DPT/HB/Hib
Td, DPT/HB 14 hari
DPT/HB/Hib
Hep. B & TT Beberapa 0C di 30 hari
atas suhu kamar
Polio (<340C) 2 hari
Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai sampai
sampai dengan:
sampai dengan: dengan :
30/09/2012
31/10/2012 30/09/2012
1. Pengertian :
Adalah suatu prosedur (tata cara) peralatan yang digunakan dalam pengiriman atau
penyimpanan vaksin dari Pabrik pembuat vaksin sampai pada sasarannya yaitu Ibu
dan anak.
2.Tujuan .
Adalah untuk memperkecil kesalahan selama penangan terhadap vaksin sehingga
dapat diketahui bahwa vaksin yang akan digunakan / disuntikan masih mempunyai
potensi baik yang dapat menimbulkan kekebalan.
2. Fungsi
Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang telah ditetapkan sehingga potensi
vaksin dapat terjamin dan vaksin dapat bertahan lebih lama.
Lemari es / freezer
12,0
Temperature C
8,0
3
4,0
1 TTM diletakan diatas
Vestfrost MK 144 (PIS E3/57-M) Vestfrost MK 204 (PIS E3/81-M) Dovline (PIS E3/110-M)
Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 24 jam pada suhu +
2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es (dekat evaforator).
Thermos
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2, 3oC,
Selama 12 jam ( pack belum menjadi beku)
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 8oC
Lalu turun sampai + 2 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 11 jam.
Epi cold chain
4 Pack isi air (VC)dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
3oC, Selama 24,08 jam.
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1460 menit (24jam,20 menit).
Epi cold chain
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
3oC, Selama 4435 menit ( 74,16 jam )
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1500 menit (25jam).
Epi cold chain
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam L.es dengan suhu rata2 +2,7 s/d 3 oC,
Selama 2340 menit (39 jam )
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 7 oC
terus naik diatas + 8 oC ( 3,5 Jam)
garis biru suhu cool pack dan suhu luar
garis hitam suhu
Epi cold chaindidalam VC, garis merah suhu pada spom busa .
Kesimpulan test pembuatan cool pack
Pembuatan cool pack sebaiknya pada suhu antara 0 oC s/d 3 oC
Dengan Lama pendinginan minimal 12 jam.
Pendinginan pada cool pack yang terbaik selama 24 jam.
Cool pack yang didinginkan lebih dari 24 jam, hasilnya tidak
mempengaruhi cool life.
Test pada vaccine carrier standar.
42 10/29/2017
Manfaat VVM
Memberikan peringatan pada petugas kapan harus menolak atau
tidak menggunakan vaksin.
Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar rantai dingin
Memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih
dahulu disalurkan/dipakai
Memungkinkan pemantauan kualitas rantai dingin pada
berbagai tingkat penyaluran dan penyimpanan
DPT-HB-Hib
DT
Td
TT BCG,
Campak, LEMARI ES : SUHU +2oC s/d 8oC SUHU
Polio RUANGAN
IPV
Hepatitis B,
DPT-HB
HB. Uniject
45
Prinsip Kapasitas Penyimpanan dan Transportasi
Kapasitas Puncak
Volume maksimum menentukan apakah tempat penyimpanan memiliki kapasitas yang cukup
atau apakah transportasi memadai
Volume penyimpanan maksimum terjadi pada waktu diterimanya pengiriman dari tempat
penyimpanan yang lebih tinggi
Volume transportasi maksimum terjadi ketika dilakukannya pengiriman ke tempat
penyimpanan paling besar
Kapasitas
puncak
Perlu sirkulasi
1 jari ( 1 2 cm)
40 cm
Lebar
30 cm
20 cm
47
Penyimpanan di Lemari ES
Thermometer
Thermostat.
Atau.
48
L.E Domestik
IPV
7 Measles
Days Pneumo
at 37C conj
Yellow
14 Fever
DTP DTP-HepB
BCG
Hib Liq
30 Hib Lyo
DT/TT/Td Hep B
Less sensitive
HPV
Freeze sensitivity
sensitive
sensitive
Most
Less
50
Evidence of exposure to freezing
temperatures
10
0 20
-10 30
-20 40
CONTINUOUS MONITORING
Shake test
SHAKE TEST
Dilakukan terhadap vaksin FS yang dicurigai beku
Suhu thermometer < 0oC
Freeze tag : Tanda X
DTP
Sub-zero temperature effect
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al Ag Al
??
Pisahkan vaksin
Buat berita acara penghapusan
Lakukan pemusnahan
PEMUSNAHAN
Vaksin
Dikubur
Dibakar :
Incinerator
Aman terlindung (drum)
Alat suntik bekas
Potongan jarum needle pit, plastik SB
Jarum + plastik SB tanpa menutup ulang
Pemusnahan : Dikubur, dibakar
Kualitas Vaksin
Keamanan Rantai
Dingin Keamanan Klasifikasi lapangan
Kebijakan multi dosis penyuntikan KIPI
Peranan Pelarut Dalam Surveilance KIPI
Imunisasi Kebijakan Pelaporan KIPI
Kontra Indikasi Keamanan
Imunisasi Investigasi KIPI
Penyuntikan Analisa Data
Saat Penyuntikan Penatalaksanaan KIPI
3. Faktor-faktor yang Penanganan Limbah
mempengaruhi keamanan dan
kualitas vaksin
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
(KIPI)
Kuis..
Cara menentukan kualitas vaksin
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
Kuis..
Cara menentukan kualitas vaksin
Belum Kadaluarsa
Belum rusak oleh paparan suhu:
VVM atau VCCM
Belum pernah beku
Kemasan vaksin masih utuh (termasuk label)
Belum melewati ketentuan masa pakai vaksin sisa
Kualitas Vaksin
Vaksin merupakan produk biologis
Kerusakan terutama oleh paparan suhu yang tidak benar (panas
maupun beku)
Vaksin rusak:
Efektifitas vaksin menurun
Reaksi lokal meningkat
Tidak bisa dikembalikan potensinya (meskipun disimpan lagi pada
suhu yang sesuai)
PELARUT (1)
Rekomendasi untuk pelarut:
Pelarut harus dikemas, disimpan dan didistribusikan bersama
dengan vial vaksin yang akan dilarutkannya.
Pelarut tidak boleh dibekukan. Ia harus didinginkan pada suhu 2
8oC sebelum dilarutkan min 24 jam.
Pelarut dari vaksin jenis lain atau dari pabrik yang berbeda tidak
boleh digunakan
Air suling untuk suntikan (aquabidest) tidak boleh dipakai sebagai
pengganti pelarut vaksin.
PELARUT (2)
Kandungan pelarut
Penstabil untuk menjamin stabilitas vaksin,
Bakterisida untuk menjaga sterilitas vaksin yang sudah
dilarutkan
Bahan kimia untuk membantu pelarutan vaksin ke dalam cairan
dan bufer untuk memelihara pH yang tepat (keseimbangan asam
basa).
PELARUT VAKSIN
TIDAK BOLEH SALING
TERTUKAR
Ambil gergaji ampul yang telah tersedia dalam paket vaksin dan
goreskan dengan keras pada sekeliling ampul.
Melarutkan vaksin
Tarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan suntikkan ke
dalam botol atau ampul vaksin. Lalu dikocok sehingga campuran
menjadi homogen. Masukkan semprit dan jarum pencampur ke dalam
safety box setelah digunakan.
71
Penanganan vaksin yang sudah
dilarutkan
Ingat :
Pelarut tidak boleh saling ditukar
72
c. Menyimpan vaksin yang telah dicampur
dengan pelarut di atas bantalan busa yang
ada di dalam thermos (vaccine carrier).
73
Epi cold chain