Anda di halaman 1dari 85

Manajemen

Rantai Dingin Vaksin

Subdit Imunisasi – Ditjen PP dan PL

Disampaikan pada Pertemuan Workshop Pengelolaan Cold Chain


bagi Petugas Puskesmas di Rumah Sakit dan Puskesmas
Tangerang, 26 Mei 2015
Pendahuluan
Vaksin •Harus selalu tersedia
sampai ke tingkat
merupakan pelayanan
kebutuhan •Kelebihan menyebabkan
pemborosan
pokok •Kekurangan menyebabkan
terhambatnya pelaksanaan
pelaksanaan program
imunisasi. •Perencanaan harus tepat.

•Disimpan pada suhu yang


Kualitas harus sesuai
tetap tinggi •Ketersediaan coldchain
disetiap level
Manajemen
Rantai Dingin Vaksin
Pesan Utama

Kita harus memperkuat manajemen mutu sistem


rantai dingin vaksin karena standar manajemen
mutu yang tinggi adalah salah satu elemen yang
sangat penting dari program imunisasi yang
efektif

Epi cold chain


Pengertian Vaksin

Vaksin -- Vaccinia

Suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman


(bakteri, virus), atau racun kuman (toxoid) yang telah dilemahkan
atau dimatikan dan berguna untuk merangsang timbulnya
kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Epi cold chain


Penggolongan berdasarkan asal antigen

1. Bibit penyakit yang dilemahkan (live attenuated)


Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever
Bakteri : BCG

2. Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)


Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),
Rabies
Basis protein : Subunit pertusis
Toxoid : Dipteri dan tetanus

3. Recombinant : Hept B

Epi cold chain


Penggolongan berdasarkan sensitivitas suhu

FS Gol. vaksin yang akan


rusak terhadap suhu
(Freeze Sensitive) dingin <00C (beku)
tidak tahan beku

HS Gol. vaksin yang akan


rusak terhadap
paparan panas yang
(Heat Sensitive)
berlebih (>340C)
tidak tahan panas

Epi cold chain


Penggolongan berdasarkan sensitivitas suhu

Hepatitis B

FS Gol. vaksin yang akan


rusak terhadap suhu
Td

DPT-HB-Hib
(Freeze Sensitive) dingin <00C (beku) DT
tidak tahan beku
TT

HS Gol. vaksin yang akan


rusak terhadap
paparan panas yang
BCG

POLIO
(Heat Sensitive) CAMPAK
berlebih (>340C)
tidak tahan panas

Epi cold chain


Kerusakan vaksin

 Terhadap panas / sinar matahari


 Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
 Ultra violet dapat merusak vaksin BCG.
 Terhadap pembekuan
 Pelarut tidak boleh dibekukan

Epi cold chain


Pengenalan Vaksin
Pengenalan vaksin Program Imunisasi

 BCG1 0,05 ml
 DT 0,5 ml
 TT 0,5 ml
 Td 0,5 ml
 OPV / POLIO
◦ tOPV (2 x 0,1 ml) 2 tetes
 CAMPAK 0,5 ml
 DPT - Hep-B - Hib 0,5 ml
 HEPATITIS-B PID 0,5 ml

Epi cold chain


Jumlah dosis dalam vial

Jenis vaksin dosis / vial Pemberian Cara


Pemberian
Hept. PID 1 dosis 0,5 ml intra muskular

BCG 20/10 dosis 0,05 ml intra kutan

Polio 10 / 20 dosis 2 tetes oral

Td 10 dosis 0,5 ml intra muskular

DPT-HB-Hib 5 dosis 0,5 ml intra muskular

DT 10 dosis 0,5 ml intra muskular

TT 10 dosis 0,5 ml intra muskular

Campak 10/20 dosis 0,5 ml sub kutan

Epi cold chain


Vaksin diluar Program Imunisasi Dasar

• MMR •Demam tyfoid


•Influenzae •Yellow fever
•Pneumokok •Japanese Encephalitis
•Hepatitis A •Rabies
•Meningokok •Human pailoma Virus (HPV)
•Varisela

Disimpan di temperatur 2-8°C


Rantai Vaksin

Epi cold chain


Rantai vaksin
Perubahan

 Cold chain  Cool Chain  vaccine chain  Rantai vaksin.

1. Pengertian
Adalah suatu prosedur (tata cara) peralatan yang digunakan dalam
pengiriman atau penyimpanan vaksin dari Pabrik pembuat vaksin
sampai pada sasarannya yaitu Ibu dan anak.

2. Tujuan
Adalah untuk memperkecil kesalahan selama penangan terhadap
vaksin sehingga dapat diketahui bahwa vaksin yang akan digunakan
/ disuntikan masih mempunyai potensi baik yang dapat
menimbulkan kekebalan.

Epi cold chain


RANTAI VAKSIN (COLD
CHAIN) POSYAND
U
VACCINE
CARRIER

VACCINE PUSKESMAS LEMARI ES


CARRIER
RS/UPS

KABUPATEN
COLD LEMARI ES + FREEZER
BOX

PROVINSI
COLD ROOM + LEMARI ES + FREEZER

COLD
BOX
KEMENKES
System penyimpanan vaksin
Province

Districs
3+1

Health center
2+1

1 + 1 mg
Epi cold chain
Penyimpanan vaksin

• Tingkat administrasi
Kebutuhan • Volume vaksin
coldchain • Sumber daya

• Tingkat sensitifitas vaksin terhadap


suhu
Penataan • Alat pemantau suhu
• Kontinyu (multilog, thermograph)
vaksin • Sesaat (thermometer)
• Pemantau paparan panas dan beku
Penyimpanan vaksin
 Provinsi :
 Coldroom, lemari es (suhu 2 s.d 8 oC) untuk vaksin
selain polio
 freeze room , freezer (suhu -15 s.d -25 oC) untuk
vaksin polio
 Stok maksimum 3 bulan kebutuhan + 1 bulan
cadangan.
 Kabupaten / kota :
 coldroom, lemari untuk semua vaksin kecuali polio
 Freezer untuk vaksin polio
 Stok maksimum 2 bulan kebutuhan + 1 bulan cadangan
 Puskesmas , RS, Klinik, UPKS
 Semua jenis vaksin disimpan pada lemari es (suhu 2-
8oC)
 Stok maksimum 1 bulan kebutuhan + 1 minggu
cadangan.
Penyimpanan vaksin

20
Penyimpanan pelarut
 Disimpan pada suhu ruangan, terlindung
dari sinar matahari langsung.
 Pelarut tidak boleh beku
 Sehari sebelum digunakan, pelarut
disimpan pada suhu 2 s.d 8 oC
Penempatan lemari es

Jarak lemari es - dinding belakang : > +


10 – 15 cm atau sampai pintu lemari es dapat
dibuka
Jarak antara lemari es - lemari es : + 15 cm.
Tidak terkena sinar matahari langsung.
Sirkulasi udara cukup
Satu unit lemari es / freezer 1 stop
kontak listrik
SATU STOP KONTAK UNTUK SATU LEMARI ES
SATU LEMARI ES UNTUK SATU JENIS VAKSIN
BERI JARAK ANTAR LE
No!
Masa Simpan
Vaksin

Epi cold chain


Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun

FS Td +20C s/d +80C 2 tahun


DT 2 tahun
TT 2 tahun
+20C s/d +80C atau
BCG 1 tahun
-150C s/d -250C
+20C s/d +80C atau 6 bulan
HS POLIO
-150C s/d -250C 2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau
2 tahun
-150C s/d -250C
Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
Epi cold chain
Kerusakan Vaksin terhadap
Suhu
Vaksin Suhu Bertahan

FS
Hep. B - 0,50C Max ½ jam

Td, TT, DT - 50C s/d - Max 1,5-2 jam


100C

Td 14 hari

Hep. B & TT 30 hari


Beberapa 0C di
Polio atas suhu 2 hari

HS
kamar (<340C)
Campak & BCG 7 hari

Epi cold chain


Sensitifitas vaksin thd suhu
Heat sensitivity
Sangat sensitif 2 OPV Rotavirus

IPV

7 Measles
Days Pneumo
at conj
Yellow
37°C
14 Fever
DTP DTP-HepB

BCG
Hib Liq
30 Hib Lyo
DT/TT/Td Hep B
Less HPV

sensitive
Freeze sensitivity

sensitive
sensitive

Most
Less

28
Penataan Vaksin

Epi cold chain


Bentuk pintu tempat penyimpanan vaksin

Buka depan Buka atas

Epi cold chain


Menentukan pilihan lemari es / freezer
yang tepat untuk menyimpan vaksin
Bentuk buka dari depan Bentuk buka dari atas
(Front opening) (Top opening).
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
 Penyusunan  Suhu labil.  Suhu Stabil.  Penyusunan
vaksin mudah Pada saat pintu Pada saat pintu vaksin agak
dan jelas. lemari es dibuka lemari es dibuka sulit karena
maka suhu dingin maka suhu dingin vaksin
dari atas akan dari atas akan menjadi
turun kebawah dan turun kebawah dan bertumpuk.
keluar tertampung.
 Jumlah vaksin  Jumlah vaksin
yang ditampung Yang ditampung
menjadi sedikit. dapat lebih
 Karena suhu labil banyak.
maka vaksin tidak  Dengan suhu stabil
dapat bertahan maka vaksin yang
lama. disimpan dapat
bertahan lama
Hasil test lemari es buka depan

Data suhu lemari es Rumah Tangga.


16,0
Minimun area
Medium area
Maximun area

12,0
Temperature °C

8,0
3

4,0
1 TTM diletakan diatas

2 TTM diletakan ditengah


0
3 TTM diletakan dibawah

21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr


Time (starting 20/02/2003)

Epi cold chain


Hasil test lemari es buka atas

Epi cold chain


Penataan vaksin
 Vaksin sensitif panas (BCG, Polio dan
Campak) : dekat dengan unit pendingin
(cooling unit / evaporator)
 Vaksin sensitif beku (Hep. B, DPT-HB,
DT,TT,Td) : jauh dari unit pendingin
 Jarak antar dus vaksin 1-2 cm atau 1 jari
tangan
 Diantara dus vaksin diletakkan alat
pemantau suhu
Penempatan vaksin buka depan

DPT-
HB-
Hib
PENATAAN VAKSIN
LE domestik

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan


Penempatan buka atas

Lemari es RCW 50 EK
tingkat Puskesmas.
Thermometer
Thermostat.

Freeze watch.

Atau.

Atau. DPT BCG BCG


TT
DPT BCG Polio
TT
Hept B Polio
Campak DT

Hept. B Campak Polio DT


Volume untuk
vaksin = 24 Lt.
Freeze Tag.

Grapik kartu suhu.

Vaksin Heat Sensitive. Vaksin freeze Sensitive.


Harus selalu berdekatan Cool pack. Cold pack. Harus selalu berjauhan
dengan evaporator. dengan evaporator.
Epi cold chain Okt 2003
Pemakaian Vaksin
KEBIJAKAN MULTI DOSIS
 Hanya berlaku untuk vaksin sisa pelayanan statis
 Syarat penggunaan vial vaksin yang telah dibuka,
harus memenuhi ketentuan :
◦ Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa
◦ Vaksin tetap disimpan pada suhu +2 OC s.d +8 OC
◦ Sterilitas vaksin dapat terjamin
◦ Vial vaksin tidak pernah terendam dalam air
◦ VVM masih menunjukan kondisi A atau B
◦ Dicantumkan waktu /tanggal pertama vaksin
dibuka
 Vaksin sisa pelayanan dinamis harus dibuang
Tabel masa pakai vaksin...
No Jenis Vaksin Masa pakai Keterangan
1 BCG 3 jam Dicantumkan jam
pelarutan vaksin
2 Campak 6 jam
3 Polio 2 minggu Dicantumkam
tanggal pertama
4 DPT-HB 4 minggu kali vaksin
DPT-HB-Hib digunakan
5 DT 4 minggu
6 TT 4 minggu
7 Td 4 minggu
Vaksin tidak dapat digunakan
1. Expired date (kadaluarsa) telah berakhir.
2. Vaksin dengan VVM yang telah menjadi
C atau D
3. Vaksin TT, DT, DPT-Hept B, PID Hept B beku
atau pernah beku.
4. Vaksin yang pernah terendam air.
5. Vaksin yang labelnya telah hilang.
6. Vaksin yang kemasannya telah pecah
7. Vaksin yang telah direkonstruksi (dioplos) seperti
BCG, Campak dan waktunya telah berakhir.

6/29/2009 29
Masa Kadaluarsa (Exp Date)

EXP: EXP BY : EXP BEFORE


10/2012 10/2012 : 10/2012

Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai
sampai dengan:
sampai dengan: sampai dengan : 30/09/2012
31/10/2012 30/09/2012

Epi cold chain


Penerimaan Vaksin
Penerimaan Vaksin
 Cek kelengkapan administrasi
◦ SP/SBBK (Surat Bukti Barang Keluar)
◦ VAR (Vaccine Arrival Report)
 Cek jenis dan jumlah vaksin  Cocokkan
dengan SP / SBBK
 Cek kualitas vaksin
◦ VVM
◦ Freeze tag /Freeze watch

Surveilans KIPI
44
Penerimaan Vaksin
 Kondisi VVM A atau B : Vaksin baik
◦ Vaksin disimpan dalam LE
 Kondisi VVM C atau D : Vaksin jelek
◦ Tidak perlu disimpan dalam LE
◦ Ajukan penggantian
◦ Buat berita acara kerusakan vaksin
 Freeze tag
◦ Tanda √ : Vaksin baik
◦ Tanda X : Vaksin curiga beku  Shake test.
SBBK
VACCINE ARRIVAL REPORT
Shake Test

 Dilakukan terhadap vaksin FS yang


dicurigai beku
◦ Suhu thermometer pada pagi hari : 0oC
◦ Freeze tag : Tanda X
◦ Freeze watch : Pecah  Berwarna biru
 Dibandingkan dengan jenis vaksin yang
sama yg sengaja dibekukan.

Surveilans KIPI 48
*Shake test (2)
Vaksin TT Vaksin DTP

*Identifikasi vaksin curiga


beku.
AWAL AWAL

Vaksin TT Vaksin DTP

*Lakukan uji kocok (shake


test)
Vaksin TT Vaksin DTP

*Setelah 10 menit
Vaksin TT Vaksin DTP

*Setelah 20 menit.
Vaksin TT Vaksin DTP

X X
*Setelah 30 menit
Pendistribusian Vaksin
 Perhatikan :
◦ VVM
◦ Tanggal kadaluarsa (FEFO)
◦ Urutan penerimaan (FIFO)
 Cool pack
◦ Dibuat dengan menyimpan dalam LE selama 24 jam.
 Vaccine carrier
◦ Kondisi bersih
◦ Tidak retak, bocor
◦ Busa penutup.

Surveilans KIPI 55
Pendistribusian Vaksin
Tgl No.Batch ED VVM Urutan
terima distribusi
1 Jan 08 x11xx Mar 09 A
3 Feb 08 x11xx Mar 09 A
5 Feb 08 x13xx Ags 09 B
4 Apr 08 x49xx Sept 09 A
6 Mei 08 x05xx Desb 09 C

7 Jul 08 x76xx Jan 10 B


Pendistribusian Vaksin
Tgl No.Batch ED VVM Urutan
terima distribusi
1 Jan 08 x11xx Mar 09 A 3
3 Feb 08 x11xx Mar 09 A 4
5 Feb 08 x13xx Ags 09 B 1
4 Apr 08 x49xx Sept 09 A 5
6 Mei 08 x05xx Desb 09 C X

7 Jul 08 x76xx Jan 10 B 2


PERALATAN RANTAI VAKSIN
PERALATAN RANTAI VAKSIN

1 Pengertian
adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin
sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan.

2. Fungsi
Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang
telah ditetapkan sehingga potensi vaksin dapat terjamin dan vaksin
dapat bertahan lebih lama.

3. Peralatan Rantai Vaksin terdiri dari :


Alat tempat menyimpan vaksin : Cold room, freezer room, Lemari es, freezer
Alat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrier
Alat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack
Alat pemantau suhu vaksin : Thermometer,Thermograph, VCCM, VVM,
Freeze tag, Fridge tag

Epi cold chain


Alat tempat menyimpan vaksin
Cold room / freezer room

Lemari es / freezer

Domestic refrigerator (unmodified & modified)


RCW 50 EK, RCW 50 EG

Epi cold chain


FASILITAS PENYIMPANAN DINGIN
DI DAERAH SULIT

Lemari Es Tenaga Surya (SolarChill) Tanpa Baterai


Model lemari es standar WHO / UNICEF
LEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS YANG SUDAH TERDAFTAR DI WHO / UNICEF (PIS 2000)

RCW 42 EK FCW 20 EK RCW 50 EK TCW 2000


(PIS E3/22 -M) (PIS E3/73-M) (PIS E3/91-M) (PIS E3/111-M)

Vestfrost MK 144 (PIS E3/57-M) Vestfrost MK 204 (PIS E3/81-M) Dovline (PIS E3/110-M)
Epi cold chain
Alat pembawa vaksin
 Fungsi : untuk membawa vaksin dari suatu
tempat ke tempat lain dengan aman.

 Tujuan : agar vaksin yang dibawa mempunyai


kondisi tetap sama seperti pada kondisi
awalnya.

 Bentuk : berbentuk kotak yang telah di-insulasi


dengan baik sehingga menjadi kedap udara

 Jenis alat pembawa vaksin


◦ Cold / cool box
◦ Cold / cool pack
◦ Vaksin carrier
◦ Thermos

Epi cold chain


Cold / cool box disposable

Cold / cool box reusable

Epi cold chain


Cold / cool pack
Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari 24 jam
pada suhu dibawah - 5O C … - 25O atau dalam freezer

Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 24 jam
pada suhu + 2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es (dekat
evaforator)

Epi cold chain


Vaksin carrier

Thermos

Epi cold chain


Pembuatan cool pack

 Pembuatan cool pack sebaiknya pada suhu antara


0 oC s/d– 3 oC
 Dengan Lama pendinginan minimal 12 jam.
 Pendinginan pada cool pack yang terbaik selama 24 jam.
 Cool pack yang didinginkan lebih dari 24 jam, hasilnya
tidak mempengaruhi cool life.
 Test pada vaccine carrier standar.

Epi cold chain


PERALATAN PEMANTAU
SUHU VAKSIN
Peralatan pemantau suhu vaksin

1. Alat pengukur suhu


◦ Termometer Dial
◦ Termometer Muller
◦ Termometer bulb.
2. Alat pemantau paparan suhu dingin
Freeze Tag
3. Alat pemantau paparan panas
◦ VCCM (Vaccine Cold Chain Monitor)
◦ VVM (Vaccine Vial Monitor)
4. Alat pengukur dan pemantau suhu panas / dingin.
◦ Termograf
◦ Fridge tag
◦ Multilog
◦ Tiny TTM (Time Temperature Monitor)

Epi cold chain


Pemantau suhu

-Mencatat suhu sesaat


- Catatan suhu dibuat 2 kali
sehari, pagi dan sore.

Muller Dial Bulb


Epi cold chain
GRAFIK SUHU LEMARI ES
Pencatat suhu

Thermograph TTM Multilog

Epi cold chain


Pencatat suhu

Thermograph

TTM
Pemantau suhu dingin

• Alat pemantau paparan suhu dingin, tidak dapat memantau paparan suhu panas
• Digerakkan dengan baterai 1,5 volt dan bertahan selama 5 tahun
• Bila freeze tag ini terpapar pada suhu < 0C selama 1 jam maka tanda rumput () atau
pada monitor berubah menjadi tanda silang (X)
Epi cold chain
Pemantau suhu panas dengan VVM

A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan

Epi cold chain


VACCINE VIAL MONITOR (VVM)

BAIK BURUK

o Semua alat pemantau suhu bertujuan untuk memberi


gambaran akan paparan suhu selama penyimpanan dan
pengiriman vaksin
o Pengukuran potensi pada vaksin dilakukan melalui test Laboratorium
Indikator kimiawi terkait dengan waktu – suhu.
Menunjukkan paparan suhu panas yang berlebih terhadap waktu.
Perubahan warna berlangsung secara bertahap dan menetap.

Semua vaksin memiliki VVM kecuali vaksin BCG


VVM pada Vaksin

VVM
VVM
Bagaimana Cara Kerja VVM?

 Warna indikator bertambah gelap dengan berlalunya waktu


dan paparan panas secara kumulatif.

 Perubahan warna menetap.


◦ Perubahan warna indikator bertambah cepat dengan
peningkatan suhu.
Manfaat VVM
 Memberikan peringatan pada petugas kapan harus menolak
atau tidak menggunakan vaksin.
 Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar rantai
dingin
 Memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih dahulu
disalurkan/dipakai
 Memungkinkan pemantauan kualitas rantai dingin pada
berbagai tingkat penyaluran dan penyimpanan
VACCINE COLD CHAIN MONITOR (VCCM)

 Alat pemantau suhu paparan panas


 Tidak dapat memantau suhu < 0C
 Tidak berfungsi bila lidah pada ujung jendela belum ditarik atau diaktifkan
Multilog trace
Fridge-Tag

- Mencatat suhu selama 30


hari
-Suhu maksimum-minimum
-Terdapat tanda alarm:
->8o C 10 jam
-< -0,5o C 60 menit
LAPORAN PEMAKAIAN VAKSIN

 Dilaporkan setiap bulan


 Bersamaan dengan laporan cakupan dan
permintaan
 Ingat : Laporan kerusakan (kadaluarsa,
pecah,beku, kena panas dll)
Pemusnahan vaksin
a. Vaksin kadaluarsa, vaksin rusak karena
paparan suhu, kemasan rusak (label hilang
atau tidak terbaca)
 Dibuat berita acara , ditandatangai oleh pejabat
struktural
 Dimusnahkan
b. Vaksin sisa (vaksin yang digunakan pada
pelayanan luar gedung)
 Langsung dimusnahkan
c. Cara pemusnahan
 Pembakaran
 Incinerator
 Pembakaran aman terlindung
 Dikubur sedalam 2-3 meter
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai