Anda di halaman 1dari 10

RSU Bunda Jakarta

Panduan
31 Desember
Obat – Obat Dengan
Kewaspadaan Tinggi 2016
(High Alert Medication)
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM BUNDA JAKARTA
NOMOR : 065/SK/KEP/RSUMTG/XII/2016
TANGGAL : 31 DESEMBER 2016

PANDUAN OBAT-OBAT DENGAN KEWASPADAAN TINGGI (HIGH ALERT MEDICATION)


DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA JAKARTA

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 2
BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
2. Obat – obatan dengan Kewaspadaan tinggi adalah obat-obatan yang memiliki risiko tinggi
karena dapat membahayakan pasien secara signifikan apabila salah penggunaannya,
walaupun kesalahan mungkin tidak lebih sering pada obat-obatan ini, tetapi akibat dari
kesalahannya jelas sangat berbahaya bagi pasien.
3. Obat – obat yang dikendalikan adalah obat yang pemakaiannya harus dikendalikan
dengan melakukan pencatatan dan penyimpanan khusus untuk mencegah
penyalahgunaan serta diatur dalam undang – undang.

B. TUJUAN
1. Tujuan dari Panduan ini adalah untuk membuat standar praktek pengamanan dan
penanganan obat-obatan dengan Kewaspadaan Tinggi di Rumah Sakit Umum Bunda
Jakarta.
2. Obat – obatan ini, setiap obat dengan kewaspadaan tinggi memiliki praktek pengamanan
obat yang spesifik yang diperlukan pada saat diberikan, tidak semua praktek pengamanan
obat – obatan diperlukan untuk setiap obat dengan kewaspadaan tinggi.

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 3
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku untuk seluruh staf yang terlibat dalam penyimpanan, pengeluaran, dan
pemberian obat dengan Kewaspadaan Tinggi.

A. TANGGUNG JAWAB ORGANISASI


1. Kepala Rumah Sakit bertanggung jawab dalam memastikan bahwa mekanisme
implementasi, pemantauan dan perbaikan dari panduan ini secara keseluruhan berjalan
dengan baik dan panduan – panduan ini yang menghormati hak – hak pasien,
dilaksanakan, serta dapat diakses dan dipahami oleh seluruh staf terkait.
2. Kepala Bidang Medis bertanggung jawab dalam memastikan bahwa seluruh Kepala
Bidang Pelayanan:
a. Menyebarkan panduan ini di area yang menjadi tanggung jawab mereka,
b. Mengimplementasikan panduan ini di area yang menjadi tanggung jawab mereka,
c. Mengidentifikasikan dan mengalokasikan sumber daya yang sesuai untuk memenuhi
panduan ini,
d. Memastikan bahwa semua staf yang berada di bawah pengawasan mereka sudah
mengikuti pelatihan setiap tahunnya,
e. Memastikan bahwa seluruh staf yang berada di bawah pengawasan mereka sudah
diberitahukan mengenai panduan ini.
3. Penanggung Jawab Unit Perawatan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa :
a. Seluruh staf memiliki akses dalam memperoleh informasi mengenai panduan ini dan
prosedur yang berhubungan dengan panduan ini,
b. Seluruh anggota staf mematuhi prlnsip dari panduan ini,
c. Seluruh staf harus mengenal praktek-praktek yang mengacu pada panduan ini.
4. Seluruh staf yang terlibat dalam ruang lingkup panduan ini bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan panduan ini dan harus memastikan :
a. Mereka memahami dan melaksanakan panduan ini,
b. Akan menggunakan panduan ini dalam hubungannya dengan seluruh panduan dan
SPO Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta
c. Tidak mematuhi panduan ini akan mengakibatkan tindakan indisipliner,
d. Setiap anggota staf dapat mengisi laporan insiden apabila melihat ketidakpatuhan
terjadi.
5. Tanggung jawab staf medis, memastikan kepatuhan terhadap panduan ini.
6. Tanggung jawab Komite Farmasi Dan Terapi
a. Komite Farmasi Dan Terapi bertanggung jawab dalam memastikan bahwa panduan
ini dipatuhi dengan saran dan pedoman dari departemen kesehatan dan badan
nasional,
b. Komite Farmasi Dan Terapi akan memastikan untuk:
1) Mengembangkan dan mengimplementasikan panduan manajemen dan
penggunaan obat-obatan di dalam organisasi,
2) Meninjau Panduan pada saat menerima perubahan saran atau pedoman dari
departemen kesehatan atau badan – badan lainnya,
3) Mengembangkan dan mengimplementasikan seluruh SPO terkait yang
mendukung panduan ini.

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 4
BAB III
TATA LAKSANA

A. KATEGORI OBAT – OBAT DENGAN KEWASPADAAN TINGGI


1. Obat – obat yang dikendalikan (Golongan Narkotika).
2. Elektrolit dengan konsentrasi tinggi (MgSO4 20%; KCl 7,46%; NaCl 3%)
3. Obat – obat yang memiliki resiko terjadinya medication error dan atau sentinel event
(Seperti obat kemoterapi, insulin, heparin).
4. Obat NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) atau LASA (Look Alike Sound Alike)
yang memerlukan kewaspadaan tinggi ; jadi vitamin dan kelompok supplemen kesehatan
tidak termasuk kategori obat dengan kewaspadaan tinggi.

B. PENYIMPANAN DAN PEMBERIAN LABEL OBAT-OBATAN DENGAN KEWASPADAAN TINGGI


1. Obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi diberikan label dengan sticker bertuliskan
"HIGH ALERT".
2. Selain diberi sticker "High Alert", untuk Obat kategori LASA ditambahkan stiker “LASA”.
3. Pemberian label obat dengan menuliskan nama kandungan aktif, nama dagang, kekuatan
/ strenght, rute pemberian dan kategori obat sticker yang digunakan tidak boleh
menutupi label obat pada kotak obat.
4. Penyimpanan di Farmasi
a. Obat – obat yang dikendalikan (Narkotika dan KCl), disimpan di wadah terpisah di
dalam lemari berkunci ganda dan dicatat dalam buku obat-obat yang dikendalikan,
untuk cairan High Concentrate yaitu NaCL 3% dan MgSO4 20% hanya disimpan pada
lemari berkunci tunggal dan tidak diperlukan pencatatan pada buku obat-obat yang
dikendalikan.
b. Obat – obat yang memiliki risiko terjadinya medication error dan atau sentinel event
dan obat LASA ditempatkan di kotak obat terpisah dengan sticker yang bertuliskan
LASA dengan memperhatikan panduan penyimpanan perbekalan farmasi.
5. Penyimpanan di unit perawatan intensif dan unit rawat inap
a. Semua obat – obatan di unit perawatan intensif dan di unit rawat inap disimpan di
ruangan utilitas yang aman dan bersih,
b. Obat – obat yang dikendalikan (Narkotika dan KCl), disimpan di lemari berkunci ganda
dan dicatat dalam buku obat – obat yang dikendalikan, kecuali untuk NaCl 3% dan
MgSO4 20 % dan 40 % cukup pada lemari kunci tunggal saja.
c. Penyimpanan elektrolit dengan konsentrasi tinggi (Potassium Chloride lntravena)
hanya dibatasi pada unit farmasi, unit perawatan intensif, kamar operasi, kamar
bersalin dan Instalasi Gawat Darurat.
d. Obat – obat yang memiliki risiko terjadinya medication error dan atau sentinel event
dan obat NORUM ditempatkan di kotak obat terpisah dengan diberi sticker dibagian
atas yang bertuliskan "High Alert" (khusus untuk obat NORUM ditambahkan dengan
sticker “LASA” dibagian bawah kotak obat).

C. PENGELUARAN OBAT-OBATAN DENGAN KEWASPADAAN TINGGI


1. Potassium Chloride lntra Vena (KCl) hanya akan dikeluarkan oleh Farmasi ke ruang rawat
inap (noncritical care unit), pada saat diresepkan oleh dokter untuk pasien.
2. Narkotika dapat dikeluarkan oleh farmasi sebagai persediaan lantai di ruang rawat inap
dan unit- perawatan.

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 5
D. PANDUAN PEMBERIAN KCL

Akses Vena Perifer Vena Sentral

Konsentrasi < 40mmol/L >40mmol/L >60mmol/L

>20 mmol/L atau >


Hipokalemia < 20mmol/L 10 mmol/L bila nilai
sedang < Tetesan infuse lebih K < 3 dan pasien
Tetesan infuse 10mmol/L dari 20 mmol/Lharus memiliki risiko
Hipokalemia berat dilakukan pemantauan aritmia atau efek
< 20mmol/L EKG samping pemberian
yang besar

Pemantauan - Konsentrasi > 30mmol/L harus menggunakan infuse pump /


syringe pump.
- Pemberian KCl pada pasien dengan hipokalemia berat, lakukan
pemeriksaan kadar Kalium setiap 4 – 6 jam.

Pemberian IV rute vena perifer (K+ serum > 2,5 mEq / L): 10 – 20 mEq / jam. Max: 40 mEq / L
Pemberian IV rute vena central (K+ serum < 2,5 mEq / L): 30 – 60 mEq / jam. Max: 80 mEq / L
(Anderson P, Knoben J, Troutman W, editors, Handbook of Clinical Drug Data 10th ed, United
States of America: The McGraw-Hill Companies; 2002)
1. Perifer Line Infuse : Konsentrasi max : 10 mEq / 100 ml
Laju infus max : 10 mEq / jam
2. Central Line Infuse : Konsentrasi max : 20 – 40 mEq / 100 ml
Laju infus max : 40 mEq / jam
(Lacy C F, et al, Drug Information Handbook 20th ed, Lexicomp, North American Edition:
American Pharmacists Association; 2011 – 2012 )

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 6
BAB IV
DOKUMENTASI

Seluruh staff yang terlibat dalam penyimpanan, pengeluaran, dan pemberian obat – obat yang
dikendalikan (Narkotika dan KCl) harus mengisi dengan lengkap dokumen berikut :
1. Buku Pencatatan Obat (Red Book).
2. Lembar Resep.
3. Medication Chart.
4. Stiker “High Alert”, dan “LASA”

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 7
Lampiran - Daftar Obat-Obat dengan Kewaspadaan Tinggi / High Alert di Farmasi RSIA Family

1.1 Elektrolit Konsentrat

No Nama Obat

1 KCl 7.46 % Potassium Chloride Injeksi - 25 mL

2 NaCl 3 % - 500 ml

3 MgSO4 20% 25 ml

1.2 Narkotika

No Nama Obat

1 Codein Tablet 10 mg

2 Codein Tablet 20 mg

3 Codipront Capsul

4 Codipront Expect Capsul

5 Codipront Cum Expect Syrup 60 ml

6 Codipront Syrup 60 Ml

7 Morphin Injeksi 10 mg/mL - 1 mL

8 Fentanyl Injeksi 0.05 mg/mL

9 Pethidin Injeksi 50 mg/mL

1.3 Obat dengan Resiko Terjadi Medication Error dan Sentinel Event

No Golongan Obat Nama Obat

1 Antikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik (Trombolitik) Inviclot 5000 Iu/5 mL Injeksi

2 Lovenox Syringer 40 mg/0.4 mL


Antikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik (Trombolitik)
Injeksi

3 Lovenox Syringer 60 mg/0.6 mL


Antikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik (Trombolitik)
Injeksi

4 Pengencer Darah Simarc-2 Tablet

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 8
5 Kalsium Ca-gluconas 10% -10 mL Injeksi

6 Muscle Relaxants Esmeron 50mg/5 ml Injeksi

7 Antikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik (Trombolitik) Streptase 1.500.000 Iu Injeksi

8 Psikotropik Stesolid 10mg/2 ml injeksi

9 Psikotropik Stesolid rectal tube 5 mg

10 Psikotropik Stesolid rectal tube 10 mg

11 Psikotropik Esilgan 1 mg tablet

12 Psikotropik Miloz 15 mg/3 ml

13 Psikotropik Miloz 5 mg/5 ml

14 Psikotropik Dormicum 15 mg/3 ml

15 Psikotropik Dormicum 5 mg/5 ml

16 Anastesi (rute epidural atau intratekal) Marcain spinal 0.5 % Injeksi

1.4 Obat dengan Look Alike Sound Alike (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)

NO Nama Merek LASA

1 Prolacta for BABY Prolacta for MOTHER

2 YaSMIN YaZ

3 EPHEDrine EPINEPHrine

4 FolaVIT FolaMIL

5 NUlacta INlacta

6 Tarivid OTIC solution Tarivid OPHTALMIC solution

7 NarFOZ NorVASK

8 ZiTHROmax ZiBRAmax

9 MefinTER MefiNAL

11 UrinTER UriNEG

12 InterZINC IntriZIN

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 9
13 IMUnos CURMUnos

14 LactaMAM LactaMOR

15 OttoPAN OtoPAIN

16 Asta plus Asthin force

17 ProVERA ProVULA

18 SANmol PANmol

19 Mycostatin Candistin

20 Imboost Force Imboost

Panduan Obat–obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication) – RSU Bunda Jakarta 10

Anda mungkin juga menyukai