Anda di halaman 1dari 74

Pendahuluan

Harus selalu tersedia sampai ke


Vaksin merupakan tingkat pelayanan
Kelebihan menyebabkan
kebutuhan pokok pemborosan
pelaksanaan Kekurangan menyebabkan
terhambatnya pelaksanaan
imunisasi. program
Perencanaan harus tepat.

Kualitas harus tetap Disimpan pada suhu yang sesuai


Ketersediaan coldchain disetiap
tinggi level
Pengertian Vaksin
Vaksin -- Vaccinia

Suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman


(bakteri, virus), atau racun kuman (toxoid) yang telah dilemahkan
atau dimatikan dan berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Epi cold chain


Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun
DPT/HB/Hib 2 tahun
FS Td +20C s/d +80C 3 tahun
DT 2 tahun
TT 2 tahun
IPV 2 tahun
+20C s/d +80C atau
BCG 1 tahun
-150C s/d -250C
+20C s/d +80C atau 6 bulan
HS POLIO
-150C s/d -250C 2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau
2 tahun
-150C s/d -250C
Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
Epi cold chain
Kerusakan Vaksin terhadap Suhu

VAKSIN SUHU BERTAHAN

Hep. B - 0,50C Max jam

FS Td, TT, DT,


DPT/HB
- 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam

DPT/HB/Hib
Td, DPT/HB 14 hari
DPT/HB/Hib
Hep. B & TT Beberapa 0C di 30 hari
atas suhu kamar
Polio (<340C) 2 hari

HS Campak & BCG 7 hari

Epi cold chain


Jumlah dosis dalam vial

Jenis vaksin dosis / vial Pemberian Cara


Pemberian
Hept. PID 1 dosis 0,5 ml intra muskular
BCG 80/20/10 dosis 0,05 ml intra kutan
Polio 10 / 20 dosis 2 tetes oral
IPV 10 dosis 0,5 ml intra muskular
Td 10 dosis 0,5 ml intra muskular
DPT/HB/Hib 5 dosis 0,5 ml intra muskular
DT 10 dosis 0,5 ml intra muskular
TT 10 dosis 0,5 ml intra muskular
Campak 10/20 dosis
Epi cold chain 0,5 ml sub kutan
Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan
(Kemenkes nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005)

VAKSIN MASA PEMAKAIAN


HEP. B (Uniject) N/a
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
IPV 4 minggu
Td 4 minggu
DPT/HB 4 minggu
DPT/HB/Hib 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu
TT 4 minggu

Epi cold chain


Kriteria vial vaksin yang telah dibuka,
harus memenuhi ketentuan ;

Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa;


Vaksin disimpan pada suhu +2 OC s/d +8OC
Sterilitas vaksin dapat terjamin;
Vial vaksin tidak terendam dalam air;
VVM masih dalam kondisi A atau B.

Epi cold chain


Masa kadaluarsa (Exp Date)

EXP: EXP BY : EXP BEFORE :


10/2012 10/2012 10/2012

Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai sampai
sampai dengan:
sampai dengan: dengan :
30/09/2012
31/10/2012 30/09/2012

Epi cold chain


Epi cold chain
Kerusakan vaksin

Terhadap panas / sinar matahari


Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
Ultra violet dapat merusak vaksin BCG.
Terhadap pembekuan
Pelarut tidak boleh dibekukan.

Epi cold chain


Rantai Vaksin
Epi cold chain
Rantai vaksin
Perubahan.
Cold chain Cool Chain vaccine chain Rantai vaksin.

1. Pengertian :
Adalah suatu prosedur (tata cara) peralatan yang digunakan dalam pengiriman atau
penyimpanan vaksin dari Pabrik pembuat vaksin sampai pada sasarannya yaitu Ibu
dan anak.

2.Tujuan .
Adalah untuk memperkecil kesalahan selama penangan terhadap vaksin sehingga
dapat diketahui bahwa vaksin yang akan digunakan / disuntikan masih mempunyai
potensi baik yang dapat menimbulkan kekebalan.

Epi cold chain


UPS

Epi cold chain


MASALAH
Catatan suhu harian lemari es, freezer
Penyusunan vaksin di lemari es/freezer tidak rapi, letak vaksin
HS dan FS tidak tepat di lemari es
Perawatan lemari es/freezer tidak sesuai SOP
Pelaporan logistik tidak berjalan
Banyaknya Lemari es/freezer rusak ringan, tapi tidak bisa
diperbaiki
Persiapan volume utk vaksin baru, terutama pandemic
preparedness
PERALATAN RANTAIVAKSIN
1 Pengertian
adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan
prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan.

2. Fungsi
Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang telah ditetapkan sehingga potensi
vaksin dapat terjamin dan vaksin dapat bertahan lebih lama.

3. Peralatan Rantai Vaksin terdiri dari :


a. Alat tempat menyimpan vaksin : Cold room, freezer room, Lemari es, freezer
b. Alat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrier
c. Alat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack
d. Alat pemantau suhu vaksin : Thermometer,Thermograph, VCCM, VVM,
Freeze tag, Fridge tag

Epi cold chain


(a) Alat tempat menyimpan vaksin,
Cold room / freezer room

Lemari es / freezer

Domestic refrigerator (unmodified & modified)


RCW 50 EK, RCW 50 EG

Epi cold chain


FASILITAS PENYIMPANAN DINGIN DI DAERAH SULIT

Lemari Es Tenaga Surya (SolarChill) Tanpa Baterai


Hasil test lemari es buka depan

Data suhu lemari es Rumah Tangga.


16,0
Minimun area
Medium area
Maximun area

12,0
Temperature C

8,0
3

4,0
1 TTM diletakan diatas

2 TTM diletakan ditengah


0
3 TTM diletakan dibawah

21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr


Time (starting 20/02/2003)

Epi cold chain


Hasil test lemari es buka atas

Epi cold chain


Model lemari es standar WHO / UNICEF
LEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS YANG SUDAH TERDAFTAR DI WHO / UNICEF (PIS 2000)

RCW 42 EK FCW 20 EK RCW 50 EK TCW 2000


(PIS E3/22 -M) (PIS E3/73-M) (PIS E3/91-M) (PIS E3/111-M)

Vestfrost MK 144 (PIS E3/57-M) Vestfrost MK 204 (PIS E3/81-M) Dovline (PIS E3/110-M)

Epi cold chain


b. Alat pembawa vaksin.
Fungsi : untuk membawa vaksin dari suatu
tempat ke tempat lain dengan aman.
Tujuan : agar vaksin yang dibawa mempunyai kondisi tetap sama
seperti pada kondisi awalnya.
Bentuk : berbentuk kotak yang telah di-insulasi dengan baik sehingga
menjadi airtight atau kedap udara
Jenis alat pembawa vaksin
Cold / cool box disposible
Cold / cool box reusesible
Cold / cool pack
Vaksin carrier
Thermos

Epi cold chain


Cold / cool box disposable

Cold / cool box reusable

Epi cold chain


Cold / cool pack
Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari 24 jam pada suhu
dibawah - 5O C - 25O atau dalam freezer

Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 24 jam pada suhu +
2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es (dekat evaforator).

Epi cold chain


Vaksin carrier

Thermos

Epi cold chain


Hasil test cool pack

4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2, 3oC,
Selama 12 jam ( pack belum menjadi beku)
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 8oC
Lalu turun sampai + 2 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 11 jam.
Epi cold chain
4 Pack isi air (VC)dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
3oC, Selama 24,08 jam.
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1460 menit (24jam,20 menit).
Epi cold chain
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
3oC, Selama 4435 menit ( 74,16 jam )
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1500 menit (25jam).
Epi cold chain
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam L.es dengan suhu rata2 +2,7 s/d 3 oC,
Selama 2340 menit (39 jam )
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 7 oC
terus naik diatas + 8 oC ( 3,5 Jam)
garis biru suhu cool pack dan suhu luar
garis hitam suhu
Epi cold chaindidalam VC, garis merah suhu pada spom busa .
Kesimpulan test pembuatan cool pack
Pembuatan cool pack sebaiknya pada suhu antara 0 oC s/d 3 oC
Dengan Lama pendinginan minimal 12 jam.
Pendinginan pada cool pack yang terbaik selama 24 jam.
Cool pack yang didinginkan lebih dari 24 jam, hasilnya tidak
mempengaruhi cool life.
Test pada vaccine carrier standar.

Epi cold chain


PERALATAN PEMANTAU SUHU
VAKSIN
Peralatan pemantau suhu vaksin
1. Alat pemantau suhu
Termometer Dial
Termometer Muller
Termometer bulb.
2. Alat pencatat suhu
Termograf
Tiny TTM (Time Temperature Monitor)
Fridge tag
Multi log.
Log tag
3. Alat pemantau paparan suhu dingin
Freeze Watch
Freeze Tag
4. Alat pemantau paparan panas
VCCM (Vaccine Cold Chain Monitor)
VVM (Vaccine Vial Monitor)

Epi cold chain


(1) Pemantau suhu.

Muller Dial Bulb.


Epi cold chain
(2) Pencatat suhu

Thermograph TTM Multilog

Epi cold chain


(3) Pemantau suhu dingin

Epi cold chain


(4) Pemantau suhu panas dengan VCCM

Epi cold chain


A B C D
(4) Pemantau suhu panas denganVVM
A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan

Epi cold chain


Bagaimana Cara KerjaVVM?
Mengikuti rumus Arrhenius (reaksi kimia: monomer menjadi
polimer).
Warna indikator bertambah gelap dengan berlalunya waktu dan
paparan panas secara kumulatif.
Perubahan warna menetap.
Perubahan warna indikator bertambah cepat dengan peningkatan
suhu.

Epi cold chain


Epi cold chain
Apa yang anda ketahui ?
Tipe-tipe VVM

VVM-30. tahan > 30 hari pada 37C


(High stability vaccines seperti HepB, TT, DT)

VVM-14, tahan > 14 hari pada 37 C


(Medium stability vaccines seperti DPT-HB dan Campak)

VVM-2, tahan > 2 hari pada 37C


(Least stable vaccines, seperti Polio)
Catatan:
perbedaan tipe VVM hanya dapat diketahui saat penempelan di pabrik
vaksin
Stability of vaccine / vvm modul / WHO ref

42 10/29/2017
Manfaat VVM
Memberikan peringatan pada petugas kapan harus menolak atau
tidak menggunakan vaksin.
Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar rantai dingin
Memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih
dahulu disalurkan/dipakai
Memungkinkan pemantauan kualitas rantai dingin pada
berbagai tingkat penyaluran dan penyimpanan

Epi cold chain


Penyimpanan vaksin

Kebutuhan Tingkat administrasi


Volume vaksin HS & FS
coldchain Sumber daya

Tingkat sensitifitas vaksin terhadap suhu


Alat pemantau suhu
Penataan Kontinyu (multilog, thermograph, Frigde
tag, log tag)
vaksin Sesaat (thermometer)
Pemantau paparan panas dan beku
Penyimpanan vaksin
PUSAT/ PROVINSI KAB/KOTA PKM/PUSTU BDD/UNIT
Bio Farma PELAYANAN
JENIS MASA SIMPAN VAKSIN
VAKSIN 6 BULAN 3 BULAN + 1 2 BULAN +1 1 BULAN +1 1 BULAN +1
BULAN CAD BULAN CAD MINGGU CAD MINGGU
CAD

POLIO Freezer : Suhu -15oC s/d

DPT-HB-Hib
DT
Td
TT BCG,
Campak, LEMARI ES : SUHU +2oC s/d 8oC SUHU
Polio RUANGAN
IPV
Hepatitis B,
DPT-HB
HB. Uniject
45
Prinsip Kapasitas Penyimpanan dan Transportasi

Kapasitas Puncak
Volume maksimum menentukan apakah tempat penyimpanan memiliki kapasitas yang cukup
atau apakah transportasi memadai
Volume penyimpanan maksimum terjadi pada waktu diterimanya pengiriman dari tempat
penyimpanan yang lebih tinggi
Volume transportasi maksimum terjadi ketika dilakukannya pengiriman ke tempat
penyimpanan paling besar

Kapasitas
puncak

46 Day 2 session 1 April 2012


Coldroom
20 cm
Panjang 4 Meter

Perlu sirkulasi
1 jari ( 1 2 cm)
40 cm
Lebar
30 cm

20 cm

47
Penyimpanan di Lemari ES

Thermometer
Thermostat.

Atau.

DPT BCG BCG


TT
DPT BCG Polio
TT
Hept B Polio
Campak DT

Hept. B Campak Polio DT


Volume untuk
vaksin = 24 Lt.

Grapik kartu suhu.

Vaksin Heat Sensitive. Vaksin freeze Sensitive.


Harus selalu berdekatan Cool pack. Cold pack.
Harus selalu berjauhan
dengan evaporator. dengan evaporator.
Epi cold chain Okt 2003

48
L.E Domestik

Epi cold chain


Sensitifitas vaksin thd suhu
Heat sensitivity

Sangat sensitif 2 OPV Rotavirus

IPV

7 Measles
Days Pneumo
at 37C conj
Yellow
14 Fever
DTP DTP-HepB

BCG
Hib Liq
30 Hib Lyo
DT/TT/Td Hep B
Less sensitive
HPV

Freeze sensitivity

sensitive
sensitive

Most
Less

50
Evidence of exposure to freezing
temperatures

10
0 20

-10 30

-20 40

CONTINUOUS MONITORING
Shake test
SHAKE TEST
Dilakukan terhadap vaksin FS yang dicurigai beku
Suhu thermometer < 0oC
Freeze tag : Tanda X

Dibandingkan dengan jenis vaksin yang sama yg sengaja


dibekukan.
Frozen vial
Non-homogeneous

DTP
Sub-zero temperature effect
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al

Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
??

Epi cold chain


Penanganan Vaksin Rusak,
Kadaluarsa dan Vaksin Sisa

Pisahkan vaksin
Buat berita acara penghapusan
Lakukan pemusnahan
PEMUSNAHAN

Vaksin
Dikubur
Dibakar :
Incinerator
Aman terlindung (drum)
Alat suntik bekas
Potongan jarum needle pit, plastik SB
Jarum + plastik SB tanpa menutup ulang
Pemusnahan : Dikubur, dibakar
Kualitas Vaksin
Keamanan Rantai
Dingin Keamanan Klasifikasi lapangan
Kebijakan multi dosis penyuntikan KIPI
Peranan Pelarut Dalam Surveilance KIPI
Imunisasi Kebijakan Pelaporan KIPI
Kontra Indikasi Keamanan
Imunisasi Investigasi KIPI
Penyuntikan Analisa Data
Saat Penyuntikan Penatalaksanaan KIPI
3. Faktor-faktor yang Penanganan Limbah
mempengaruhi keamanan dan
kualitas vaksin
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
(KIPI)
Kuis..
Cara menentukan kualitas vaksin
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
Kuis..
Cara menentukan kualitas vaksin
Belum Kadaluarsa
Belum rusak oleh paparan suhu:
VVM atau VCCM
Belum pernah beku
Kemasan vaksin masih utuh (termasuk label)
Belum melewati ketentuan masa pakai vaksin sisa
Kualitas Vaksin
Vaksin merupakan produk biologis
Kerusakan terutama oleh paparan suhu yang tidak benar (panas
maupun beku)
Vaksin rusak:
Efektifitas vaksin menurun
Reaksi lokal meningkat
Tidak bisa dikembalikan potensinya (meskipun disimpan lagi pada
suhu yang sesuai)
PELARUT (1)
Rekomendasi untuk pelarut:
Pelarut harus dikemas, disimpan dan didistribusikan bersama
dengan vial vaksin yang akan dilarutkannya.
Pelarut tidak boleh dibekukan. Ia harus didinginkan pada suhu 2
8oC sebelum dilarutkan min 24 jam.
Pelarut dari vaksin jenis lain atau dari pabrik yang berbeda tidak
boleh digunakan
Air suling untuk suntikan (aquabidest) tidak boleh dipakai sebagai
pengganti pelarut vaksin.
PELARUT (2)
Kandungan pelarut
Penstabil untuk menjamin stabilitas vaksin,
Bakterisida untuk menjaga sterilitas vaksin yang sudah
dilarutkan
Bahan kimia untuk membantu pelarutan vaksin ke dalam cairan
dan bufer untuk memelihara pH yang tepat (keseimbangan asam
basa).
PELARUT VAKSIN
TIDAK BOLEH SALING
TERTUKAR
Ambil gergaji ampul yang telah tersedia dalam paket vaksin dan
goreskan dengan keras pada sekeliling ampul.

Pegang bagian atas ampul dengan sebungkus plastik/kain yang


bersih.
Kemudian patahkan pada bagian yang telah digoreskan (digergaji).
Jika terjadi kesalahan saat mematahkan ampul, musnahkan ampul
yang kemungkinan isinya telah terkontaminasi, lindungi bagian yang
akan dipatahkan sebelum membuka ampul yang baru.

Menarik Cairan ke syringe


- Gunakan ADS yang baru untuk mengencerkan.
- Masukkan jarum ke dalam ampul, tarik piston untuk menyedot
semua pengencer

Melarutkan vaksin
Tarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan suntikkan ke
dalam botol atau ampul vaksin. Lalu dikocok sehingga campuran
menjadi homogen. Masukkan semprit dan jarum pencampur ke dalam
safety box setelah digunakan.

71
Penanganan vaksin yang sudah
dilarutkan
Ingat :
Pelarut tidak boleh saling ditukar

Gunakan pelarut dari pabrik yang sama dengan vaksin.

Pelarut harus didinginkan sebelum dicampur dengan vaksin, minimal 24


jam dalam lemari es

Jangan mencampur vaksin dengan pelarut sebelum anda siap


mengimunisasi.

Anda harus membuang vaksin yang telah dicampur dengan pelarut


setelah tiga jam (untuk vaksin BCG) atau setelah 6 jam (untuk vaksin
Campak) atau pada akhir pelayanan imunisasi, mana yang lbh dulu,

72
c. Menyimpan vaksin yang telah dicampur
dengan pelarut di atas bantalan busa yang
ada di dalam thermos (vaccine carrier).

73
Epi cold chain

Anda mungkin juga menyukai