Anda di halaman 1dari 31

RANTAI DINGIN

Pengertian Vaksin
Vaksin -- Vaccinia

Suatu produk biologik yang terbuat dari kuman,


komponen kuman (bakteri, virus), atau racun kuman
(toxoid) yang telah dilemahkan atau dimatikan dan
berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Epi cold chain


JENIS – JENIS VAKSIN
1. BCG
2. DPT-HB-HiB
3. Td
4. DT
5. Oral Polio Vaksin (OPV)
6. Measlles-Rubella (MR)
7. Hepatitis B
8. Inactive Polio Vaccine (IPV)
9. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
10. Covid-19
JENIS VAKSIN COVID-19

Epi cold chain


Penggolongan berdasarkan asal antigen
1. Bibit penyakit yang dilemahkan (live attenuated)
Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever
Bakteri : BCG
2. Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)
Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),
Rabies
Vaksin Covid-19

Basis protein : Subunit pertusis


Toxoid : Dipteri dan tetanus

3. Recombinant : Hept B
Epi cold chain
Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu

Gol. vaksin yang Hepatitis B

FS
akan rusak Td
terhadap suhu DPT-HB
dingin <00C DT
(Freeze (beku)
Sensitive) TT
tidak tahan beku Covid-19

Gol. vaksin yang

HS akan rusak
terhadap
paparan panas
BCG

POLIO
(Heat Sensitive) yang berlebih CAMPAK/MR
tidak tahan panas
(>340C)
Epi cold chain
Kerusakan Vaksin terhadap Suhu

VAKSIN SUHU BERTAHAN

Hep. B - 0,50C Max ½ jam

FS Td, TT, DT - 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam


Td 14 hari
Hep. B & TT 30 hari
Beberapa 0C di
Polio atas suhu kamar 2 hari

HS Campak/MR &
BCG
(<340C)
7 hari

Epi cold chain


Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan
(PMK 12 Tahun 2017)

VAKSIN MASA PEMAKAIAN


HEP. B (Uniject) N/a
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
Td 4 minggu
DPT/HB 4 minggu
CAMPAK/MR 6 jam
DT 4 minggu
TT 4 minggu

*) belum diatur

Epi cold chain


Kriteria vial vaksin yang telah dibuka, harus memenuhi
ketentuan ;
Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa;
Vaksin disimpan pada suhu +2 OC s/d +8OC
Sterilitas vaksin dapat terjamin;
Vial vaksin tidak terendam dalam air;
VVM masih dalam kondisi A atau B.

Epi cold chain


Masa kadaluarsa (Exp Date)
EXP: EXP BY : EXP BEFORE :
10/2020 10/2020
10/2020

Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai
sampai dengan:
sampai dengan: sampai dengan :
30/09/2020
31/10/2020 30/09/2020

Epi cold chain


Epi cold chain
Hal-hal penting dlm pemberian Imunisasi

 Interval pemberian
Jarak minimal antar dua pemberian antigen yang sama adalah satu
bulan. Tidak ada batas maksimal antar dua pemberian imunisasi
 Tindakan antiseptik
Setiap petugas yang akan melakukan pemberian imunisasi harus
mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Untuk tempat
suntikan dilakukan tindakan antiseptik sesuai aturan yang berlaku
 Kontra indikasi
Pada umumnya tidak terdapat kontra indikasi imunisasi untuk
individu SEHAT kecuali untuk kelompok resiko. Pada setiap sediaan
vaksin selalu terdapat petunjuk dari produsen yang mencatumkan
indikasi kontra serta perhatian khusus terhadapa vaksin.
Kerusakan vaksin
Terhadap panas / sinar matahari
 Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
 Ultra violet dapat merusak vaksin BCG.
Terhadap pembekuan
Pelarut tidak boleh dibekukan.

Epi cold chain


SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (2)
Pusat (Kemenkes) sampai Provinsi

Proses pengadaan :
1. vaksin
2. logistik vaksinasi (seperti Auto Disable Syringe –
ADS, Safety Box, alcohol swab)
Distribusi dari pusat sampai ke Tingkat Provinsi melalui udara atau darat menggunakan kendaraan
berpendingin khusus, cold box atau alat transportasi vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin
COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang
standar, sesuai dengan ketentuan

Di Provinsi :
1. vaksin disimpan oleh instalasi farmasi dalam cold room,
vaccine refrigerator dan/atau tempat penyimpanan
vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19
pada suhu yg direkomendasikan
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe –
ADS, Safety Box, alcohol swab) disimpan pada
area/ruang yg telah ditentukan di dlm instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan dengan kendaraan berpendingin
khusus (beberapa Prov/Kab/Kota), cold box / vaccine carrier atau alat transportasi vaksin
lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik
lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan ketersediaan anggaran masing2 daerah :
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota Kab/kota akan
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin atau dibuat jadwal mendistribusikan
pengambilan sesuai alokasi vaksin dan logistik
lainnya ke Rumah
Sakit, Puskesmas,
KKP, Klinik atau Pos
pelayanan vaksinasi
lainnya yang
terdaftar sebagai
tempat pelayanan
vaksinasi Covid 19
dengan
menggunakan mobil
Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi farmasi, box atau puskesmas
kemudian: keliling, vaksin
1. vaksin disimpan dalam cold room, vaccine refrigerator ditempatkan pada
atau tempat penyimpanan vaksin lain sesuai jenis vaccine carrier atau
alat transportasi
vaksin pada suhu yg direkomendasikan sebelum
vaksin lainnya
didistribusikan ke faskes. sesuai jenis vaksin
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe –
ADS, Safety Box, Kapas Alkohol) disimpan area/ruang yg
ditentukan di dlm instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP

Di tk fasyankes, vaksin disimpan di


vaccine refrigerator atau tempat
penyimpanan vaksin sesuai dengan
jenis vaksin COVID-19. Peralatan
pendukung dan logistik lainnya
disimpan pada area/ruang yang telah
ditentukan di dalam instalasi farmasi
SOP Distribusi Vaksin dan Logistik

1. Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box, vaccine carrier disertai dengan cool pack atau alat
transportasi vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan
pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan
ketentuan;
2. Pada setiap cold box, vaccine carrier atau alat transportasi vaksin lainnya disertai dengan alat
pemantau suhu;
3. Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box, vaccine carrier atau alat transportasi
vaksin lainnya dengan menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar;
4. Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai sarung tangan pada
saat melakukan penataan vaksin di vaccine refrigerator atau tempat penyimpanan vaksin lainnya;
5. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan
sesudah menangani vaksin dan logistik vaksinasi lainnya; dan
6. Penyimpanan vaksin serta logistik vaksinasi lainnya mengacu pada Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang berlaku.
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator

Berdasarkan prosedur/manajemen
penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
2-8 °C,
2. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
-20 °C (vaksin mRNA, Moderna), dan
3. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
-70 °C (vaksin mRNA, Pfizer).
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu 2-8 °C
1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari
langsung.
2. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur sedemikian rupa untuk
menghindari kesalahan pengambilan, perlu disimpan secara terpisah
dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak tertukar
dengan vaksin rutin. Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan
dalam vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan dengan vaksin
rutin.
3. Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum
memiliki vaccine refrigerator standar (buka atas sesuai Pre-Kualifikasi
WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es domestik/ rumah tangga,
dimana penataan vaksin dilakukan berdasarkan penggolongan
sensitivitas terhadap suhu dan sesuai manajemen vaksin yang efektif.
4. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator
Contoh Penyimpanan Vaksin
Suhu 2-8 °C

IPV
DT
COVID
COVID
COVID
COVI
Td D IPV
Jangan
menyimpan
vaksin di
pintu
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu -20 °C

1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar


matahari langsung. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur
sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan,
perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang
vaksin yang berbeda agar tidak tertukar dengan vaksin rutin.
Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan dalam
freezer atau vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan
dengan vaksin rutin.
2. Vaksin dapat bertahan selama 30 hari pada suhu 2-8 °C. Pada
vaccine refrigerator, letakkan vaksin dekat dengan
evaporator.
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu -70 °C
• Penyimpanan jenis vaksin COVID-19 ini membutuhkan sarana Ultra Cold Chain (UCC).
Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
• Sarana UCC yang dimaksud adalah freezer dengan suhu sangat rendah (Ultra Low
Temperature/ULT) dan alat transportasi vaksin khusus.
• Alat transportasi vaksin UCC (berupa kontainer pasif) terdiri dari dua yaitu Arktek
menggunakan kotak dingin berupa PCM (Phase-Change Materials) dan thermoshipper
menggunakan dry ice. PCM dan dry ice berfungsi mempertahankan suhu dingin.
• Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan UCC (UCC Hub) dibutuhkan sarana yaitu:
• Freezer ULT ukuran besar -85 °C (500 sampai dengan 700 liters, kapasitas muatan
sampai dengan 25,000 vial).
• Freezer ULT ukuran kecil -85 °C sebagai cadangan dan menyimpan paket PCM pada
-85 ° C.
• Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan jarak jauh dibutuhkan sarana yaitu:
• Freezer UTL -85 ° C kecil (masing-masing 70 liter).
• Alat transportasi vaksin khusus (Arktek) untuk penyimpanan jangka pendek (hingga 5
hari) dengan suhu -70 °C.
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu -70 °C
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu -70 °C
• PCM terdiri dari beberapa jenis yaitu:
• PCM khusus freezer ULT (-80 ° C) untuk UCC
Isi kemasan dengan cairan PCM dan bekukan sebelumnya pada -20 ° C.
Selesaikan pembekuan pada ULT pada -85 ° C setidaknya selama 24
jam. Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
• Cairan CO2/Dry ice (-78°C) untuk UCC
Simpan pada suhu -80 ° C menggunakan freezer ULT atau kontainer
khusus. Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
• Air/es (0°C) untuk cold chain tradisional
Isi packs dengan air dan bekukan pada suhu -1 ° C. Digunakan untuk
menjaga vaksin tetap dingin selama transportasi atau selama sesi
pelayanan.
• Petugas harus menggunakan APD berupa cryogenic gloves dalam melakukan
penataan dan pengambilan vaksin.
Pemantauan Suhu
Suhu dalam penyimpanan
vaksin harus terjaga sesuai 1. Pemantauan suhu sebaiknya dilakukan
dengan yang lebih sering, lebih dari 2 kali dalam
MEKANISME sehari, pastikan suhu tetap 2-8 0C.
direkomendasikan 2. Catat hasil monitoring suhu pada grafik
Perlu dilakukan pemantauan pemantauan suhu.
suhu menggunakan alat 3. Apabila menggunakan alat pemantau
pemantau suhu dan perekam suhu terus menerus
secara jarak jauh yang sudah terhubung
Jenis Alat Pemantau Suhu dengan aplikasi SMILE, maka petugas
dapat memantau suhu dari jarak jauh
melalui aplikasi.
1. Alat pemantau suhu (termometer, termometer muller, dll); 4. Alat transportasi vaksin UCC harus
2. Alat pemantau dan perekam suhu terus menerus; dilengkapi dengan datalogger.
3. Alat pemantau dan perekam suhu dengan teknologi
Internet of Things (IoT) terus menerus secara jarak jauh
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
• Pengelola program imunisasi atau koordinator imunisasi (korim) menyiapkan vaksin untuk
dibawa ke ruang vaksinasi atau tempat pelayanan. Vaksin dibawa menggunakan kontainer
pasif yaitu vaccine carrier atau untuk vaksin dengan prosedur penyimpanan UCC
menggunakan Arktek dan PCM atau thermoshipper dan dry ice.
• Saat pelayanan, kontainer pasif jangan terpapar sinar matahari langsung. Pastikan
kontainer pasif dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Untuk penggunaan vaccine
carrier, vaksin yang sudah dipakai ditempatkan pada spons atau busa penutup vaccine
carrier, sedangkan vaksin yang belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier
Bagi petugas yang mengalami kesulitan
dalam menggunakan salah satu aplikasi
dalam Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi dapat menghubungi
Call Centre 021-3808888
atau WA 0812-11000510

Format-format, panduan dan materi


pelatihan/sosialisasi dapat diunduh pada
tautan: http://bit.ly/LampiranJuknisVC19
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
• Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya dengan memperhatikan: belum
kadaluarsa, disimpan dalam suhu yang direkomendasikan, label masih ada, dan tidak
terendam air.
• Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang penyimpanan untuk
disimpan di dalam vaccine refrigerator pada suhu yang direkomendasikan. Vaksin tersebut
didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
• Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk mencantumkan tanggal dan
waktu pertama kali vaksin dibuka atau diencerkan.
• Untuk pelayanan dalam gedung atau di fasilitas pelayanan kesehatan maka vaksin yang
sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier atau kontainer pasif
yang digunakan.
• Untuk pelayanan luar gedung, vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam
dalam atau kontainer pasif yang digunakan, namun apabila sesi pelayanan selesai
dalam waktu kurang dari 6 jam maka vaksin yang sudah dibuka harus dibuang, tidak
boleh disimpan kembali di vaccine refrigerator.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan

• Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang
penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
SOP, sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat
khusus yang diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis
sebelum dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama
anak-anak. Jangan menyimpan kembali vaksin yang sudah dibuka/dilarutkan
dalam tempat penyimpanan vaksin.
Penyimpanan Logistik Lainnya
1. Selain vaksin, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga membutuhkan
logistik lainnya yang meliputi ADS, safety box, dan alcohol swab
dimana juga memerlukan tata kelola yg baik. Selain manajemen
yang baik juga diperlukan gudang penyimpanan yang memadai.
2. Dalam penyimpanan logistik ini harus dipastikan kondisi fisik dan
keamanan barang dan kemasannya, di semua tingkat fasilitas
penyimpanan, hingga digunakan oleh masyarakat.
3. Perhatikan kadaluwarsa setiap barang. Khusus untuk ADS,
pengiriman atau pemakaiannya harus mengikuti prinsip EEFO (Early
Expired First Out), dimana barang yang akan kadaluwarsa,
diutamakan untuk dikirim/dipakai terlebih dahulu. Petugas tidak
boleh mengeluarkan/memakai ADS jika sudah lewat tanggal
kadaluwarsa.
PENUGASAN

• Membuat SOP manajemen vaksin untuk


vaksin yg disimpan pada suhu 2-8 °C, -20 °C
dan -70 °C

Anda mungkin juga menyukai