PENGELOLAAN VAKSIN
Bidang Farmasi dan Litbang
Dinas Kesehatan Provinsi
Kalsel
2015
PENGGOLONGAN VAKSIN
1. Penggolongan berdasarkan asal antigen (Immunization
Essential)
a. Berasal dari bibit penyakit yang dilemahkan (live
attenuated)
a. Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever
b. Bakteri : BCG
b. Berasal dari bibit penyakit yang mematikan (inactivated)
a. seluruh partikel diambil :
- virus: IPV (injecrable/Inactivated Polio Vaccine= Polio
injeksi), Rabies
- Bakteri : pertusis
b. Sebagian partikel diambil:
- Murni : Meningococal
- Gabungan : Hib (Haemofilus Influenza type B)
c. Rekombinan (rekayasa genetika) : Hepatitis B
PENGELOLAAN VAKSIN
Pengelolaan vaksin meliputi kegiatan
: perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, dan pendistribusian,
penggunaan, pencatatan dan
pelaporan serta monitoring dan
evaluasi.
PENGADAAN
PENDISTRIBUS
IAN
PENERIMAAN
&
PENYIMPANAN
PENCATATAN &
PELAPORAN
MONITORING
BIAYA
OPERASIONAL
KETERANGAN
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
VAKSIN
Vaksin yang
diperlukan
2. DPTHB (vial)
Vaksin
3 POLIO (vial)
Vaksin
4 Hepatitis B
Buah = (sas x target HB 1) + (sas x HB2) + (sas x
HB3)
5 Campak (vial)
Vaksin
Sasaran x target
IP Campak tahun lalu
(sasaran x target)
Vaksin
IP DT tahun lalu
8 DPTHB-HB (DH)
Vaksin
DISTRIBUSI
PENERIMAAN VAKSIN
Penerimaan vaksin di kabupaten/kota dan puskesmas
a) Jumlah dan jenis yang diterima harus sesuai dengan yang
tercantum dalam SBBK dan dinyatakan dalam satuan
ampul, vial atau dosis
b) VVM saat diterima pada kondisi A atau B
c) Apabila menggunakan indikator pembekuan, kondisinya
masih menunjukkan tanda rumput ()
d) Khusus vaksin BCG, indikator paparan panas menunjukkan
jendela C dan D masih putih
e) Penerimaan vaksin di kabupaten/kota dilakukan oleh
pengelolaa obat dan pengelola program imunisasi,
diketahui kepala dinas kesehatan kabupaten/kota atau
pejabat untuk ditunjuk
f) Penerimaan vaksin di Puskesmas dilakukan oleh pengelola
obat dan korim (koordinator Imunisasi), diketahui Kepala
Puskesmas
PENYIMPANAN VAKSIN
Cold Box
Provinsi
(Cold Room)
Cold Box
Kab/Kota
Cold Box/ Vaccine
Carrier
Puskesmas
Vaccine Carrier
IBU dan Anak
SUHU
PENYIMPANAN
UMUR VAKSIN
BCG
1 tahun
1 tahun
DPT-HB
2 tahun
HEPATITIS B
26 bulan
TT
2 tahun
DT
2 tahun
POLIO
6 bulan
2 tahun
CAMPAK
2 tahun
2 tahun
DPT-HB
2 tahun
Pelarut BCG
Suhu kamar
5 tahun
Pelarut Campak
Suhu kamar
5 tahun
VAKSIN
MASA PEMAKAIAN
POLIO
2 Minggu
TT
4 Minggu
DT
4 Minggu
DPT-HB
4 Minggu
BCG
3 Jam
CAMPAK
6 Jam
PENYIMPANAN VAKSIN
Cara penyimpanan yang baik untuk produk yang
berasal dari bahan biologi seperti vaksin, antisera
dll., sangat penting agar potensinya tetap
memenuhi persyaratan yang berlaku dalam jangka
waktu yang cukup lama sebelum penggunaannya.
Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka vaksin akan
mengalami kerusakan yang dapat berupa
penurunan potensi, aktivitas maupun daya
antigenetiknya, dalam jangka waktu yang singkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan
vaksin adalah suhu, sinar matahari dan kelembaban
PENGARUH SUHU
Suhu adalah faktor yang sangat penting pada penyimpanan
vaksin, karena dapat menurunkan potensi maupun efikasi
vaksin yang bersangkutan apabila disimpan pada suhu
yang tidak sesuai. Penyimpanan vaksin dan sera misalnya,
pada suhu yang berubah-ubah atau terlalu tinggi akan
menyebabkan penurunan potensi yang cukup besar.
Semua vaksin virus hidup seharusnya disimpan pada suhu
dibawah 00C, sedangkan semua vaksin jerap pada suhu
20C-80C. Apabila vaksin jerap disimpan dibawah 00C atau
membeku vaksin akan rusak dan tidak dapat dipakai.
Vaksin yang mengandung zat pengawet (preservative)
tidak boleh membeku karena akan merusak antigen
tersebut. Dengan demikian semua vaksin bakteri, toksoid
dan antitoksin akan tetap mempunyai daya antigenitasnya
selama disimpan pada suhu yang dianjurkan
Efek Samping
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat
umum seperti demam. Satu hingga dua minggu
kemudian timbul indurasi dan eritema di tempat
suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian
pecah menjadi ulkus. Luka ini tidak memerlukan
pengobatan, akan sembuh secara spontan dan
meninggalkan tanda parut.
Kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak
dan/atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak
menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak
memerlukan pengobatan, dan akan menghilang dengan
sendirinya.
Sekalipun sangat jarang, karena dosis berlebihan atau
suntikan terlalu dalam (subkutan) pada bayi < 1 tahun
kadang-kadang dapat terjadi limfadenitis supurativa.
Proses ini bersifat tenang dan akan sembuh spontan
sekalipun tanpa pengobatan.
Efek Samping
Gejala-gejala seperti lemas, dan kemerahan
pada lokasi suntikan yang bersifat sementara,
dan kadang-kadang gejala demam.
Penyimpanan
Harus DT disimpan dan ditransportasikan pada
suhu 20 80C. TIDAK BOLEH DIBEKUKAN.DT
Daluarsa : 2 tahun
Kemasan
Vaksin DT tersedia dalam vial 10 dosis
Efek Samping
Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan.
Gejala seperti lemas, dan kemerahan pada
lokasi suntikkan yang bersifat sementara, dan
kadang-kadang gejala demam. Imunisasi TT
aman diberikan selama periode kehamilan.
Penyimpanan dan Daluarsa
Vaksin TT harus disimpan dan
ditransportasikan pada suhu 2 0 80C.TIDAK
BOLEH DIBEKUKAN.
Daluarsa : 2 tahun
Efek samping
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan
selama 3 hari yang dapat terjadi 8 12 hari setelah vaksinasi.
Terjadinya Encephalitis setelah vaksinasi pernah dilaporkan yaitu
dengan perbandingan 1 kasus per 1 juta dosis diberikan.
Penyimpanan dan Daluarsa
Vaksin Campak beku-kering harus disimpan pada suhu dibawah 8 0C
(kalau memungkinkan di bawah 00C) sampai ketika vaksin akan
digunakan. Tingkat stabilitas akan lebih baik jika vaksin (bukan
pelarut) disimpan pada suhu -200C. Pelarut tidak boleh dibekukan
tetapi disimpan pada kondisi sejuk sampai dengan ketika akan
digunakan. Vaksin harus terlindungi dari sinar matahari.
Daluarsa : 2 tahun
Kemasan
Vaksin tersedia dalam kemasan vial 10 dosis + 5 ml pelarut dalam
ampul.
2. Serum Sickness
Penderita sebaiknya istirahat dan berilah anti histamin selama
beberapa hari. Bila sangat berat dapat diberi sediaan
kortikosteroid.
Keterangan: Untuk penderita yang disuntik serum anti rabies
sebaiknya pemberian kortikosteroid dihindarkan
Efek Samping
1. Reaksi anafilaktik jarang terjadi, tetapi bila ada timbulnya dapat
segera atau dalam waktu beberapa jam sesudah suntikan
2. Serum sickness ; timbl 5 hari setelah suntikan dan dapat berupa
demam, gatal-gatal, eksantema, sesak nafas dan gejala alergi
lainnya. Sebelum memberi suntikan serum anti tetamus dengan
dosis penuh, sebaiknya dilakukan tes hipersensitifitas subkutan
terutama bagi mereka yang mempunyai penyakit alergi (asthma,
dll)
Penyimpanan dan Daluarsa
Disimpan pada suhu 20 80C.
Daluarsa : 2 tahun
Kemasan
Ampul 1 ml : 1.500 IU
2 ml : 10.000 IU
Vial 5 ml : 20.000 IU