Anda di halaman 1dari 12

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUTON TENGAH

1.1 Sejarah Berdirinya RSUD Buton Tengah

Kabupaten Buton Tengah merupakan salah satu dari 17  kabupaten di Provinsi
Sulawesi Tenggara yang yang merupakan pemekaran dari kabupaten buton dan terbentuk
melalui UU Nomor 15 tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah di
Provinsi Sulawesi Tenggara dan diresmikan pada tanggal 24 juli 2014 dengan ibukota
Labungkari. Kabupaten Buton Tengah terdiri dari 7 kecamatan, 10 kelurahan dan 67 desa
dengan luas wilayah 958,31 km2 dan jumlah penduduk sebesar 115.121 Jiwa dengan
sebaran penduduk 120 jiwa/km2. (Wikipedia 2017).

Gambar 2.1
Peta Buton Tengan
Salah satu alasan pemekaran yakni kesulitan akses .maka didoronglah ketersediaan
fasilitas rumah sakit didaerah kabupaten buton tengah yang mulai dipikirkan pemerintahan
buton tengah sejak tahun 2015 yakni dengan mencari wilayah rumah sakit yang akan didirikan.
Berdasarkan kesepakatan dipilihlah wilayah Bombonawulu yang berdasarkan ke pu t u sa n
be r s am a ya ng di ha di r i o le h cam at G U, pa r a t ok oh ad at , t ok oh m a sy ar a ka t da n
pa r a p em il ik t a na h r um pu n Bombonawulu diwakilkan oleh ketua rumpun Bombonawulu
(Muhiddin, S.Ag), m e l e p a s k a n sebidang tanah hak milik rumpun Bombonawulu seluas
±100000 m1 yang terletak di kelurahan Bombonawulu dan desa Walando, dengan penerima
hibah dinas kesehatan Kabupaten ButonTengah (diwakilakan oleh kepala dinas kabupaten Buton
Tengan (H.Saharln,Se.Mm) yang akan digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) kabupaten Buton Tengah untuk kepentingan umum.

1.2 Gambaran Umum Organisasi


Kabupaten Buton Tengah merupakan salah satu dari 17  kabupaten di Provinsi Sulawesi
Tenggara yang yang merupakan pemekaran dari kabupaten buton dan terbentuk melalui UU
Nomor 15 tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah di Provinsi Sulawesi
Tenggara dan diresmikan pada tanggal 24 juli 2014 dengan ibukota labungkari. Kabupaten
buton tengah terdiri dari 7 kecamatan, 10 kelurahan dan 67 desa dengan luas wilayah 958,31
km2 dan jumlah penduduk sebesar 115.121 Jiwa dengan sebaran penduduk 120 jiwa/km2.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah merupakan rumah sakit satu-
satunya di Kabupaten Buton Tengah, yang terletak di Ibukota Kabupaten Buton Tengah
(Labungkari), dimana termasuk Rumah Sakit kategori tipe D sesuai dengan peraturan Bupati
Buton Tengah Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Kabupaten Buton Tengah. Dan Rumah Sakit ini memberikan
pelayanan rawat jalan, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Dasar (PONED) dan juga pelayanan rawat inap.Pelayanan rawat jalan dilengkapi dengan 4
Poliklinik diantaranya Poliklinik Umum, Poliklinik Gigi, Polklinik Anak, dan Poliklinik Penyakit
Dalam.Selain itu, ditunjang dengan unit penunjang Laboratorium, Farmasi dan Gizi.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah memiliki visi :“Mewujudkan
Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah Sebagai Pilihan Utama dan
Pertama Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Buton Tengah dan Sekitarnya”
Untuk mewujudkan visi tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah
menetapkan 4 (empat) misi, sebagai berikut :
2.2.1 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang prima dan terjangkau oleh
masyarkat.
2.2.2 Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas rumah sakit
melalui pendidikan dan pelatihan
2.2.3 Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Tengah secara terus menerus sesuai kebutuhan masyarakat.
2.2.4 Menyelenggakan sistim pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
Tengah yang berdaya guna serta berhasil guna bagi pengembangan pelayanan
dan petugasnya.
Dari Visi dan Misi yang telah disebutkan diatas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton Tengah menetapkan tujuan sebagai berikut:

2.3 Tujuan Umum :


Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas, dan memuaskan kepada
pasien/pelanggan serta meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai Rumah Sakit Umum
Daerah
2.3.1 Tujuan Khusus :
2.3.1.1 Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
2.3.1.2 Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2.3.1.3 Penyelenggara kegiatan manajemen rumah sakit secara professional, efisien
dan efektif.
2.3.1.4 Terwujudnya kepuasan bekerja sebagai ibadah dan kesejahteraan seluruh
pegawai.
Jumlah tenaga medis dan non medis Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Tengah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jumlah Tenaga medis dan nonmedis RSUD Kabupaten Buton Tengah

NO NAMA JABATAN JUMLAH YANG ADA


1. Dokter Umum 7
2. Dokter Gigi 1
3. Dokter Spesialis Anak 1
4. Dokter Spesialis PenyakitDalam 1
Tenaga
5. P Paramedis (Perawat dan Bidan) 81
6. Tenaga Kefarmasian 5
7. Petugas Radiografer 1
8. Analis Kesehatan 8
9. Petugas Rekam Medis 1
10. Petugas Ahli Gizi 3
11. Tenaga Kesehatan Masyarakat 6
12. Sarjana Ekonomi 2
13. D3 Komputer 1
14. Satpam 2
15 Sopir 1
16. Cleaning Service 8

2.4 Visi dan Misi Organisasi


2.4.1 Visi
Mewujudkan Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah Sebagai
Pilihan Utama dan Pertama Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Buton
Tengah dan Sekitarnya.
2.4.2 Misi
2.4.2.1 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang prima dan terjangkau oleh
masyarkat.
2.4.2.2 Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas rumah sakit
melalui pendidikan dan pelatihan
2.4.2.3 Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Tengah secara terus menerus sesuai kebutuhan
masyarakat.
2.4.2.4 Menyelenggakan sistim pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton Tengah yang berdaya guna serta berhasil guna bagi pengembangan
pelayanan dan petugasnya.
2.5 Filosofi, Motto dan Budaya Kerja
2.5.1 Filosofi
Filosofi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah
adalah“Rumah Sakit Umum Daerah berorientasi sosial dengan tetap memberikan
pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas, dan memuaskan kepada
pasien/pelanggan serta meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai”.
2.5.2 Motto
Motto Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah adalah
"BAKTIKU UNTUKMU" sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat.
2.5.3 Budaya Kerja
Budaya Kerja Pelayanan RSUD Kabupaten Buton Tengah kepada
masyarakat disingkat dengan “BEKERJA KERAS”
2.5.3.1 Bersih Lingkunganku
2.5.3.2 Elok Pandanganku
2.5.3.3 Kongkrit Orientasiku
2.5.3.4 Efektif Peralatanku
2.5.3.5 Rapi Ruanganku
2.5.3.6 Jujur Sifatku
2.5.3.7 Aman Tindakanku
2.5.3.8 Komprehensif Pengetahuanku
2.5.3.9 Efisien Biayaku
2.5.3.10 Ramah Sikapku
2.5.3.11 Akurat Diagnosaku
2.5.3.12 Sehat Tujuanku

2.6 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Derah Kabupaten Buton Tengah

Gambar 2.2
Strukstur Organisasi

2.7 Fasilitas Kesehatan RSUD Kabupaten Buton Tengah


2.7.1 Pelayanan Rawat Jalan
2.7.1.1 Poliklinik Umum
Unit pelayanan yang menangani kasus-kasus untuk konsultasi rawat jalan.
Memiliki unit layanan konsultasi dokter umum dan dilengkapi ruang pemeriksaan
dan peralatan. Unit ini diatangani oleh satu orang dokter umum dan dua orang
perawat dan dua orang bidan.

2.7.1.2 Poliklinik Gigi


Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan perawatan gigi dengan
jenis-jenis pelayanan seperti : ekstraksi gigi, pembersihan plak dan karang gigi,
penambalan gigi dan pemeliharaan gigi. Unit ini dilengkapi dengan dua dental
unit yang ditangani oleh satu orang dokter gigi dan dua orang perawat gigi
2.7.1.3 Poliklinik KIA
Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat jalan
kebidanan dan Keluarga Berencana, Program KB (layanan alat kontrasepsi),
pemeriksaan kehamilan dan post melahirkan. Poliklinik ini ditangani oleh tiga orang
bidan.
2.7.1.4 Poliklinik Anak
Unit pelayanan ini menangani konsultasi dan pemeriksaan pada bayi, balita
dan anak ( dibawah usia 12 tahun). Poliklinik ini ditangani oleh satu orang dokter
spesialis anak dan dua orang perawat.
2.7.1.5 Unit Gawat Darurat
Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat kegawat
daruratan, yang terdiri dari kasus darurat bedah dan darurat non bedah. Unit ini
ditangani oleh 6 dokter umum dan 16 orang perawat. Untuk menunjang kinerja dan
kelancaran pelayanan selama 24 jam unit ini juga ditunjang oleh unit-unit yang lain
misalnya : farmasi, gizi, laboratorium dan lain-lain.
2.7.2 Pelayanan Rawat Inap
2.7.2.1 Pelayanan Rawat Inap Obgin
Pelayanan rawat inap memegang peranan penting dalam
menunjukan kemampuan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh sebuah rumah sakit, dengan kapasitas … tempat
tidur dan jumlah tenaga bidan 15 orang. Pelayanan rawat inap
diharapkan mampu menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang
prima.
2.7.2.2 Pelayanan Rawat Inap anak
Unit pelayanan ini menagani kasus-kasus yang terjadi pada anak.
Unit ini ditangani oleh dokter umum dan spesialis anak dan 16 orang
tenaga perawat dan bidan.

2.7.2.3 Pelayanan Rawat Inap Penyakit Dalam


Unit pelayanan ini menagani kasus-kasus yang terjadi pada anak.
Unit ini ditangani oleh dokter umum dan spesialis anak dan 16 orang
tenaga perawat dan bidan.
2.7.3 Pelayanan Penunjang Lainnya
2.7.3.1 Instalasi Farmasi
Pelayanan yang diberikan oleh Apotek RSUD Kabupaten Buton Tengah
berupa penyediaan obat-obatan dan bahan habis pakai bagi pasien rawat
jalan dan rawat inap. Unit ini buka 24 jam yang ditangani oleh tiga orang
Apoteker dan 1 orang asisten Apoteker dan 1 orang tenaga nonfarmasi.
2.7.3.2 Laboratorium
Instalasi ini merupakan penunjang dalam upaya menentukan diagnose
penyakit pasien secara tepat dan akurat. Tindakan atau treatment medis yang
akan diberikan kepada pasien sangat mempertimbangkan hasil laboratorium
yang diperoleh. Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat
dilaksanakan di RSUD Kabupaten Buton Tengah terdiri dari : pemeriksaan
kimia klinik dan pemeriksaan rutin. Unit ini ditangani oleh 7 orang analis.
2.7.3.3 Instalasi Gizi
Instalasi Gizi RSU Negara menangani gizi untuk pasien rawat inap
(pengadaan makanan pasien). Unit ini ditangani oleh 4 orang tenaga gizi.
2.7.3.4 Ambulance
Unit bergerak ini memberikan pelayanan kegawatdaruratan, pelayanan
ambulance jenasah dan referal pasien. Sarana yang ada adalah dua unit
ambulance pasien yang ditangani dua orang sopir.

2.7.4 Sarana dan Prasarana RSUD Kabupaten Buton Tengah


Sarana pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah
meliputi sarana rawat jalan dengan 7 buah poliklinik yaitu Umum, Gigi, Anak, Interna,
Kebidanan, THT dan Jiwa. Sarana Penunjang Medis yang dimiliki adalah sarana Gizi
, Farmasi, Ambulance dan Laboratorium .
Sarana Rawat Inap yang dimiliki mempunyai kapasitas 12 tempat tidur yang
tersebar di ruang perawatan dan PONED. Pada tahun 2017 akan ada penambahan
tempat tidur sebanyak 24 tempat tidur.
Peralatan-peralatan kedokteran dan sarana penunjang lainnya banyak yang
masih harus ditingkatkan jika dibandingkan dengan Standar Rumah Sakit.
Dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan
medis tersebut. RSUD Kabupaten Buton Tengah sudah membuat perencanaan
Master Plan rumah sakit yang mana nantinya pembangunan dan pengembangan
rumah sakit akan dilakukan berdasarkan master plan tersebut. Pengembangan
rumah sakit sesuai dengan master plan mulai dilaksanakan tahun 2017.
Pola tarif yang berlaku di rumah sakit masih belum ada dan sementara
menggunakan peraturan Bupati. Pola tarif baru masih adalam proses pembuatan
yang nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk Peraturan Daerah. Namun meski
demikian pengembangan investasi dan belanja modal rumah sakit masih
memerlukan dukungan pemerintah daerah untuk pengadaannya.

2.7.5 Tupoksi Organisasi


Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah Tipe
D, terdiri atas: Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, Sub bagian Tata Usaha,
Seksi Pelayanan Medis, Seksi Pelayanan Keperawatan, Seksi Pelayanan Penunjang
Medik dan Non Medik, Komite-komite, Kelompok Jabatan Fungsional, Satuan
pemeriksaan Internal, Instalasi.
2.7.5.1 Uraian Tugas dan Fungsi Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit
Direktur/Kepala Rumah Sakit bertugas memimpin penyelenggaraan Rumah
Sakit. Dalam melaksanakan tugas Direktur/ Kepala Rumah Sakit
menyelenggarakan fungsi: Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur
organisasi, Penetapan kebijakan penyelenggarakan Rumah Sakit sesuai dengan
kewenangannya, Penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit, Pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi,
Evaluasi, pencatatan, dan pelaporan serta pelaksanaan tugas kepada Bupati.
2.7.5.2 Uraian Tugas dan Fungsi Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha bertugas melaksanakan pelayanan ketatausahaan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur/Kepala Rumah
Sakit. Dalam melaksanakan tugas subbagian Tata Usaha menyelenggarakan
fungsi pengelolaan: Administrasi Keuangan, Rekam Medik, Kerumahtanggaan,
Pelayanan Hukum dan Kemitraan, Pemasaran, Kehumasan, Pencatatan,
pelaporan, dan evaluasi, Penelitian dan pengembangan, Sumber daya manusia,
Pendidikan dan pelatihan; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Direktur/Kepala Rumah Sakit sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas administrasi dan keuangan subbagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi: Perencanaan anggaran, Perbendaharaan dan
Mobilisasi; dan akuntansi.
2.7.5.3 Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pelayanan Medis
Seksi Pelayan Medik bertugas melaksanakan pelayanan medik yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur/ Kepala Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan tugas seksi pelayanan medik menyelenggarakan fungsi:
Penyusunan rencana pemberian pelayanan medis, Koordinasi dan pelaksanaan
pelayanan medis, Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang pelayanan medis, Pemantauan dan evaluasi pelayanan medis;
dan pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur/ Kepala Rumah Sakit sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Seksi Pelayan Medis sebagaimana meliputi pelayanan rawat jalan, rawat
inap, dan gawat darurat.
2.7.5.4 Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pelayanan Keperawatan
Seksi Pelayanan Keperawatan bertugas melaksanakan pelayanan
Keperawatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur/
Kepala Rumah Sakit.

Dalam melaksanakan tugas seksi pelayanan keperawatan


menyelenggarakan fungsi: Penyusunan rencana pemberian pelayanan
keperawatan, Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan, Pelaksanaan
kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien dibidang keperawatan,
Pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan; dan pelaksanaan tugas lain
yang di berikan Direktur / Kepala Rumah Sakit sesuai dengan tugas dan fungsinya
2.7.5.5 Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik
Seksi Pelayanan Keperawatan bertugas melaksanakan pelayanan
Penunjang Medis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan tugas seksi pelayanan penunjang medis
menyelenggarakan fungsi: Penyusunan rencana pemberian pelayanan penunjang
medis, Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis, Pelaksaan
kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang pelayanan
penunjang medis, Pengelolaan rekam medis, Pemantauan dan evaluasi pelayanan
penunjang medis; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.7.5.6 Uraian Tugas dan Fungsi Komite-komite
 Komite Medik sebagaimana merupakan unsur organisasi yang mempunyai
bertanggung jawab untuk menerapkan tata kelola klinis yang baik (good klinical
governance). Komite medis sebagaimana dimaksud dibentuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Direktur/ Kepala Rumah Sakit.
 Komite Medik bertugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di
rumah sakit dengan cara: Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan
melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit, memelihara mutu profesi staf medis;
dan menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
 Dalam melaksanakan tugas kredensial sebagaimana dimaksud Komite Medis
menyelenggarakan Fungsi: penyusunan adan pengkompilasian daftar kewenangan
klinis sesuai dengan masukan dari kelompok staf medis berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku, penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian
kompetensi, keseshatan fisik dan mental, perilaku, dan etika profesi, evaluasi data
pendidikan profesional kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan, wawancara
terhadap pemohon kewenangan klinis, penilaian dan pemutusan kewenangan klinis
yang adekuat, pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan
rekomendasi kewenangan klinis kepada komite medik, pelaksanaan proses
rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis dan
adanya permintaab dari komite medik; dan rekomendasi kewenangan klinis dan
penerbitan surat penugasan klinis.
 Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis Komite Medis
menyelenggarakan fungsi: Pelaksanaan audit medis, rekomendasi pertemuan
ilmiah internal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis,
rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf
medis rumah sakit tersebut; dan rekomendasi proses pendampingan (proctoring)
bagi staf medis yang membutuhkan.
 Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis
Komite Medis menyelenggarakan fungsi: Pembinaan etika dan disiplin profesi
kedokteran, pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin,
rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di Rumah Sakit; dan pemberian
nasehat atau pertimbangan dalam pengembalian keputusan etis pada asuhan
medis pasien.
 Selain Komite Medis, dapat dibentuk komite lain untuk penyelenggaraan fungsi
tertentu di Rumah Sakit sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien. Komite lain dapat berupa komite: Keperawatan, Farmasi dan terapi,
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Pengendalian resistensi antimikroba, Etika
dan Hukum, Koordinasi pendidikan dan Manajemen resiko dan Keselamatan
Pasien.
 Komite medis dan komite lain dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2.7.5.7 Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Rumah Sakit sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan
Fungsional sebagaimana dimasksud terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya, kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Direktur/Kepala Rumah Sakit,
jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja,
jenis jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.7.5.8 Uraian Tugas dan Fungsi Satuan pemeriksaan Internal
Satuan Pemeriksaan Internal merupakan unsur organisasi yang bertugas
melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal Rumah Sakit. Satuan
Pemeriksaan Internal berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur/Kepala Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan tugas satuan pemeriksaan Internal
menyelenggarakan fungsi : Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen
resikodi unit kerja Rumah Sakit, penilaian terhadap Sistem pengendalian,
pengelolaan, dan pemantauan efektifitas dan efesiensi sistem dan prosedur dalam
bidang administrasi pelayanan, serta administrasi umum dan keuangan,
pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan interen yang ditugaskan
oleh Direktur/ Kepala Rumah Sakit, pemantauan pelaksanaan dan ketepatan
pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil audit; dan pemberian konsultasi,
advokasi, pembimbingan, dan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan
operasional Rumah Sakit.
2.7.5.9 Uraian Tugas dan Fungsi Instalasi
Instalasi merupakan fasilitas penyelenggara pelayanan medis dan
keperawatan, pelayanan penunjang medis, kegiatan penelitian, pengembangan,
pendidikan, pelatihan dan pemeliharaan sarana Rumah Sakit. Instalasi dipimpin
oleh Kepala dalam jabatan non struktural yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada direktur. Perubahan jumlah dan jenis
instalasi ditetapkan oleh Direktur/Kepala Rumah Sakit sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jumlah dan jenis Instalasi disesuaikan
dengan kelas dan kemampuan Rumah Sakit serta kebutuhan masyarakat
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Instalasi
mempunyai tugas meliputi pelayan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat,
sterilisasi sentral perawatan intensif, radiology, farmasi, patologi, gizi,
pemeliharaan sarana rumah sakit, kamar jenazah, kamar bedah, rehabilitasi
medis serta laboratorium klinik.

Jumlah dan Jenis instalasi terdiri dari : Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Rawat Inap, Instalasi Rehab Medik, Instalasi Kamar Bedah, Instalasi ICU/ICCU,
Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Radiology, Instalasi Laboratorium, Instalasi
Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi Pemulasaran Jenazah, Instalasi CSSD, Instalasi
IPSRS,

Dalam melaksanakan uraian tugas adalah sebagai berikut :


2.7.5.9.1 Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, perawatan, pencegahan dan peningkatan pemeliharaan
kesehatan serta penelitian penderita rawat jalan;
2.7.5.9.2 Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, perawatan, pencegahan dan peningkatan pemeliharaan
kesehatan serta penelitian penderita rawat inap;
2.7.5.9.3 Instalasi Rehabilitasi Medik mempunyai tugas memberikan pelayanan
terapi terhadap penderita sesuai dengan permintaan dokter;
2.7.5.9.4 Instalasi Kamar Bedah mempunyai tugas melaksanakan diagnosa
pengobatan, perawatan, pencegahan akibat penyakit, penyuluhan,
peningkatan pemulihan kesehatan dibidang bedah dan rehabilitasi;
2.7.5.9.5 Instalasi ICU/ICCU mempunyai tugas melaksanakan dan memberikan
pelayanan secara intensif dan khusus;
2.7.5.9.6 Instalasi gawat Darurat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
rawat darurat medis, termaksuk diagnosa, pengobatan, perawatan,
pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan.
2.7.5.9.7 Instalasi Radiology mempunyai tugas melaksanakan pelayanan radio
diagnostic radio terapi;
2.7.5.9.8 Instalasi Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pemeriksaan dibidang laboratorium unit untuk keperluan diagnosa,
penelitian dan pelayanan transfuse darah;
2.7.5.9.9 Instalasi Farmasi mempunyai tugas :
 Melaksanakan kegiatan penyediaan, peracikan, penyimpanan,
penyaluran, pengawasan, dan penelitian penggunaan obat-obatan,
gas medikdan bahan kimia yang dilakukan oleh tenaga / pegawai
dalam jabatan ono struktural;
 Melaksanakan kegiatan penyimpanan dan penyaluran alat dan
bahan kesehatan habis pakai.
2.7.5.9.10 Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan,
merencanakan, memberikan, mengelolah, menyalurkan dan
memberikan gizi makanan;
2.7.5.9.11Instalasi Pemulasaran Jenazah mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan perawatan jenazah dan penyimpanan jenazah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2.7.5.9.12Instalasi CSSD mempunyai tugas melaksanakan pencuci
hamaan/sterilisasi alat kedokteran, alat kesehatan dan linen;
2.7.5.9.13Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai tugas :
 Melaksanakan pemeliharaan peralatan listrik dan elektronik serta
peralatan kesehatan ;
 Melaksanakan persediaan air minum, gas teknis dan listrik
2.7.6 Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Rumah Sakit sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan
Fungsional sebagaimana dimasksud terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya, kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Direktur/Kepala Rumah Sakit,
jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, jenis
jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan


perundang-undangan yang berlaku.

2.8 URAIAN TUGAS STAF PENUNJANG MEDIS


Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan terhadap pelayanan penunjang medis dan
non medis
 Mengkoordinir semua kebutuhan penunjang medis dan non medis
 Melaksanakan pemantauan dan pengawasan fasilitas – fasilitas penunjang medis
dan non medis
 Evaluasi penggunaan fasilitas-fasilitas penunjang medis dan non medis
 Melaksanakan pemantauan dan pengawasan dan evaluasi kegiatan penunjang
medis dan non medis

Anda mungkin juga menyukai