Anda di halaman 1dari 61

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................6
1.1 Latar Belakang....................................................................................6
1.2 Tujuan Pedoman.................................................................................7
1.3 Batasan Operasional..........................................................................7
1.4 Landasan Hukum................................................................................8
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA....................9
BAB III VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN RUMAH SAKIT MEDIKA
STANNIA...........................................................................................................10
A. Visi Rumah Sakit Medika Stannia....................................................10
B. Misi Rumah Sakit Medika Stannia....................................................10
C. Motto Rumah Sakit Medika Stannia ................................................10
D. Tujuan Rumah Sakit Medika Stannia ..............................................10
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA
...........................................................................................................................11
BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI.............................14
BAB VI URAIAN JABATAN.............................................................................17
A. Chief Pharmacy Installation..............................................................18
B. Apoteker Fungsional.........................................................................18
C. Senior Officer Pharmacy Warehous.................................................12
D. Senior Officer Outpatient Drugstore.................................................21
E. Senior Officer Inpatient Drugstore....................................................23
F. Perencanaan.....................................................................................24
G. Administrasi.......................................................................................24
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA................................................................29
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL...................30
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI......................................................................36
BAB X PERTEMUAN/RAPAT..........................................................................56
BAB XI PELAPORAN.......................................................................................57
11.1 Laporan Harian..............................................................................57
11.2 Laporan Bulanan...........................................................................57
11.3 Laporan Tahunan..........................................................................58
BAB XII PENUTUP...........................................................................................59
SURAT KEPUTUSAN

NOMOR : Kpts - /PT. BTM/SK-2400/23

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI
DI RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelayanan


kesehatan senantiasa mengacu kepada standar
pelayanan yang ditetapkan salah satunya adalah
pengorganisasian kefarmasian;
b. Bahwa rumah sakit perlu menyesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan dan perumahsakitan;

c. Bahwa dalam pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam butir 1 dan 2 maka perlu dibuat
keputusan kepala rumah sakit tentang Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2009 tentang PekerjaanKefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Tentang Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Farmasi di Rumah Sakit
Medika Stannia

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan ini.
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : SUNGAILIAT
PADA TANGGAL : 10 JANUARI 2023
RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

dr. Gustami
NIK : 20151005

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kesehatan harus
diwujudkan melalui pembangunan berkesinambungan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan.
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Rumah sakitmempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien.
Dewasa ini perkembangan dibidang ilmu kesehatan berkembang
denganpesat seiring dengan kemajuan teknologi yang mendukung
ditemukannya pengobatan-pengobatan baru. Dampak dari kemajuan
teknologi ini juga mempengaruhi sistem pelayanan dirumah sakit.
Instalasi Farmasi harus memiliki SDM yaitu Apoteker dan
tenaga teknis kefarmasian yang sesuai dengan beban kerja dan
petugas penunjang lain agar tercapai sasaran dan tujuan Instalasi
Farmasi Rumah Sakit. Ketersediaan jumlah tenaga Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian di Rumah Sakit dipenuhi sesuai dengan
6
ketentuan klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit yang ditetapkan oleh
Menteri.

Uraian tugas tertulis dari masing-masing staf Instalasi Farmasi


harus ada dan sebaiknya dilakukan peninjauan kembali paling sedikit
setiap tiga tahun sesuai kebijakan dan prosedur di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit.
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik dan aman,
maka dalam penentuan kebutuhan tenaga harus mempertimbangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan jenis pelayanan, tugas, fungsi,
wewenang dan tanggungjawabnya.
Dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan kefarmasian
tersebut maka diperlukan suatu pedoman untuk mengatur apoteker,
tenaga teknis kefarmasian dan pihak yang terkait. Pedoman tersebut
disusun dalam bentuk Pedoman Pengorganisasian Farmasi Rumah
Sakit.

1.2 Tujuan Pedoman

Tujuan dari Pedoman Pengorganisasian Farmasi Rumah Sakit


adalah agar apoteker dan tenaga teknis kefarmasian di rumah sakit
dapat melaksanakan pelayanan kefarmasian yang bermutu
berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit dan ada
suatu pedoman bagi managemen untuk mengelola kefarmasian
rumah sakit. Diharapkan pengelola kefarmasian rumah sakit dilingkup
Rumah Sakit Medika Stannia Sungailiat mempunyai standar yang
sama, sehingga terdapat kesamaan pengelolaan antar unit farmasi
antar rumah sakit.

1.3 Batasan Operasional

Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Medika Stannia


Sungailiat dilaksanakan oleh tiga unit,yaitu:
7
a. Ruangan Farmasi Rawat Jalan

b. Ruangan Farmasi Rawat Inap

c. Ruangan Gudang Farmasi

1.4 Landasan Hukum

Pedoman pengorganisasian farmasi rumah sakit ini disusun


dengan memperhatikan peraturan-peraturan terbaru yang dikeluarkan
oleh pemerintah.

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika
e. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian
f. Permenkes No.72 tahun 2016 tentang Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit

8
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

Rumah Sakit Medika Stannia Sungailiat adalah salah satu rumah sakit
swasta yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 03 Kecamatan
Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menurut
historisnya merupakan salah satu rumah sakit perusahaan PT. Tambang Timah
(persero) dengan nama rumah sakit wilayah produksi sungailiat yang saat itu
berada dibawah naungan unit penambangan timah Bangka (UPTB)

Sejalan dengan program restrukturisasi PT. Tambang Timah (persero),


pada tahun 1992 maka unit-unit yang tidak terkait dengan bisnis inti PT.
Tambang Timah (Persero) dilepaskan dari organisasi PT. Tambang Timah
(persero), maka dalam perjalanan program restrukturisasi tersebut pada tahun
1993 Rumah Sakit Wilayah Produksi Sungailiat menjadi salah satu pusat
pelayanan medic berupa balai pengobatan dan rumah bersalin (BP&RB) dan
dalam pengembangan pada tahun 2005 menjadi Rumah Sakit Medika Stannia

Pada tahun 21 Juli 1993 dibentuklah suatu badan hukum berbadan


yayasan dengan akte notaris Muljono Josohardjono, SH nomor 36 Tahun 1993
dengan nama Yayasan Bakti Timah yang mengelola rumah sakit peninggalan
PT. Tambang Timah (Persero) yang berada di daerah penambangan timah,
sejalan dengan perjalanannya status kepemilikan rumah sakit medika stannia
dialihkan pengelolaan nya dan kepemilikan nya dari Yayasan Bakti Timah
menjadi PT. Rumah Sakit Bakti Timah sesuai dengan akta notaris Irma Devita
Purnamasari,SH.Mkn nomor 49,-Tanggal 07 Agustus 2015.

9
BAB III
VISI, MISI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

A. Visi Rumah Sakit Medika Stannia


“Menjadikan Rumah Sakit Terkemuka di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung”

B. Misi Rumah Sakit Medika Stannia


a. Menyediakan jasa layanan kesehatan unggulan
b. Mengembangkan dan menyiapkan tenaga professional
c. Mengembangkan system layanan terpadu
d. Menambah jejaring pengobatan

C. Motto Rumah Sakit Medika Stannia


“Melayani dengan sepenuh hati”

D. Tujuan Rumah Sakit Medika Stannia


a. Terwujudnya SDM yang berkualitas dan professional dalam pencapaian
Visi Rumah Sakit
b. Terwujudnya pelayanan prima kepada pelanggan dan menjadi pioneer
kepercayaan masyarakat dibidang pelayanan kesehatan yang ada di
Provinsi Bangka Belitung
c. Mewujudkan system kepemimpinan dan manajemen yang terpercaya,
efisien dan efektif
d. Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan

10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

Struktur organisasi Rumah Sakit Medika Stannia disusun oleh direksi Rumah Sakit
Medika Stannia dan diusulkan ke direksi PT. BTM.
4.1 Pengertian/Keterangan

a. Unit Kerja Struktural

1. Direktur Rumah Sakit

Direktur Rumah sakit merupakan pimpinan tertinggi di rumah


sakit . Mempunyai fungsi jabatan : membantu direksi dalam
hal menyusun dan melaksanakan kegiatan operasional rumah
sakit dan melaksanakan kebijakan direksi serta memberikan
saran dan masukan kepada direksi untuk mendukung
tercapainya sasaran kinerja, nilai tambah dan pertumbuhan
rumah sakit.
.
2. Chief

Chief mempunyai fungsi jabatan membantu Direktur Rumah


Sakit menyusun dan melaksanakan kegiatan operasional unit
dan melaksanakan kebijakan kepala direktorat serta member
saran dan masukan untuk mendukung tercapainya sasaran
kinerja, nilai tambah dan pertumbuhan rumah sakit. Unit
adalah suatu wadah structural yang terdiri dari tenaga ahli
atau profesi dan memiliki fungsi sesuai profesi dan atau
keahliannya.

b. Unit Non Struktural

c. Komite/Tim

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi, dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis
kepada Direktur Rumah Sakit dan melaksanakan tugas dari
Direktur Rumah Sakit dalam bidang tertentu dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite /
tim yang ada di Rumah Sakit Medika Stannia Sungailiat antara
lainsebagai berikut:
12
1) Komite Medis

2) Komite Keperawatan.

3) Komite Farmasi dan Terapi

4) Tim Keselamatan Pasien.

5) Tim Mutu Rumah Sakit

6) Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

7) Tim Pendidikan dan Latihan.

8) Tim Ponek

9) Tim TB Dots

10) Tim PK3 RS

11) Tim Clinical Pathway

12) Satuan Pengawas Internal

13
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

14
Pengorganisasian Instalasi Farmasi harus mencakup
penyelenggaraan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai, pelayanan farmasi klinik dan manajemen mutu,
dan bersifat dinamis dapat direvisi sesuai kebutuhan dengan tetap
menjaga mutu. Tugas Instalasi Farmasi, meliputi:
1. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi
seluruh kegiatan Pelayanan Kefarmasian yang optimal dan
professional serta sesuai prosedur dan etik profesi;

2. Melaksanakan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan


Bahan Medis Habis Pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien;

3. Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan Sediaan


Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai guna
memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimalkan
risiko;

4. Melaksanakan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) serta


memberikan rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien;

5. Berperan aktif dalam Komite/Tim Farmasi dan Terapi;

6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan


Pelayanan Kefarmasian;

7. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan


formularium Rumah Sakit.

Instalasi Farmasi harus dikepalai oleh seorang Apoteker yang


merupakan Apoteker Penanggung Jawab seluruh Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit. Kepala Instalasi Farmasi diutamakan telah memiliki
pengalaman bekerja di Instalasi Farmasi minimal 3 (tiga) tahun. Setiap
staf di Rumah Sakit harus diberi kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya.
Peran Kepala Instalasi Farmasi dalam pengembangan staf dan
program pendidikan meliputi:

15
1. Menyusun program orientasi staf baru, pendidikan dan pelatihan
berdasarkan kebutuhan pengembangan kompetensi SDM.

2. Menentukan dan mengirim staf sesuai dengan spesifikasi pekerjaan


(tugas dan tanggungjawabnya) untuk meningkatkan kompetensi
yang diperlukan.

3. Menentukan staf sebagai nara sumber/pelatih/fasilitator sesuai


dengan kompetensinya.

16
BAB VI

URAIAN JABATAN

Personalia Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah sumber daya


manusia yang melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang termasuk
dalam bagan organisasi rumah sakit dengan persyaratan :
• Terdaftar di Departeman Kesehatan
• Terdaftar di Asosiasi Profesi
• Mempunyai izin kerja.
• Mempunyai SK penempatan
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi
profesional yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi
persyaratan baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun
kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu
profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus
disesuaikan dengan beban kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta
perkembangan dan visi rumah
Fungsi Instalasi Farmasi, meliputi:

1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis


Pakai

2. Memilih Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis


Pakai sesuai kebutuhan pelayanan Rumah Sakit;
3. Merencanakan kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai secara efektif, efisien dan optimal;
4. Mengadakan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai
ketentuan yang berlaku;
5. Memproduksi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di
17
Rumah Sakit;
6. Menerima Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku;
7. Menyimpan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian;
8. Mendistribusikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai ke unit-unit pelayanan di Rumah Sakit;
9. Melaksanakan pelayanan farmasi satu pintu;

10. Melaksanakan pelayanan Obat “unitdose”/dosis sehari;

11. Melaksanakan komputerisasi pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (apabila sudah
memungkinkan);
12. Mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi masalah yang terkait
dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai;
13. Melakukan pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang sudah tidak dapat
digunakan;
14. Mengendalikan persediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai;
15. Melakukan administrasi pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai.

A. CHIEF PHARMACY INSTALLATION


a. Fungsi Utama Jabatan
1. Merencanakan dan mengelola perbekalan farmasi perusahaan, baik
yang bersumber dari luar yaitu pembelian dari distributor/PBF
maupun persediaan yang ada di perusahaan

18
2. Mengevaluasi pengelolaan perbekalan farmasi perusahaan
sebagaimana pada butir 1, agar didapatkan persediaan yang efisien
dan efektif tanpa mengurangi mutu pelayanan perusahaan
3. Melaporkan pengelolaan perbekalan farmasi sebagaimana butir 1
dan 2 sesuai dengan kaidah hukum dan prinsip-prinsip pelaporan
yang berlaku
4. Melakukan analisis terhadap pengelolaan perbekalan farmasi yang
ada guna kepentingan dan atau kemajuan perusahaan
5. Memastikan bahwa perbekalan farmasi yang dibeli perusahaan
kualitasnya baik dan dapat dipertanggung jawabkan
6. Menandatangani setiap pemesanan perbekalan farmasi ke
distributor/PBF sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang
berlaku
7. Bertanggungjawab terhadap Mutu Farmasi

b. Tanggung Jawab Jabatan


1. Perencanaan dan pengelolaan perbekalan farmasi perusahaan
2. Terpenuhinya kebutuhan perbekalan farmasi perusahaan
3. Pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi perusahaaan yang
dimaksudkan dalam poin 1 dan 2
4. Analisis perbekalan farmasi sesuai kepentingan dan kemajuan
perusahaan

c. Tugas-Tugas Pokok
1. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dalam memberikan pelayanan obat pada
pasien
2. Mengelola perbekalan farmasi guna memenuhi kebutuhan
perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas, efisien,
ekonomis tanpa mengurangi mutu pelayanan

19
3. Mencatat penerimaan dan penggunaan perbekalan farmasi yang
dimaksud dalam butir 1 dan 2 dalam suatu laporan yang dapat
dipertanggung jawabkan dan memenuhi kaidah pelaporan yang
berlaku

d. Tugas Tambahan
1. Menyusun formularium/standar obat rumah sakit dengan komite
farmasi dan terapi
2. Melakukan pekerjaan profesi kefarmasian antara lain informasi obat
pada dokter,para medis,pasien,efek samping obat dll
3. Membuat dan menandatangani pesanan khusus obat-obatan
narkotika untuk kepentingan perusahaan
4. Membuat laporan pemakaian obat-obatan narkotika kepada dinas
kesehatan dan balai POM

e. Wewenang
1. Melakukan perencanaan atas pembelian perbekalan farmasi
perusahaan
2. Memimpin staf instalasi farmasi dalam mengelola perbekalan
farmasi perusahaan dan mengambil keputusan berkaitan dengan
kegiatannya menyangkut alokasi sumber daya manusia, rencana
pemesanan, menolak penerimaan obat yang tidak sesuai pesanan
perusahaan
3. Mendelegasikan sebagian wewenang dan atau tanggung jawabnya
kepada staff/bawahannya dalam jangka waktu tertentu atau karena
keadaan tertentu dengan sepengetahuan atasannya dan atau tidak
melanggar ketentuan perusahaan
4. Membagi dan mengevaluasi tugas-tugas,wewenang dan tanggung
jawab atas pengelolaan perbekalan farmasi kepada masing-masing
staf instalasi farmasi dengan sepengetahuan atasannya dan atau
tidak melanggar ketentuan perusahaan
20
5. Membina kerjasama positif dengan unit atau bagian terkait dalam
perusahaan dalam rangka pengelolaan perbekalan farmasi tersebut
dengan memperhatikan jenjang kewenangan strukstur organisasi
dan ketentuan perusahaan
6. Melaksanakan perintah atasannya sepanjang tidak melanggar
kebijakan atau wewenang atasannya itu dan atau bertentangan
dengan ketentuan perusahaan
7. Memberi usulan kepada atau catatan atas kebijakan atasan demi
kepentingan perusahaan
8. Melakukan pengawasan melekat dengan staffnya dengan berjenjang
9. Melakukan evaluasi atas rencana dan atau realisasinya dan atau
monnitoring serta pembinaan terhadap hasil kerja staff atau
bawahannya

B. SENIOR OFFICER PHARMACY WAREHOUSE


a. Fungsi Utama Jabatan
Pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian

b. Tanggung Jawab Jabatan


1. Ketersediaan perbekalan farmasi
2. Persediaan perbekalan farmasi yang dikelolanya baik dari segi
kualitas yaitu penyimpanan yang memenuhi syarat atau standar
maupun dari segi kuantitasnya
3. Pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi

c. Tugas-Tugas Pokok
1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan perbekalan
farmasi
2. Memberikan data-data perbekalan farmasi yang ada di gudang
farmasi untuk kepentingan bagian perencanaan
21
3. Pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi setiap bulannya
4. Stok opname dan pelaporannya
5. Pengawasan obat-obat dead stock, slow moving dan fast moving

d. Tugas Tambahan
1. Membantu Chief Pharmacy Installation membuat laporan atau data-
data untuk penyusunan RKAP / RKAU
2. Membantu Chief Pharmacy Installation dalam perencanaan dan
pengelolaan SDM di gudang farmasi

C. SENIOR OFFICER OUTPATIENT DRUGSTORE


a. Fungsi Utama Jabatan
1. Kelancaran pelayanan di farmasi rawat jalan
2. Pengelolaan perbekalan farmasi di farmasi rawat jalan yang meliputi
penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penjualan

b. Tanggung Jawab Jabatan


1. Persediaan perbekalan farmasi
2. Pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi
3. Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaporan dead stok, slow
moving dan fast moving

c. Tugas-Tugas Pokok
1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di Farmasi
Rawat Jalan
2. Mengawasi perencanaan perbekalan farmasi
3. Mengatur dan mengawasi seluruh administrasi di Farmasi Rawat
Jalan
4. Mengkoordinir stock opname setiap bulannya

22
d. Tugas Tambahan
1. Membantu Chief Pharmacy Installation membuat laporan atau data-
data untuk penyusunan RKAP / RKAU
2. Membantu Chief Pharmacy Installation dalam perencanaan dan
pengelolaan SDM di Farmasi Rawat Jalan

D. SENIOR OFFICER INPATIENT DRUGSTORE


a. Fungsi Utama Jabatan
1. Kelancaran pelayanan di farmasi rawat inap
2. Pengelolaan perbekalan farmasi di farmasi rawat inap yang meliputi
penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penjualan

b. Tanggung Jawab Jabatan


1. Persediaan perbekalan farmasi
2. Pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi
2. Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaporan dead stok,
slow moving dan fast moving

c. Tugas-Tugas Pokok
1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di farmasi
rawat inap
2. Mengawasi perencanaan perbekalan farmasi
3. Mengatur dan mengawasi seluruh administrasi di Farmasi Rawat
Inap
4. Mengkoordinir stock opname setiap bulannya

d. Tugas Tambahan
1. Membantu Chief Pharmacy Installation membuat laporan atau data-
data untuk penyusunan RKAP / RKAU
2. Membantu Chief Pharmacy Installation dalam perencanaan dan
pengelolaan SDM di Kamar Obat
23
E. PERENCANAAN FARMASI
a. Fungsi Utama Jabatan
1. Merencanakan perbekalan farmasi di rumah sakit
2. Mengevaluasi pemakaian perbekalan farmasi

b. Tanggung Jawab Jabatan


1. Melakukan perencanaan perbekalan farmasi di rumah sakit
2. Melakukan kontrol ketersediaan perbekalan farmasi di rumah sakit
3. Memberikan informasi terhadap perubahan harga perbekalan
farmasi ke unit-unit kerja terkait

c. Tugas-Tugas Pokok
1. Perencanaan perbekalan farmasi
2. Kontrol ketersediaan perbekalan farmasi

d. Tugas Tambahan
1. Membantu Chief Pharmacy Installation dalam penyusunan
formularium rumah sakit
2. Membantu Chief Pharmacy Installation dalam mengevaluasi
formularium rumah sakit
3. Membantu Chief Pharmacy Installation dalam pembuatan laporan/
data-data yang dibutuhkan untuk penyusunan RKAU

e. Wewenang
Menghubungi distributor ataupun rekanan farmasi dalam hal yang ada
keterkaitannya dengan ketersediaan dan perubahan harga perbekalan
farmasi.

F. ADMINISTRASI
a. Administrasi Gudang Farmasi
1. Bertanggungjawab terhadap penerimaan perbekalan farmasi
24
2. Pemeriksaan penerimaan perbekalan farmasi meliputi kemasan, isi,
jumlah, dan tanggal kadaluarsa
3. Memasukkan data penerimaan perbekalan farmasi ke sistem
komputer
4. Membuat memo, wo, dan berita acara perbekalan farmasi yang rusak
5. Membuat laporan bulanan Gudang Farmasi

b. Administrasi Farmasi Rawat Jalan


1. Membuat permintaan perbekalan farmasi
2. Membuat pengeluaran permintaan perbekalan farmasi dari unit lain
3. Mengecek perbekalan farmasi yang masuk
4. Membuat memo, wo, dan perintah lembur
5. Membuat laporan pemasukan obat
6. Membuat laporan produksi obat
7. Membuat laporan farmasi rawat jalan

c. Administrasi Farmasi Rawat Inap


1. Membuat permintaan perbekalan farmasi
2. Membuat pengeluaran permintaan perbekalan farmasi dari unit lain
3. Mengecek perbekalan farmasi yang masuk
4. Membuat memo, wo, dan perintah lembur
5. Membuat laporan pemasukan obat
6. Membuat laporan produksi obat
7. Membuat laporan farmasi rawat jalan

Kompetensi Tenaga Kefarmasian


Apoteker sebagai Pimpinan :
- Mempunyai kemampuan untuk memimpin,mengkoordinasi, integritasi
dan sinkronisasi dilingkungan IFRS maupun diluar IFRS.

25
- Mempunyai kemampuan dan kemauan mengelola, mengawasi,
membimbing, memberi petunjuk dan mengembangkan pelayanan
farmasi
- Mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada
atasan.
- Menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
- Menerima laporan dari bawahan kemudian diolah dan dipergunakan
sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memeberi
petunjuk lebih lanjut.
- Dalam menyampaikan laporannya kepada atasannya tembusan laporan
lengkap dengan lampirannya disampaikan pada kepada satuan
organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
- Dibantu oleh satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka
pemberian bimbingan dan pembinaan kepada bawahanya masing-
masing wajib mengadaan rapat berkala.
- Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri
- Mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak yang lain.
- Mempunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa dan
memecahkan masalah

Asisten Apoteker sebagai Tenaga Fungsional :


- Mampu memberikan pelayanan kefarmasian
- Memberikan laporan kepada atasan atas hasil kerjanya
- Mematuhi pembinaan dari atasannya
- Mematuhi perintah dan tugas dari atasannya
- Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian
- Mampu mengelola manajemen praktis farmasi
- Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian
- Mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan
- Dapat mengoperasionalkan computer

26
- Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmasi
klinik.

Setiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi harus dijabarkan secara
jelas fungsi ruang lingkup, wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi,
fungsional, dan uraian tugas serta persyaratan/kualifikasi sumber daya manusia
untuk dapat menduduki posisi.
Nama jabatan Hasil kerja Uraian tugas Tanggung Wewenang Syarat jabatan
jawab

Apoteker Pimpinan S1,Apoteker, telah


memiliki STRA &
SIPA.
Apoteker Fungsional S1,Apoteker, telah
Fungsional memiliki STRA &
SIPA.
Kepala Unit Fungsional S1 dan D3 Farmasi
telah memiliki
STRTKK & SIPA.
Asisten Non D3 dan SMF
Apteker Fungsional Farmasi telah
memiliki STRTKK
& SIPA.
Non fungsional Non SMA
(administrasi) Fungsional

Personel Farmasi Rumah Sakit Medika Stannia Sungailiat adalah sebagai


berikut:

No Profesi Jumlah Keterangan


1 Apoteker 4 Ka.Instalasi Farmasi (1)
Apoteker fungsional (2)
Kepala Unit Farmasi Rawat Inap (1)
3 D3 Farmasi 17 Kepala Unit Farmasi Rawat Jalan (1)
Kepala Gudang Farmasi (1)
Asisten Apoteker (15)

27
4 SMA 3

28
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

29
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
.
A. Analisa Kebutuhan Tenaga
 Jenis Ketenagaan
a. Untuk pekerjaan kefarmasian dibutuhkan tenaga :
- Apoteker
- Sarjana Farmasi
- Asisten Apoteker (AMF, SMF)

b. Untuk pekerjaan administrasi dibutuhkan tenaga :


- Operator Komputer /Teknisi yang memahami kefarmasian
- Tenaga Administrasi
- Non fungsional

 Beban Kerja
Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan, yaitu :
- Kapasitas tempat tidur dan BOR ( 110 TT )
- Jumlah resep atau formulir per hari ( rata-rata 300 resep rawat jalan
dan 100 rawat inap)
- Volume perbekalan farmasi

Berdasarkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN
PERIZINAN RUMAH SAKIT Sebagai berikut :
Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah
Sakit;
30
b. 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh
paling sedikit 4 (empat) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling
sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
d. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi
dan produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi
klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja
pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
Tenaga Apoteker RS. Medika Stannia baru ada 4 Orang sehingga masih
kekurungan 4 apoteker lagi

 Pendidikan
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan
kebutuhan tenaga harus dipertimbangkan :
- Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan/tugas
fungsi
- Penambahan pengetahuan disesuaikan dengan tanggung jawab
- Peningkatan keterampilan disesuaikan dengan tugas

 Analisa Beban Kerja Instalasi Farmasi

1. Farmasi Rawat Inap


LAMA WAKTU
WAKTU FREKUE YANG WAKTU
PENGERJA NSI DIPERLU YANG
DESKRIPSI KEGIATAN AN KAN
NO PENGER DIPERLUKAN
(RINCIAN AKTIVITAS) ( MENIT ) ( MENIT )
JAAN (MENIT /
PER TUGAS PER TAHUN)
HARI HARI
Menerima & memeriksa kelengkapan resep (secara
1 2 161 322 82.110
administrasi & farmasetis)

2 Menginput resep ke SIM 3 161 483 123.165


Konfirmasi Resep. Melakukan konfirmasi terhadap
resep yang tidak sesuai/tidak terbaca , berkoordinasi
3 5 25 125 31.875
dengan dokter (obat Non Standar, tidak sesuai
persyaratan penjamin, obat mahal, obat kosong dsb

31
Menyiapkan resep (mengambil perbekalan farmasi
4 3 161 483 123.165
dari lemari/rak di layanan)
Menyelesaikan obat racikan (menghitung,
5 mempersiapkan, menggerus / mencampur dan 15 35 525 133.875
mengemas)
Verifikasi Resep memeriksa kesesuaian obat yang
6 1 161 161 41.055
diresepkan oleh apoteker
Bila terjadi kesalahan setelah diverifikasi atau
7 kejadian salah entri obat. Menghubungi kasir untuk 3 5 15 3.825
membuka Clossing dan mengentri ulang.
Menyerahkan Obat. Memanggil pasien, memeriksa
ulang perbekalan farmasi, menyerahkan perbekalan
8 4 32 128 32.640
farmasi dan memberikan konsultasi edukasi dan
informasi kepada pasien rawat jalan

Memberikan Layanan informasi obat kepada pasien


9 3 3 9 2.295
pulang di rawat inap tulip

Berkoordinasi internal dengan perencanaan dan


10 distribusi farmasi (monitoring perbekalan farmasi 3 20 60 15.300
kosong /tertunda)
Berkoordinasi (external) dengan instalasi/bagian lain
di luar instalasi farmasi yang berhubungan dengan
11 pasien (Pendaftaran, Medical Record, Laboratorium, 2 20 40 10.200
Keuangan, TI, dll), contoh : registrasi pasien,
masalah SIM, dll
12 Menginput Kunjungan Pasien 3 161 483 123.165
13 Pencatatan Stok Kosong 10 45 450 114.750
Menandai, memisahkan dan menyimpan resep
14 5 35 175 44.625
narkotika dan psikotropika
Menghubungi dan berkoordinasi dengan Apotek
15 Langganan tentang pengadaan perbekalan farmasi 3 3 9 2.295
non standar atau yang sedang kosong
Melakukan pengecekan kembali perbekalan farmasi
16 dari petugas Gudang Farmasi (memeriksa fisik, 3 30 90 22.950
bentuk sediaan, jumlah)
17 Melakukan penataan obat sesuai Rak nya 10 25 250 63.750
18 Menyiapkan etiket, plastik obat dll 5 1 5 1.275
Membersihkan semua sarana peracikan yang telah
19 5 3 15 3.825
dipakai

Mencatat jumlah obat, tanggal expired, nomor Batch


20 3 70 210 53.550
dan memberi tanda tangan pada kartu stok

Mempersiapkan data obat slow moving dan


21 2 120
menjelang exp.date

Memeriksa serta mencatat suhu dan kelembaban


22 1 3 3 765
ruangan
Menyiapkan obat dengan sistem distribusi UDD
23 5 24 120 30.600
ruang flamboyan bed 19
Menyiapkan obat dengan sistem distribusi UDD
  5 32 160 40.800
ruang anggrek bed 21

32
Menyiapkan obat dengan sistem distribusi UDD
  0 -
ruang tulip bed 10

Menyiapkan obat dengan sistem distribusi UDD


  0 -
ruang icu bed 7

Menyiapkan serta menginput Alkes dan BMHP


27 365 93.075
sesuai permintaan 5 73
28 Membeli obat yang kosong ke apotek rekanan 20 1 20 5.100
29 Menyiapkan amprahan Ruangan 6 5.760
30 Mengganti obat di Trolley/Box Emergency 10 2 20 5.100
31 Menginpuit Obat ke sistem SIMO (Asuransi Inhealt) 5 1 5 1.275
32 stok opname 1 20.160
  Rencana Aseptik Dispensing
  Menggunakan APD 1 132 132 33.660
35 Menghitung dosis obat 2 132 264 67.320
36 Menghidupkan LAF dan malakukan sterilisasi LAF 3 2 6 1.530
Membersihkan alat yang akan digunakan
37 1 2 2 510
menggunakan alkohol 70%
38 Melakukan rekonstitusi obat 3 132 396 100.980
menyimpan obat yang sudah di rekonstitusi pada
39 1 132 132 33.660
tempat penyimpanannya
40 membersihkan LAF 5 2 10 2.550
TOTAL MENIT / TAHUN 1.472.655
TOTAL JAM / TAHUN 24.544
JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA 13,75 14 13,76
JAM KERJA EFEKTIF PER HARI : 7 JAM PER HARI 7
HARI KERJA EFEKTIF PER TAHUN : 255 HARI 255

JAM KERJA EFEKTIF PER TAHUN = 7 JAM PER HARI x 255 HARI 1785

JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA = TOTAL JAM PER TAHUN : JAM KERJA EFEKTIF PER TAHUN
= 24544,25 JAM / 1785 JAM
= 13,76 ORANG = 14 ORANG

JUMLAH TENAGA EXISTING : 13 ORANG, TERDIRI DARI :  


1 Sr. Officer
10 ASISTEN APOTEKER
1 ADM
1 APOTEKER

KEKURANGAN TENAGA 1 ORANG


STATUS :
AA
2. Farmasi Rawat Jalan
NO DESKRIPSI KEGIATAN LAMA FREKUE WAKTU WAKTU
33
WAKTU YANG
PENGERJA NSI DIPERLU YANG
AN PENGER KAN DIPERLUKAN
(RINCIAN AKTIVITAS) ( MENIT ) ( MENIT )
JAAN (MENIT /
PER TUGAS PER TAHUN)
HARI HARI
Menerima & memeriksa kelengkapan resep secara
1 1 148 148 37.740
administrasi & teknis farmasi (Skrining)

2 Menginput resep ( obat, alkes & BMHP ) ke SIM 2 148 296 75.480
Konfirmasi Resep. Melakukan konfirmasi terhadap
resep yang tidak sesuai/tidak terbaca ,
3 berkoordinasi dengan dokter (obat Non Standar, 5 30 150 38.250
tidak sesuai persyaratan penjamin, obat mahal,
obat kosong dsb)
Menyiapkan resep (mengambil perbekalan farmasi
4 2 148 296 75.480
dari lemari/rak di layanan) / dispensing
Menyelesaikan obat racikan (menghitung,
5 mempersiapkan, menggerus / mencampur dan 8 30 240 61.200
mengemas)
Verifikasi Resep memeriksa kesesuaian obat yang
6 2 148 296 75.480
diresepkan oleh apoteker
Bila terjadi kesalahan setelah diverifikasi atau
7 kejadian salah entri obat. Menghubungi kasir untuk 5 3 15 3.825
membuka Clossing dan mengentri ulang.
Menyerahkan Obat. Memanggil pasien, memeriksa
ulang perbekalan farmasi, menyerahkan perbekalan
8 3 148 444 113.220
farmasi dan memberikan konsultasi edukasi dan
informasi kepada pasien.
Informasi Obat. Memberikan Layanan informasi
9 obat kepada pasien, dokter, perawat apabila 3 2 6 1.530
diperlukan.(via telp/pasien datang)
Berkoordinasi internal dengan perencanaan dan
10 distribusi farmasi (monitoring perbekalan farmasi 10 15 150 38.250
kosong /tertunda) / ngamprah

Melakukan pengecekan kembali perbekalan farmasi


11 dari petugas Gudang Farmasi (memeriksa fisik, 8 13 104 26.520
bentuk sediaan, jumlah)
Melakukan proses penyimpanan amprahan dari
gudang ( Mencatat jumlah obat, tanggal expired,
12 8 13 104 26.520
nomor Batch dan memberi tanda tangan pada kartu
stok) dan penataan sesuai Rak nya
Berkoordinasi (external) dengan instalasi/bagian
lain di luar instalasi farmasi yang berhubungan
dengan pasien (Pendaftaran, Medical Record,
13 5 5 25 6.375
Laboratorium, Keuangan, TI, dll), contoh : registrasi
pasien, masalah SIM, dll (selisih pasien di dasbord
kontrol pasien )
Menginput pendapatan sesuai Resep. Menginput
14 2 148 296 75.480
jumlah resep terlayani pada setiap shift

Pemilahan resep Narkotika Psikotropika dan Resep


15     1.440
pasien Kronis BPJS 1

34
16 Mempersiapkan etiket obat, klip obat dll 5 5 1.275
1
Membersihkan semua sarana peracikan yang telah
17 4 80 20.400
dipakai 20
18 Stock Op Name     2.880
1
Mempersiapkan data obat slow moving dan
19     180
menjelang exp.date 1

Memeriksa dan mencatat suhu dan kelembaban


20 2 50 12.750
obat dan ruangan 25

21 Menginput Obat ke sistem SIMO (Asuransi Inhealt) 3 1 3 765

22 Menginput obat kronis ke Aplikasi Bpjs 3 70 210 53.550

TOTAL MENIT / TAHUN 748.590


TOTAL JAM / TAHUN 12.477
JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA 6.99
JAM KERJA EFEKTIF PER HARI : 7 JAM PER HARI 7
HARI KERJA EFEKTIF PER TAHUN : 255 HARI 255

JAM KERJA EFEKTIF PER TAHUN = 7 JAM PER HARI x 255 HARI 1785

JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA = TOTAL JAM PER TAHUN : JAM KERJA EFEKTIF PER TAHUN
= 12.477 JAM / 1785 JAM
= 6.99 ORANG = 7 ORANG

JUMLAH TENAGA EXISTING : 7 ORANG, TERDIRI DARI :  


1 Sr. Officer
5 ASISTEN APOTEKER
1 APOTEKER

STATUS : CUKUP/IDEAL

3. Gudang Farmasi
LAMA WAKTU
WAKTU FREKUE YANG WAKTU
PENGERJA NSI DIPERLU YANG
N DESKRIPSI KEGIATAN AN KAN
PENGER DIPERLUKAN
O (RINCIAN AKTIVITAS) ( MENIT ) ( MENIT )
JAAN (MENIT /
PER TUGAS PER TAHUN)
HARI HARI

  PERENCANAAN        

35
1 Mengecek stok perbekalan farmasi yang tersedia 120 2 240 61.200

2 Membuat MR (Material Request) untuk stok 2 minggu 30 2 60 15.300

Berkoordinasi dengan Logistik terkait pengadaan


3 2 2 4 1.020
obat

PENERIMAAN

Menerima barang masuk dan mengecek


4 kelengkapan administrasi , fisik, jumlah, & expired 10 4 40 10.200
date obat & alkes

PENYIMPANAN

Menata obat dipisahkan berdasarkan bentuk sediaan


5 obat dan cara penyimpanan, mengecek & mencatat 15 4 60 15.300
tanggal expired date & obat yang rusak

Memberi Label LASA dan HIGH ALERT pada obat-


6 10 1 10 2.550
obat sesuai daftar obat LASA dan HIGH ALERT

Berkoordinasi dengan Logistik terkait obat rusak atau


7 5 2 10 2.550
tidak sesuai pesanan

PENDISTRIBUSIAN

8 Menerima permintaan perbekalan farmasi dari unit 1 15 15 3.825


9 Memeriksa permintaan perbekalan farmasi dari unit 3 15 45 11.475

10 Menyiapkan perbekalan farmasi unit 15 15 225 57.375

Mengecek kesesuaian barang dengan lembar


11 3 15 45 11.475
permintaan

12 Serah terima perbekalan farmasi dengan unit 2 15 30 7.650

Menghubungi dan berkoordinasi dengan Apotek


13 Langganan tentang pengadaan perbekalan farmasi 5 10 50 12.750
non standar atau yang sedang kosong
Membuat Rekapan Daftar Penerimaan barang
14 30 2 60 15.300
selama 1 bulan

15 Membuat Rekapan Daftar Pemakaian barang perhari 5 15 75 19.125

PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI

Mencatat obat dan alkes yang mendekati expired


16 30 1 30 7.650
date

Mencatat obat yang Fast Moving, Slow Moving,


17 30 1 30 7.650
Death Stock

36
MONITORING DAN EVALUASI

18 Mencatat Suhu dan Kelembaban Ruangan 2 15 30 7.650

Melaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi bila


19 ada perbekalan Farmasi yang rusak selama 2 1 2 510
penyimpanan atau expired

20 Stock Opname 120 1 120 30.600

Merekap Laporan Harian Pemakaian menjadi


21 120 1 120 30.600
Laporan Bulanan
Membuat Konversi atau Daftar Penerimaan Untuk
22 120 1 120 30.600
Unit
23 Membuat Laporan Mutasi Gudang 240 1 240 61.200
24 Membuat Data Aging Untuk IHC 15 1 15 3.825
TOTAL MENIT / TAHUN 427.380
TOTAL JAM / TAHUN 7.123
JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA 3.99
JAM KERJA EFEKTIF PER HARI : 7 JAM PER HARI
HARI KERJA EFEKTIF PER TAHUN : 255 HARI

JAM KERJA EFEKTIF PER TAHUN = 7 JAM PER HARI x 255 HARI

JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA = TOTAL JAM PER TAHUN : JAM KERJA EFEKTIF PER TAHUN
= 7.123 JAM / 1785 JAM
= 3.99 ORANG = 4 ORANG

JUMLAH TENAGA EXISTING : 8 ORANG, TERDIRI DARI :


1 Sr. Officer
1 ASISTEN APOTEKER
2 ADMINISTRASI

STATUS : CUKUP/IDEAL

37
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilakukan pada seluruh karyawan baru di


ruangan farmasi rawat inap, ruangan farmasi rawat jalan dan gudang
farmasi.
Jadwal Orientasi karyawan baru dibagi menjadi 2 tahap:

a. Orientasi Umum, diselenggarakan oleh unit SDM dan komite


pendidikan dan latihan.
Tahap Program Orientasi Nara sumber
Orientasi hari pertama:
1) Struktur Organisasi
2) Visi, Misi dan Motto RS HCGA

3) Tata Tertib/ Peraturan


Hari ke Perusahaan
1 4) Budaya RS Medika Stannia
5) Pengenalan Direktorat Tim Diklat
6) Pengenalan lingkungan
Rumah Sakit Kepada
karyawan dikenalkan seluruh
unit/ unit di RS Medika
Stannia, diajak berkeliling
(Hospital Tour)
Orientasi hari kedua:

1) Sasaran Keselamatan Pasien a. Tim IPRS


Hari ke 2) Pencegah dan b. Tim PPI
2 Pengendalian Infeksi (PPI) c. Tim K3

38
3) Keselamatan dan Kesehatan
Kerja(K3), Penggunaan
APAR
4) BHD (Bantuan Hidup Dasar)
atau BLS (Basic Life Support)
5) Hak Pasien
6) Service Excellent
7) Orientasi di unit kerja dimana
karyawan ditempatkan

b. Orientasi Farmasi, diselenggarkan oleh semua unit farmasi.

Kegiatan orientasi khusus di unit terkait, dilakukan selama 3 bulan


(Minggu I – Minggu XII dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Orientasi Khusus Farmasi Rawat Inap

MINGGU I PIC
NO
Program Orientasi Rincian
1 Pengenalan struktur  Memperkenalkan struktur Karu
organisasi unit dan personel unit
Penampilan & Sikap  Pengenalan 4S 1B
(senyum, salam, sopan,
santun, bantu)
 Pembekalan pakaian
dinas, model rambut,
aksesoris yang boleh
dipergunakan dan atribut
kelengkapannya
2 Pengenalan fasilitas dan Pembekalan tempat,
Karu
inventaris alat medis, pengelolaan dan inventaris
39
knowledge & Skill alkes
 Pembekalan kewenangan
berdasarkan kompetensi
klinis
 Penyampaian materi
Knowledge dan skill
terlampir di log book
3 Penerapan komunikasi Pembekalan cara Karu
yang efektif & berkomunikasi dengan
Pemahaman tentang pasien dan
Respon Time keluarga, atasan, sejawat
dan profesi lain
 Pembekalan pentingnya
mensegerakan keluhan
pasien dan Keluarga
 Menumbuhkansikap

“Empaty”
4 Sosialisasi sistem kerja  Jam kehadiran Karu
 Timbang terima

 Pemahaman alur
Pelayanan pasien di
instalasi rawat inap
5 Classmeeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
pertama
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU II
1 Penerapan proses Pendampingan penerapan
Karu
pelayanan Farmasi dan pelayanan farmasi UDD

40
spo di instalasi farmasi (Unit Dose Dispensing)
rawat inap
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kedua
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU III
1 Penerapan proses  Mengerti dan memahami
Karu
pelayanan Farmasi dan kelengkapan dan cara
spo di instalasi farmasi pengisian rekam medis
rawat inap pada form Rekonsiliasi
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
ketiga
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU IV
1 Aktif dalam pelimpahan  Terlibat dan berperan aktif
Karu
tugas antar shift dalam timbang terima
(keaktifan dalam Mampu menyampaikan
memberikan argument rencana dan
pada saat timbang implementasi
terima) Pengenalan Kefarmasian
SIM Apotik Rumah Sakit  Mengenal dan memahami
SIM Apotik Rumah Sakit
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
keempat
 Penyampaian materi

41
Minggu berikutnya
MINGGU V
1 Input Obat di SIM Apotik  Pendampingan input obatt Karu
Rumah Sakit dan alkes di SIM Apotik
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kelima
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
MINGGU VI
1 Penerapan kolaborasi  Pemahaman kerjasama Karu
dalam tim team dalam shif, unit dan
Rumah Sakit
2 Pemahaman indikator  Memahami indikator Karu
mutu unit mutu unit
3 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
keenam
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU VII
1 Kolaborasi dengan unit  Mengenal personel dan Karu
terkait (instalasi rawat tempat direktorat dan unit
inap, labor, radiologi, lain
fisioterapi, gizi, IBS dan  Mampu menjalin kerja
unit lain) sama dengan direksi dan
unit lain
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
ketujuh

42
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU VIII
1 Pemahaman akreditasi  Memahami akreditasi
RS Rumah Sakit
 Terlibat dan berperan aktif
dalam akreditasi Rumah
Sakit Karu
 Mampu menjalankan
program Rumah sakit yang
berkaitan dengan
akreditasi
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kedelapan
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU IX
1 Pelatihan Dispensing  Memahami dispensing Karu
sediaan steril sediaan steril
 Mampu melakukan teknik
aseptik untuk sediaan steril
2 Class meeting dan skill  Evaluasi pelaksanaan Karu
test orientasi khusus minggu
kesembilan
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
 Pelaksanaan skill tes
MINGGU X
1 Penerapan kemampuan  Mampu memberikanKaru

43
KIE (Komunikasi, penjelasan kepada pasien
Informasi danedukasi), dan keluarga obat
Visite, MESO dan PTO
kepada pasien
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
sepuluh
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU XI
1 Pemahaman tentang  Pendampingan pelaksanaan Karu
trolly Emergency :
 Daftar Obat Trolly
Emergency
 SPO Pengecekan Trolly
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kesebelas
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU XII
1 Evaluasi dan review  Mengulang kembali Karu
orientasi dari minggu I program orientasi dari
sampai XI minggu pertama sampai
minggu kesebelas
 Evaluasi program orientasi
yang perlu diulang atau
ditindaklanjuti
2 Class meeting dan  Penyampaian hasil Karu
skilltest evaluasi dari minggu

44
pertama sampai Minggu
kesebelas

Orientasi Khusus Unit Farmasi Rawat Jalan

MINGGU I PIC
NO Program Orientasi Rincian
1 Pengenalan struktur  Memperkenalkan struktur Karu
organisasi unit dan personel unit
Penampilan & Sikap  Pengenalan 4S 1B
(senyum, salam, sopan,
santun, bantu)
 Pembekalan pakaian
dinas, model rambut,
aksesorisyangboleh
dipergunakan dan
atribut kelengkapannya

45
2 Pengenalan fasilitas dan  Pembekalan tempat,
Karu
inventaris alat medis, pengelolaan dan inventaris
knowledge & Skill alkes
 Pembekalan kewenangan
berdasarkan kompetensi
klinis
 Penyampaian materi
knowledge dan skill
Terlampir di log book
3 Penerapan komunikasi Pembekalan cara Karu
yang efektif & berkomunikasi dengan
Pemahaman tentang pasien dan keluarga,
Respon Time atasan, sejawat dan profesi
lain
 Pembekalan pentingnya
mensegerakan keluhan
pasien dan keluarga
 Menumbuhkan sikap

“Empaty”
4 Sosialisasi system kerja  Jam kehadiran Karu
 Timbang terima

 Pemahaman alur
Pelayanan pasien di
instalasi rawat jalan
5 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
pertama
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU II

46
1 Penerapan proses Pendampingan penerapan Karu
pelayanan Farmasi dan pelayanan farmasi terkait
spo di instalasi farmasi pasien BPJS
rawat Jalan  Memahami system
Apotik online
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
Orientasi khusus minggu
kedua
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU III
1 Penerapan proses  Mengerti dan Karu
pelayanan Farmasi dan memahami kelengkapan
spo di instalasi farmasi resep dan berkas
rawat jalan untuk pasien BPJS dan
Asuransi
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
ketiga
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
MINGGUIV

47
1 Aktif dalam pelimpahan Terlibat dan berperan aktif Karu
tugas antar shift dalam timbang terima
(keaktifan dalam Mampu Menyampaikan
memberikan argument rencana dan
pada saat timbang implementasi kefarmasian
terima)  Mengenal dan
Memahami SIM Apotik
Rumah Sakit
PengenalanSIM Apotik
Rumah Sakit
3 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
keempat
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU V
1 Input Obat di SIM Apotik  Pendampingan input obat Karu
Rumah Sakit dan alkes di SIM Apotik
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
Orientasi khusus minggu
kelima
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
MINGGU VI
1 Penerapan kolaborasi  Pemahaman kerja sama Karu
dalam tim team dalam shift, unit
dan Rumah Sakit
2 Pemahaman indicator  Memahami indikator Karu
mutu unit Mutu unit
3 Class meeting  Evaluasi pelaksanaanKaru

48
orientasi khusus minggu
keenam
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU VII
1 Kolaborasi dengan unit  Mengenal personel dan Karu
terkait tempat direktorat dan unit
(Poli Spesialis dan Poli lain
Umum, labor, radiologi,  Mampu menjalin kerja
fisioterapi, gizi, IBS dan sama dengan direksi dan
unit lain) unit lain
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
ketujuh
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU VIII
1 Pemahaman akreditasi  Memahami akreditasi Karu
RS Rumah Sakit
 Terlibat dan berperan aktif
dalam akreditasi Rumah
Sakit
 Mampu menjalankan
program Rumah sakit yang
berkaitan
Dengan akreditasi
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kedelapan
 Penyampaian materi

49
Minggu berikutnya
MINGGU IX
1 Pelatihan Dispensing  Memahamidispensingsediaa
sediaan steril nsteril
 Mampu melakukan Karu
teknik aseptik untuk
sediaan steril
2 Class meeting dan skill  Evaluasi pelaksanaan Karu
test orientasi khusus minggu
kesembilan
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
 Pelaksanaan skill tes
MINGGU X
1 Penerapan kemampuan  Mampu memberikan Karu
KIE(Komunikasi, penjelasan kepada pasien
Informasi dan edukasi), dan keluarga tentang obat
PIO, MESO dan ROTD
kepada pasien
2 Classmeeting  Evaluasi Karu
pelaksanaanorientasikhusu
sminggusepuluh
 Penyampaianmateri

mingguberikutnya
MINGGU XI
1 Pemahaman tentang  Pendampingan pelaksanaan Karu
trolly Emergency :
 Daftar Obat Trolly
Emergency
 SPO Pengecekan Trolly

50
2 Classmeeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kesebelas
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU XII
1 Evaluasi dan review  Mengulang kembali Karu
orientasi dari mingguI program orientasi dari
sampai XI minggu pertama sampai
minggu kesebelas
 Evaluasi program
Orientasi yang perlu
Diulang atau ditindaklanjuti

2 Class meeting dan skill  Penyampaian hasil Karu


test evaluasi dari minggu
pertama sampai minggu
kesebelas

Orientasi Khusus Unit Gudang Farmasi

MINGGU I PIC
NO
Program Orientasi Rincian
1 Pengenalan struktur  Memperkenalkan struktur Karu
organisasi unit dan personel unit
Penampilan & Sikap  Pengenalan 4S 1B
(senyum, salam, sopan,
santun, bantu)
 Pembekalan pakaian
dinas, model rambut,

51
aksesoris yang boleh
dipergunakan dan atribut
kelengkapannya
2 Pengenalan fasilitas dan Pembekalan tempat, Karu
inventaris alat medis, pengelolaan dan inventaris
knowledge & Skill alkes
 Pembekalan kewenangan
berdasarkan kompetensi
klinis
 Penyampaian materi
knowledge dan skill
terlampir di log book
3 Penerapankomunikasi  Pembekalan cara Karu
yang efektif & berkomunikasi dengan
Pemahaman tentang pasien dan keluarga,
Respon Time atasan, sejawat dan profesi
lain
 Pembekalan pentingnya
mensegerakan
Keluhan pasien dan
keluarga
 Menumbuhkan sikap

“Empaty”
4 Sosialisasi system kerja  Jam kehadiran Karu
 Timbang terima
 Pemahaman alur
pelayanan
5 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
pertama

52
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU II
1 Penerapan proses Pendampingan penerapan Karu
pelayanan Farmasi dan pelayanan farmasi terkait
spo di Gudang Farmasi penerimaan barang dan
input LHG
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kedua
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU III
1 Penerapan proses  Mengerti dan Karu
pelayanan Farmasi dan memahami segala hal yang
spo di Gudang Farmasi terkait dengan system
inventory
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
ketiga
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
MINGGU IV
1 Aktif dalam pelimpahan Terlibat dan berperan aktif
Karu
tugas antar shift dalam timbang terima
(keaktifan dalam
memberikan argument
pada saat timbang
terima)
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaanKaru

53
orientasi khusus minggu
keempat
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU V
1 Input LHG di sistem  Pendampingan input Karu
inventory LHG obat dan alkes di SIM
Gudang
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kelima
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
MINGGU VI
1 Penerapan kolaborasi  Pemahaman kerja sama Karu
dalam tim team dalam shift, unit dan
Rumah Sakit
2 Pemahaman indicator  Memahami indikator Karu
mutu unit Mutu unit
3 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
keenam
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU VII
1 Kolaborasi dengan unit  Mengenal personel dan Karu
terkait tempat direktorat dan unit
(Poli Spesialis dan Poli lain
Umum, instalasi rawat  Mampu menjalin kerja
inap, labor, radiologi, sama dengan direksi dan

54
fisioterapi, gizi, IBS dan unit lain
unit lain)
2 Classmeeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
ketujuh
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU VIII
1 Pemahaman akreditasi  Memahami akreditasi Karu
RS Rumah Sakit
 Terlibat dan berperan aktif
dalam akreditasi Rumah
Sakit
 Mampu menjalankan
program Rumah sakit yang
berkaitan
dengan akreditasi
2 Classmeeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kedelapan
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU IX
1 Penerapan system  Memahami cara Karu
pembuatan DKB penyusunan DKB
 Mampu melakukan
penyusunan DKB
2 Classmeeting dan skilltest  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kesembilan

55
 Penyampaian materi
minggu berikutnya
 Pelaksanaan skilltes
MINGGU X
1 Penerapan system retur  Memahami cara proses retur Karu
untuk obat dan alkes yang
rusak atau
kadaluwarsa
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
sepuluh
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU XI
1 Pemahaman tentang  Pendampingan Karu
trolly Emergency pelaksanaan :
 Daftar Obat Trolly
Emergency
 SPO Pengecekan
Trolly
2 Class meeting  Evaluasi pelaksanaan Karu
orientasi khusus minggu
kesebelas
 Penyampaian materi

Minggu berikutnya
MINGGU XII
1 Evaluasi dan review  Mengulang kembali Karu
orientasi dari minggu I program orientasi dari
sampai XI minggu pertama
Sampai minggu kesebelas

56
 Evaluasi program orientasi
yang perlu diulang atau
ditindak
lanjuti
2 Class meeting dan  Penyampaian hasil Karu
skilltest evaluasi dari minggu
pertama sampai
Minggu kesebelas

57
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa


orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk
membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

Jadwal Pertemuan/Rapat:

No Uraian Jadwal
1 Operan Dinas Setiap operan shift

Jam 07.00, jam 14.00 dan


jam 21.00
2 Rapat Karu dan Staff Hari Jum’at atau Sabtu tiap
1 bulan
3 Rapat IFRS 1 x tiap bulan
4 Rapat Direktur RS, Chief, dan Karu 1 x tiap bulan
5 Rapat insidentil Sesuai kebutuhan

58
BAB XI

PELAPORAN

10

11

11.1 Laporan Harian

Laporan harian Instalasi Farmasi meliputi :

1. Laporan Penggunaan Obat FOPI (Formularium Obat


Pertamedika Indonesia)

2. Laporan Kunjungan Pasien

3. Laporan Penggunaan Fornas (Formularium Nasional)

11.2 Laporan Bulanan

Laporan bulanan instalasi farmasi meliputi laporan intern dan


ekstern. Laporan intern ditujukan ke perusahaan sendiri sebagai
evaluasi kinerja, sedangkan laporan extern ditujukan ke dinkes dan
BPOM untuk memenuhi peraturan yang ada.
1. Laporan intern meliputi:

a. Laporan Kinerja Bulanan unit

b. Laporan Stok Opname bulanan

c. Laporan obat slow moving dan obat yang mendekati tanggal


kadaluarsa (hasil stok opname) untuk Unit Farmasi Rawat
Jalan dan Rawat Inap, Laporan dead moving untuk gudang
farmasi.
d. Laporan insiden keselamatan pasien.
59
e. Laporan pencapaian indikator mutu

2. Laporan extern (dinkes dan BPOM) :

Laporan penerimaan dan pengeluaran obat narkotika dan


psikotropika (SIPNAP online).

11.3 Laporan Tahunan

Laporan tahunan ditujukan kepada perusahaan sendiri


sebagai evaluasi kinerja unit.

1. Kajian Sistem Pelayanan Kefarmasian dan Manajemen


Penggunaan Obat

2. Laporan evaluasi terhadap Formularium IHC (FOPI)

3. Laporan evaluasi terhadap Formularium Nasional (FORNAS)

4. Laporan evaluasi terhadap perencanaan dan pengadaan sedian


farmasi dan BMHP

60
BAB XII

PENUTUP

Dengan adanya Pedoman Pengorganisasian ini diharapkan dapat


membantu Instalasi Farmasi dalam penyelenggaraan pelayanan Farmasi di RS
Medika Stannia dan akan direvisi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
rumah sakit.

DITETAPKAN DI : SUNGAILIAT
PADA TANGGAL : 10 JANUARI 2023
RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

dr. Gustami
NIK : 20151005

61

Anda mungkin juga menyukai