Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON TENGAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jln. Gersamata No.…. Telp/Fax….. Kode Pos 93763
Email : rsud.butontengah@gmail.com
Labungkari

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

KEPALA RSUD KAB. BUTON TENGAH


dr. Karyadi

Kepala Instalasi Farmasi


IRSAN, S.Si., Apt

Administrasi Farmasi
Helmina Hesti C., SM.

Pengelolaan Perbekalan Farmasi Depo Farmasi Rawat Jalan & Farmasi Klinik & Manajemen Mutu
Fauzia Wahid, AMF Rawat Inap Runi Amalia, S.Farm.,Apt.
Netty Herawaty, S.Si., Apt.
.
Apt.
PEMERINTAH KABUPATEN BUTON TENGAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jln. Gersamata No.…. Telp/Fax….. Kode Pos 93763
Email : rsud.butontengah@gmail.com
Labungkari

KEPUTUSAN
KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUTON TENGAH
Nomor : ………………………………………
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
INSTALASI FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUTON TENGAH

KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUTON TENGAH


Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan tertibnya Pelaksanaan Tugas, dipandang
perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah.
b. bahwa untuk memenuhi kepentingan pelayanan kefarmasian dan
pegawai dipandang perlu adanya Organisasi dan Tata Kerja Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah.
c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b tersebut
diatas, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 5062).
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 5063).
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 5072).
4. Permenkes No. 58 TAHUN 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi
di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BUTON TENGAH TENTANG STRUKTUR
ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTALASI FARMASI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUTON TENGAH.
KESATU : Instalasi Farmasi bagian dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton Tengah yang merupakan salah satu unit penyelenggara penunjang
pelayanan yang dibentuk sesuai dengan standar dan kebutuhan RSUD
Kabupaten Buton Tengah. Bertugas menyelenggarakan,
mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan
farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian rumah sakit
KEDUA : Bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh yang
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,
termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau pada semua lapisan
masyarakat.
KETIGA : Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah berkedudukan dibawah
Kepala Rumah Sakit serta bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Rumah Sakit.
Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang Apoteker dengan sebutan Kepala
Instalasi Farmasi yang dibantu oleh 5 orang Koordinator, dan masing –
masing koordinator membawahi staf sesuai beban kerja sebagai berikut :
a) Koordinator Pengelolaan Perbekalan Farmasi
b) Koordinator Depo Farmasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
c) Koordinator Farmasi Klinik & Manajemen Mutu
KEEMPAT Struktur Organisasi dan Tata Kerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Tengah sebagaimana tercantum pada Lampiran I
Surat Keputusan ini.
KELIMA Uraian Tugas berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna sebagaimana
tercantum pada Lampiran II Surat Keputusan ini.
KEENAM : A. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan kefarmasian yang optimal untuk
menunjang pelayanan prima rumah sakit sesuai dengan fasilitas yang
tersedia
B. Tujuan Khusus Pelayanan Farmasi adalah :
a. Melangsungkan pelayanan Farmasi Yang Optimal baik dalam
Keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan
keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.
b. Menyelenggarakan Kegiatan pelayanan profesional berdasarkan
prosedur kefarmasian dan etika profesi
c. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai
obat.
d. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang
berlaku.
e. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah
dan evaluasi pelayanan.
f. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah
dan evaluasi pelayanan.
g. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metode
KETUJUH Fungsi
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi
a.1 Memilih Sediaan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah
sakit
a.2 Merencanakan kebutuhan Sediaan farmasi secara optimal
a.3 Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada
perencanaan yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku
a.4 Memproduksi Sediaan farmasi untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di rumah sakit
a.5 Menerima Sediaan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
ketentuan yang berlaku
a.6 Menyimpan Sediaan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan kefarmasian
a.7 Mendistribusikan Sediaan farmasi ke unit-unit pelayanan di
rumah sakit
b. Pelayanan kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan
b.1 Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien
b.2 Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan
obat dan alat kesehatan
b.3 Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat
dan alat kesehatan
b.4 Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat
kesehatan
b.5 Memberikan informasi kepada petugas kesehatan,
pasien/keluarga
b.6 Memberi konseling kepada pasien/keluarga
b.7 Melakukan pencatatan setiap kegiatan
b.8 Melaporkan setiap kegiatan
KEDELAPAN Cakupan Pelayanan farmasi meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan
pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi dibagi menjadi 2
(dua) bagian yaitu : (1) pengelolaan sediaan farmasi untuk menunjang
pelayanan medik yang disebut sebagai pelayanan penunjang dan (2)
pengelolaan sediaan Farmasi untuk pelayanan langsung ke pasien yang
disebut sebagai pelayanan langsung. Pelayanan farmasi klinik di
selenggarakan bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan langsung.
KESEMBILAN : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat keputusan ini
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah.
KESEPULUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari tenyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan Di : Labungkari
Pada Tanggal :
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Tengah

dr. Karyadi
NIP. 19670621 201001 1 002
LAMPIRAN URAIAN TUGAS

Nama IRSAN, S.Si., Apt.


Jabatan Kepala Instalasi Farmasi
Atasan Kepala Seksi Penunjang Medis dan Non Medis
Wewenang 1. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas kefarmasian.
2. Melakukan penilaian kinerja kefarmasian (sesuai kebijakan rumah sakit).
3. Melakukan supervisi dan koordinasi kegiatan karyawan di Instalasi Farmasi.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Instalasi Farmasi.
5. Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga farmasi
dengan memperhitungkan di lapangan.
Uraian  Membuat rencana kerja instalasi farmasi setiap tahunnya.
Tugas  Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan rumah sakit khususnya dalam
bidang kefarmasian.
 Melaksanakan perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan rumah sakit
(PBF dan harga).
 Bekerjasama dengan perawat, dokter dalam mencapai tujuan organisasi.
 Melakukan evaluasi terhadap pemakaian obat-obatan di rumah sakit.
 Bekerjasama dengan dokter dalam menyusun formularium dan standarisasi
obat dan selama 1(satu) kali dalam setahun.
 Memberikan supervisi pelayanan farmasi klinik.
 Mengadakan kegiatan stock opname obat dan alat kesehatan setiap 1 bulan
sekali.
 Mengadakan perencanaan tenaga teknik kefarmasian.
 Bertanggung jawab terhadap penyusunan daftar dinas, dan menjamin bahwa
setiap shift yang ditetapkan ada tenaganya.
 Melakukan rapat teknis (rapat intern farmasi maupun dengan unit lain yang
terkait) guna kelancaran pelayanan.
 Membuat laporan akhir tahun tentang pelayanan farmasi selama setahun.
 Membuat laporan obat fast moving, slow moving dan dead stock.
 Membuat laporan obat narkotik dan psikotropik ke Departemen Kesehatan.
 Menjaga surat-surat, resep-resep yang diperlukan dengan baik.
Nama Runi Amaliah, S.Farm., Apt.
Jabatan Penanggung Jawab Farmasi Klinik dan Manajemen Mutu
Atasan Kepala Instalasi Farmasi
Wewenang 1. Memberikan pengarahan dan bimbingan berkaitan dengan pelayananan
farmasi klinik dan manajemen mutu,
2. Memonitor, mengevaluasi dan melaporkan kinerja TTK pelaksana.
3. Mengawasi mutu produk dan pelayanan farmasi sesuai standar yang
ditetapkan oleh Rumah Sakit.
Uraian  Melakukan pengkajian resep meliputi : persyaratan administrasi (kelengkapan
Tugas identitas pasien, dokter yang menulis resep, dan tanggal resep), persyaratan
farmasi (nama obat, bentuk, dosis, aturan dan cara penggunaan obat), dan
persyaratan klinis (ketepatan indikasi, dosis, waktu penggunaan obat,
duplikasi, alergi, interaksi dan efek samping obat).
 Menghubungi dokter untuk mengkonfirmasi apabila ada resep yang tidak jelas
penulisannya, tidak tersedia obatnya atau tidak sesuai dosis.
 Melakukan pemantauan terhadap penyimpanan obat dan alat kesehatan di
perawatan kemudian didokumentasikan.
 Melakukan konseling obat untuk pasien kemudian didoumentasikan.
 Mendokumentasikan efek samping obat yang terjadi pada pasien rawat inap
meliputi identitas pasien, obat-obatan yang didapat, obat yang dicurigai
menimbulkan efek samping, serta cara penanganannya.
 Melakukan pelayanan informasi obat kepada pasien maupun tenaga
kesehatan lain kemudian dilakukakn pendokumentasian terhadap pelayanan
informasi obat yang dilakukan.
 Berkoordinasi dengan unit lain untuk kelancaran kerja pelayanan kefarmasian
rumah sakit.
 Melakukan penilaian mutu pelayanan farmasi yang sedang berjalan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.
 Menysun rencana dan program dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
di Instalasi farmasi.
 Mengembangkan kualitas SDM melalui program diklat dan seminar
kefarmasian.
Nama Fauzia Wahid, AMF.
Jabatan Penanggung Jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Atasan Kepala Instalasi Farmasi
Wewenang  Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien di instalasi farmasi
 Menjamin ketersediaan produksi obat untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
 Menjaga kelancaran dan ketepatan waktu pelayanan obat dan alat
kesehatan,menjaga mutu pelayanan,menjaga kualitas dan kuantitas obat dan
alat kesehatan
 Menjaga ketepatan dan keamanan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai
dengan ketentuan berlaku
Uraian  Melakukan koordinasi terhadap penyimpanan perbekalan farmasi yang
Tugas tersedia di unit produksi,distribusi dan penyimpanan
 Melakukan koordinasi terhadap pembuatan laporan kondisi persediaan di unit
produksi,distribusi dan penyimpanan
 Membuat sediaan farmasi dengan formula khusus
 Membuat sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil
 Melakukan koordinasi dan pengawasan pelayanan farmasi bagi pasien rawat
jalan dan rawat inap
 Melakukan koordinasi pembuatan laporan bulanan tentang pemakaian obat
dan evaluasinya di unit distribusi
 Mengkoordinasi penyusunan perbekalan farmasi yang akan di beli atau
dipesan sesuai unit distribusi
 Mengkoordinasi penyimpanan persediaan obat di unit penyimpanan
 Mengkoordinasi pembuatan laporan kondisi persediaan obat di unit
penyimpanan

Nama Helmina Hesty, SM


Jabatan Administrasi Farmasi
Atasan Kepala Instalasi Farmasi
Wewenang Menjaga kelancaran dan ketepatan administrasi di Instalasi Farmasi.
Uraian  Membuat Laporan Penjualan dan Laporan Obat Kadaluwarsa.
Tugas  Membuat Laporan Stok Opname per bulan dan per triwulan.
 Membuat Laporan Amprahan Perbekalan Farmasi Bulanan.
 Membuat Surat dan penyimpanan arsip.
 Mencatat barang-barang inventaris.
 Membuat Laporan Farmasi Tahunan.
Nama Netty Herawaty, S.Si., Apt.
Jabatan Penanggung Jawab Depo Farmasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
Atasan Kepala Instalasi Farmasi
Wewenang 1. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada TTK tentang tugas
pelayanan depo farmasi rawat jalan dan rawat inap.
2. Mengatur jadwal kerja dan cuti untuk TTK pelaksana depo farmasi rawat
jalan dan rawat inap.
3. Memonitor, mengevaluasi dan melaporkan kinerja TTK pelaksana.
Uraian  Bertanggung jawab atas ketersediaan perbekalan farmasi di depo farmasi
Tugas rawat jalan dan rawat inap.
 Bertanggung jawab untuk penambahan dan pengurangan stok perbekalan
farmasi di poli, IGD, depo farmasi rawat jalan, dan depo farmasi rawat inap.
 Bertanggung jawab untuk koreksi stok perbekalan farmasi apabila terjadi
kesalahan penginputan data perbekalan farmasi yang terjadi di poli, IGD,
depo farmasi rawat jalan, dan depo farmasi rawat inap.
 Bertanggung jawab atas kualitas penyimpanan perbekalan farmasi di depo
farmasi rawat jalan dan depo farmasi rawat inap.
 Mengevaluasi stok perbekalan farmasi di poli, IGD, depo farmasi rawat
jalan, dan depo farmasi rawat inap.
 Membuat laporan obat lebih dan obat kurang dari poli, IGD, radiologi dan
depo farmasi rawat jalan.
 Melakukan pengecekan hasil stock opname harian yang dilakukan oleh
Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) depo farmasi rawat jalan dan rawat inap.
 Membuat laporan dan pencatatan perbekalan farmasi kadaluwarsa secara
manual.
 Membuat laporan dan pencatatan perbekalan farmasi slow moving secara
manual.
 Melakukan kegiatan stock opname keseluruhan perbekalan farmasi yang
terdapat di rumah sakit setiap 1 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai