Merupakan kuman atau virus ataupun suatu komponen yang dibuat menjadi tidak aktif,
contohnya seperti :
BCG Polio
DPT-HB-Hib Campak
TT Hepatitis B
DT Td
Merupakan golongan vaksin yang akan rusak terhadap suhu dingin <00C (beku). Contohnya
seperti Hepatitis B, DPT, DPT/HB-Hib ,DT, TT.
Menilai vaksin apakah sudah pernah terpapar suhu diatas yang diperbolehkan. Caranya
membandingkan warna kotak dengan lingkaran disekitarnya.
VVM A : warna kotak masih putih dari lingkaran sekitar
VVM B : warna vaksin berubah lebih gelap tapi masih lebih terang dari lingkaran sekitar
VVM C : warna vaksin sama gelapnya dengan lingkarang sekitar
VVM D : warna vaksin lebih gelap dari lingkaran sekitar
1. Termometer
Gambar Termometer Muller
Alat Pengukur Suhu tanpa Menggunakan Sensor
2. Freeze Watch
Freeze watch merupakan alat pemantau untuk paparan suhu dingin, dimana tidak dapat
memantau paparan suhu panas. Bila freeze watch ini terpapar pada suhu < 0C selama 1
jam maka latar belakang yang ada di dalam berubah menjadi biru
3. Freeze Tag
Freeze tag merupakan alat pemantau paparan suhu dingin, tidak dapat memantau paparan
suhu panas. Digerakkan dengan baterai 1,5 volt dan bertahan selama 5 tahun. Bila freeze tag
ini terpapar pada suhu < 0C selama 1 jam maka tanda rumput () atau pada monitor berubah
menjadi tanda silang (X)
Penyimpanan Vaksin
Penyimpanan vaksin membutuhkan suatu perhatian khusus karena vaksin merupakan sediaan
biologis yang rentan terhadap perubahan temperatur lingkungan. Berikut macam-macam alat
penyimpanan vaksin :
Cold Box merupakan penyimpanan sementara dimana digunakan untuk pengiriman atau
membawa vaksin dari pabrik ke provinsi dan ke kabupaten.
Vaccine Carrier merupakan penyimpanan vaksin untuk mengirim atau membawa vaksin dari
puskesmas ke posyandu.
Proses dalam pengelolaan vaksin adalah semua kegiatan pengelolaan vaksin mulai dari
permintaan vaksin, penerimaan atau pengambilan, penyimpanan sampai dengan pemakaian
vaksin.
a. Permintaan vaksin.
Permintaan kebutuhan vaksin didasarkan pada jumlah sasaran yang akan diimunisasi
dengan mempertimbangkan kapasitas tempat penyimpanan vaksin. Permintaan vaksin di
semua tingkatan dilakukan pada saat stock vaksin telah mencapai stock minimum oleh karena
itu setiap permintaan vaksin harus mencantumkan sisa stock yang ada.
Pengambilan vaksin harus menggunakan peralatan rantai vaksin yang sudah ditentukan,
Misalnya cold box atau vaccine carrier atau termos. Sebelum memasukan vaksin ke dalam alat
pembawa, petugas harus memeriksa indikator vaksin (VVM) kecuali vaksin BCG. Vaksin yang
boleh digunakan hanya bila indikator VVM A atau B di simpan dalam LE, sedangkan bila
VVM pada tingkat C atau D, vaksin tidak diterima karena tidak dapat digunakan lagi
penyimpanannya tidak perlu disimpan dalam LE. Dibuat pengajuan penggantian dan membuat
berita acara kerusakan vaksin. Selanjutnya ke dalam vaccine carrier dimasukan kotak cair
dingin (cool pack) dan di bagian tengah diletakan termometer. Vaccine carrier yang telah berisi
vaksin, selama perjalanan tidak boleh terkena matahari langsung.
b. Penyimpanan Vaksin.
Agar vaksin tetap mempunyai potensi yang baik sewaktu diberikan kepada sasaran maka
vaksin harus disimpan pada suhu tertentu dengan lama penyimpanan yang telah ditentukan di
masing-masing tingkatan administrasi.
Cara penyimpanan untuk vaksin sangat penting karena menyangkut potensi dan daya
antigennya. Dibawah ini merupakan gambaran tentang lama penyimpanan vaksin disetiap
tingkatan:
Sumber : World Health Organization, User’s handbook for vaccine cold room 0r freeze room,
2002.
Untuk melakukan pemantauan suhu rantai dingin (cold chain) vaksin maka digunakan
pemantau suhu. Pada kamar dingin (cold room) alat pemantau suhu berupa lampu alarm yang
akan menyala bila suhu di dalamnya melampaui suhu yang ditetapkan. Untuk memantau suhu
lemari es selain menggunakan termometer yang terletak pada dinding luar lemari es juga
menggunakan termometer yang diletakkan dalam lemari es. Agar vaksin tetap mempunyai
potensi yang baik sewaktu diberikan kepada sasaran maka vaksin harus disimpan pada suhu
tertentu dengan lama penyimpanan yang telah ditentukan di masing¬-masing tingkatan
administrasi. Untuk menjaga rantai dingin vaksin yang disimpan pada lemari es di Puskesmas,
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
3. Pencatatan data vaksin di buku catatan vaksin meliputi tanggal diterima atau dikeluarkan,
nomor batch, tanggal kadaluarsa, jumlah diterima atau dikeluarkan dan jumlah sisa yang ada.
Susunan vaksin dalam lemari es harus diperhatikan karena suhu dingin dari lemari es/freezer
diterima vaksin secara konduksi.
NARKOTIKA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun
2009)
Aplikasi SIPNAP ini merupakan bentuk fasilitas pemerintah kepada sarana pelayanan
kesehatan agar lebih mudah melakukan kewajibannya dalam melakukan pelaporan
penggunaan narkotika dan psikotropika, kemudian pemerintah akan lebih mudah memantau
distribusi narkotika dan psikotropika di sarana resmi untuk melihat ketersediaanya di lapangan
serta rantai distribusinya. Untuk mengakses aplikasi ini dapat mengunjungi
situs www.sipnap.kemkes.go.id, pada situs tersebut terdapat buku panduan pada fitur bantuan.
Buku panduan ini membantu pengguna agar dapat memahami cara penginputan sehingga dapat
dilakukan atau mengakses sendiri tanpa perlu menunggu adanya sosialisasi.
DP
Warihwati Rinansita. Menjamin Kualitas Vaksin dengan Managemen Ratai Dingin. Fakultas
Kedokteran UGM, Yogyakarta.