Anda di halaman 1dari 55

Foto walikota Foto wakil

walikota

PENGELOLAAN RANTAI DINGIN/


COLD CHAIN VAKSIN

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN


Tambah segelas air hangat
Biar manis tambahlah cokelat
Assalamualaikum wahai sahabat
Pagi ceria makin semangat

Malam bercahaya kunang-kunang


Buah sukun buah pepaya
Yang rajin akan menang
Yang tekun akan berjaya.
QUOTE

“Patience with small details makes


perfect a large work, like the
universe” – Rumi

Kesabaran dengan detail kecil membuat pekerjaan besar menjadi


sempurna, seperti alam semesta.
OUTLINE
KARAKTERISTIK
DISTRIBUSI
PENYIMPANAN
JADWAL
STRATEGI
KESIMPULAN
Pendahuluan
• Harus selalu tersedia sampai ke
Vaksin merupakan tingkat pelayanan
• Kelebihan menyebabkan
kebutuhan pokok pemborosan
pelaksanaan • Kekurangan menyebabkan
terhambatnya pelaksanaan
imunisasi. program
• Perencanaan harus tepat.

Kualitas harus • Disimpan pada suhu yang sesuai


• Ketersediaan coldchain disetiap
tetap tinggi level
Pengertian Vaksin
Vaksin -- Vaccinia

Suatu produk biologik yang terbuat dari kuman,


komponen kuman (bakteri, virus), atau racun kuman
(toxoid) yang telah dilemahkan atau dimatikan dan
berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Penggolongan berdasarkan asal
antigen
1. Bibit penyakit yang dilemahkan (live attenuated)
Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever
Bakteri : BCG
2. Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)
Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),
Rabies

Basis protein : Subunit pertusis


Toxoid : Dipteri dan tetanus

3. Recombinant : Hept B
Penggolongan berdasarkan
sensitivitas terhadap suhu
Gol. vaksin yang Hepatitis B
akan rusak Td
terhadap suhu
FS dingin <00C (beku)
DPT-HB

DPT-HB-Hib

(Freeze Sensitive) IPV

tidak tahan beku DT

TT

Gol. vaksin yang

HS akan rusak
terhadap paparan
panas yang
BCG

POLIO
(Heat Sensitive) CAMPAK
berlebih (>340C)
tidak tahan panas
Epi cold chain
Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun
DPT/HB/Hib 2 tahun
FS Td +20C s/d +80C 3 tahun
DT 2 tahun
TT 2 tahun
IPV 2 tahun
+20C s/d +80C atau
BCG -150C s/d -250C 1 tahun

+20C s/d +80C atau 6 bulan


HS POLIO -150C s/d -250C 2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau
-150C s/d -250C 2 tahun

Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
Kerusakan Vaksin terhadap Suhu

VAKSIN SUHU BERTAHAN

FS
Hep. B - 0,50C Max ½ jam

Td, TT, DT, - 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam


DPT/HB
DPT/HB/Hib
Td, DPT/HB 14 hari
DPT/HB/Hib
Hep. B & TT Beberapa 0C di 30 hari
atas suhu kamar
Polio 2 hari

HS
(<340C)
Campak & BCG 7 hari

Epi cold chain


Jumlah dosis dalam vial
Jenis vaksin dosis / vial Pemberian Cara
Pemberian
Hept. PID 1 dosis 0,5 ml intra muskular
BCG 80/20/10 dosis 0,05 ml intra kutan
Polio 10 / 20 dosis 2 tetes oral
IPV 10 dosis 0,5 ml intra muskular
Td 10 dosis 0,5 ml intra muskular
DPT/HB/Hib 5 dosis 0,5 ml intra muskular
DT 10 dosis 0,5 ml intra muskular
TT 10 dosis 0,5 ml intra muskular
Campak 10/20 dosis
Epi cold chain 0,5 ml sub kutan
Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan
(Kemenkes nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005)

VAKSIN MASA PEMAKAIAN


HEP. B (Uniject) N/a
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
IPV 4 minggu
Td 4 minggu
DPT/HB 4 minggu
DPT/HB/Hib 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu
TT 4 minggu
*) belum diatur
Kriteria vial vaksin yang telah dibuka, harus
memenuhi ketentuan ;

Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa;


Vaksin disimpan pada suhu +2 OC s/d +8OC
Sterilitas vaksin dapat terjamin;
Vial vaksin tidak terendam dalam air;
VVM masih dalam kondisi A atau B.
Masa kadaluarsa (Exp Date)

EXP: EXP BY : EXP BEFORE :


10/2012 10/2012
10/2012

Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai
sampai dengan:
sampai dengan: sampai dengan :
30/09/2012
31/10/2012 30/09/2012
Kerusakan vaksin
Terhadap panas / sinar matahari
 Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
 Ultra violet dapat merusak vaksin BCG.
Terhadap pembekuan
Pelarut tidak boleh dibekukan.
Rantai vaksin
Perubahan.
 Cold chain  Cool Chain  vaccine chain  Rantai vaksin.

1. Pengertian :
• Adalah suatu prosedur (tata cara) peralatan yang digunakan dalam
pengiriman atau penyimpanan vaksin dari Pabrik pembuat vaksin sampai
pada sasarannya yaitu Ibu dan anak.

2. Tujuan .
Adalah untuk memperkecil kesalahan selama penangan terhadap vaksin
sehingga dapat diketahui bahwa vaksin yang akan digunakan / disuntikan
masih mempunyai potensi baik yang dapat menimbulkan kekebalan.
UPS

Epi cold chain


MASALAH
• Catatan suhu harian lemari es, freezer
• Penyusunan vaksin di lemari es/freezer tidak rapi,
letak vaksin HS dan FS tidak tepat di lemari es
• Perawatan lemari es/freezer tidak sesuai SOP
• Pelaporan logistik tidak berjalan
• Banyaknya Lemari es/freezer rusak ringan, tapi tidak
bisa diperbaiki
• Persiapan volume utk vaksin baru, terutama
pandemic preparedness
PERALATAN RANTAI VAKSIN

1 Pengertian
adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai
dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan.

2. Fungsi
Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang telah ditetapkan
sehingga potensi vaksin dapat terjamin dan vaksin dapat bertahan lebih lama.

3. Peralatan Rantai Vaksin terdiri dari :


a. Alat tempat menyimpan vaksin : Cool room, freezer room, Lemari es, freezer
b. Alat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrier
c. Alat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack
d. Alat pemantau suhu vaksin : Thermometer,Thermograph, VCCM, VVM,
Freeze tag, Fridge tag
(a) Alat tempat menyimpan vaksin,
• Cold room / freezer room

 Lemari es / freezer

Domestic refrigerator (unmodified & modified)


RCW 50 EK, RCW 50 EG
Hasil test lemari es buka depan
Hasil test lemari es buka atas
Model lemari es standar WHO / UNICEF
b. Alat pembawa vaksin.
• Fungsi : untuk membawa vaksin dari suatu
tempat ke tempat lain dengan aman.
• Tujuan : agar vaksin yang dibawa mempunyai kondisi tetap
sama
seperti pada kondisi awalnya.
• Bentuk : berbentuk kotak yang telah di-insulasi dengan baik
sehingga
menjadi “airtight” atau “kedap udara”
• Jenis alat pembawa vaksin
• Cold / cool box disposible
• Cold / cool box reusesible
• Cold / cool pack
• Vaksin carrier
• Thermos
• Cold / cool box disposable

• Cold / cool box reusable


Cold / cool pack
• Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari 24 jam pada
suhu dibawah - 5O C … - 25O atau dalam freezer

• Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 24 jam pada
suhu + 2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es (dekat evaforator).

Epi cold chain


• Vaksin carrier

• Thermos
Peralatan pemantau suhu vaksin
1. Alat pemantau suhu
• Termometer Dial
• Termometer Muller
• Termometer bulb.
2. Alat pencatat suhu
• Termograf
• Tiny TTM (Time Temperature Monitor)
• Fridge tag
• Multi log.
• Log tag
3. Alat pemantau paparan suhu dingin
• Freeze Watch
• Freeze Tag
4. Alat pemantau paparan panas
• VCCM (Vaccine Cold Chain Monitor)
• VVM (Vaccine Vial Monitor)
(1) Pemantau suhu.

Muller Dial Bulb.


(2) Pencatat suhu

Thermograph TTM Multilog

a g
d g et
Fr i
(3) Pemantau suhu dingin
Discard point

A B C D
(4) Pemantau suhu panas denganVVM
A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan


Bagaimana Cara Kerja VVM?
• Mengikuti rumus Arrhenius (reaksi kimia: monomer
menjadi polimer).
• Warna indikator bertambah gelap dengan berlalunya
waktu dan paparan panas secara kumulatif.
• Perubahan warna menetap.
• Perubahan warna indikator bertambah cepat dengan
peningkatan suhu.

Epi cold chain


• Tipe-tipe VVM

• VVM-30. tahan > 30 hari pada 37°C


• (High stability vaccines seperti HepB, TT, DT)

• VVM-14, tahan > 14 hari pada 37° C


• (Medium stability vaccines seperti DPT-HB dan Campak)

• VVM-2, tahan > 2 hari pada 37°C


• (Least stable vaccines, seperti Polio)
Catatan:
• perbedaan tipe VVM hanya dapat diketahui saat penempelan di pabrik
vaksin
Stability of vaccine / vvm modul / WHO ref

11/19/2022 36
Manfaat VVM
• Memberikan peringatan pada petugas kapan harus
menolak atau tidak menggunakan vaksin.
• Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar rantai
dingin
• Memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih
dahulu disalurkan/dipakai
• Memungkinkan pemantauan kualitas rantai dingin
pada berbagai tingkat penyaluran dan penyimpanan
Penyimpanan vaksin
Kebutuha • Tingkat administrasi
n • Volume vaksin HS & FS
• Sumber daya
coldchain
• Tingkat sensitifitas vaksin terhadap
suhu
• Alat pemantau suhu
Penataan • Kontinyu (multilog, thermograph,

vaksin Frigde tag, log tag)


• Sesaat (thermometer)
• Pemantau paparan panas dan beku
Penyimpanan vaksin
PUSAT/ PROVINSI KAB/KOTA PKM/PUSTU BDD/UNIT
Bio Farma PELAYANAN
JENIS MASA SIMPAN VAKSIN
VAKSIN 6 BULAN 3 BULAN + 1 2 BULAN +1 1 BULAN +1 1 BULAN +1
BULAN CAD BULAN CAD MINGGU CAD MINGGU
CAD

POLIO Freezer : Suhu -15oC s/d

DPT-HB-Hib
DT
Td
TT BCG,
Campak, LEMARI ES : SUHU +2oC s/d 8oC SUHU
Polio RUANGAN
IPV
Hepatitis B,
DPT-HB
HB. Uniject
39
Prinsip Kapasitas Penyimpanan dan Transportasi

• Kapasitas Puncak
• Volume maksimum menentukan apakah tempat penyimpanan memiliki kapasitas
yang cukup atau apakah transportasi memadai
• Volume penyimpanan maksimum terjadi pada waktu diterimanya pengiriman dari
tempat penyimpanan yang lebih tinggi
• Volume transportasi maksimum terjadi ketika dilakukannya pengiriman ke tempat
penyimpanan paling besar

Kapasitas
puncak

April 2012 Day 2 – session 1 40


Coldroom
cm 20
Panjang 4 Meter

Perlu sirkulasi
jari ( 1 – 2 cm) 1
cm 40
Lebar
cm 30

cm 20

41
Penyimpanan di Lemari ES

Thermostat. Thermometer

Atau.

DPT BCG BCG


TT
DPT BCG Polio
TT
Hept B Polio
Campak DT

Hept. B Campak Polio DT


Volume untuk
vaksin = 24 Lt.

Grapik kartu suhu.

Vaksin Heat Sensitive. Vaksin freeze Sensitive.


Harus selalu berdekatan Cool pack. Cold pack. Harus selalu berjauhan
dengan evaporator. dengan evaporator.
Epi cold chain Okt 2003

42
L.E Domestik

Epi cold chain


Sensitifitas vaksin thd suhu
Heat sensitivity

Sangat sensitif 2 OPV Rotavirus

IPV

7 Measles
Days Pneumo
at 37°C conj
Yellow
Fever
14 DTP DTP-HepB

BCG
Hib Liq
30 Hib Lyo
DT/TT/Td Hep B
Less sensitive
HPV

Freeze sensitivity

sensitive
sensitive

Most
Less

44
Evidence of exposure to freezing
temperatures

10
0 20

-10 30

-20 40

CONTINUOUS MONITORING
Shake test
SHAKE TEST
• Dilakukan terhadap vaksin FS yang dicurigai beku
• Suhu thermometer < 0oC
• Freeze tag : Tanda X

• Dibandingkan dengan jenis vaksin yang sama yg


sengaja dibekukan.
??

√ X

Epi cold chain


Penanganan Vaksin Rusak, Kadaluarsa
dan Vaksin Sisa

• Pisahkan vaksin
• Buat berita acara penghapusan
• Lakukan pemusnahan
PEMUSNAHAN

Vaksin
• Dikubur
• Dibakar :
• Incinerator
• Aman terlindung (drum)
Alat suntik bekas
• Potongan jarum  needle pit, plastik  SB
• Jarum + plastik  SB tanpa menutup ulang
• Pemusnahan : Dikubur, dibakar
Penanganan vaksin yang sudah
dilarutkan
Ingat :
Pelarut tidak boleh saling ditukar

Gunakan pelarut dari pabrik yang sama dengan vaksin.

Pelarut harus didinginkan sebelum dicampur dengan vaksin, minimal


24 jam dalam lemari es

Jangan mencampur vaksin dengan pelarut sebelum anda siap


mengimunisasi.

Anda harus membuang vaksin yang telah dicampur dengan pelarut


setelah tiga jam (untuk vaksin BCG) atau setelah 6 jam (untuk vaksin
Campak) atau pada akhir pelayanan imunisasi, mana yang lbh dulu,

52
c. Menyimpan vaksin yang telah dicampur
dengan pelarut di atas bantalan busa yang
ada di dalam thermos (vaccine carrier).

53
KESIMPULAN
1. VAKSIN MERUPAKAN KEBUTUHAN POKOK PELAKSANAAN IMUNISASI
2. GUNAKAN VAKSIN SECARA EFEKTIF DAN EFISUEN
3. RANTAI VAKSIN MEMPENGARUHI KUALITAS VAKSIN
4. PENCATATAN SAAT MENERIMA DAN PENGGUNAAN VAKSIN
5. PELAPORAN RUTIN SETIAP BULAN KE DINAS KESEHATAN
6. PELAPORAN RS AKAN MENENTUKAN CAPAIAN IMUNISASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai