Anda di halaman 1dari 24

MOTION SICKNESS

DEFINISI
• Motion sickness atau juga dikenal sebagai penyakit
perjalanan, adalah suatu kondisi dimana ada perbedaan
antara sinyal yang diterima otak dari mata dan organ-
organ sensitif terhadap sistem vestibular yang
berhubungan dengan posisi tubuh

• Kondisi ditandai dengan pucat, mual, dan muntah yang


diindentifikasikan sebagai mabuk laut, mabuk udara, dan
mabuk darat.
ANATOMI TELINGA LUAR
ANATOMI TELINGA TENGAH DAN
DALAM
PROSES PENDENGARAN

Bunyi memasuki telinga Getaran menghantarkan


melalui kanalis auditorius suara, dalam bentuk energi
ekternus dan menyebabkan mekanis, melalui gerakan
membrana timpani bergetar. pengungkit osikulus oval.

Energi elektris ini berjalan


melalui nervus
Energi mekanis ini kemudian
vestibulokoklearis ke nervus
dihantarkan cairan telinga
sentral, di mana akan
dalam ke koklea, di mana
dianalisis dan diterjemahkan
akan menjadi energi elektris.
dalam bentuk akhir sebagai
suara.
PROSES PENDENGARAN
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
• Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam
terdapat organ keseimbangan.

• Bagian ini secara struktur terletak di belakang labirin yang


membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga salur
setengah bulat atau kanalis semisirkularis. Kelima bagian
ini berfungsi mengatur keseimbangan badan dan memiliki
sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian
keseimbangan dari saraf vestibulokoklearis.
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
• Organ vestibuler berperan sebagai tranduser yang
mengubah energi mekanik akibat rangsangan otolit dan
gerakan endolimfa di kanalis semisirkularis menjadi
energi biolistrik sehingga mendapat informasi mengenai
perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier dan
percepatan sudut. Dengan demikian dapat memberikan
informasi mengenai semua gerak tubuh yang sedang
berlangsung.3
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
EPIDEMIOLOGI
• Hampir 80% dari populasi mengalaminya.
• Pada orang dengan usia lebih dari 40 tahun lebih sering
mengalami motion sickness, sementara anak-anak di
bawah usia 2 tahun sangat tahan terhadap kondisi
tersebut.
• Lebih sering terjadi pada wanita (terutama selama
kehamilan), anak-anak usia 2-12 tahun, dan orang
dengan migrain.
ETIOLOGI
• Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa konflik
berasal dari dua organ penting keseimbangan yaitu mata
dan koklea di telinga dalam menyesuaikan diri terhadap
kecepatan yang berbeda ketika terjadinya gerakan
ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya motion sickness dapat
dibedakan atas
• Sea sickness
• Airsickness
• Car sickness
• Space sickness
PATOFISIOLOGI
1. Teori darah dan sistem pencernaan.

Teori ini menjelaskan bahwa muntah adalah respon refleks dari iritasi mukosa
lambung. Dan dari teori darah yaitu karena aliran darah yang sedikit ke otak
meyebabkan iritasi pada mata dan secara cepat menyebabkan spasme kapiler
otak yang menyebabkan muntah. Dan teori ini ditolak karena individu yang
kehilangan fungsi vestibular kebal terhadap penyakit ini.
PATOFISIOLOGI
2. Teori detektor toksin.

Sistem vestibuler bertindak sebagai detektor toksin. Otak berkembang untuk


mengetahui setiap perubahan yang terjadi di sistem vestibular, visual dan
informasi kinetotik sebagi bukti dari malfungsi sistem saraf pusat. Inisiasi
muntah adalah sebagai pertahanan melawan neurotoksin yang mungkin
termakan. Sistem detektor toksin yang utama adalah kemoreseptor di nervus
vagus dan di batang otak.
PATOFISIOLOGI
Teori perbedaan sensori berhubungan dengan perangsangan penyakit sebagai
perbedaan antara sistem vestibular sebagai transduser dengan indera lain
sebagai sinyal atau antara kanalis semisirkularis dan otolith yang lebih spesifik
terhadap tubuh yang bergerarak. Bagaimanapun juga, teori ini kurang dapat
menjelaskan dan tidak dapat mengindentifikasi kenapa beberapa keadaan
dapat memprovokasi dan keadaan yang lain tidak.
GEJALA DAN TANDA
Gejala dan tanda dari penyakit ini adalah suatu Sindroma mabuk
perjalanan :

1. Pusing nonvertiginous
2. Gangguan epigastrik seperti rasa tidak nyaman epigastrik, mual
dan muntah.
3. Gejala-gejala pada kulit seperti pucat, keringat dingin, mulut
kering.
4. Gejala-gejala SSP seperti sakit kepala, mengantuk, rasa tegang
dimata, dan lesu.
Tingkat Keparahan Tanda Gejala
 Menguap  Rasa tidak enak di perut
Ringan  Bersendawa  Malaise
 Wajah dan sekitar mulut pucat  Sakit kepala
 Mulas  Mudah marah
 Hipersalivasi  Mengantuk
 Frekuensi Kencing bertambah  Kelelahan

 Keringat dingin  Mual


Sedang  Peningkatan suhu tubuh  Pusing
 Hiperventilasi  Apati
 Muntah  Depresi
 Ketidaktarikan aktifitas sosial
 Keseganan dalam bekerja
 Peningkatan Postural sway
 penurunan kognitif
 Merasa berlebihan gerak
 tidak mampu berjalan  Mengisolasi dari kehidupan sosial
Berat  tidak berdaya
 Kehilangan keseimbangan
 Muntah terus-menerus
PENATALAKSANAAN
• Skopolamin
Skopolamin, antikolinergik, adalah pilihan lini pertama
untuk mencegah mabuk perjalanan pada orang-orang yang
ingin mempertahankan terjaga selama perjalanan.
Skopolamin transdermal lebih efektif dan memiliki efek
samping yang lebih sedikit daripada antihistamin
PENATALAKSANAAN
• Pemberian Antihistamin
AH1 tertentu misalnya difenhidramin, dimenhidrinat, derivate
piperazin dan prometazin dapat digunakan untuk mencegah dan
mengobati mabuk perjalanan udara, laut dan darat.

AH1 lebih banyak digunakan karena efektif dengan dosis relative


kecil. Karena AH1 seperti juga skopolamin memiliki anti
kolinergik yang kuat, maka diduga sebagian besar efek terhadap
mabuk perjalanan di dasarkan oleh efek antikolinergiknya.

Untuk mencegah mabuk perjalanan AH1 sebaiknya diberikan


setengah jam sebelum berangkat. AH1 terpilih untuk mengobati
mabuk perjalanan ialah prometazin, difenhidramin, siklizin, dan
meklizin.
EDUKASI PENCEGAHAN
• Hindari membaca saat dalam perjalanan dan tidak duduk di kursi
yang menghadap ke belakang.
• Berada dalam posisi dimana mata selalu melihat gerakan yang
sama dengan yang dirasakan tubuh dan telinga. Kalau di mobil
atau bus, duduklah di depan dan lihat pemandangan. Kalau di
kapal, pergilah ke dek dan melihat gerakan horizon. Kalau di
pesawat, duduklah dekat jendela dan melihat keluar. Duduklah di
bagian dekat sayap, di mana gerakan terasa paling minimal.
• Makan makanan ringan sebelum bepergian atau menghindari
makanan jika sudah merasa mual.
• Hindari menonton atau berbicara dengan penumpang lain yang
mengalami motion sickness
EDUKASI PENCEGAHAN
• Jaga agar kepala tidak bergoyang-goyang saat duduk di
sandaran kursi.
• Hindari merokok atau duduk di sebelah orang yang sedang
merokok.
• Jika terlanjur mual, makanlah biskuit atau minum minuman
berkarbonasi untuk mengurangi keluhan lambung.
• Fokus pada objek yang jauh atau mata tertutup, bukan
membaca atau melihat sesuatu di dalam kendaraan;
meminimalkan gerakan kepala, dan jika perlu, tidur terlentang.
• Minumlah banyak air dan aturlah ventilasi udara
• Meminum obat antimotion sickness minimal 30-60 menit
sebelum perjalanan dimulai, atau seperti yang
direkomendasikan oleh dokter.
• Beradaptasi dengan kondisi ini.
DAFTAR PUSTAKA
1) Brainard, Andrew, dkk. Prevention and treatment of motion sickness. 2014.
Diunduh dari: www.aafg.org/afp
2) Lackner, James R. Vestibular, Proprioceptive, and Haptic Countributions to
Spatial Orientation. 2005. diunduh dari :
www.graybiel.brandeis.edupublications.pdf
3) Alberti W, dkk. The Anatomy and Physicology of The Ear and Hearing.
2014. Diunduh dari : www.who.int.pdf.
4) Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2007. Jakarta:EGC
5) Muhtadi K. Motion Sickness. 2012. diunduh dari : www.indramuhtadi.com
6) Lackner, James R. Motion Sickness. 2004. Diunduh dari :
www.graybiel.brandeis.edupublications.pdf
7) Lackner, James R. Motion Sickness: more than nausea and vomiting. 2014.
Diunduh dari : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4112051
8) Motion Sickness. University of Maryland Medical Center. 2014
9) Brainard, andrew. Motion Sickness Treatment and management. Diunduh
Dari : www.medscape.com
10) Benson, Alan J. Medication for Motion Sickness. Disadur dari : www.motion
sickness2.pdf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai