Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl:

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PLANTUNGAN
Jl. Suratman No21,Tirtomulyo–Plantungan, Kendal. Telp (0294) 3652015
Kode Pos 51362 Email puskesmasplantungan001@gmail.com
2
KERANGKA ACUAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI

A. PENDAHULUAN
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting untuk di laksanakan di
puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, di samping sebagai tolak ukur mutu
pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung, dan keluarga serta lingkungan
dari resiko tertular penyakit infeksi karena perawatan, bertugas dan berkunjung puskesmas.
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat di harapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar
yang sudah di tentukan.
Keberhasilan program dan kegiatan PPI di puskesmas memerlukan keterlibatan semua
pihak yaitu keterlibatan semua profesional dan unit kerja (Dokter, Dokter gigi Perawat, Ahli
Laboratorium, K3, Farmasi, Ahli Gizi, Sanitasi, CSSD. Sehingga di perlukan wadah untuk
pengorganisasiannya berupa Komite PPI. Kerja sama organisasi PPI dalam pelaksanaannya
harus di dukung komitmen tinggi manajerial sehingga menentukan terlaksanaannya program
dan kegiatan dengan baik semuanya itu akan menjamin mutu pelayanan puskesmas.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan untuk masyarakat berupaya
untuk mencegah resiko terjadinya infeksi yang dapat terjadi kepada pasien, keluarga pasien
serta semua petugas di puskesmas. Salah satu jenis infeksi yang sangat merugikan adalah
infeksi HAIs. HAIs adalah infeksi yang diperoleh atau dialami oleh pasien setelah melakukan
perawatan dan atau rawat inap di suatu pusat layanan kesehatan dan menunjukkan adanya
infeksi baru setelah 72 jam pasien berada di pusat layanan kesehatan tersebut serta infeksi itu
tidak ditemukan atau diderita pada saat pasien masuk ke pusat layanan kesehatan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka
infeksi nosokomial di pusat layanan kesehatan tersebut, sehingga semua kasus infeksi yang
terjadi murni karena infeksi yang terjadi bukan karena perawatan di pusat layanan kesehatan.
Komite PPI dibentuk khusus untuk menanggulangi terjadinya infeksi di Puskesmas
Plantungan akibat pelayanan kesehatan yang tidak adekuat yang dapat merugikan pasien,
keluarga pasien dan staf dari Puskesmas Plantungan. Oleh karena itu penting bagi puskesmas
untuk mendukung program - program komite PPI agar kasus - kasus infeksi yang tak
seharusnya terjadi di puskesmas dapat dikendalikan sehingga pelayanan pada pasien dan
masyarakat akan semakin berkwalitas.
C. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan kualitas keamanan pelayanan kesehatan puskesmas plantungan terhadap
pasien, keluarga dan petugas kesehatan, sehingga mereka terhindar dari paparan infeksi
nosokomial.
2. Khusus
a. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan beberapa kegiatan yang
bersifat kebersihan lingkungan kerja dan kebiasaan kerja yang aman.
b. Menyiapkan data infeksi di puskesmas terhadap kasus - kasus yang spesifik dapat
menimbulkan infeksi nosocomial
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan khusus PPI kepada petugas puskesmas,
pasien, pengantar pasien dan pengunjung.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Program kerja merupakan sebuah rencana kerja yang disusun berdasarkan kebutuhan
dan tujuan yang akan dicapai, di dalam program kerja ini PPI mencanangkan beberapa
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah dijabarkan di atas. Adapun
kegiatan PPI adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Kewaspadaan standar : 1. Penyediaan sarana cuci tangan
1. Cuci tangan dan kebersihan a. Sabun cair
tangan (Five Moment): b. Tissue
a. Sebelum kontak dengan c. Hand rub di setiap unit pelayanan
pasien dan pintu masuk setiap unit
b. Sebelum prosedur aseptic pelayanan
c. Setelah prosedur/ risiko d. Petunjuk cara cuci tangan
terpapar cairan tubuh 2. Pemantauan pelaksanaan kebersihan
d. Setelah kontak dengan cuci tangan
pasien
e. Setelah kontak dengan area
sekitar pasien

4
2. Penggunaan alat pelindung diri 1. Penyediaan APD
(APD) a. Sarung tangan
b. Masker
c. Penutup kepala
d. Apron
e. Kacamata
f. Sepatu tertutup
g. Petunjuk penggunaan APD

2. Pemantauan penggunan APD

3. Pengelolaan limbah B3 dan benda Penyediaan sarana:


tajam Tempat sampah sesuai standar
(pemisahan antara limbah medis dan
non medis, safety box tahan air dan
tahan tusukan)

4. Kebersihan pernafasan / etika Penyediaan sarana :


batuk a. Penyadiaan masker bagi pasien /
karyawan yang sedang batuk
b. Petunjuk etika batuk

5. Pengelolaan dekontaminasi dan Penyediaan sarana :


sterilisasi alat kesehatan a. Dekontaminasi
b. Pembersihan/ pencucian
c. Sterilisasi / autoclave
d. Penyimpanan
e. Pemantauan pengelolaan
dekontaminasi dan sterilisasi alat
kesehatan

6. Infeksi nosokomial Identifikasi infeksi nosokomial yang


terjadi di puskesmas dan tindak
lanjutnya

7. Kesehatan karyawan Investigasi dan menindak lanjuti

8. Pendidikan dan pelatihan tentang a. Pelatihan PPI tiap 3 bulan


PPI sekali
a. Pelatihan cuci tangan b. Orientasi tentang PPI setiap
b. Pelatihan pemakaian APD karyawan yang baru di
c. Pelatihan etika batuk Puskesmas Plantungan
d. Pelatihan dekontaminasi dan c. Pembuatan banner / poster di
sterilisasi alat kesehatan lingkungan Puskesmas
Plantungan

2 Audit pencegahan infeksi nosokomial Melakukan audit pencegahan infeksi


nosokomial, diantaranya :
1. Kepatuhan cuci tangan
2. Kepatuhan penggunaan APD
3. Kepatahuan dekontaminasi alat
dan sterilisasi alat
4. Kepatuhan pengelolaan alat tajam
5. Kepatuhan pembuangan limbah
medis

E. CARA MELAKSANAKAN TUGAS


Adapun untuk melaksanakan kegiatan diatas, maka perlu dilakukan :
1. Rapat rutin Komite PPI tiap sebulan sekali
2. Kerjasama dengan pihak diklat dalam pendidikan dan pelatihan PPI
3. Kerjasama dengan pihak komite medik dalam kesehatan karyawan
4. Kerjasama dengan dengan pihak penyedia sarana dan prasarana
5. Kerjasama dengan pihak kesehatan lingkungan dalam pengelolaan limbah B3
6. Kerjasama dengan pihak bagian umum dalam pembuatan sarana informasi (poster /
banner)
7. Audit pelaksanaan PPI, kepatuhan petugas di setiap unit pelayanan
8. Monitoring rutin (membuat laporan setiap bulan dan dievaluasi setiap 3 bulan)

F. SASARAN
Sasaran dari program kerja komite PPI dalam usaha untuk meminimalkan risiko terjadinya
infeksi di puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Plantungan
2. Angka kepatuhan petugas cuci tangan / kebersihan tangan 90%
3. Angka kepatuhan petugas memakai APD 90%
4. Angka kepatuhan petugas mendekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi 90%
5. Angka kepatuhan petugas mengelola alat tajam 90%
6. Angka kepatuhan petugas mengelola limbah 90%
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2022
NO Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. Cuci tangan dan kebersihan tangan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

2. Penggunaan alat pelindung diri (APD) x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

3. Pengelolaan limbah B3 dan benda x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x


tajam
4 Kebersihan pernafasan / etika batuk x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

5 Pengelolaan dekontaminasi dan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x


sterilisasi alat kesehatan
6 Pengelolaan dekontaminasi dan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
sterilisasi alat kesehatan

7 Kesehatan karyawan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

8 Pendidikan dan pelatihan tentang PPI x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

9 Audit pencegahan HAIs x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x


H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaksanaan Program Tim PPI di Puskesamas akan dievaluasi secara berkala
untuk penyempurnaan dan pengkajian terhadap masalah yang muncul di lingkungan
Puskesmas Plantungan. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan disampaikan melalui
kegiatan pertemuan rutin PPI pada minggu pertama setiap bulannya.
1. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap satu bulan sekali
2. Pelaporan
Pelaporan di buat setelah melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dan di serahkan paling lambat 1 (satu) minggu setelah
dilakukannya evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Isi laporan adalah :
a. Pendahuluan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
d. Lampiran

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan pada setiap kegiatan sebagai berikut :
1. Audit kepatuhan petugas untuk hand hygiene dan penggunaan APD
Adanya pelaporan kepatuhan petugas untuk hand hygiene dan pengguanaan APD
setiap 6 bulan
2. Sosialisasi Program PPI
Adanya undangan Sosialisasi dan daftar hadir sosialisasi Program
3. Sosialisasi Pedoman dan SPO
Adanya undangan dan daftar hadir
4. Menyusun kebutuhan stiker PPI dan Pemasangan pada seluruh area
pelayanan Adanya dokumen jumlah kebutuhan Stiker dan tempat pemasangan
pada seluruh area pelayanan
5. Audit Lingkungan pada seluruh area pelayanan
Adanya dokumen hasil audit lingkungan seluruh area pelayanan
6. Surveilans :
Adanya pelaporan hasil surveilans tiap 6 bulan sekali
7. Rapat evaluasi penerapan kewaspadaan isolasi dan dan hasil
surveilans setiap 6 bulan
Ada undangan, daftar hadir dan notulen rapat
8. Melakukan pelatihan PPI rutin periodik pada seluruh karyawan
puskesmas
Adanya kerangka acuan dan daftar hadir peserta pelatihan
9. Sosialisasi / Penyuluhan tentang PPI pada pasien, keluarga dan
pengunjung Puskesmas Plantungan.
Adanya kerangka acuan dan daftar hadir peserta pelatihan
10. Membuat SOP penangan terkena pajanan
Adanya dokumen penangan terkena pajanan
11. Bila ada KLB, Tim PPI, K3 Puskesmas Plantungan harus segera melaporkan ke
PJ Mutu dan Kepala Puskesmas Plantungan.

Mengetahui,
Penanggung Jawab Program Kepala Puskesmas Plantungan

Sulistianingsih, A.Md.Kep dr. KARYADI


NIP: 199210012022032005 NIP:197010012009041001

Anda mungkin juga menyukai