PENDAHULUAN
1
BAB 2
2.2 Permasalahan
Dalam mendukung terwujudnya rumah sakit yang melakukan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, sebagaimana telah
ditetapkan dalam Undang – Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun
2009. Tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
2
Kabupaten Banyuwangi telah dapat mengidentifikasi beberapa
permasalahan yang akan dihadapi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Permasalahan dimaksud, terdiri dari:
a. Tingkat pemahaman pengguna jasa pelayanan Layanan Kesehatan
terhadap peraturan perundang – undangan Layanan Kesehatan.
b. Kurangnya jumlah petugas / aparatur yang berkemampuan yang
menangani Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) secara
maksimal.
c. Kurangnya koordinasi dengan Stakeholders.
d. Sarana (Teknologi Informasi dan Transportasi) yang kurang mencukupi
mengingat kompleksnya tugas dan tanggungjawab dalam pelayanan
kesehatan.
3
2.3.2 Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
a. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan paripurna tingkat sekunder dan tersier.
b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam
rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam
pemberian pelayanan kesehatan.
c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan.
d. Pelaksanaan administrasi Rumah Sakit.
Adapun susunan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng Kabupaten Banyuwangi terdiri dari :
a. Direktur.
b. Bagian Tata Usaha.
1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan.
2) Sub Bagian Kepegawaian.
3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan pelaporan.
c. Bidang Keuangan.
1) Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan.
2) Seksi Akuntansi.
d. Bidang Pelayanan.
1) Seksi Pelayanan Medik.
2) Seksi Pelayanan Keperawatan.
e. Bidang Penunjang.
1) Seksi Penunjang Klinik.
2) Seksi Penunjang Non Klinik
4
BAB 3
3.1 Visi
Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan
satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena dengan visi
tersebut akan dapat mencerminkan apa yang hendak dicapai oleh organisasi
serta memberikan arah dan fokus strategis yang berorientasi terhadap masa
depan pembangunan dan bahkan menjamin kesinambungan pelaksanaan
tugas organisasi.
5
3.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan tugas
pokok dan fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut :
“Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang
Pendidikan, Kesehatan, dan Kebutuhan Dasar Lainnya”.
3.3 Motto
Motto adalah kalimat, frasa, atau kata sebagai semboyan atau
pedoman yang menggambarkan motivasi, semangat, dan tujuan dari suatu
organisasi, oleh karena itu Rumah Sakit Umum daerah Genteng menetapkan
“Kepuasan Pasien Harapan Kami” sebagai moto dari Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng.
3.4 Nilai
Nilai yang dianut Rumah Sakit Umum Daerah Genteng Kabupaten
Banyuwangi yang merupakan kebaikan dan kebenaran yang diyakini dan
diterapkan sebagai norma dalam kehidupan seluruh anggotanya dalam
melakukan tugas masing-masing dalam rangka mencapai visinya adalah:
a. Partisipatif
Adalah merupakan hak masyarakat untuk dapat terlibat dan berperan
serta dalam proses pembangunan daerah untuk menciptakan kondisi
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng Kabupaten Banyuwangi yang
kondusif.
b. Demokratis
Adalah membuka diri terhadap hak masyarakat untuk dapat
menentukan pilihannya yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
6
tentang pelayanan Kesehatan, dengan tetap memperhatikan peri
kehidupan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara.
c. Harmonis
Adalah suasana yang tertib, teratur, aman dan damai serta terpadunya
unsur-unsur yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan,
dengan memperhatikan masing-masing unsur yang terlibat,
diperlakukan sama (Keselarasan, Keserasian, dan Keseimbangan).
d. Responsif
Adalah dapat mengantisipasi berbagai potensi masalah dan keluhan
yang terjadi di masyarakat.
e. Akuntabel
Adalah setiap kegiatan dan hasil akhir yang tertuang dalam program
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
3.5 Tujuan
Tujuan RSUD Genteng, adalah sebagai berikut :
3.5.1 Tujuan Umum
Peningkatan Layanan Bidang Kesehatan Yang Berkualitas, Merata
dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat.
7
b. Meningkatkan pemeliharaan dan pengembangan sarana fisik
peralatan medis dan non medis.
c. Mengembangkan tata ruang / tata letak gedung dan meningkatkan
kualitas lingkungan rumah sakit.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dengan pelayanan
paripurna, dengan indikator :
4) Pelayanan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan
kesehatan rumah sakit.
5) Selalu mencegah dan mengendalikan infeksi nosokomial rumah
sakit umum daerah genteng banyuwangi.
6) Pelayanan, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang
memberikan kepuasan kepada pasien / pelanggan dan
keluarganya.
7) Mengembangkan sistem informasi dan manajemen rumah sakit
(SIMRS).
8
BAB 4
a. Direktur
c. Bidang Keuangan.
1) Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan.
2) Seksi Akuntansi
d. Bidang Pelayanan.
1) Seksi Pelayanan Medik.
2) Seksi Pelayanan Keperawatan.
e. Bidang Penunjang.
1) Seksi Penunjang Klinik.
2) Seksi Penunjang Non Klinik.
9
10
BAB 5
11
BAB 6
DIREKTUR
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
1. Radiologi
2. Laboratorium
ANGGOTA
12
BAB 7
URAIAN JABATAN
13
d) Memelihara serta mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan PONEK yang tepat
e) Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang pelaksanaan
kegiatan, upaya perbaikan dan peningkatan layanan untuk
disampaikan kepada direktur.
f) Memelihara hubungan kerja dengan jejaring ekternal.
3) Melaksanakan fungsi kebijakan, pengawasan, pengendalian dan
penilaian, meliputi:
a) Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan peraturan/tata tertib
pelayanan PONEK
b) Menilai mutu layanan PONEK secara berkala atau sewaktu-waktu
diperlukan untuk meningkatkan layanan PONEK
c) Melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian mutu.
d) Menampung dan mengatasi keluhan dan saran yang berkaitan
dengan SDM atau pelayanan.
e) Tolak ukur penampilan
1. Rencana program kerja.
2. Laporan pelaksanaan kegiatan.
3. Jadwal pertemuan dengan anggota Tim PONEK
e. Kedudukan dalam Struktur Organisasi
1) Atasan langsung : Direktur
2) Bawahan langsung : Anggota Tim PONEK
3) Lintas fungsi dengan bagian pelayanan medis dan penunjang medis.
f. Hubungan dan Tata Kerja
1) Dalam melaksanakan tugas secara struktural di bawah Kabid
Pelayanan.
2) Koordinasi dengan Direktur atau Kabid Pelayanan secara langsung
maupun melalui pertemuan berkala.
3) Koordinasi internal Tim PONEK.
4) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan sarana prasarana.
5) Menjaga privasi dan kerahasiaan pasien untuk mencegah stigmatisasi.
14
6) Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada pasien dan keluarga.
7) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
sesuai kebutuhan, secara tepat dan benar.
g. Kualifikasi Jabatan
Pendidikan dan pengalaman :
1) Dokter spesialis dengan pengalaman di bidang pelayanan maternal
dan neonatal.
2) Sudah pernah mengikuti pelatihan PONEK
3) Memiliki kemampuan memimpin.
4) Sehat jasmani dan rohani.
h. Tanggung Jawab
Secara struktural bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit
melalui Kabid Pelayanan.
15
b) Menyusun program kerja PONEK di rumah sakit.
1. Berperan dalam penyusunan anggaran belanja rumah sakit.
2. Merencanakan pelatihan baik internal maupun ekternal.
3. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi:
(a) Memberikan bimbingan kepada anggota Tim PONEK
dalam pelaksanaan layanan maternal dan neonatal
(b) Memastikan kelengkapan sarana prasarana yang
berhubungan dengan pelayanan PONEK
(c) Mengadakan rapat secara berkala atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
(d) Memelihara serta mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan PONEK yang tepat.
(e) Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang
pelaksanaan kegiatan, upaya perbaikan dan peningkatan
layanan untuk disampaikan kepada direktur.
(f) Memelihara hubungan kerja dengan jejaring ekternal.
4. Melaksanakan fungsi kebijakan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian, meliputi:
5. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan peraturan/tata tertib
pelayanan PONEK
6. Menilai mutu layanan PONEK secara berkala atau sewaktu-
waktu diperlukan untuk meningkatkan layanan PONEK
7. Melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian mutu.
2) Menampung dan mengatasi keluhan dan saran yang berkaitan dengan
SDM atau pelayanan
3) Tolak ukur penampilan
a) Rencana program kerja.
b) Laporan pelaksanaan kegiatan.
c) Jadwal pertemuan dengan anggota Tim PONEK
16
e. Kedudukan dalam struktur organisasi
1) Atasan langsung : Ketua Tim PONEK
2) Bawahan langsung :-
3) Lintas fungsi dengan bagian pelayanan medis dan penunjang medis.
f. Hubungan dan tata kerja
1) Dalam melaksanakan tugas secara struktural di bawah Ketua Tim
PONEK
2) Koordinasi dengan ketua Tim PONEK secara langsung maupun
melalui pertemuan berkala.
3) Koordinasi internal Tim PONEK.
4) Menyusun laporan Tim PONEK
5) Menjaga privasi dan kerahasiaan pasien untuk mencegah stigmatisasi.
6) Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada pasien dan keluarga.
7) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
sesuai kebutuhan, secara tepat dan benar.
g. Kualifikasi Jabatan
Pendidikan dan pengalaman :
1) Dokter spesialis dengan pengalaman di bidang pelayanan maternal
dan neonatal.
2) Sudah pernah mengikuti pelatihan PONEK
3) Memiliki kemampuan memimpin.
4) Sehat jasmani dan rohani.
h. Tanggung jawab
Secara struktural bertanggung jawab kepada Tim PONEK
17
c. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi
Atasan langsung : Ketua Tim PONEK
Lintas Fungsi dengan bagian pelayanan medis dan penunjang medis.
d. Tugas Pokok
` Melakukan pelayanan terkait pelayanan maternal dan neonatal.
e. Uraian Tugas
1) Melakukan pencatatan semua kegiatan PONEK
2) Membuat laporan internal dan ekternal.
3) Menghadiri kegiatan validasi data tiap triwulan.
4) Melakukan koordinasi dengan atasan langsung dan anggota tim
lainnya.
f. Kualifikasi Jabatan
1) Berijazah minimal D III Kebidanan.
2) Pernah mengikuti pelatihan tentang pelayanan maternal dan neonatal.
g. Tanggung Jawab
Secara administratif bertanggung jawab kepada ketua Tim PONEK
18
1) Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan pelayanan maternal dan
neonatal.
2) Melakukan koordinasi dengan ketua tim PONEK dan tim medis lain.
3) Melaksanakan evaluasi terhadap kasus-kasus kegawatdaruratan
obstetri dan neonatal.
f. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program.
2) Bertanggung jawab kepada ketua tim PONEK.
g. Syarat jabatan:
1) Pendidikan dokter.
2) Memenuhi ketrampilan dan pengetahuan tentang PONEK.
19
f. Tanggung jawab:
1) Bertanggung jawab kepada ketua tim PONEK.
2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
PONEK di Poli Kebidanan dan Kandungan.
g. Syarat jabatan:
1) Pendidikan dasar D III Kebidanan.
2) Pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun.
3) Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan.
4) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
PONEK.
20
3) Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan perinatal dalam rangka
kegiatan operasional.
4) Melakukan pengawasan kegiatan di ruang bersalin dan ruang nifas.
5) Melakukan pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
6) Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan
termasuk pencatatan dan pelaporan.
f. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK.
2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
PONEK di ruang bersalin dan nifas.
g. Syarat jabatan :
1) Berpendidikan minimal DIII kebidanan.
2) Memiliki keterampilan dan pengetahuan terhadap PONEK.
3) Pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun.
4) Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.
21
3) Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan ruang bersalin dan nifas
dalam rangka kegiatan operasional.
4) Pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
5) Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan
perinatologi termasuk pencatatan dan pelaporan.
f. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK.
2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
PONEK di ruang perinatologi.
g. Syarat jabatan
1) Pendidikan dasar DIII kebidanan atau keperawatan.
2) Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang PONEK.
3) Memiliki pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun.
4) Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan.
5) Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.
22
3) Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan VK, Ruang Bersalin dan
Ruang Perinatologi dalam rangka kegiatan operasional.
4) Pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
5) Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan kamar
operasi termasuk pencatatan dan pelaporan.
f. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK.
2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
PONEK di kamar operasi.
g. Syarat jabatan:
1) Pendidikan dasar minimal DIII Keperawatan.
2) Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang PONEK.
3) Memiliki pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun.
4) Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan.
5) Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.
7.9 Anggota
a. Pengertian
Seorang tenaga yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan
pelayanan PONEK.
b. Fungsi
Menjalankan fungsi sebagai pelaksana harian di Tim PONEK.
c. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi
1) Atasan langsung : Wakil Ketua Tim PONEK
2) Lintas Fungsi dengan bagian pelayanan medis dan penunjang medis.
d. Tugas Pokok
Melakukan pelayanan terkait pelayanan PONEK di masing – masing unit
kerjanya.
e. Uraian Tugas:
1) Melakukan pelayanan terkait pelayanan PONEK sesuai dengan SPO
yang telah ditetapkan.
23
2) Melakukan koordinasi dengan anggota tim PONEK lain untuk
kelancaran pelaksanaan program PONEK.
3) Melakukan evaluasi kegiatan operasional termasuk pencatatan dan
pelaporannya.
f. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK.
2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program PONEK
di kamar operasi.
g. Syarat jabatan:
1) Memiliki pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun.
2) Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.
24
BAB 8
KAMAR BERSALIN
KAMAR OPERASI
TIM BPJS
REKAM MEDIK
LABORATORIUM FARMASI
25
dan stabilisasi kondisi pasien menjadi tindakan utama sebelum
pasien mendapatkan perawatan lanjutan
8.1.3 Radiologi
Pasien dengan kasus kebidanan yang mebutuhkan pemeriksaan
radiologi akan dibuatkan formulir permintaan radiologi oleh dokter
dan formulir diserahkan kepada petugas radiologi.
Pemeriksaan penunjang pada kasus kebidanan dilakukan dengan
Ultrasonografi (USG) yang dalam hal ini dapat dilakukan oleh
dokter umum, bidan kolaborasi dengan dokter umum dan dokter
spesialis.
26
Praktek (SIP) bagi dokter umum dan surat Ijin Praktek Bidan
(SIPB).
27
8.1.8 Laboratorium
Pasien kasus kebidanan ibu dan bayi yang membutuhkan
pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir permintaan
laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas
laboratorium.
Petugas laboratorium akan melakukan pengambilan sampel sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan apabila ditemukan suatu
ketidak normalan segera diinformasikan kepada bagian dimana
pasien dilakukan permintaan pemeriksaan
28
dirawat di rumah sakit, selanjutnya keluarga bisa menyelesaikan
administrasi di loket UPP.
RSSA / RSDS
RSUD Dr.SOEBANDI
JEMBER
29
Keterangan Gambar :
a. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/359/KPTS/013/2015 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan
Provinsi Jawa Timur maka RSUD Genteng melaksanakan rujukan ke atas
yaitu ke RSUD Dr. Soebandi Jember. Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soetomo Surabaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar
Malang mengampu rujukan dari Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa
Timur.
b. RSUD Genteng juga melaksanakan rujukan dengan RSUD Blambangan
Banyuwangi. RSUD Genteng menerima rujukan dari puskesmas
PONED, bidan praktek mandiri, rumah sakit atau klinik swasta, dokter
praktek, khususnya yang ada di wilayah Banyuwangi Selatan, tapi juga
tidak menutup kemungkinan dari seluruh wilayah Banyuwangi.
c. Rujukan diartikan sebagai proses yang bermula dan timbal balik pada
saat seorang petugas kesehatan pada salah satu tingkat pelayanan
mengalami kekurangan sumber daya (sarana, prasarana, alat, tenaga,
anggaran/uang) dan kompetensi, untuk mengatasi sesuatu kondisi,
sehingga harus meminta bantuan kepada sarana pelayanan kesehatan lain
baik yang setingkat (horizontal) maupun berbeda tingkat (vertical).
Rujukan vertical dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang lebih
rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya (Pasal 7
ayat 4, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan)
30
e. Rujukan medis yang berkaitan dengan pengobatan dan pemulihan, dapat
dilaksanakan selain pengiriman langsung pasien (kasus), spesimen,
pemeriksaan penunjang medic dan pengetahuan tentang penyakit, juga
pengiriman secara tidak langsung melalui bantuan teknologi komunikasi
informasi (ICT), berupa tele-medicine/e-health/u-health, yang terbatas
berupa gambar, tulisan dan suara (audio-visual), sedangkan rujukan
pemeriksaan specimen/bahan tidak dapat dilakukan melalui cara rujukan
ini, demikian pula untuk beberapa jenis rujukan penunjang medis
lainnya.
31
BAB 9
32
3 Mempunyai Standar Prosedur Operasional penerimaan dan √
penanganan pasien ke gawat – daruratan obstetric dan
neonatal
4 Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat – √
daruratan obstetric dan neonatal
5 Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu √
6 Mempunyai standar respon time di Unit Gawat Darurat
(UGD) selama 10 menit, di kamar bersalin kurang dari
30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam
7 Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk √
melakukan operasi, bila ada kasus emergensi obstetric
atau umum
8 Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan √
operasi dalam waktu kurang dari 30 menit
9 Memiliki kru yang siap melakukan operasi atau √
melaksanakan tugas sewaktu – waktu meskipun on call
10 Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan √
PONEK, antara lain dokter kebidanan, dokter anak,
dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter
spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat
11 Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam √
12 Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam √
PONEK seperti laboratorium dan radiologi selama 24
jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang
selalu siap tersedia
13 a. Perlengkapan √
b. Semua perlengkapan bersih (bebas debu, kotoran,
bercak, cairan dan lain – lain)
c. Permukaan metal bebas karat atau bercak
d. Semua perlengkapan kokoh (tidak ada bagian yang
longgar atau tidak stabil)
33
e. Permukaan yang dicat utuh dan bebas dari goresan
besar
f. Roda perlengkapan lengkap dan berfungsi baik
g. Instrument yang siap digunakan sudah disterilisasi
h. Semua perlengkapan listrik berfungsi dengan baik
(saklar, kabel dan steker menempel kokoh)
34
9 Perawat coordinator Asuhan keperawatan 1–2 2
10 Perawat pelaksana Asuhan keperawatan 10
11 Petugas laboratorium Pelayanan pemeriksaan penunjang 1–2 1
12 Petugas radiologi Pelayanan pemeriksaan penunjang 1–2 1
BAB 10
35
PENILAIAN KINERJA SDM
36
Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan
kompetensinya dan sikap mental positifnya, sehingga dapat
memperoleh keberhasilan dalam kinerjanya.
10.2.2 Sasaran
Meningkatkan produktifitas dan kompetensi karyawan
37
b) Time motion study dibuatnya sesaui dengan jenis
pekerjaannya, serta harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan direksi.
b. Ketepatan
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional (SPO).
Catatan :
Standar jumlah pekerjaan dibuat dan
dipertanggungjawabkan oleh masing-masing unit sesuai
dengan jenis pekerjaannya dan harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan menejemen.
38
Kurang Lebih sedikit 2
Buruk Jauh lebih sedikit 1
Catatan :
Atasan langsung bertanggung jawab untuk membuat
survey kepuasan dari para pasien dan keluarga.
b. Kerja sama
1) Komunikasi
Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan
buah pikirannya (setelah mempertimbangkan pemikiran
orang lain) dengan jelas, lugas dan tepat waktu.
Penilaian Pendengar Jelas Lugas Tepat Nilai
Yang Waktu
baik
Sangat Selalu Selalu Selalu Selalu 5
Baik
Baik Selalu Selalu Selalu Kadang- 4
kadang
Selalu Selalu Kadang- Selalu 4
kadang
Cukup Selalu Selalu Kadang- Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Kadang- Selalu Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Selalu Kadang- Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Buruk Kadang- Kadang- Kadang- Kadang- 1
kadang kadang kadang kadang
2) Keterbukaan.
Tulus dalam menerima kritik & saran dan memberikan
pemikirannya konstruktif yang berpengaruh pada
kepentingan perusahaan.
Penilaian Menerima Menerima Memberi Nilai
kritik saran pemikiran
konstruktif
Sangat Selalu Selalu Selalu 5
baik
Baik Hampir Selalu Hampir 4
Selalu Selalu
39
Cukup Kadang- Selalu Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Sesekali Hampir Sesekali 2
Selalu
Buruk Sesekali Kadang- Sesekali 1
kadang
3) Kebanggaan
Bangga memberikan pelayanan, dalam setiap pemikiran
& tindakan. menjaga citra / nama baik instansi.
Penilaian Bangga Jaga citra Membela Nilai
perusahaan perusahaan
Sangat Selalu Selalu Selalu 5
baik
Baik Selalu Hampir Hampir 4
Selalu Selalu
Cukup Selalu Kadang- Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Kadang- Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Buruk Kadang- Sesekali Sesekali 1
kadang
4) Kepercayaan
Yakin atas kemampuan dan kejujuran yang bersangkutan
pada instansi
Penilaian Yakin Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
5) Keadilan
Bertindak adil dalam pekerjaannya berdasarkan
peraturan dan urutan kepentingan instansi.
Penilaian Bertindak Adil Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
40
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
c. Kepribadian
1) Keramahan
Dalam segala situasi selalu ramah murah senyum dan
manis budi bahasanya.
Penilaian Murah Senyum Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
2) Kerapihan
Selalu rapih (baik, teratur, bersih) dalam penampilan,
cara dan hasil kerjanya.
Penilaian Rapi Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
3) Disiplin
Patuh pada peraturan & tata tertib perusahaan dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Penilaian Pelanggaran & Tata Nilai
tertib
Sangat Baik Ox 5
Baik 3x 4
Cukup 5x 3
Kurang 7x 2
Buruk >7x 1
41
4) Sikap mental positif
Dalam segala situasi, berpikir dan berperilaku positif
pada saat melaksanakan pekerjaannya.
Penilaian Berpikir dan berperilaku Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
5) Inisiatif
Memberikan gagasan yang dapat direalisasikan atau
melakukan tindakan yang diperlukan & bermanfaat bagi
instansi.
Penilaian Memberikan Nilai
Gagasan
Sangat Baik >3x 5
Baik 3x 4
Cukup 2x 3
Kurang 1x 2
Buruk Tidak pernah 1
42
a. Ketua Tim Ponek merencanakan untuk memberikan refreshing
ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas.
b. Staf yang baru mengikuti program orientasi sehingga mengetahui
tugas dan tanggungjawab.
c. Adanya mekanisme untuk mengetahui kebutuhan pendidikan bagi
staf.
d. Setiap staf diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti
pelatihan dan program pendidikan berkelanjutan.
e. Staf harus secara aktif dibantu untuk mengikuti program yang
diadakan oleh organisasi profesi, perkumpulan dan institusi terkait.
f. Penyelenggaraan pendidikan dan penyuluhan meliputi:
1) Peningkatan pengetahuan
2) Pengingkatan keterampilan
3) Pendidikan berkelanjutan
g. Pendidikan
Jenjang pendidikan secara formal untuk petugas adalah sebagai
berikut :
1) D4 Kebidanan
2) D3 Kebidanan
3) D3 Keperawatan
4) S1 Keperawatan dan Ners
5) Dokter Umum
6) Dokter spesialis Obgyn
7) Dokter spesialis anak
8) Dokter spesialis Anaesthesi
h. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi petugas
dilaksanakan melalui pelatihan yang dilakukan pihak eksternal
(external course) maupun Inhouse training, Pelatihan ekternal
antara lain pelatihan resusitasi Bayi baru lahir, Pelatihan Asuhan
43
Persalinan Normal (APN), pelatihan ContraseptiveTechnology
Update (CTU), pelatihan Midwivery Update (MU) dan lain-lain.
Pelatihan yang merupakan Inhouse training antara lain
pelatihan tentang customer services, pelatihan tentang hand
hygiene, pelatihan penggunaan APAR, pelatihan manajemen umum
dan manajemen mutu, pelatihan tentang standar akreditasi rumah
sakit, pelatihan penyusunan indikator kinerja, pelatihan penyusunan
program kerja dan usulan permohonan alkes, pelatihan monitoring
dan evaluasi kerja, dan lain-lain.
Setiap petugas diharuskan memenuhi jam wajib pelatihan
yang diselenggarakan baik oleh pihak eksternal maupun internal
rumah sakit minimal 20 jam per tahun.
44
Pelaksana
Tim PONEK RS setempat
RS Setempat Tim PONEK RS
lain/kelompok profesi +
Dinkes
Target
Tercapainya kriteria RS
PONEK
AUDIT MATERNAL
PERINATAL (AMP) RS BELUM MAMPU PONEK/
RS MAMPU PONEK/
Dilakukan minimal 3-4 kali RS MAMPU PONEK PLUS Mengikuti pelatihan yang
dalam setahun sudah terstandarisasi
Pihak yang terkait :
Pemerintah daerah, DPRD, Upaya Upaya
Dinas Kesehatan dan Bappeda, peningkatan peningkatan Magang di RS PONEK lain
LSM, Swasta kinerja RS kriteria
RS Rujukan PONEK PONEK RS
Staf dari RS pendidikan System sistering oleh RS
(PONEK PLUS) yang ditunjuk
PONEK lain/RS PONEK
untuk mengampu
Z wilayah
tersebut plus
45
BAB 11
KEGIATAN ORIENTASI
HARI PENANGGUNG
MATERI WAKTU METODA
KE JAWAB
1 Pengenalan ruang 07.00- Observasi Ka. Tim ponek
dan fasilitas di 10.00 hari dan
poli kebidanan pertama demonstrasi
dan kandungan
2 Pengenalan jenis 10.30- SDA SDA
pelayanan 12.00 hari
antenatal care, pertama
post natal,
pelayanan
neonatal di poli
kebidanan dan
kandungan
3 Pengenalan tehnik 12.30- SDA SDA
dan pelaksananan 14.00 hari
pelayanan pertama
antenatal care,
46
post natal,
pelayanan
neonatal di poli
kebidanan dan
kandungan
4 Pengenalan ruang 07.00- SDA SDA
dan fasilitas di 11.00 hari
IGD kedua
47
tehnik dan 14.00 hari
tindakan kelima
pelayanan pasien
di ruang rawat inap
48
BAB 12
PERTEMUAN / RAPAT
49
BAB 13
PELAPORAN
13.1 Pengertian
Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan maternal dan neonatal
50
1) Laporan jumlah kunjungan pasien di Poli obsgyn
2) 10 besar diagnose di poli obsgyn
3) Daftar tindakan di poli obsgyn dari yang terbesar
4) Jumlah tindakan di kamar bersalin dalam 1 bulan
5) Jenis tindakan di kamar bersalin sesuai dengan jenis
layanan dan indikasi serta pembiayaan
6) Layanan imunisasi
7) Layanan KB
8) Monitoring Evaluasi Bidan
9) Laporan SPM VK KIA
10) Laporan jadwal jaga bidan
11) Laporan rapat internal bulanan bidan
12) Laporan kegiatan kebidanan
13) Laporan kegiatan perinatologi
14) Laporan kegiatan KB
15) Laporan Audit Maternal Perinatal Intenal
51
12) Laporan cakupan layanan imunisasi
52
DAFTAR PUSTAKA
Instrumen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit (Edisi I), Komisi Akreditasi
Rumah Sakit, 2011.
Pedoman Pelaksanaan dan Penilaian Perlindungan Ibu dan Bayi Secara Terpadu
Paripurna Menuju Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, Departemen Kesehatan
RI,2001
53
54