Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

TRIWULAN I (Januari-Maret) 2021

A. Latar Belakang

Setiap individu yang sakit akan mencari fasilitas kesehatan untuk mendapatkan

kesembuhan akan tetapi Rumah Sakit sebagai pusat layanan kesehatan tetap beresiko

menyebarkan infeksi nasokomial.

Di negara berkembang, Resiko infeksi nasokomial atau yang saat ini lebih

popular disebut HAIs “health care associated infeksions” menyebabkan fenomena

gunung es yaitu sebanyak 20 kali lipat lebih tinggi daripada negara maju. Setiap saat 1.4

juta orang didunia menderita infeksi karena dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kepatuhan petugas melakukan Kebersihan tangan merupakan pilar PPI dan cara

paling murah, mudah, sederhana dan efektif untuk mencegah infeksi melalui transmisi

kontak; seperi jabat tangan, dan bersentuhan dengan sumber infeksi. Kebersihan tangan

merupakan bagian program PPI termasuk kewaspadaan standar Pencegahan infeksi.

B. Tujuan

Memonitoring dan mengevaluasi kebersihan tangan di UPTD Puskesmas Bandar

Pusaka.

C. Tehnik Pelaksanaan Kegiatan Audit

Kegiatan monitor/pengamatan/audit dilakukan langsung oleh anggota PPI yang menjadi

penanggung jawab tiap ruangan/unit, kemudian form hasil pengamatan/monitoring

diserahkan kepada penanggung jawab PPI.

D. Teknik Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara observasi. Indikator yang

terisi dijumlahkan jawaban Ya dibagi total ruangan (Ya dan Tidak) hasilnya dikali 100

%. Semua jumlah persentase indikator dijumlahkan dan dibagi seluruh indikator (sudah

dikalikan 100 %) hasilnya dikali 100 %.


Sistem penilaian menggunakan skala penilaian rata-rata dengan mengkategori

hasilnya yaitu baik sekali, baik,cukup,kurang dan kurang sekali sebagai berikut:

Baik sekali : 100- 90


Baik : 89- 80
Cukup : 79- 60
Kurang : 59- 46
Kurang sekali : 45-0

D. Hasil Audit dan Analisa Data

HASIL AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN TRIWULAN I (Januari-


Maret) 2021

Triwulan I
No Profesi
Januari-Maret

1 Dokter/dokter gigi 60% 80% 100%

2 Perawat 40% 60% 80%

3 Bidan 40% 60% 80%

4 Petugas Laboratorium 60% 80% 80%

Analisa Data:

1. Dari tabel diatas angka kepatuhan awal paling rendah dibulan Januari adalah perawat

dan bidan yaitu 40%, dokter berada diangka 60%,dan petugas laboratorium berada

diangka 60%.

2. Pada bulan Februari angka kepatuhan cuci tangan pada perawat dan bidan sudah naik

yaitu berada pada angka 60%, pada dokter yaitu 80%, pada petugas laboratorium juga

menunjukkan angka 80%.

3. Pada bulan maret angka kepatuhan cuci tangan perawat dan bidan sudah naik

menjaadi 80%, pada dokter sudah 100%, pada petugas laboratorium masih 80%
Grafik Perbandingan

78,24%
78,13%
74,46%

64,58%
61,11%
56,24%
54,63% 58,79%
52,78%

Baik sekali : 100- 90


Baik : 89- 80
Cukup : 79- 60
Kurang : 59- 46
Kurang sekali : 45-0

E. Analisa dan Pembahasan :


1. Didapatkan pada Triwulan I semua petugas masih dalam katagori Kurang,dimana hal

itu disebabkan oleh fasilitas kebersihan tangan seperti : handrub, , sabun cair

antiseptic, masih kurang di ruangan,dokter, perawat dan petugas laboratorium belum

mempunyai kemauan untuk sadar bahwa kebersihan tangan harus menjadi

kebiasaan.

2. Sudah dilakukan pelatihan PPI dasar dan sosialisasi oleh IPCN sehingga pada

Triwulan II dan III para dokter, perawat dan petugas laboratorium semakin patuh

menerapkan kabiasaan cuci tangan 5 moment dengan 6 langkah, sehingga angka

kepatuhan cuci tangan semakin meningkat namun perlu sosialisasi kembali agar cuci

tangan yg benar dapat membudaya di RSU Sakinah.

F. Rencana Tindak Lanjut :


1. Edukasi setiap kunjungan ke setiap dokter,perawat, dan petugas laboratorium yang
bertugas oleh IPCN.
2. Pelatihan/sosialisasi kembali untuk seluruh Karyawan RSU Sakinah secara
berkesinambungan.
3. Audit berkala.

Lhokseumawe, 10 Oktober 2018

Ka.Komite PPI RSU Sakinah

dr Suhaemi, Sp.PD-FINASIM

Anda mungkin juga menyukai