Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


R. ALI MANSHUR
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat-Nya, maka Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi ini
dapat disusun dengan baik. Instalasi farmasi di rumah sakit harus memiliki
organisasi yang memadai serta dipimpin oleh seorang apoteker dengan
personalia lain meliputi para apoteker, tenaga teknis kefarmasian, tenaga
administrasi serta tenaga penunjang teknis.
Harapan kami semoga Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Farmasi ini dapat bermanfaat bagi Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali
Manshur dan pihak-pihak lainnya yang terkait atau kita semua dalam
melakukan  pelayanan kefarmasian.

Tuban, Januari 2020


Direktur RSUD R. Ali Manshur

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................... i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii
Surat Keputusan Direktur tentang Pedoman Pelayanan Kefarmasian.............iv

BAB I
Pendahuluan..................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan .................................................................................................2
C. Ruang Lingkup ....................................................................................2
D. Batasan Operasional ............................................................................2

BAB II
Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur.....................3

BAB III
Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali
Manshur .......................................................................................................5

BAB IV
Struktur Organisasi dan Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali
Manshur.........................................................................................................6

BAB V
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi............................................................7

BAB VI
Uraian Jabatan Instalasi Farmasi...................................................................8

BAB VII
Tata Hubungan Kerja ……………………………………………………………………..13

BAB VIII
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil ……………………………………………15

BAB IX
Kegiatan Orientasi …………………………………………………………………………17

BAB X
Pertemuan/Rapat ………………………………………………………………………….18

BAB XI
Pelaporan …………………………………………………………………………………….19

iii
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R. ALI MANSHUR
Jl. Raya Timur No. 131 Jatirogo Tuban Kode Pos 62362
Telp (0356) 551064.
Email : rsud.alimanshur19@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R. ALI MANSHUR
Nomor : ………………………………….

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan Farmasi yang
bermutu tinggi,
b. bahwa supaya pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Umum Daerah R. Ali Manshur dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah R.
Ali Manshur
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51
tentang Pekerjaan Kefarmasian.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.72 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH R. ALI MANSHUR TENTANG PEMBERLAKUAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI
Kesatu : Memberlakukan Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Farmasi

iv
Lampiran : Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali
Manshur tentang Pedoman
Kedua : Menjadikan Keputusan ini sebagai acuan dalam
Pengorganisasian Instalasi
pelaksanaan pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Umum
Farmasi
Daerah R. Ali ManshurNomor : …………………………….
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
Tanggal : …………………………..
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :
Direktur RSUD R. Ali Manshur

dr. Hj. NOOR ISTICHAWARI, MM

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan
memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan
kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan
pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat
darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap.
Dalam perkembangannya, pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari
pembangunan ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada
perubahan fungsi klasik RS yang pada awalnya hanya memberi pelayanan
yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap.
Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan
pendapatan dan pendidikan masyarakat, rumah sakit pun semakin
meningkatkan pelayanannya. Pelayanan rumah sakit saat ini tidak hanya
bersifat kuratif (penyembuhan) tetapi juga bersifat rehabilitatif (pemulihan)
yang dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan
(promotif) dan pencegahan (preventif).
v
Pedoman organisasi rumah sakit menyatakan bahwa rumah sakit
harus melaksanakan beberapa fungsi, satu diantaranya adalah fungsi
menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medik. Dalam hal
penunjang medik, salah satu pelayanan yang penting adalah pelayanan
farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu-satunya unit di
rumah sakit yang mengadakan barang farmasi yang beredar di rumah sakit
serta bertanggung jawab atas pengadaan dan penyajian informasi obat yang
siap pakai bagi semua pihak di rumah sakit, baik petugas maupun pasien.
Instalasi farmasi di rumah sakit harus memiliki organisasi yang memadai
serta dipimpin oleh seorang apoteker dengan personalia lain meliputi para
apoteker, tenaga teknis kefarmasian serta tenaga administrasi.

i
B. TUJUAN
Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi
seluruh kegiatan Pelayanan Kefarmasian yang optimal dan profesional
serta sesuai prosedur dan etik profesi.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Pengelolaan sediaan farmasi mulai dari Pemilihan, Perencanaan
kebutuhan, Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan, Pendistribusian,
Pemusnahan dan Penarikan, Pengendaliandan administrasi.
2. Pelayanan farmasi klinik mulai dari Pengkajian dan pelayanan resep,
Penelusuran riwayat penggunaan obat, Rekonsiliasi obat, Pelayanan
Informasi Obat, Konseling, Visite, Pemantauan Terapi Obat (PTO),
Monitoring Efek Samping Obat (MESO), Evaluasi Penggunaan Obat
(EPO), Dispensing Sediaan Steril dan Pemantauan Kadar Obat dalam
darah.

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian.
2. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
3. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan
yang berlaku.
4. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika
5. Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah
Sakit
6. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker
7. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker
dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R. ALI MANSHUR

Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur selanjutnya disingkat


dengan RSUD R. Ali Manshur adalah salah satu Rumah Sakit
Pemerintah Daerah yang berada di wilayah Kabupaten Tuban Jawa
Timur yang merupakan pengembangan dari Puskesmas Rawat Inap
Jatirogo dengan dasar untuk meningkatkan pelayanan rujukan di
wilayah Tuban ujung Barat. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
rujukan khusus di wilayah Barat Kabupaten Tuban maka
dikembangkanlah Puskesmas Jatirogo menjadi Rumah Sakit Umum
Kelas D yang selanjutnya disebut sebagai Rumah Sakit Umum Daerah
R. Ali Manshur.
Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur adalah unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan. Rumah Sakit Umum
Daerah R. Ali Manshur adalah salah satu Rumah Sakit Umum yang
berada di wilayah Kabupaten Tuban yang terletak di Ujung Barat dan
berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Jarak Rumah Sakit Umum
Daerah R. Ali Manshur dengan Rumah Sakit Kabupaten Tuban 60 Km,
dengan Rumah Sakit Kabupaten Bojonegoro 50 Km serta dengan Rumah
Sakit Kabupaten Rembang berjarak 45 Km. Dan Rumah Sakit
Kabupaten Blora 45 Km. Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur
terletak di Kecamatan Jatirogo yang berdekatan dengan Kecamatan
Kenduruan, Kecamatan Bancar, Kecamatan Bangilan, Kecamatan Senori
serta Kecamatan Sale Propinsi Jawa Tengah.
Jarak yang cukup jauh antara Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali
Manshur dengan Rumah Sakit Kabupaten telah menjadikan Rumah
Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur menjadi pilihan masyarakat wilayah
Jatirogo dan sekitarnya dalam hal pelayanan kesehatan lanjutan bagi
masyarakat. Dari kenyataan ini maka Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali
Manshur dituntut untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan yang
baik dan bermutu. Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur
dibangun mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 dimana sarana
fisik RSUD R. Ali Mansyur terdiri dari beberapa gedung yaitu (1)
Gedung A: Adalah gedung dengan 2 lantai yang digunakan untuk
Instalasi Gawat Darurat , Intensive Care Unit dan Kamar Operasi, (2)

8
Gedung B adalah gedung dengan 2 lantai yang digunakan untuk
ruangan rawat jalan, Ponek, Neonatus, Instalasi Farmasi dan
Administrasi (3)

i
Gedung C adalah gedung dengan 2 lantai digunakan untuk aula
pertemuan dan mess rumah sakit, (4) Gedung D adalah gedung dengan
2 lantai untuk Pelayanan Rawat Inap, (5) Gedung E adalah gedung
dengan lantai 2 yang digunakan untuk Instalasi Gizi, Ruang Laundry,
Gudang Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, CSSD,
Laboratotium Klinik dan Unit Radiologi, (6) Gedung F adalah gedung
yang digunakan untuk Incenerator dan sebagai lahan IPAL serta Rawat
Jenazah.
1. Kondisi Umum
Nama : RSUD R. Ali Manshur
Alamat : Jl. Raya timur 131 Jatirogo Kecamatan Jatirogo Kabupaten
Tuban
Telepon : (0356) 531001
Beroperasi : November 2019
Klasifikasi : Kelas D
2. Luas Tanah
Luas tanah RSUD R. Ali Manshur ± 9900 m2
Luas bangunan RSUD R. Ali Manshur ± 5000 m2
3. Gambaran Demografi sekitar RS
Kecamatan Jatirogo : 58.991 Jiwa (Laki – laki :29.713 / Perempuan
29.278)
Kecamatan Bancar : 60.377 Jiwa (Laki – laki :30.644 / Perempuan
30.769)
Kecamatan Bangilan : 54.374 Jiwa (Laki – laki :27.393 / Perempuan
26.981)
Kecamatan Kenduruan : 31.206 Jiwa (Laki – laki :15.743 / Perempuan
15.463)
Kecamatan Senori : 47.135 Jiwa (Laki – laki :23.645 / Perempuan
23.490)

10
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R. ALI MANSHUR

Visi Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur :


Visi RSUD R. Ali manshur adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang
Profesional”.
Penjelasan : Menjadi rumah sakit yang mewujudkan pelayanan kesehatan
yang profesional, dalam hal ini memberikan pelayananan
secara komprehensif serta mewujudkan sikap yang amanah,
mandiri dan maju dalam memenuhi semua kebutuhan
masyarakat dalam bidang pelayanan kesehatan.
Misi Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur :
Misi RSUD R. Ali Manshur adalah :
1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai
3. Menciptakan layanan yang bermutu dan menjamin keselamatan
pasien
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman
Motto Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur :
RSUD R. Ali Manshur mempunyai moto “ Melayani Sepenuh Hati “
Landasan Nilai Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur :
Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur senantiasa berpegang teguh pada
Nilai filosofi yang ditanamkan adalah budaya etos kerja “MESRA”.
M : Merespon Segera Keluhan Pasien dan Keluarga
E : Empati Terhadap Keluhan Pelanggan
S : Santun dalam Melayani
R : Ramah dalam Melayani
A : Amanah dalam Melaksanakan Tugas
Filosofi : Menjujung Harkat dan Martabat Manusia Berlandaskan
Ketaqwaan
Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur :
Tujuan RSUD R. Ali Manshur adalah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang Religius, Bersih, Meju, Profesional dan
Berkeadilan.

11
BAB IV
Struktur Organisasi dan Tata Kelola
Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur

DIREKTUR

KELOMPOK JABATAN SPI


FUNGSIONAL

KOMITE SUB BAGIAN


TATA USAHA

BIDANG PELAYANAN MEDIS SEKSI PELAYANAN


DAN KEPERAWATAN PENUNJANG

INSTALASI

RSUD R Ali Manshur merupakan perangkat Pemerintah Daerah


Kabupaten Tuban yang mempunyai tugas pokok menjadi kepanjangan
tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban dalam melaksanakan
kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas
desentralisasi dibidang kesehatan dan menjadi penggerak pembangunan
kesehatan Kabupaten Tuban.
Berdasarkan Perbup No.98 tahun 2018 RSUD R Ali Manshur
dipimpin oleh Direktur dan dalam menjalankan Tugasnya, Direktur
RSUD R Ali Manshur di bantu oleh 1 (Satu) Kepala Sub Bagian yaitu
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan 2 (Dua) Kepala Seleksi yaitu Seksi
Pelayanan Medik, Keperawatan dan Rujukan; dan Seksi Penunjang
Pelayanan Gizi, Laboratorium dan farmasi, serta dibantu oleh kelompok
Jabatan Fungsional.

12
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

Direktur

Kepala Seksi
Pelayanan
Penunjang

Kepala Instalasi
Farmasi

Penanggung Jawab Penanggung jawab


Pengelolaan Perbekalan Pelayanan Farmasi Rawat
Farmasi Jalan dan Rawat Inap
(Gudang Farmasi)

Pelaksana Pelaksana Pelayanan


Pengelolaan Perbekalan Farmasi Rawat Jalan dan
Farmasi Rawat Inap
(Gudang Farmasi)

13
BAB VI
URAIAN JABATAN INSTALASI FARMASI

A. Kepala Instalasi Farmasi


1 Nama Unit Kerja : Instalasi Farmasi
.
2 Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi
.
3 Pengertian:
. Seorang sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Menjalankan pelayanan
farmasi di rumah Sakit yang berorientasi kepada pasien untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien yang optimal dengan menjamin
penyediaan dan kelancaran obat yang bermutu, tepat, efektif dan
selalu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4 Persyaratan dan Kualifikasi
. a. Pendidikan Formal:
Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
b. Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat tentang profesinya.
c. Pengalaman Kerja:
Mempunyai pengalaman kerja sebagai apoteker Rumah Sakit
minimal 2 tahun.
d. Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia:
Usia minimal 25 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5 Tanggung Jawab:
. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Seksi Penunjang.

14
6. Uraian Tugas:
a. Membuat rencana kegiatan kefarmasian
b. Mengklasifikasi dan menentukan jenis perbekalan
farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan farmasi,
c. Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka
pemilihan perbekalan farmasi,
d. Mengolah data dan menyusun rencana kebutuhan dalam
rangka perencanaan perbekalan farmasi,
e. Menyelenggarakan pertemuan rutin seluruh staf tentang
pelaksanaan tugas,
f. Menjalin kerjasama dan koordinasi tugas dengan bagian
lain di Rumah Sakit,
g. Membuat Laporan bulanan, tribulan dan tahunan.
7 Wewenang:
a. Mendapat perlindungan hukum dari Institusi sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku.
b. Berkonsultasi dengan tenaga medik dalam rangka
menegakkan pemakaian obat yang rasional dan menegakkan
Formularium.
c. Menandatangani surat dan dokumen yang berhubungan
dengan pelayanan farmasi.
d. Memberikan penilaian dan saran/pertimbangan yang
berhubungan kinerja tenaga kefarmasian menurut kebijakan
Rumah sakit.
8 Hasil Kerja
. 1. Rencana Kegiatan Kefarmasian.
2. Usulan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi.
3. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan .
4. Laporan kegiatan Instalasi farmasi.

B. Penanggung Jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi (Gudang Farmasi)


1. Nama Unit Kerja : Instalasi Farmasi
2. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pengelolaan Perbekalan
Farmasi (Gudang Farmasi)
3. Pengertian :
Seorang sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker yang bertanggung jawab dan
berwenang dalam mengelola perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi

15
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat tentang profesinya.
c. Pengalaman Kerja :
Mempunyai pengalaman kerja sebagai apoteker Rumah Sakit
minimal 2 tahun.
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.
e. Usia :
Usia minimal 25 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi mengenai
operasional logistik farmasi
2. Bertanggung jawab terhadap stok yang ada di gudang farmasi
3. Penerimaan barang yang dipesan sesuai dengan pesanan
4. Melaksanakan penyimpanan obat sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
6. Uraian Tugas :
1. Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan
perbekalan farmasi,
2. Menyusun dan mengelompokkan perbekalan farmasi dalam
rangka penyimpanan perbekalan farmasi,
3. Mengkaji permintaan perbekalan farmasi dalam rangka
pendistribusian perbekalan farmasi,
4. Meretur perbekalan farmasi yang tidak sesuai
persyaratan/spesifikasi,
5. Memeriksa obat dan bahan medis habis pakai yang kosong di
gudang,
6. Menginformasikan secara berkala obat dan bahan medis habis
pakai yang mendekati kadaluarsa,
7. Mengelola obat-obat kadaluarsa
8. Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi.

C.

16
D.Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi Rawat Jalan dan Rawat Inap :
1 Nama Unit Kerja : Instalasi Farmasi
2 Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi
Rawat Jalan dan Rawat Inap
3 Pengertian :
Seorang sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Menjalankan pelayanan
farmasi di rumah Sakit yang berorientasi kepada pasien untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien yang optimal dengan
menjamin penyediaan dan kelancaran obat yang bermutu, tepat,
efektif.
4 Tujuan :
Agar kegiatan pelayanan kefarmasian dapat berjalan sesuai dengan
standar pelayanan farmasi di rumah sakit.
5 Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan Formal:
Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
b. Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat tentang profesinya.
c. Pengalaman Kerja:
Mempunyai pengalaman kerja sebagai apoteker Rumah Sakit
minimal 2 tahun.
d. Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia:
Usia minimal 25 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
6 Tanggung Jawab :
Secara organisasi bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Instalasi Farmasi

17
7 Uraian Tugas :
a. Mengkaji resep dalam rangka dispensing,
b. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing,
c. Memeriksa obat dalam rangka dosis unit,
d. Menyerahkan obat
e. Visite ke ruang rawat,
f. Pelayanan Informasi Obat (PIO),
g. Konseling obat,
h. Mengklarifikasi laporan efek samping obat dalam rangka
Monitoring Efek Samping Obat (MESO),
i. Menganalisis, menyimpulkan dan merekomendasikan upaya
intervensi dalam rangka pemantauan penggunaan obat,
j. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan
lainnya,
k. Menyusun laporan kegiatan farmasi klinik.

18
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Unit
Logistik Gawat Rawat
Darurat Jalan

KFT
Laboratoriu
m
Unit
Rawat INSTALASI
Inap Keuangan
FARMASI

Rekam
Medis SDM

Kamar Kamar
Operasi Bersalin
Radiologi

Keterkaitan Hubungan Kerja Instalasi Farmasi RSUD R. Ali Manshur


dengan unit lain.
1. Instalasi Gawat Darurat
Kebutuhan perbekalan farmasi untuk di IGD, diperoleh dari Instalasi
Farmasi dengan menggunakan Resep.
2. Unit Rawat Jalan
Kebutuhan obat pada unit rawat jalan diperoleh dari Instalasi Farmasi
dengan resep dari dokter.
3. Kamar Operasi
Kebutuhan pasien untuk keperluan operasi pada kamar operasi
diperoleh dari Instalasi Farmasi
4. Keuangan
Melakukan verifikasi biaya pembelian obat pada pasien yang telah
selesai disiapkan.

19
5. Unit Rawat Inap
Perbekalan farmasi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
pasien rawat inap disiapkan oleh instalasi farmasi
6. Kamar Bersalin
Kebutuhan perbekalan farmasi untuk di Kamar Bersalin, diperoleh dari
Instalasi Farmasi dengan menggunakan Resep
7. KFT
Unit farmasi berkoordinasi dengan KFT dalam hal penyusunan obat
yang tersedia di rumah sakit (penyusunan formularium), obat non
formularium permintaan khusus dari dokter atas persetujuan KFT.
8. Laboratorium
Unit Farmasi berkoordinasi dengan Unit Laboratorium dalam pelayanan
reagen untuk keperluan laboratorium.
9. Radiologi
Unit Farmasi berkoordinasi dengan Unit Radiologi dalam pelayanan obat
atau alat bahan habis pakai, Film X- Ray, Media kontras, bahan reagen
atau kimia untuk pelaksanaan radiologi.
10. Rekam Medis
Berkoordinasi bahwa semua pasien yang berkunjung ke Unit Farmasi
telah terdaftar. Apabila terjadi masalah di Unit Farmasi akan minta
bantuan dengan telepon ke bagian rekam medis.
11. SDM
Keperluan kepegawaian
12. Logistik
Unit Farmasi berkoordinasi untuk pengadaan alat tulis kantor dan alat
rumah tangga Unit Farmasi.

20
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan Instalasi


Farmasi
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Keterangan
Formal
1 Kepala Instalasi Farmasi Apoteker Surat Tanda 1
Registrasi
Apoteker/STRA
Surat Izin Praktik
2 Penanggung Jawab Apoteker Surat Tanda 1
Pelayanan Farmasi Rawat Registrasi
Jalan dan Rawat Inap Apoteker/STRA
Surat Izin Praktik
3 Penanggung Jawab Apoteker Surat Tanda 1
Pengelolaan perbekalan Registrasi
Farmasi (Gudang Farmasi) Apoteker/STRA
Surat Izin Praktik
4 Tenaga Teknis Kefarmasian DIII Farmasi Surat Tanda 4
Registrasi Tenaga
Kefarmasian/STR
TTK
Surat Izin Praktik
5 Tenaga Administrasi SMA/sederajat Ijazah 2

B. Dasar Perhitungan Ketenagaan


Instalasi Farmasi adalah sebagai berikut:
Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan, yaitu:
a. kapasitas tempat tidur dan Bed Occupancy Rate (BOR)
b. jumlah dan jenis kegiatan farmasi yang dilakukan
c. jumlah Resep atau formulir permintaan Obat (floor stock) per hari;
dan
d. volume Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai.

Penghitungan kebutuhan Apoteker berdasarkan beban kerja pada


Pelayanan Kefarmasian yang meliputi pelayanan farmasi manajerial dan
pelayanan farmasi klinik dengan aktivitas pengkajian resep, penelusuran
riwayat penggunaan Obat, rekonsiliasi Obat, pemantauan terapi Obat,
pemberian informasi Obat, konseling, edukasi dan visite,

21
idealnya dibutuhkan tenaga Apoteker dengan rasio 1 Apoteker untuk 30
pasien.
Penghitungan kebutuhan Apoteker berdasarkan beban kerja pada
Pelayanan Kefarmasian di rawat jalan yang meliputi pelayanan farmasi
menajerial dan pelayanan farmasi klinik dengan aktivitas pengkajian Resep,
penyerahan Obat, Pencatatan Penggunaan Obat dan konseling, idealnya
dibutuhkan tenaga Apoteker dengan rasio 1 Apoteker untuk 50 pasien
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Pelayanan
Kefarmasian).
Rumah Sakit Umum daerah R. Ali Manshur memiliki 50 bed maka
dibutuhkan 2 Apoteker Pelayanan Rawat Inap yang dibantu minimal 4
Tenaga Teknis Kefarmasian. Jika kunjungan pasien rawat jalan rata-rata
50 pasien per hari, maka dibutuhkan 1 Apoteker Rawat Jalan yang dibantu
minimal 2 Tenaga Teknis Kefarmasian, 1 Apoteker koordinator penerimaan,
distribusi dan produksi dibantu 2 tenaga teknis kefarmasian. Total
Apoteker yang dibutuhkan adalah 4 Apoteker. Total Tenaga Teknis
Kefarmasian yang dibutuhkan adalah 8 orang.

22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD R. Ali Manshur


meliputi beberapa hal sebagai berikut:
A. Organisasi
Merupakan pengenalan organisasi yang meliputi organisasi RSUD R. Ali
Manshur dan Instalasi Farmasi.
B. Visi dan Misi
Merupakan pengenalan Visi dan Misi RSUD R. Ali Manshur dan Intalasi
Farmasi sebagai bekal untuk melakukan pelayanan yang efektif, efisien
dan berkualitas.
C. SDM
Memperkenalkan kualifikasi SDM yang bekerja pada instalasi farmasi
RSUD R. Ali Manshur yang meliputi latar belakang pendidikan dan
status kepegawaian SDM.
D. Pelayanan
Memperkenalkan alur pelayanan Instalasi Farmasi sebagai penunjang
pelayanan medis RSUD R. Ali Manshur.
E. Sarana dan Prasarana
Memperkenalkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam
melakukan pelayanan kefarmasian.
F. Fisik
Memperkenalkan sarana fisik yang ada di RSUD R. Ali Manshur dan
menjelaskan mengenai standar fasilitas farmasi RSUD R. Ali Manshur
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

23
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan
atau memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang
profesional di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali
Manshur sesuai perkembangan Ilmu dan Pengetahuan terbaru.
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan kefarmasian
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan pelayanan farmasi
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi yang dipimpin
oleh Kepala Instalasi Farmasi dan kepala Ruang dan diikuti oleh seluruh
stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Instalasi
Farmasi setiap 3 bulan 1 kali dengan agenda rapat yang telah
ditentukan oleh Kepala Ruang.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil
dan diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di Instalasi Farmasi.

24
BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan kefarmasian.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala Instalasi Farmasi . Adapun jenis laporan
yang dibuatb terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis
setiap hari yaitu Laporan jumlah resep pasien rawat jalan dan rawat
inap.
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala Instalasi Farmasi dalam bentuk
tertulis setiap bulannya adalah:
a. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
b. Laporan penggunaan Obat Narkotika dan Psikotropika
c. Laporan Pelayanan Kefarmasian
d. Laporan hasil Stock Opname
3. Laporan Triwulan
a. Laporan obat death stock (obat yang tidak digunakan selama 3
bulan)
b. Laporan obat hampir ED
4. Laporan Tahunan
a. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
Tahunan
b. Laporan sisa stok akhir tahun (stock opname)
c. Laporan obat ED

25

Anda mungkin juga menyukai