Anda di halaman 1dari 52

Materi Pelatihan

1. Pengenalan Vaksin
2. Manajemen Vaksin
3. Pengelolaan cold-chain tingkat puskesmas
4. Pengolahan limbah
Apa yang mungkin akan terjadi jika saya
menggunakan vaksin dengan kondisi seperti ini?

Apa jadinya jika kulkas vaksin


saya dalam kondisi seperti ini?
Apa akibat jangka panjangnya?
Perencanaan Logistik Vaksin: Vaksin yang dibutuhkan,
jumlahnya, kapasitas penyimpanan?

Apa yang harus dicek ketika menerima


vaksin dari dinkes kab/kota

Penyimpanan vaksin, penataaan vaksin, vaksin beku, VVM,


perawatan rantai vaksin

Mengambil vaksin untuk pelayanan imunisasi:


apa yang harus di cek, vaksin carrier

Penyuntikan yang aman, pencatatan dan pelaporan, 4 pesan


kunci imunisasi

Pengelolaan limbah vaksin


PERMINTAAN PENERIMAAN VAKSIN
VAKSIN
Periksa:
• Mempertimbangkan: • Kelengkapan administrasi
• Tingkat stok minimum • SP/SBBK
dan maksimum • VAR
• Kapasitas tempat • Kualitas vaksin
penyimpanan • Periksa setiap box tempat vaksin
• Sisa stok • Periksa alat pemantau suhu pada
setiap box
• Freeze tag / VVM / VCCM

• Jumlah dan jenis


Contoh Format Pencatatan Stok Vaksin
FORMAT PENCATATAN STOK VAKSIN KABUPATEN / KOTA
JENIS ANTIGEN :………………..

Kabupaten / Kota : …………………………. BULAN : ……………………………………


TAHUN : ……………………………………….

NO.SURAT PENGIRIMAN. JUMLAH


NO TANGGAL DITERIMA DARI DIPERGUNAKAN KE NO BATCH/LOT VVM TGL KADALUARSA SISA KETERANGAN
/ SBBK PENERIMAAN PENGELUARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PENGELOLA PROGRAM IMUNISASI / VAKSIN MENGETAHUI,


KEPALA DINAS KESEHATAN
KAB / KOTA

…………………………… ………………………………………………..
Contoh Format Pelaporan Logistik Imunisasi

WAJIB DILAPORKAN SECARA BERJENJANG SETIAP BULAN!!


PENYIMPANAN VAKSIN
BERDASARKAN JENIS
VAKSIN
Penggolongan Vaksin
Berdasar Sensitivitas Suhu
SENSITIF BEKU (JANGAN DIBEKUKAN) SENSITIF PANAS (JANGAN PANAS)
• Hepatitis B • BCG
• DPT-HB-Hib • POLIO
• IPV (POLIO SUNTIK) • CAMPAK
• DT • CAMPAK-RUBELA
• Td
PENYIMPANAN VAKSIN DALAM LEMARI
ES

LEMARI ES BUKAAN ATAS


LEMARI ES BUKAAN SAMPING
Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT-HB-Hib 2 tahun
FS IPV 2 tahun
(Sensitif +2 C s/d +8 C
0 0

Beku) Td 2 tahun
DT 2 tahun

BCG +20C s/d +80C atau -150C s/d -250C 1 tahun


HS
Polio +20C s/d +80C atau-150C s/d -250C 6 bulan; 2 tahun
(Sensitif
Panas) Campak/MR +20C s/d +80C atau -150C s/d -250C
2 tahun

Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
KERUSAKAN VAKSIN TERHADAP
SUHU
Suhu Terlalu Dingin
JENIS VAKSIN PADA SUHU BERTAHAN SELAMA
Hep B, IPV, DPT-HB-Hib - 0.5 C Maksimal ½ jam
DT, Td -5 sd -10 C Maksimal 1.5-2 jam
Suhu Terlalu Panas
JENIS VAKSIN PADA SUHU BERTAHAN SELAMA
Hep B, IPV, DPT-HB-Hib, DT, Td Udara luar (<34 C) 14 hari
Hepatitis B Udara luar (<34 C) 30 hari
Vaksin Sensitif Panas
JENIS VAKSIN PADA SUHU BERTAHAN SELAMA
Polio Tetes (bOPV) Suhu udara luar (<34 C) 2 hari
Campak-rubella dan BCG Suhu udara luar (<34 C) 7 hari

Semua vaksin akan rusak bila terkena sinar matahari langsung


PENYIMPANAN PELARUT

Simpan disuhu ruangan, terlindung


dari sinar matahari langsung

Tidak boleh tertukar antar pelarut


vaksin  penyimpanan terpisah

Sehari sebelum pelayanan, simpan


pelarut dalan LE

PELARUT VAKSIN TIDAK BOLEH SALING TERTUKAR


RANTAI VAKSIN DAN
MANAJEMENNYA
PERALATAN DAN PERAWATAN
Produsen
RANTAI VAKSIN
Vaksin PERALATAN RANTAI VAKSIN
Level Cold Chain Stok maksimal
Provinsi Cold room, Vaccine Refrigerator, Freezer, 2 + 1 bulan
Propinsi (Cold
Cold Box
room)
Kabupaten Vaccine Refrigerator, Freezer, Cold Box 1 + 1 bulan

Kabupaten/ Puskesmas Vaccine Refrigerator, 4 + 1 minggu


Kota Vaccine Carrier
c Posyandu Vaccine Carrier -
a) Lemari es dan freezer
Puskesmas b) Alat pembawa vaksin (cold box dan vaccine carrier)
c) Alat untuk mempertahankan suhu: cold pack (beku)

Ibu dan Anak


Lemari Es dan Freezer

Bentuk Buka Depan Bentuk Buka Atas


Suhu tidak stabil Suhu lebih stabil
Pada saat pintu dibuka, maka suhu dingin dari atas Pada saat pintu dibuka, maka suhu dingin akan turun
akan turun kebawah dan keluar kebawah dan tertampung (menahan suhu dingin)
Bila listrik padam relative tidak dapat bertahan lama Bila listrik padam, suhu dapat bertahan lebih lama
(menjaga kualitas vaksin)
Jumlah vaksin yang dapat ditampung sedikit Jumlah vaksin yang dapat ditampung lebih banyak

Susunan vaksin menjadi mudah dan vaksin terlihat Penyusunan vaksin agak sulit karena vaksin bertumpuk
jelas dari samping depan dan tidak dapat terlihat jelas

• Lemari es dapat digunakan untuk mendinginkan cool pack (dingin cair), sedangkan freezer dapat digunakan untuk
membuat cold-pack (kotak beku)
• Thermostat: mengatur suhu pada lemari est atau freezer  jika sudah suhu stabil maka posisi thermostat jangan diubah-
ubah (beri selotip)
Model lemari es standar WHO / UNICEF
LEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS YANG SUDAH TERDAFTAR DI WHO / UNICEF (PIS 2000)

RC W 42 EK FC W 20 EK RC W 50 EK TC W 2000
(PIS E3/ 22 -M) (PIS E3/ 73-M) (PIS E3/ 91-M) (PIS E3/ 111-M)

Ve stfro st MK 144 (PIS E3/ 57-M) Ve stfro st MK 204 (PIS E3/ 81-M) Do vlin e (PIS E3/ 110-M)
Alat Pembawa Vaksin.
• Fungsi : untuk membawa vaksin dari suatu
tempat ke tempat lain dengan aman.
• Tujuan : agar vaksin yang dibawa mempunyai
kondisi tetap sama seperti pada kondisi awalnya.
• Bentuk : berbentuk kotak yang telah di-insulasi
dengan baik sehingga menjadi “airtight” atau
“kedap udara”
• Jenis alat pembawa vaksin
• Cold / cool box disposible
• Cold / cool box reusesible
• Cold / cool pack
• Vaksin carrier
• Thermos
• Cold / cool box disposable

• Cold / cool box reusable


Cold / cool pack
• Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari 12 jam pada suhu
dibawah - 5O C … - 25O atau dalam freezer

• Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 12 jam pada suhu +
2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es.
PENATAAN VAKSIN
Penyimpanan vaksin di ILR
Tingkat Kabupaten / Kota.
Dial Grapik kartu suhu.
Digital
thermometer
Freeze watch . thermometer

Atau.

Epi cold chain Okt 2003

Atau.

Suhu + 2 OC s/d + 8 OC.


10 cm .
BCG Campak
DPT HB TT
Max Volume
BCG Campak
TT untuk vaksin =
DPT HB 45 % - 60 % x
BCG Campak
Freeze Tag . TT gross vol. L.es
DPT HB
BCG
Campak
DT
DPT HB Campak
BCG
DT
Selotip.
Campak
BCG DPT HB DT

Jarak antar
Compressor
vaksin Cool pack
min 1- 2 cm
Thermostat
PENATAAN VAKSIN

RCW 42 EK
Suhu dekat evaporator bisa <0°C
Jauh dari evaporator +2°C s.d +8°C

Lemari es RCW 42 EK
Muller
Thermometer
tingkat Puskesmas. Grapik kartu suhu.

Epi cold chain Okt 2003

Evaporator.
Freeze watch. 10 cm.

TT BCG
HB
Volume untuk
DT Aluminiun
DPT Polio vaksin = 18,2 Lt.
plat.

DPT DT Campak
Atau.
Freeze Tag. Cool pack Cool pack Cold pack

Vaksin Heat Sensitive (HS)


Harus selalu berdekatan
dengan evaporator.

Vaksin Freeze Sensitive (FS)


Sirkulasi udara. Harus selalu berjauhan dari
EPI Cold chain. Jarak antar vaksin min 1- 2 cm evaporator.

Jarak antar vaksin minimal 1-2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN VAKSIN

RCW 50 EK
Kompartemen kanan dan kiri suhu+2°C s.d +8°C
Bagian tengah freezer

Lemari es RCW 50 EK
tingkat Puskesmas.
Thermometer
Thermostat.

Freeze watch.

Atau.

Atau. DPT BCG BCG


TT
DPT BCG Polio
TT
Hept B Polio
Campak DT

Hept. B Campak Polio DT


Volume untuk
vaksin = 24 Lt.
Freeze Tag.

Grapik kartu suhu.

Vaksin Heat Sensitive. Vaksin freeze Sensitive.


Harus selalu berdekatan Cool pack. Cold pack. Harus selalu berjauhan
dengan evaporator. dengan evaporator.
Epi cold chain Okt 2003

Jarak antar vaksin minimal 1-2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN VAKSIN

LEMARI ES DOMESTIK/ RUMAH TANGGA

Jarak antar vaksin minimal 1-2 cm atau 1 jari tangan


PERALATAN PEMANTAU
SUHU VAKSIN
Peralatan pemantau suhu vaksin
1. Alat pemantau suhu
• Termometer Dial
• Termometer Muller
• Termometer bulb.
2. Alat pencatat suhu
• Termograf
• Tiny TTM (Time Temperature Monitor)
• Fridge tag
• Multi log.
3. Alat pemantau paparan suhu dingin
• Freeze Watch
• Freeze Tag
4. Alat pemantau paparan panas
• VCCM (Vaccine Cold Chain Monitor)
• VVM (Vaccine Vial Monitor)
Pemantauan Suhu Harian
Dioperasikan Tgl/ Bln/ Thn :
Grafik Pencatatan Suhu Lemari Es Lokasi Penempatan :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S

Penanggung Jawab Catatan:

Keterangan:
= Freeze Tag beri tanda √ bila freeze tag dalam keadaan BAIK, beri tanda X freeze Tag bertanda silang.
= Periksa setiap hari kondisi VVM pada vaksin yang disimpan, ambil beberapa sampel dari vaksin secara acak tulislah kondisi VVM dengan kriteria terendah
Kondisi A, B, C atau D)
KERUSAKAN VAKSIN

Terhadap Pelarut tidak


Terhadap
panas / sinar boleh
pembekuan
matahari dibekukan

Semua vaksin rusak bila terkena sinar matahari langsung

Ultra violet dapat merusak vaksin BCG


Manfaat VVM
1. Memberikan peringatan pada petugas vaksin ini
kapan harus menolak atau tidak A dapat gunakan
menggunakan vaksin.
2. Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai vaksin segera
di luar rantai dingin B digunakan
3. Memberikan petunjuk vaksin mana yang
harus lebih dahulu disalurkan/dipakai vaksin ini
4. Memungkinkan pemantauan kualitas C Jangan digunakan
rantai dingin pada berbagai tingkat
penyaluran dan penyimpanan vaksin ini
D Jangan digunakan
03/16/2021 30
03/16/2021 31
SHAKE TEST
• Dilakukan terhadap vaksin FS yang dicurigai beku
• Suhu thermometer < 0oC
• Freeze tag : Tanda X
• Dibandingkan dengan jenis vaksin yang sama yg sengaja
dibekukan.

DTP Frozen Vial

Non-homogeneous
Sub-zero temperature effect
SHAKE TEST
10:28 am
10:25 am

4 minutes after placing the vials


on the table

10:31 am 10:33 am
PENYIMPANAN PELARUT

Simpan disuhu ruangan, terlindung


dari sinar matahari langsung

Tidak boleh tertukar antar pelarut


vaksin  penyimpanan terpisah

Sehari sebelum pelayanan, simpan


pelarut dalan LE

PELARUT VAKSIN TIDAK BOLEH SALING TERTUKAR


PERAWATAN RANTAI VAKSIN
HARIAN MINGGUAN
1.Periksa dan catat suhu refrigerator 2 kali
sehari, Pagi dan Sore 1.Bersihkan bagian luar refrigerator
untuk menghidari karat (korosif)
2.Hindarkan seringnya buka - tutup pada
refrigerator 2.Periksa steker listrik pada stop
3.Setiap membuka pintu refrigerator jangan kontak, upayakan jangan kendor.
lebih dari 5 menit
4.Periksa keadaan VVM, Freeze tag
5.Bila suhu refrigerator sudah stabil antara + 2 O
C s/d + 8 O C posisi thermostat tidak perlu
diubah-ubah
BULANAN

1.Bersihkan bagian luar & dalam refrigerator


2.Bersihkan karet seal pintu & periksa kerapatanya dengan
selembar kertas bila perlu beri bedak atau talk.
3.Periksa engsel pintu refrigerator, bila perlu beri pelumas.
4.Pencairan bunga es
Video Perawatan Refrigerator
5.Jangan menggunakan benda tajam untuk mencongkel
bunga es di evaporator.
6.Bila bunga es sudah terlihat pada evaporator ± 0,5 cm (±
5 mm), lakukanlah pencairan bunga es.
7.Sebelum mematikan refrigeratorterlebih dahulu
amankan vaksin.
8.Pindahkan vaksin kedalam lemari es lainnya atau kedalam
cold box yang telah berisi coldpack.
Pencairan Bunga es Pada refrigerator

1.Kosongkan refrigerator
2.Cabut steker listrik refrigerator yg menempel pd
stop kontak
3.Pintu refrigerator harus dibuka
4.Siram bunga es dengan air (sebaiknya air hangat) Video Cara Pencairan Bunga Es

5.Jangan gunakan benda tajam untuk engeluarkan


bunga es yg menempel pada evaporator
6.Keringkan bagian evaporator & ruangan dgn lap
kering
7.Hidupkan refrigerator
8.Tunggu sampai suhu mencapai antara 2 oC s/d
8oC Masukan vaksin
PERHATIAN
1.Jangan masukan MAKANAN atau
MINUMAN ke dalam refrigerator
2.Jangan menyimpan vaksin bila suhu
refrigerator tidak berada di antara +
2OC s/d + 8OC
3.Pergunakan 1 (Satu) stop kontak untuk
1(satu) refrigerator
4.Bila voltage listrik selalu “labil”
pergunakan voltage automatic stabilizer
Penggunaan vaksin yang telah dibuka di
pelayanan statis/dalam ruangan
VAKSIN MASA PEMAKAIAN 1. Vaksin tidak melewati masa
HEP. B (Uniject) N/a kadaluarsa;
BCG 3 jam 2. Vaksin disimpan pd suhu +2
s/d +8 OC;
POLIO 2 minggu 3. Sterilitas vaksin dapat
terjamin;
DPT/HB 4 minggu 4. Vial vaksin tidak terendam
dalam air;
CAMPAK 6 jam
5. VVM masih dalam kondisi A
DT 4 minggu atau B.
TT 4 minggu
Pengolahan Limbah
PEMILAHAN LIMBAH
tajam medis non-tajam non-medis

 Limbah posyandu, pustu, polindes dikumpulkan ke puskesmas.


 Simpan limbah medis di lokasi yang aman hingga dibawa ke lokasi pemusnahan akhir (max 1 bulan).
PENGELOLAAN LIMBAH VAKSIN
Limbah Cairan Vaksin Limbah Botol Vaksin/Vial
1. Membuka tutup vial vaksin dan • Enkapsulasi: dikubur dalam
mengosongkan cairannya ke dalam tempat yang kedap di bawah
ember berisi chlorine konsentrasi 0,5% tanah (bisa menggunakan PVC 30
(cairan pemutih rumah tangga) dengan cm yang ditanam jauh dari sumber
perbandingan 1:10 selama 20 menit air bersih)
(contoh: 100 mL chlorine dicampur • Inertisasi: menghancurkan dan
dengan 900 mL air bersih) ATAU mencampurkan dengan bahan
Membuka tutup vial vaksin dan perekat seperti pasir dan semen
mengosongkan cairannya ke dalam untuk dicetak menjadi bata,
panci dan merebus dalam air mendidih • Mengubur dalam bak beton
sampai 30 menit (panci jangan ditutup) ukuran 2x2 Meter minimal
2. Buang cairan tersebut ke pembuangan kedalaman mulai 1,5 Meter
limbah cair, dan kubur • Menggunakan incinerator
PEMUSNAHAN AKHIR
Insinerasi suhu tinggi

DD-Best DD-Mini SICIM De Montfort


Contoh format stok vaksin
FORMAT PENCATATAN STOK VAKSIN KABUPATEN / KOTA
JENIS ANTIGEN :………………..

Kabupaten / Kota : …………………………. BULAN : ……………………………………


TAHUN : ……………………………………….

NO.SURAT PENGIRIMAN. JUMLAH


NO TANGGAL DITERIMA DARI DIPERGUNAKAN KE NO BATCH/LOT VVM TGL KADALUARSA SISA KETERANGAN
/ SBBK PENERIMAAN PENGELUARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PENGELOLA PROGRAM IMUNISASI / VAKSIN MENGETAHUI,


KEPALA DINAS KESEHATAN
KAB / KOTA

…………………………… ………………………………………………..
SBBK
VACCINE ARRIVAL REPORT (VAR)
STUDI KASUS
TEMUKAN APA YANG HARUS DIPERBAIKI

Anda mungkin juga menyukai