangkah pengkajian risiko
TUJUAN
pasien jatuh..
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bunda
A. PADA PASIEN DEWASA
1. Pengkajian Awal Perawat ruangan melakukan pengkajian
awal risiko jatuh pada saat menerima pasien baru atau
maksimal 2 (dua) jam setelah menerima pasien baru dengan
menggunakan Formulir Manajemen Risiko Jatuh (FMRJ)
dengan menggunakan skala Morse. Perawat mengkaji faktor
risiko meliputi:
PROSEDUR a) Riwayat jatuh dalam 6 bulan terakhir
b) Diagnosa medis/ konsumsi obat (jenis anestesia,
antihistamin, antikejang , narkotika, psikotropika,
diuretik)
c) Usia
d) Alat bantu jalan
e) Terpasang infus 0 Gaya berjalan
f) Kondisi mental

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 44


RUMAH SAKIT
SPO PENGKAJIAN RISIKO PASIEN JATUH
BUNDA
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
2/2 halaman

2. Penilaian Risiko Jatuh Setelah melakukan pengkajian,


perawat menilai risiko jatuh pasien dengan cara
a. Memilih tidak berisiko jatuh apabila scoring kurang dari
< 25 dan melakukan pengkajian ulang risiko jatuh 3 hari
kemudian atau bila kondisi pasien berubah
b. Memilih risiko tinggi jatuh apabila scoring > 25, dan
memasang kancing gelang warna kuning (risiko jatuh)
dan memberikan penjelasan kepada pasien dan atau
keluarga tentang risiko jatuh pada pasien.
Intervensi Setelah menentukan risiko jatuh pasien, perawat
menentukan tindak
UNIT TERKAIT Semua Pelayanan medis baik di ruang poli ataupun rawat inap

Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 45


Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda 46

Anda mungkin juga menyukai