Jl. Tanjung Sari No. 481 Tiuh Balak Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan
Tentang
PANDUAN PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH
DIRUMAH SAKIT BUNDA
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Surat Keputusan Tentang Asesmen Resiko Pasien Jatuh Di Rumah
Sakit Bunda
Kedua : Memberlakukan kebijakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh Di Rumah
Sakit Bunda sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh ini dimaksudkan sebagai
acuan dalam pelaksanaan. kegiatan pelayanan Pasien di Rumah Sakit
Bunda
Keempat : Kebijakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari ketentuan Kepala Rumah Sakit
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tangal ditetapkan, hal-hal yang
belum diatur kemudian dengan ketentuan apabila di kemudian hari
terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Baradatu
Pada tanggal 30 Juni 2018
Direktur Rumah Sakit Bunda
Panduan Pencegahan Pasien Cidera Karena Jatuh | Rumah Sakit Bunda iii
Lampiran I : Direktur Rumah Sakit Bunda
Nomor : 018 / RS-B / KEP / DIR / VI / 2018
Tanggal : 30 Juni 2018
1. Rumah Sakit Merupakan Asesmen Resiko Pasien Jatuh dan melakukan evaluasi dalam 24
jam, menggunakan
Skala Humpty Dzonpty : 0 hari s/d ≥ 13 tahun
Skala Morse :> 13 tahun s/d ≤ 59 tahun
Skala Ontario Modified Stratafy-sydne : lebih dari 59 tahun
2. Setiap pasien yang telah di identifikasi dengan resiko jatuh dilakukan pemasangan segitiga
risiko jatuh pada tempat tidur pasien, menggunakan segitiga warna kuning untuk resiko
sedang, segitiga warna merah untuk resiko tinggi/berat sedangkan untuk yang beresiko
rendah tidak diberikan tanda apapun.
3. Setiap pasien yang telah identifikasi resiko pasien jatuh dilakukan pemasanean gelang warna
kuning untuk pasien resiko jauh tinggi dan pasien dengan resiko sedang.
4. Setiap pasien yang telah di identiiikasi resiko pasien jatuh telah diberikan penjelasan atau
lencana untuk mencegahnya sesuai kriteriaaya oleh staf keperawatan yang kompeten
5. Proses pelaksanaan menajemen resiko pasien jatuh telah dilakukan evaluasi dan monitoring
secara rutin per shift dan terevaluasi dalam 24 jam.
1. Jika terjadi insiden (KNC/KTD/Sentinel) harus dilaporkan melalui format insiden
keselamatan pasien pada Komite Mutu & Keselamatan Pasien dalam waktu maksimal 2x24
jam.
Ditetapkan di Baradatu
Pada tanggal 30 Juni 2018
Direktur Rumah Sakit Bunda
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,
kami dapat menyusun Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh dengan lancar.
Adapun maksud penyusunan Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh ini untuk
memenuhi syarat Akreditasi. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada seluruh karyawan
Rumah Sakit Bunda dalam pembuatan Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh ini,
serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan Panduan Pencegahan Paisen Cidera
Karena Jatuh ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Harapan kami bahwa Panduan Obat-Obat Yang Harus Di Waspadai ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca untuk menambah Mutu di Rumah Sakit Bunda Way Kanan.
Kami menyadari bahwa Panduan Pencegahan Paisen Cidera Karena Jatuh ini masih jauh dari
sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima
dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan Panduan Pencegahan Paisen Cidera
Karena Jatuh ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Definisi ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................................... 3
BAB II
RUANG LINGKUP ..................................................................................................................... 4
BAB III
TATA LAKSANA
A. Petugas pertanggung jawab .............................................................................................. 5
B. Perangkat kerja ................................................................................................................. 5
C. Tata laksana ...................................................................................................................... 5
BAB IV
DOKUMENTASI......................................................................................................................... 10
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan adverse event kedua
terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan/medication
erors (AHRO). Insiden pasien jatuh tidak hanya berdampak kepada fisik pasien tetapi
juga dampak keumgan yang ditanggung pasien dan rumah sakit (RS).
Permasalahan pasien jatuh telah menjadi perhatian penting bagi pemerintah dalam
pelayanan pasien di RS melalui peraturan menteri kesehatan No. 1691/MENKES / PER /
VII / 2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit, bab 4 pasal 8 bahwa : setiap RS
wajib mengupayakan nemenuhan sasaran keselamatan pasien. Enarn sasaran
keselamatan pasien don salah satunya adalah pengurangan risiko pasien jatuh. Dalam
rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh, maka petugas RS perlu melakukan
asesmen dan asesmen/penilaian ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh dan bekerja
sama dalam memberikan intervesi pencegahan pasien jatuh, sesuai prosedur.
B. Definisi
Jatuh adalah suatu penstiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidalk disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke
lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin). Risiko jatuh adalah pasien yang
berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor
fisiologis yang dapat berakibat cidera. Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi
2 kategori:
1. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis
2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat diperkirakan
(anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated).Faktor tersebut adalah:
Komponen utama dan proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan adalah
asesmen pasien untuk memperoleh iaformasi terkait status medis pasien, begitu juga untuk
pasien yang mempunyai resiko jatuh, Asesmen pasien dengan resiko jatuh dibutuhkan dalam
membuat keputusan-keputusan terkait:
1. Status kesehatan pasien
2. Kebutuhan dan permasalahan keperawatan
3. Intervensi guna memecahkaii permasalaban kesehatan yang sudah teridentifikasi atau
juga mencegah permasalahan yang bisa timbul dimasa mendatang
4. Tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil yang diharapkan pasien terpenuhi.
Pengelolaan resiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dirawat di ruangan:
1. Rawat Inap
2. Observasi IGD
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien yang
dirawat inap memiliki resiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk
mencegah pasien jatuh
B. Perangkat kerja
Status Rekam Medis Pasien
anda risiko pasien jatuh (gelang kuning)
Formulir pengkajian risiko pasien jatuh
Formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh
Formulir catatan kegiatan perawat tentang asesmen dan intenensi risiko jatuh
C. Tata laksana
1. Asesmen awal / skrining
Perawat akan melalcukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh dalam waktu 4 jam
dari pasien masuk RS dan mencatat nasil asesnien dan langsung dilakukakan
ralaksana risiko jatuh
2. Asesmen ulang
a. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap saat transfer ke
unit lain, setiap pergantian shift, adanya perubahan kondisi pasien, adanya
kejadian jatuh pada pasien.
b. Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh dan Rencana Keperawatan
Interdisiplin akan diperbaharui/dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen.
Perawat yang bertugas akan mengidentifikasi dan menerapkan "Prosedur Pencegahan Jatuh",
berdasarkan pada:
a. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
b. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
c. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)
Bukti dokumen yang terdapat pada kegiatan pengelolaan pencegahan pada pasien
beresiko jatuh terdiri dari :
Keteraagan skor.
0-5 = risiko rendah
6-16 = risiko sedang
17-30 = risiko tinggi
I. DATA PASIEN
Nama Pasien :................................. Tanggal lahir :.................................
No. RM :................................. .. Ruangan :.................................
Umur : 0 - 1 bulan > l bulan — 1 tahun
>1 tahun -5 tahun > 5 tahun — 15 tahun
>15 tahun-30tahun 30 tahun - 65 tahun
> 65 tahun
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
Penangung jawab pasien
Umum Asuransi swasta
PBJS Perusahaan
BPJS FBI Jaminan kesehatan daerah
Tanggal masuk RS :.............................. jam :........................................
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
Apabila Ya, isi bagian dihawah ini.
Kapan? Dan Langkah/tindakan apa yang diambil pada Unit kerja tersebut untuk
mencegah terulangnya kejadian yang sama?
Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
No. Rekam Medis :
Parameter Kriteria Skor Checklist Nilai
Di bawah 3 tahun 4
3 — 7 tahun 3
Umur
7 — 13 tahun 2
>11 tahun 1
Laki - laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Kelainan neurolog 4
Perubahan dalam oksigenasi 3
(masalah saluran nafas,
Diagnosa dehidrasi, anemia, anorexia,
singkep/sakit kepala, dll)
Kelainan psikis / perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak sadar terhadap 3
Gangguan keterbatasan
Kognitif Lupa keterbatasan 2
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur 4
saat bayi - anak
Faktor
Pasien menggunakan alai bantu 3
Lingkungan
atau box atau mebel
Pasien berada di tempat tidur 2
Tingkat resiko :
Skor 7 11 : Resiko Rendah Untuk Jatuh
Skor > 12 : Resiko Tinggi Untuk Jatuh
Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
No. Rekam Medis :
PARAMETE
KRITERIA SKOR CHECKLIST NILAI
R
RIWAYAT YA 25
JATUH TIDAK 0
YA 15
DIAGNOSA
TIDAK 0
BERPEGANGAN PADA 30
PERABOT
ALAT
TONGKAT/ ALAT 15
BANTU
PENOPANG
TIDAK ADA/ KURSI 0
RODA/TIRAH BARING
TERPASAN YA 20
G INFUS TIDAK 0
TERGANGGU/ TIDAK 20
NORMAL/ PINCAANG/
GAYA DISERET
BERJALAN LEMAH 10
NORMAL/TIRAH BARING/ 0
IMOBILISASI
STATUS KETERBATASAN DAYA 15
MENTAL INGAT
MENYADARI KONDISI DIRI 0
SENDIRI
TINGKAT RESIKO
RESIKO TINGGI : SKOR ≥55
RESIKO SEDANG : SKOR 25-54
RESIKO RENDAH : 0 24
RUMAH SAKIT
SPO ASESMEN RESIKO PASIEN JATUH PADA LANSIA
BUNDA
No.Dokumen No. Revisi Halaman :
2/2 halaman