Anda di halaman 1dari 67

RANTAI VAKSIN

Vaksin program imunisasi


• Vaksin berasal dari bahasa latin “Vacca” =
melemah
• Difinisinya adalah suatu kuman / bakteri
yang sudah dilemahkan, kemudian
dimasukan kedalam tubuh seseorang
untuk membentuk kekebalan (imunitas )
secara aktif.
• Vaksin merupakan unsur biologis yang
memiliki karakteristik dalam pananganan.
Penanganan vaksin
•  Cold chain  Cool Chain  vaccine chain
(Rantai vaksin) kegiatan meliputi ;
– Pembuatan vaksin (pabrik)
– Distribusi (Pengiriman)
– Penyimpanan (prov, Kab/kota dan pusk)
– Pemakaian vaksin (Pusk, UPS, Bides)
• Adanya VVM (VACCINE VIAL MONITOR) dan
freeze tag maka Paradigma penyimpanan,
pengiriman vaksin, dapat mengubah salah
pengertian bahwa makin dingin vaksin akan
semakin baik.
Cold chain terbagi menjadi 3
bagian:
Cold chain Data
Cold / freezer room
Data Inventory

equipment. Lemari es / freezer


Tool
Cold box / VC CCEM

Pelatihan
Tool
Cold chain Penanganan Vaksin.
Stored – Distribusi EVSM
management Pemeliharaan L.es / SMS
freezer

Cold chain Pemeliharaan & Teknisi


technician Perbaikan.
Cold room, refrig, freezer
Suku cadang
biaya
Pengertian Vaksin
Vaksin

suatu produk biologik yang terbuat dari


kuman, komponen kuman, atau racun
kuman yang telah dilemahkan atau
dimatikan dan berguna untuk merangsang
timbulnya kekebalan tubuh seseorang.
Penggolongan berdasarkan
asal antigen
1. Bibit penyakit yang dilemahkan (live
attenuated)
Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever
Bakteri: BCG
2. Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)
Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),
Rabies
Bakteri : Pertusis
Penggolongan berdasarkan
sensitivitas terhadap suhu
gol. vaksin yang Hepatitis B
FS akan rusak
terhadap suhu
DPT
DPT/HB
(Freeze dingin <00C
Sensitive) DT
(beku)
tidak tahan beku TT
gol. vaksin yang

HS akan rusak
terhadap
paparan panas
BCG
POLIO
(Heat Sensitive) CAMPAK
yang berlebih
tidak tahan panas
(>340C)
VAKSIN BCG
a. Vaksin BCG Strain Paris

vaksin bentuk beku kering yang mengandung


mycobacterium bovis hidup yang sudah
dilemahkan dari strain Paris no. 1173.P2.

Indikasi : Untuk pemberian kekebalan


aktif terhadap tuberkulosa
a. Vaksin BCG Strain Danish 1331

vaksin hidup bentuk beku kering yang


mengandung mycobacterium bovis strain
Danish 1331yang sudah dilemahkan.

Indikasi : Untuk pemberian kekebalan


aktif terhadap tuberkulosa
VAKSIN DTP-HB
Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid Difteri
dan Toxoid Tetanus yang dimurnikan dan
pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B
yg merupakan sub unit vaksin virus yg
mengandung HBsAg murni dan bersifat non
infectious

Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit difteri, tetanus, pertusis dan
hepatitis B
VAKSIN TT
Vaksin yg mengandung Toxoid Tetanus yg
telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3
mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1
mg/ml digunakan sebagai pengawet.

Indikasi :
Untuk pemberian Kekebalan aktif
terhadap tetanus
VAKSIN DT
Vaksin yang mengandung toxoid difteri
dan tetanus yg telah dimurnikan

Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan simultan
terhadap difteri dan tetanus
VAKSIN POLIO (Oral Polio Vaccine)

Vaksin Polio Trivalent yg terdiri


dari suspensi virus poliomyelitis
tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yg
sudah dilemahkan.

Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap poliomyelitis
VAKSIN CAMPAK

Vaksin virus hidup yang dilemahkan, setiap


dosis mengandung tidak kurang dari 1000
infectife unit virus strain CAM 70 dan tdk lebih
dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg
residu erythromycin.

Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit campak
VAKSIN HEPATITIS B

Vaksin Virus recombinan yg telah


diinaktivasikan dan bersifat non –
infectious berasal dari HBsAg
yang dihasilkan dalam sel ragi

Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
infeksi yang disebabkan oleh virus
hepatitis B.
Masa Simpan Vaksin
SUHU UMUR
VAKSIN
PENYIMPANAN VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun

FS DPT
DT
+20C s/d +80C 2 tahun
2 tahun
TT 2 tahun
+20C s/d +80C
BCG -150C s/d -250C 1 tahun

HS POLIO

CAMPAK
+20C s/d +80C
-150C s/d -250C
+20C s/d +80C
6 bulan
2 tahun

-150C s/d -250C 2 tahun

Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 4 tahun
Pelarut Campak
Kerusakan Vaksin terhadap Suhu
VAKSIN SUHU BERTAHAN

Hep. B -0,50C Max ½ jam


DPT, TT, DT -50C s/d - Max 1,5-2

FS DPT
100C jam
14 hari
Hep.B & TT Beberapa 30 hari
0
C di atas
Polio suhu kamar 2 hari
HS Campak &
BCG
(<340C) 7 hari
SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA
TERKENA SINAR MATAHARI
LANGSUNG

PEMBEKUAN AKAN
MERUSAK VAKSIN FS
PASTIKAN PELARUT VAKSIN
TIDAK TERTUKAR ANTARA BCG
DAN CAMPAK

PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA


BERASAL DARI PABRIK YANG SAMA

PELARUT CAMPAK DAN BCG


TIDAK BOLEH BEKU
Dosis dan Cara Pemberian
Vaksin
Dosis Pemberian
Hep. B 0,5 mL intra muskular
BCG 0,05 mL intra kutan
Polio 2 tetes oral
DPT 0,5 mL intra muskular
DPT/HB 0,5 mL intra muskular
DT 0,5 mL intra muskular
TT 0,5 mL intra muskular
Campak 0,5 mL sub kutan
Penggunaan vaksin yang telah
dibuka di pelayanan statis
VAKSIN MASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject) Satu dosis
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
DPT 4 minggu
DPT/HB 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu
TT 4 minggu
A. PERALATAN RANTAI VAKSIN

1. Pengertian
adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam
pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur
untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan.

2. Fungsi
Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada
suhu yang telah ditetapkan sehingga potensi vaksin
dapat terjamin.

3. Peralatan Rantai Vaksin


Alat menyimpan vaksin : Cold room, Lemari es,
Freezer
Alat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrier
Alat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack
System penyimpanan vaksin
Province

Districs
3+1

Health center
2+1

1 + 1 mg
Model lemari es standar WHO / UNICEF
LEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS YANG SUDAH TERDAFTAR DI WHO / UNICEF (PIS 2000)

RC W 42 EK FC W 20 EK RC W 50 EK TC W 2000
(PIS E3/ 22 -M) (PIS E3/ 73-M) (PIS E3/ 91-M) (PIS E3/ 111-M)

Ve stfro st MK 144 (PIS E3/ 57-M) Ve stfro st MK 204 (PIS E3/ 81-M) Do vline (PIS E3/ 110-M)
Lemari Es dan Freezer

1. Fungsi dan Manfaat


2. Sistem Pendinginan
Sistem kompresi
Sistem absorpsi
3. Termostat
4. Bentuk Pintu Lemari Es
Buka depan (front opening)
Buka ke atas (top opening)
Fungsi Lemari Es
• Menyimpan semua vaksin di tingkat
puskesmas pada suhu yang ditentukan
+20C s/d +80C
• Dapat juga untuk membuat cool pack
(kotak dingin cair)
Fungsi Freezer
• Menyimpan vaksin OPV (Oral Polio
Vaccine) di tingkat kabupaten/provinsi
pada suhu yang ditentukan -150C s/d -
250C
• Dapat juga untuk membuat cold pack
(kotak dingin es beku)
Manfaat Lemari Es dan Freezer

Agar vaksin yang disimpan masih tetap


mempunyai potensi baik sampai pada
sasaran
Bentuk Pintu Lemari
Es/Freezer
• Buka dari depan (front opening)
– Lemari es rumah tangga
– Tidak dianjurkan untuk menyimpan vaksin
• Buka ke atas (top opening)
– Untuk menyimpan vaksin
– Contoh: RCW 42 EK, RCW 50 EK
Tempat penyimpanan
vaksin

Buka depan Buka atas


Hasil test lemari es buka depan
Data suhu lemari es Rumah Tangga.
16,0
Minimun area
Medium area
Maximun area

12,0
1

8,0
Temperature °C

4,0
1 TTM diletakan diatas

2 TTM diletakan ditengah


0
3 TTM diletakan dibawah

21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr


Time (starting 20/02/2003)
Hasil test lemari es buka atas
Alat Pembawa Vaksin
• Cold Box
– Menyimpan sementara
– Mengirim/membawa vaksin dari Pabrik 
Provinsi  Kabupaten
– Vaccine Sinovac = Biofarma kirim ke GF
Kab/Kota
• Vaccine Carrier
– Megirim/membawa vaksin dari puskesmas ke
posyandu
Packaging vaksin carrier
Alat Mempertahankan Suhu
• Cold pack (kotak dingin es beku)
– Wadah plastik segi empat (warna putih)
– Diisi dengan air  dibekukan dalam freezer dengan
suhu -150C s/d -250C selama minimal 24 jam
– Digunakan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten
• Cool pack (kotak dingin cair)
– Wadah plastik segi empat (warna biru dan merah)
– Diisi dengan air  didinginkan di dalam lemari es
dengan suhu +00C s/d +30C selama minimal 12 jam
– Digunakan di tingkat Puskesmas
Cold pack, cool pack selain mempertahankan
suhu untuk pengiriman vaksin juga
berfungsi sebagai stabilisator suhu bila
diletakkan dalam lemari es
PENEMPATAN LEMARI ES
• Jarak minimal LE dengan dinding bag belakang
adalah ± 10 – 15 cm.
• Jarak minimal antara LE satu dengan yang lain ± 15
cm
• LE tidak terkena sinar matahari langsung
• Ada sirkulasi udara yang cukup dalam ruangan
• Setiap unit LE atau Freezer hanya menggunakan 1
stop kontak listrik, menggunakan stabilisator untuk
tiap unit
PENATAAN VAKSIN
RCW 42 EK: suhu dekat evaporator bisa < 0°C
Jauh dari evaporator suhu +2°C – +8°C

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN VAKSIN
RCW 50 EK: kompartmen kanan dan kiri suhu +2°C – +8°C
bagian tengah freezer

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN
LE domestik
VAKSIN

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN VAKSIN

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan


Pokok Bahasan
• Penerimaan vaksin
• Penyimpanan Vaksin
• Pendistribusian Vaksin
• Penghapusan Vaksin
Penerimaan Vaksin (1)
• Cek kelengkapan administrasi
• Cek jenis dan jumlah vaksin  Cocokkan
dengan SP / SBBK
• Cek kualitas vaksin
– VVM
– Freeze tag / freeze watch
Penerimaan (2)
• Kondisi VVM A atau B : Vaksin baik
– Vaksin disimpan dalam LE
• Kondisi VVM C atau D : Vaksin jelek
– Tidak perlu disimpan dalam LE
– Ajukan penggantian
– Buat berita acara kerusakan vaksin
• Freeze tag
– Tanda √ : Vaksin baik
– Tanda X : Vaksin curiga beku  Shake test.
Shake test (1)
• Dilakukan terhadap vaksin FS yang
dicurigai beku
– Suhu thermometer pada pagi hari : 0oC
– Freeze tag : Tanda X
– Freeze watch : Pecah  Berwarna biru
• Dibandingkan dengan jenis vaksin yang
sama yg sengaja dibekukan.
Shake test (2)
Identifikasi vaksin curiga beku.

Vaksin TT Vaksin DTP


Lakukan uji kocok (shake test)
AWAL AWAL

Vaksin TT Vaksin DTP


Setelah 10 menit
Vaksin TT Vaksin DTP
Setelah 20 menit.
Vaksin TT Vaksin DTP
Setelah 30 menit
Vaksin TT Vaksin DTP

√ X √ X
PENYIMPANAN VAKSIN (1)
PUSAT PROPINSI KAB PKM/ PUSTU BDD/UP

VAKSIN MASA SIMPAN VAKSIN

6 BULAN 2 + 1BL 1 + 1 BL 1 BL + 1 MG 1 BL + 1 MG

POLIO FREEZER, SUHU -15o C s/d -25oC

DPT/HB

DT

TT SUHU

BCG LEMARI ES, SUHU + 2oC s/d +8oC RUANGAN

Campak

Hep.B

Polio

Hep.B
PENYIMPANAN VAKSIN (2)
Penyimpanan vaksin di lemari es
Semua vaksin disimpan pada suhu + 2OC s/d
+ 8OC (LE)
Bagian bawah diletakkan cool pack sebagai
penahan dingin & kestabilan suhu
Jarak antara dus vaksin < 1- 2 cm atau satu
jari tangan  untuk sirkulasi udara
Vaksin HS (BCG, Campak, Polio) diletakkan
dekat evaporator
Vaksin FS (DPT/HB, TT, DT, Hept. B,)
diletakkan jauh dari evaporator
PENYIMPANAN VAKSIN (3)

Alat pemantau suhu


• Lemari es dipantau dengan 1 buah termometer
Dial atau Muller
• Sebuah freeze watch atau freeze tag
• Sebuah buku grafik pencatatan suhu
• Suhu dicatat 2 kali sehari.
• INGAT : JANGAN MENGUBAH POSISI
THERMOSTAT MESKIPUN LISTRIK MATI
GRAFIK SUHU LEMARI ES
Lemari es RCW 42 EK
Muller
Thermometer
tingkat Puskesmas. Grapik kartu suhu.

Epi cold chain Okt 2003

Evaporator.
Freeze watch. 10 cm.

TT BCG
HB
Volume untuk
DT Aluminiun
DPT Polio vaksin = 18,2 Lt.
plat.

DPT DT Campak
Atau.
Freeze Tag. Cool pack Cool pack Cold pack

Vaksin Heat Sensitive (HS)


Harus selalu berdekatan
dengan evaporator.

Vaksin Freeze Sensitive (FS)


Sirkulasi udara. Harus selalu berjauhan dari
EPI Cold chain. Jarak antar vaksin min 1- 2 cm evaporator.
Pendistribusian vaksin (2)
• Perhatikan :
– VVM
– Tanggal kadaluarsa (FEFO)
– Urutan penerimaan (FIFO)
• Cool pack
– Dibuat dengan menyimpan dalam LE selama 24 jam.
• Vaccine carrier
– Kondisi bersih
– Tidak retak, bocor
– Busa penutup.
Penghapusan vaksin
• Vaksin yang dihapuskan adalah :
– Vaksin rusak
– Vaksin kadaluarsa
• Dibuat berita acara yang ditandatangani
oleh pimpinan
• Dimusnahkan sesuai prosedur :
– Dibakar dengan incinerator
– Pembakaran aman terlindung
Vaksin rusak

Masa kadaluarsa masih panjang,


namun
–VVM sudah C atau D
–Pernah beku
–Tidak lulus uji kocok.
Vaksin kadaluarsa

Masa pakainya habis walaupun,

–VVM masih A atau B


–Tidak pernah beku
Vaksin sisa
Vaksin yang masih ada namum
tidak dapat digunakan:
–Vaksin BCG atau Campak yang
telah dioplos masa pakainya
habis.
–Vaksin yang telah dibuka dari
lapangan

Anda mungkin juga menyukai